Dewasa Muda
Beberapa Nasihat untuk Menghadapi Masa Depan yang Menakutkan dan Tidak Pasti
Dalam kehidupan pribadi dan profesional saya, saya telah menghadapi banyak ketidakpastian dan belajar bagaimana Bapa Surgawi dapat menolong kita melewatinya.
Ketika saya masih muda, keluarga saya berimigrasi dari Tonga ke Amerika Serikat. Ayah saya adalah seorang petinju ketika kami tinggal di Tonga, dan dia mulai melatih saya untuk bertinju setelah kami tiba di Amerika Serikat. Rencana utamanya adalah bahwa saya akan menjadi juara dunia kelas berat suatu hari nanti. Dia mengajari saya untuk tidak takut. Anda tidak boleh takut di gelanggang tinju jika Anda ingin berhasil. Ayah saya mungkin tidak aktif di Gereja pada waktu itu, namun dia mengajari saya begitu banyak mengenai menghadapi kesulitan dan memiliki keberanian dalam menghadapi rasa takut.
Belajar bertinju secara unik mempersiapkan saya untuk profesi saya. Saya kuliah di Universitas Brigham Young dengan beasiswa football. Dan bahkan melakukan apa yang kebanyakan orang anggap mungkin hal paling menakutkan untuk dilakukan di lapangan football—menangkap bola—saya selalu melakukannya dengan tenang. Saya tidak pernah benar-benar takut. Kenyataannya, saya menyukai tantangan football.
Ayah saya mengantisipasi bahwa saya akan memiliki karier profesional dalam olahraga—ternyata dalam football, bukan tinju. Tetapi saya pikir pelatihan saya membantu saya memiliki iman dan menantikan dengan iman serta harapan dalam ketidakpastian.
Sebagai dewasa muda, Anda menghadapi banyak hal yang sulit dan menakutkan—masalah pribadi seperti keputusan tentang pendidikan, karier, pernikahan, dan keluarga. Dan Anda juga menghadapi isu-isu yang lebih luas, seperti krisis ekonomi, godaan sosial, pergolakan politik, dan bahkan perang. Namun dari pengalaman hidup saya sendiri, saya tahu bahwa sewaktu kita memilih untuk mengutamakan Tuhan dalam kehidupan kita, Dia selalu ada untuk membimbing kita melalui itu semua.
Pengaruh dari Teman-Teman yang Baik dan Orang Baik
Saya beruntung memiliki teman-teman yang baik ketika saya pulang dari misi saya. Seorang teman yang saya temui di pusat pelatihan misionaris memperkenalkan saya kepada wanita yang kelak menjadi istri saya. Saya tidak pernah mengabaikan fakta bahwa teman-teman Anda sering menentukan keberhasilan atau kegagalan Anda dalam kehidupan. Teman-teman dan mentor Anda dapat membantu Anda membuat keputusan yang akan menuntun Anda lebih dekat atau lebih jauh dari Allah.
Ketika saya berada di Liga Football Nasional, saya mengagumi dan menghormati Gifford Nielsen, yang juga bermain untuk BYU sebelum pergi ke NFL, pada akhirnya menjadi penyiar olahraga dan kemudian Pembesar Umum Tujuh Puluh. Saya bertemu dengannya suatu hari di lapangan golf, dan dia memberi saya nasihat yang mengubah arah karier profesional saya.
Kami duduk di kereta golf, hanya saya dan dia, dan setelah saya memberi tahu dia tentang rencana saya untuk berkarier di televisi seperti dia setelah saya selesai bermain football, dia memberi saya nasihat untuk tidak terus mengejar karier yang akan mengharuskan saya berada di pertandingan pada hari Minggu. Dengan cara itu, saya akan selalu dapat memiliki pemanggilan di hari Minggu dan melayani di Gereja.
Sesederhana itu, tetapi itu adalah nasihat yang tidak terpikirkan oleh saya. Dan itu mengubah arah hidup saya.
Membela Apa yang Anda Percayai
Sebagian besar karier saya di NFL menakutkan dan tidak pasti. Hanya 2 persen pemain football perguruan tinggi yang berhasil masuk ke NFL, dan bahkan ketika saya masuk tim, saya dapat disingkirkan kapan saja. Bertahan selama mungkin adalah berkat besar, namun hidup tanpa rencana alternatif adalah sulit. Itu membutuhkan iman yang kuat.
Di NFL, Anda pergi dari tim ke tim, tahun ke tahun, berpindah-pindah di seluruh negeri. Itu tampak glamor, tetapi kebanyakan orang tidak melihat bagian-bagian yang kurang glamor. Ini adalah cara yang sulit untuk hidup. Dan ini adalah cara yang sulit bagi pasangan untuk hidup juga; itulah salah satu alasan mengapa tingkat perceraian di antara para atlet profesional begitu tinggi.
Yang membantu adalah bahwa saya tahu di mana saya berdiri. Saya memiliki landasan yang kukuh dalam Kristus, dan saya secara konsisten melakukan semua hal yang membuat saya tetap dekat dengan Dia dan Bapa Surgawi.
Anda mungkin tidak menghadapi jalan karier yang dipenuhi dengan begitu banyak tekanan dan godaan, tetapi dalam kasus saya, menjadi atlet profesional membuka diri saya pada gaya hidup yang sangat berbeda daripada biasanya. Misalnya, ketika kami tiba di kota-kota besar dan melakukan perjalanan pada awalnya, rekan-rekan tim saya segera ingin pergi keluar dan berperan serta dalam kegiatan-kegiatan berbeda yang tidak selaras dengan standar-standar Injil, dan saya tahu saat itu juga bahwa saya tidak dapat berdiri di antara Sion dan Babel. Saya tidak dapat menjawab “biarkan saya memikirkannya” untuk menenangkan mereka. Alih-alih, saya perlu teguh dalam iman saya dan menjelaskan mengapa saya tidak dapat bergabung dengan mereka.
Saya beruntung bahwa saya menikah sewaktu saya masih di perguruan tinggi. Ketika saya pergi ke NFL, istri saya dan bayi kami yang berusia enam bulan berada bersama saya. Kami menikah di bait suci, dan saya tahu apa arti perjanjian-perjanjian itu bagi saya dan apa yang dituntutnya dari saya. Jadi saya akan memberi tahu teman-teman tim saya, “Tidak, saya tidak melakukan itu.” Dan ketika mereka menekan, saya akan berkata, “Istri saya dan saya menikah di rumah Tuhan di mana kami membuat perjanjian-perjanjian sakral. Perjanjian-perjanjian itu lebih penting bagi saya daripada apa pun yang lain.”
Dan hal yang aneh adalah ketika mereka mengajukan kepada saya pertanyaan-pertanyaan itu dan benar-benar yakin tentang orang macam apa saya, rekan-rekan tim yang sama itu mulai melindungi saya dan menghargai standar-standar dan perjanjian-perjanjian saya. Diperlukan keberanian untuk membela apa yang Anda percayai dan hargai.
Menghadapi begitu banyak godaan menakutkan pada awalnya, namun bersandar kepada Bapa Surgawi dan mengingat kesakralan serta makna dari perjanjian-perjanjian saya dalam menghadapi tekanan selalu membantu saya berdiri teguh di jalan perjanjian dalam karier saya. Anda dapat melakukan hal yang sama dalam keadaan apa pun di mana Anda berada di sepanjang perjalanan Anda.
Ikutilah Nabi
Saya tahu bahwa sebagai dewasa muda saat ini Anda menghadapi begitu banyak ketidakpastian dan ketakutan tentang masa depan. Dan Anda mungkin bertanya-tanya apa yang harus dilakukan dan bagaimana melewatinya. Jawaban mudahnya adalah untuk mengikuti bimbingan nabi, Presiden Russell M. Nelson. Ketika seorang nabi Allah berbicara dan memberi Anda sesuatu yang spesifik, itu sesederhana mengikuti nasihat itu.
Saya telah memperhatikan bahwa Presiden Nelson senang menawarkan daftar hal-hal sederhana yang dapat kita lakukan untuk berdiri teguh dalam iman kita. Selama beberapa tahun terakhir, dia telah memberi para anggota Gereja lima hal untuk dilakukan untuk meningkatkan iman kita, lima cara untuk meningkatkan momentum rohani, tiga hal yang hendaknya Anda lakukan sewaktu Anda memulai tahun baru, dan banyak lagi.
Dia tidak memberikan daftar selusin hal. Hanya hal-hal sederhana. Dan jika Anda melakukan hal-hal sederhana itu dan teguh, kehidupan Anda akan diubah dengan melakukan hal-hal yang paling sederhana. Landasan iman Anda akan berdiri teguh, bahkan ketika ada keadaan menakutkan di dunia. Lakukan hal-hal itu dan Anda akan baik-baik saja. Anda akan dilindungi.
Itu mengingatkan saya kisah dalam Perjanjian Lama tentang Naaman, perwira militer yang menderita kusta. Dia pergi kepada Elisa, sang nabi, yang menyuruhnya untuk mandi sendiri di Sungai Yordan tujuh kali. Perwira militer itu menganggapnya bodoh, tetapi orang-orang di sekitarnya mendorong dia sebagai jenderal untuk melakukannya. Dan dia memiliki iman untuk pergi melakukannya—sesuatu yang begitu sederhana. Dan ia menjadi tahir.” (Lihat 2 Raja-Raja 5:1–15).
Letakkan Masa Depan Anda dalam Tangan Bapa Surgawi
Nah, saya mungkin tidak menjadi petinju profesional, namun saya belajar beberapa hal mengenai menghadapi rasa takut. Dengan semua keputusan dan tantangan yang Anda hadapi saat ini sebagai dewasa muda, saya memohon kepada Anda untuk melakukan semua yang dapat Anda lakukan untuk mengupayakan dan menjaga pengaruh Roh bersama Anda selalu. Itulah kuncinya. Seperti yang baru-baru ini diajarkan oleh Presiden Nelson: “Momentum rohani positif akan menjaga kita bergerak maju di tengah ketakutan dan ketidakpastian yang diciptakan oleh pandemi, tsunami, erupsi vulkanis, dan permusuhan bersenjata. Momentum rohani dapat membantu kita menangkal serangan lawan yang tanpa henti dan keji serta menghalangi upayanya untuk mengikis landasan rohani pribadi kita.”1
Ketika saya masih muda dan menghadapi kenyataan pindah ke sebuah negara baru sebagai imigran, saya tidak dapat membayangkan kehidupan yang bebas dari ketidakpastian. Sewaktu saya terus menghadapi ketidakpastian di sepanjang hidup dan karier saya, saya telah belajar bahwa sebagai murid Kristus, kita dapat menghadapi ketakutan atau rintangan apa pun yang ada di jalan kita.
Sewaktu Anda mengelilingi diri Anda dengan orang-orang yang baik, menetapkan dan membela kepercayaan Anda, dan mengikuti nabi, masa depan tidak akan tampak begitu menakutkan. Dan Anda akan dapat bergerak maju dengan iman terlepas dari ketakutan atau ketidakpastian. Ketika Anda menempatkan masa depan Anda ke dalam tangan Bapa Surgawi kita yang pengasih, Anda dapat percaya bahwa Dia akan senantiasa ada di sana bagi Anda.