2010–2019
Kunci untuk Perlindungan Rohani
Oktober 2013


14:35

Kunci untuk Perlindungan Rohani

Kedamaian dapat diletakkan di hati setiap orang yang berpaling pada tulisan suci dan membuka kunci janji-janji perlindungan dan penebusan.

Beberapa waktu yang lalu, saya memeteraikan pasangan muda di bait suci. Pasangan ini telah menjaga diri mereka layak untuk tiba pada hari yang menakjubkan ini ketika seorang putra dan seorang putri meninggalkan rumah masa muda mereka dan menjadi suami dan istri. Pada peristiwa sakral ini, mereka murni dan bersih. Seiring berjalannya waktu, mereka akan mulai membesarkan anak-anak mereka sendiri, konsisten dengan pola yang ditegakkan Bapa kita di Surga. Kebahagiaan mereka, dan kebahagiaan generasi masa depan, bergantung pada menjalankan standar-standar tersebut yang ditegakkan oleh Juruselamat dan dijelaskan dalam tulisan suci-Nya.

Orang tua saat ini bertanya-tanya apakah tempat yang aman untuk membesarkan anak-anak. Ada tempat yang aman. Itu adalah di rumah yang berpusatkan pada Injil. Kita berfokus pada keluarga di Gereja, dan kita menasihati orang tua di manapun untuk membesarkan anak-anak mereka dalam kesalehan.

Rasul Paulus menubuatkan dan memperingatkan bahwa “pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.

Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua, dan tidak tahu berterima kasih, tidak memedulikan agama.

Tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,

suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!”1

Paulus juga bernubuat, “Orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.”2

Ayat-ayat ini sebagai peringatan, menunjukkan pola yang harus dihindari. Kita harus selalu waspada dan tekun. Kita dapat mengkaji setiap nubuat ini dan dapat membuktikan bahwa masing-masing ada dan menjadi masalah di dunia saat ini:

Masa yang sukar—saat ini. Kita hidup di masa sangat genting.

Hamba uang, pembual, sombong—semua ada dan di sekitar kita.

Pemfitnah, berontak terhadap orang tua, tidak tahu berterima kasih, tidak tahu mengasihi—semuanya ini banyak terdapat.

Tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, dan lain-lain—semuanya dapat dibuktikan banyak terdapat di sekitar kita.

Moroni juga berbicara tentang kejahatan dari zaman kita ketika dia memperingatkan:

“Ketika kamu akan melihat hal-hal ini datang di antara kamu … kamu akan terbangun pada kesadaran akan keadaanmu yang menyeramkan .…

Karenanya, aku, Moroni, diperintahkan untuk menuliskan hal-hal ini agar kejahatan boleh diakhiri, dan agar waktunya boleh datang ketika Setan tidak bisa memiliki kuasa atas hati anak-anak manusia, tetapi agar mereka boleh dibujuk untuk melakukan yang baik secara berkelanjutan, agar mereka boleh datang pada sumber segala kebenaran dan diselamatkan.”3

Penjelasan yang diberikan Paulus dan Moroni tentang zaman kita adalah sungguh akurat sehingga itu tidak dapat diabaikan. Bagi banyak orang itu mungkin mengganggu, bahkan mengecilkan hati. Meskipun demikian, ketika saya berpikir tentang masa depan, saya diliputi oleh perasaan optimis yang positif.

Dalam wahyu Paulus, sebagai tambahan pada daftar tantangan dan masalah, dia juga memberi tahu kita apa yang dapat kita lakukan untuk melindungi diri kita sendiri:

“Hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.

Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntuk engkau pada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.”4

Tulisan suci memegang kunci-kunci untuk perlindungan rohani. Itu berisi doktrin dan hukum serta tata cara yang akan membawa masing-masing anak Allah pada sebuah kesaksian tentang Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Penebus.

Dengan persiapan bertahun-tahun, telah dilakukan upaya besar untuk memproduksi tulisan suci dalam setiap bahasa, dengan catatam kaki dan rujuk silang. Kita berusaha membuatnya tersedia bagi semua yang ingin belajar. Itu mengajari kita ke mana harus pergi dan apa yang harus dilakukan. Itu memberikan harapan dan pengetahuan.

Bertahun-tahun yang lalu, Penatua S. Dilworth Young dari Tujuh Puluh mengajari saya sebuah pelajaran mengenai pembacaan tulisan suci. Sebuah pasak sedang bergumul dengan ketegangan dan kesulitan di antara para anggota, dan nasihat yang perlu diberikan.

Saya bertanya pada Presiden Young, “Apa yang harus saya katakan?”

Dia menjawab singkat, “Beri tahu mereka untuk membaca tulisan suci.”

Saya bertanya, “Tulisan suci yang mana?”

Dia berkata, “Itu sungguh tidak masalah. Beri tahu mereka untuk membuka Kitab Mormon, misalnya, dan mulai membaca. Segera perasaan damai dan terilhami akan datang, serta sebuah solusi akan datang dengan sendirinya.”

Menjadikan pembacaan tulisan suci sebagai bagian dari rutinitas reguler Anda, dan berkat-berkat akan mengikuti. Di dalam tulisan suci ada suara peringatan, namun di sana juga ada pemeliharaan hebat.

Jika bahasa tulisan suci pada awalnya tampak aneh bagi Anda, teruslah membaca. Segera Anda akan mengenali keindahan dan kuasa yang ditemukan pada halaman-halaman tersebut.

Paulus mengatakan, “Segala tulisan suci yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakukan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”5

Anda dapat menguji janji ini bagi diri Anda sendiri.

Kita hidup di masa yang sukar; meskipun demikian, kita dapat menemukan harapan dan damai bagi diri kita sendiri dan keluarga kita. Mereka yang hidup dalam dukacita, putus asa terhadap kemungkinan akan anak-anak untuk diselamatkan yang darinya dunia telah merampasnya, haruslah tidak pernah menyerah. “Jangan takut, percaya saja.”6 Kesalehan adalah lebih kuat daripada kejahatan.

Anak-anak yang diajari pemahaman akan tulisan suci sejak dini dalam kehidupan akan mengetahui jalan yang seharusnya mereka ambil dan akan lebih condong untuk tetap di jalan tersebut. Mereka yang menyimpang akan memiliki kemampuan untuk kembali dan, dengan bantuan, dapat menemukan jalan mereka kembali.

Para putra Mosia berjuang menentang Gereja untuk beberapa waktu namun kemudian bertobat dan mengalami perubahan dramatis. Di Alma kita membaca, “Para putra Mosia ini … telah menjadi kuat dalam pengetahuan tentang kebenaran; karena mereka adalah pria yang berpengertian sehat dan mereka telah menyelidik tulisan suci dengan tekun, agar mereka boleh mengetahui firman Allah.”7

Presiden Joseph F. Smith berusia lima tahun ketika ayahnya, Hyrum, dibunuh di Penjara Carthage. Kemudian, Joseph menyeberangi dataran bersama ibunya yang janda.

Di usia 15 tahun, dia dipanggil misi ke Hawaii. Dia merasa kehilangan dan sendirian dan berkata: “Saya sangat tertekan …. Saya merasa seperti saya begitu rendah dengan kondisi saya yang miskin, kurang cerdan dan pengetahuan, hanya seorang anak lelaki, yang bahkan sulit untuk menatap [siapa pun] secara langsung.”

Sementara merenungkan penderitaannya suatu malam, Joseph muda bermimpi dia dalam perjalanan, bergegas secepat mungkin. Dia membawa bersamanya sebuah bungkusan kecil. Akhirnya, dia tiba di sebuah penginapan indah, yang menjadi tujuannya. Sewaktu dia tiba, dia melihat sebuah tanda bertuliskan, “Mandi.” Segera dia masuk dan membasuh dirinya sendiri. Dia membuka bungkusan kecilnya dan menemukan pakaian bersih, putih. “Sesuatu,” ujarnya, “yang sudah lama tidak saya lihat.” Dia mengenakannya dan bergegas menuju pintu penginapan.

“Saya mengetuk,” ujarnya, “dan pintu terbuka, dan pria yang berdiri di sana adalah Nabi Joseph Smith. Dia menatap saya dengan sedikit menegur, dan dua kata pertama yang diucapkan [adalah]: ‘Joseph, engkau terlambat.’ Namun saya memberanikan diri dan berkata:

‘Ya, tetapi saya bersih—saya bersih!’”8

Dan demikian dapat terjadi pada kita masing-masing.

Jika Anda berada di jalan iman dan kegiatan di Gereja, tetaplah di jalan itu dan taatilah perjanjian Anda. Teruslah maju sampai saatnya ketika berkat-berkat Tuhan akan datang kepada Anda dan Roh Kudus akan diungkapkan sebagai kekuatan yang berpengaruh dalam kehidupan Anda.

Jika saat ini Anda berada di jalan yang berlawanan dengan apa yang diuraikan dalam tulisan suci, biarkan saya meyakinkan Anda bahwa ada jalan kembali.

Yesus Kristus telah menentukan metode yang sangat jelas bagi kita untuk bertobat dan menemukan penyembuhan dalam kehidupan kita. Obat bagi kebanyakan kesalahan dapat ditemukan dengan mencari pengampunan melalui doa pribadi. Bagaimana pun, ada penyakit rohani tertentu, khususnya yang berkaitan dengan pelanggaran hukum moral, yang sungguh-sungguh memerlukan bantuan dan pengobatan dokter rohani yang memenuhi syarat.

Bertahun-tahun yang lalu, datang ke kantor saya seorang wanita muda dengan ayahnya yang sudah tua. Dia telah membawa ayahnnya sejauh ratusan mil untuk menemukan pemulihan bagi rasa bersalah yang dia rasakan. Sewaktu muda dia telah melakukan kesalahan serius, dan di masa tuanya kenangan kembali kepadanya. Dia tidak dapat mengenyahkan perasaan bersalah itu. Dia tidak dapat kembali dan menghapus masalah itu dari masa mudanya sendiri, namun dia dapat memulai dari sekarang, dengan bantuan, menghapus rasa bersalah yang mengikutinya selama bertahun-tahun.

Saya bersyukur bahwa dengan mengajarinya asas-asas dari Kitab Mormon seolah-olah sebuah beban yang luar biasa berat telah diangkat dari pundaknya. Sewaktu dia dan putrinya dalam perjalanan pulang sejauh bermil-mil, pria tua itu meninggalkan rasa bersalah dari pelanggaran masa lalunya.

Apabila Anda “terbangun pada kesadaran akan keadaanmu yang menyeramkan”9 dan berharap kembali pada kesehatan penuh secara rohani, temuilah uskup Anda. Dia memegang kunci-kunci dan dapat membantu Anda di sepanjang jalan pertobatan.

Pertobatan adalah individu, demikian juga pengampunan. Tuhan meminta hanya satu putaran dari dosa mereka, dan “[Dia] akan mengampuni kesalahan mereka, dan … tidak lagi mengingat dosa mereka.”10

Sewaktu proses pertobatan tuntas, Anda akan memahami arti dari janji Yesaya mengenai Pendamaian: “Marilah, baiklah kita berperkara! –firman Tuhan– Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.”11

Seperti kapur dapat dihapus dari papan tulis, dengan pertobatan tulus dampak dari pelanggaran kita dapat dihapus melalui Pendamaian Yesus Kristus. Janji itu berlaku dalam setiap kasus.

Injil mengajar kita untuk bahagia, untuk memiliki iman lebih besar dari pada rasa takut, untuk menemukan harapan dan mengatasi putus asa, untuk meninggalkan kegelapan dan berbalik menuju terang dari Injil abadi.

Paulus dan yang lainnya memperingatkan mengenai pencobaan dari masa kita dan hari-harinya masih akan datang. Namun kedamaian dapat diletakkan di hati setiap orang yang berpaling pada tulisan suci dan membuka kunci janji-janji perlindungan dan penebusan yang diajarkan didalamnya. Kita mengundang semua untuk berpaling pada Juruselamat Yesus Kristus, pada ajaran-Nya yang ditemukan di Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, Kitab Mormon, Ajaran dan Perjanjian, serta Mutiara yang Sangat Berharga.

Saya membagikan kesaksian yang pasti tentang tulisan suci sebagai kunci untuk perlindungan rohani kita. Saya juga bersaksi untuk kuasa penyembuhan dari Pendamaian Yesus Kristus, “agar melalui Dia semua orang boleh diselamatkan”12 yang akan diselamatkan. Gereja Tuhan telah ditegakkan di bumi sekali lagi. Tentang kebenaran penuh Injil saya membagikan kesaksian. Tentang Dia saya bersaksi. Dalam nama Yesus Kristus, amin.