2010–2019
Kitab Mormon: Akan Seperti Apa Hidup Anda Tanpa Kitab Ini?
Oktober 2017


2:3

Kitab Mormon: Akan Seperti Apa Hidup Anda Tanpa Kitab Ini?

Dengan cara yang paling ajaib dan satu-satunya, Kitab Mormon mengajarkan kepada kita tentang Yesus Kristus dan Injil-Nya.

Pada tahun 1986, saya diundang untuk memberikan ceramah khusus di sebuah universitas di Accra, Ghana. Di sana saya bertemu dengan sejumlah pejabat, termasuk seorang raja sebuah suku di Afrika. Saat kami berkunjung sebelum ceramah, raja hanya berbicara kepada saya melalui ahli bahasanya, yang kemudian menerjemahkannya untuk saya. Saya menanggapi ahli bahasa, dan ahli bahasa kemudian menerjemahkan tanggapan saya kepada raja.

Setelah ceramah saya, sang raja berjalan ke arah saya, tetapi kali ini tanpa ahli bahasanya. Yang membuat saya terkejut, dia berbicara dalam bahasa Inggris yang sempurna—bisa dikatakan bahasa Inggris orang terpelajar!

Raja tampak bingung. “Siapa Anda yang sebenarnya?” dia bertanya.

Saya menjawab, “Saya adalah seorang Rasul Yesus Kristus yang ditahbiskan.”

Raja bertanya, “Apa yang bisa Anda ajarkan kepada saya tentang Yesus Kristus?”

Saya menjawab dengan sebuah pertanyaan: “Bolehkah saya bertanya apa yang sudah Anda ketahui tentang Dia?”

Jawaban raja mengungkapkan bahwa dia adalah murid Alkitab yang serius dan orang yang mengasihi Tuhan.

Saya kemudian bertanya apakah dia tahu tentang pelayanan Yesus Kristus kepada orang-orang Amerika kuno.

Seperti yang saya duga, dia tidak tahu.

Saya menjelaskan bahwa setelah Penyaliban dan Kebangkitan Juruselamat, Dia datang kepada orang-orang Amerika kuno, di mana Dia mengajarkan Injil-Nya. Dia mengorganisasi Gereja-Nya dan meminta para murid-Nya untuk menyimpan catatan mengenai pelayanan-Nya di antara mereka.

“Catatan itu,” saya melanjutkan, “adalah apa yang kami kenal sebagai Kitab Mormon. Itu adalah kesaksian lain tentang Yesus Kristus. Itu adalah rekan tulisan suci untuk Alkitab.”

Sampai tahap ini, raja menjadi sangat tertarik. Saya berpaling kepada presiden misi yang menemani saya dan bertanya apakah dia memiliki Kitab Mormon bersamanya. Dia mengambil kitab itu dari tas kerjanya.

Saya membukanya di 3 Nefi pasal 11, dan bersama-sama raja dan saya membaca khotbah Juruselamat kepada orang-orang Nefi. Saya kemudian memberikan Kitab Mormon itu kepadanya. Tanggapannya tersimpan di dalam pikiran dan hati saya selamanya: “Anda bisa memberi saya berlian atau permata rubi, tetapi tidak ada yang lebih berharga bagi saya daripada pengetahuan tambahan ini tentang Tuhan Yesus Kristus.”

Setelah merasakan kuasa dari perkataan Juruselamat dalam 3 Nefi, raja menyatakan, “Jika saya diinsafkan dan bergabung dengan Gereja, saya akan membawa seluruh suku saya bersama saya.”

“Oh, Raja,” saya menjawab, “cara kerjanya tidak seperti itu. Keinsafan adalah urusan individu. Juruselamat melayani kepada orang-orang Nefi satu per satu. Setiap individu menerima saksi dan kesaksian tentang Injil Yesus Kristus.”

Yesus Kristus melayani orang-orang Nefi

Brother dan sister yang terkasih, seberapa berhargakah Kitab Mormon bagi Anda? Jika Anda ditawari berlian atau permata rubi atau Kitab Mormon, mana yang akan Anda pilih? Jujur saja, manayang lebih berharga bagi Anda?

Pada sesi Minggu pagi konferensi umum April 2017, Presiden Thomas S. Monson memohon kepada “kita masing-masing untuk dengan doa yang sungguh-sungguh menelaah dan merenungkan Kitab Mormon setiap hari.” Banyak yang telah menanggapi permintaan nabi kita.

Izinkan saya mengatakan bahwa baik saya maupun Riley yang berusia delapan tahun tidak tahu ada orang yang memotret kami. Perhatikan bahwa Riley sedang membaca Kitab Mormon dengan bantuan penanda buku “Aku Anak Allah.”

Presiden Nelson dan Riley menelaah tulisan suci

Sesuatu yang kuat terjadi ketika seorang anak Allah mencari tahu lebih banyak tentang Dia dan Putra Terkasih-Nya. Tidak ada di tempat lain mana pun kebenaran itu diajarkan dengan lebih jelas dan kuat selain dalam Kitab Mormon.

Sejak tantangan dari Presiden Monson enam bulan yang lalu, saya telah mencoba mengikuti nasihatnya. Antara lain, saya telah membuat daftar apa itu Kitab Mormon, apa yang ditegaskannya, apa yang disangkalnya, apa yang digenapinya, apa yang diklarifikasinya, dan apa yang diungkapkannya. Melihat Kitab Mormon melalui sudut pandang itu merupakan latihan yang penuh wawasan dan mengilhami! Saya merekomendasikannya kepada Anda masing-masing.

Selama enam bulan ini, saya juga mengundang berbagai kelompok—termasuk para Pemimpin Utama dalam Kuorum Dua Belas, misionaris di Cile, dan para presiden misi dan istri mereka berkumpul di Argentina—untuk mempertimbangkan tiga pertanyaan terkait yang saya minta agar Anda pikirkan hari ini:

Pertama, akan seperti apa hidup Anda tanpa Kitab Mormon? Kedua, apa yang akan Anda tidak ketahui? Dan ketiga, apa yang akan Anda tidak miliki?

Jawaban antusias dari kelompok ini datang langsung dari hati mereka. Berikut adalah beberapa komentar mereka:

“Tanpa Kitab Mormon, saya akan bingung mengenai ajaran dan pendapat yang saling bertentangan tentang begitu banyak hal. Saya akan seperti sebelum saya menemukan Gereja, ketika saya mencari pengetahuan, iman, dan harapan.”

Yang lain mengatakan: “Saya tidak akan tahu tentang peranan yang dapat dimiliki Roh Kudus dalam hidup saya.”

Yang lainnya: “Saya tidak akan memahami dengan jelas tujuan saya di bumi ini!”

Responden lain berkata: “Saya tidak akan tahu bahwa ada kemajuan berkelanjutan setelah kehidupan ini. Karena Kitab Mormon, saya tahu bahwa kehidupan setelah kematian benar-benar ada. Itulah tujuan akhir yang ingin kita capai.”

Komentar terakhir ini membuat saya merenungkan hidup saya beberapa dekade yang lalu sebagai seorang dokter bedah muda yang sedang magang. Salah satu tanggung jawab serius yang terkadang diemban oleh seorang dokter bedah adalah memberi tahu keluarga saat seseorang yang dicintai meninggal dunia. Di satu rumah sakit tempat saya bekerja, sebuah ruangan khusus dibangun dengan dinding berlapis bantalan empuk di mana anggota keluarga bisa menerima berita semacam itu. Di sana, beberapa orang mengungkapkan kesedihan mereka dengan membenturkan kepala mereka ke dinding yang empuk itu. Betapa saya ingin mengajarkan orang-orang itu bahwa kematian, meski sulit bagi orang-orang terkasih yang ditinggalkan, merupakan bagian penting dari keberadaan baka kita. Kematian memungkinkan kita maju ke dunia berikutnya.

Responden lain untuk pertanyaan saya berkata: “Saya tidak memiliki kehidupan sampai saya membaca Kitab Mormon. Meskipun saya telah berdoa dan pergi ke gereja saya sepanjang hidup saya, Kitab Mormon membantu saya untuk benar-benar berkomunikasi dengan Bapa Surgawi untuk pertama kalinya.”

Yang lain mengatakan: “Tanpa Kitab Mormon, saya tidak akan mengerti bahwa Juruselamat tidak hanya menderita untuk dosa-dosa saya, tetapi Dia dapat menyembuhkan rasa sakit dan kesedihan saya.”

Dan yang lain lagi mengatakan: “Saya tidak akan tahu bahwa kita memiliki nabi untuk memimpin kita.”

Membenamkan diri kita secara teratur dalam kebenaran Kitab Mormon bisa menjadi pengalaman yang mengubah hidup. Salah satu cucu kami yang misionaris, Sister Olivia Nelson, menjanjikan kepada seorang simpatisan bahwa jika dia bersedia membaca Kitab Mormon setiap hari, nilai ujiannya pada ujian universitasnya akan meningkat. Dia membacanya, dan nilai ujiannya meningkat.

Sister Olivia Nelson

Brother dan sister terkasih, saya bersaksi bahwa Kitab Mormon benar-benar firman Allah. Itu berisi jawaban atas pertanyaan hidup yang paling menarik. Itu mengajarkan doktrin Kristus. Itu mengembangkan dan mengklarifikasi banyak dari kebenaran yang “gamblang dan berharga” yang hilang selama berabad-abad dan banyak terjemahan Alkitab.

Kitab Mormon memberikan pemahaman paling lengkap dan sah tentang Pendamaian Yesus Kristus dibanding kitab lain mana pun. Itu mengajarkan apa artinya dilahirkan kembali. Dari Kitab Mormon kita belajar tentang pengumpulan Israel yang tercerai-berai. Kita tahu mengapa kita ada di bumi. Kebenaran ini dan kebenaran lainnya diajarkan dengan lebih kuat dan persuasif dalam Kitab Mormon daripada di kitab lain mana pun. Kuasa penuh Injil Yesus Kristus terkandung dalam Kitab Mormon. Titik.

Kitab Mormon menerangi ajaran-ajaran Guru dan memperlihatkan taktik-taktik musuh. Kitab Mormon mengajarkan doktrin sejati untuk menghilangkan tradisi keagamaan palsu—seperti praktik yang salah dalam melakukan pembaptisan bayi. Kitab Mormon memberi tujuan hidup dengan mendorong kita untuk merenungkan potensi kehidupan kekal dan “kebahagiaan yang tak pernah berakhir.” Kitab Mormon menghancurkan keyakinan yang salah bahwa kebahagiaan dapat ditemukan dalam kejahatan dan bahwa kebaikan individu adalah semua yang dibutuhkan untuk kembali ke hadirat Allah. Itu menghapuskan untuk selamanya konsep-konsep palsu bahwa wahyu berakhir dengan Alkitab dan bahwa surga tertutup sekarang.

Saat saya memikirkan Kitab Mormon, saya memikirkan kata kuasa. Kebenaran Kitab Mormon memiliki kuasa untuk menyembuhkan, menghibur, memulihkan, menolong, memperkuat, melipur, dan menceriakan jiwa kita.

Brother dan sister terkasih, saya berjanji bahwa saat Anda dengan doa yang sungguh-sungguh menelaah Kitab Mormon setiap hari, Anda akan membuat keputusan yang lebih baik—setiap hari. Saya berjanji bahwa sewaktu Anda merenungkan apa yang Anda telaah, jendela surga akan terbuka, dan Anda akan menerima jawaban atas pertanyaan Anda sendiri dan arah untuk kehidupan Anda sendiri. Saya berjanji bahwa sewaktu Anda menelaah Kitab Mormon setiap hari, Anda dapat terlindungi dari kejahatan-kejahatan zaman ini, termasuk bahkan wabah pornografi dan hal-hal lain yang menimbulkan kecanduan.

Kapan pun saya mendengar seseorang, termasuk saya sendiri, mengatakan, “Saya tahu Kitab Mormon benar,” saya ingin berseru, “Itu bagus, tetapi itu tidak cukup!” Kita perlu merasakan, jauh di “bagian paling dalam” dari hati kita, bahwa Kitab Mormon tanpa diragukan lagi adalah firman Allah. Kita harus merasakannya sedemikian dalam sehingga kita tidak akan pernah ingin hidup bahkan satu hari tanpanya. Saya dapat mengungkapkan kembali apa yang Presiden Brigham Young katakan, “Saya berharap saya memiliki suara tujuh guntur untuk membangunkan orang-orang” pada kebenaran dan kuasa Kitab Mormon

Kita hendaknya seperti misionaris muda ini yang melayani di Eropa di mana dia begitu merasakan kebenaran Kitab Mormon sehingga dia benar-benar berlari dengan salinan catatan sakral ini untuk diberikan kepada seseorang di sebuah taman yang dia dan rekannya baru saja temukan.

Misionaris berlari

Saya bersaksi bahwa Joseph Smith adalah dan merupakan sang nabi dari dispensasi terakhir ini. Dialah yang, melalui karunia dan kuasa Allah, menerjemahkan kitab suci ini. Inilah kitab yang akan membantu mempersiapkan dunia bagi Kedatangan Kedua Tuhan.

Saya bersaksi bahwa Yesus Kristus adalah Putra yang sesungguhnya dan hidup dari Allah kita yang hidup. Dia adalah Juruselamat kita, Penebus kita, Teladan hebat kita, dan Pengacara kita dengan Bapa. Dia adalah Mesias yang dijanjikan, Mesias yang fana, dan akan menjadi Mesias milenium. Saya bersaksi dengan segenap jiwa saya bahwa dengan cara yang paling ajaib dan satu-satunya, Kitab Mormon mengajarkan kepada kita tentang Yesus Kristus dan Injil-Nya.

Saya tahu bahwa Presiden Thomas S. Monson adalah Nabi Allah di bumi sekarang. Saya mengasihi serta mendukungnya dengan segenap hati saya. Demikianlah saya bersaksi dalam nama sakral Yesus Kristus, amin.

Daftar Kitab Mormon Presiden Nelson

Kitab Mormon adalah:

  • Satu Kesaksian Lagi tentang Yesus Kristus. Penulis utamanya—Nefi, Yakub, Mormon, Moroni—dan penerjemahnya, Joseph Smith, semuanya adalah saksi mata Tuhan.

  • Sebuah catatan tentang pelayanan-Nya kepada orang-orang yang tinggal di Amerika kuno.

  • Benar, seperti yang dibuktikan oleh Tuhan Sendiri.

Kitab Mormon menegaskan:

  • Identitas individu Bapa Surgawi dan Putra Terkasih-Nya, Yesus Kristus.

  • Perlunya Kejatuhan Adam dan kebijaksanaan Hawa, agar manusia boleh memiliki sukacita.

Kitab Mormon menyangkal gagasan bahwa:

  • Wahyu berakhir dengan Alkitab.

  • Bayi perlu dibaptis.

  • Kebahagiaan dapat ditemukan dalam kejahatan.

  • Kebaikan individu cukup untuk permuliaan (tata cara dan perjanjian diperlukan).

  • Kejatuhan Adam menodai manusia dengan “dosa asal.”

Kitab Mormon menggenapi nubuat Alkitab bahwa:

  • “Domba lain” akan mendengar suara-Nya.

  • Allah akan melakukan “suatu pekerjaan yang menakjubkan dan suatu keajaiban,” berbicara “dari debu.”

  • “Papan Yehuda” dan “papan Yusuf” akan menjadi satu.

  • Israel yang tercerai-berai akan dikumpulkan “di zaman akhir” dan bagaimana hal itu akan dilakukan.

  • Tanah warisan untuk keturunan Joseph adalah belahan bumi Amerika.

Kitab Mormon mengklarifikasi pemahaman tentang:

  • Keberadaan prafana kita.

  • Kematian. Adalah bagian yang perlu dalam rencana kebahagiaan Allah yang besar.

  • Keberadaan pascafana dimulai di firdaus.

  • Kebangkitan tubuh, bersatu kembali dengan rohnya, menjadi jiwa baka.

  • Penghakiman kita oleh Tuhan akan sesuai dengan perbuatan dan hasrat hati kita.

  • Bagaimana tata cara dilakukan dengan benar: misalnya, baptisan, sakramen, menganugerahkan Roh Kudus.

  • Pendamaian Yesus Kristus.

  • Kebangkitan.

  • Peranan penting para malaikat.

  • Sifat kekal imamat.

  • Bagaimana perilaku manusia lebih dipengaruhi oleh kekuatan firman daripada kekuatan pedang.

Kitab Mormon mengungkapkan informasi yang sebelumnya tidak diketahui:

  • Pembaptisan dilakukan sebelum Yesus Kristus dilahirkan.

  • Bait suci dibangun dan digunakan oleh orang-orang di Amerika kuno.

  • Yusuf, putra ke-11 Israel, meramalkan peranan kenabian Joseph Smith.

  • Nefi (pada 600–592 S.M.) meramalkan penemuan dan penjajahan Amerika.

  • Bagian-bagian yang gamblang dan berharga dari Alkitab telah hilang.

  • Terang Kristus diberikan kepada setiap orang.

  • Pentingnya hak pilihan individu dan perlunya pertentangan dalam segala sesuatu.

  • Peringatan tentang “komplotan rahasia.”