Perpustakaan
Kegiatan Penguasaan Ayat Suci


Kegiatan Penguasaan Ayat Suci

Pendahuluan

Bagian ini menyediakan beberapa gagasan yang dapat Anda gunakan untuk membantu para siswa dalam menguasai petikan-petikan penguasaan ayat suci kunci. Sewaktu Anda membantu dan mengimbau para siswa untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan ini, Anda membantu mereka menjadi mandiri dalam penelaahan mereka akan ayat suci. Para siswa dapat menggunakan keterampilan penguasaan ini sepanjang kehidupan mereka untuk menemukan, memahami, menerapkan, dan menghafalkan dengan lebih baik petikan-petikan dalam ayat suci. Gagasan pengajaran untuk setiap elemen dari penguasaan ayat suci tertera di bawah. Menggunakan keragaman dari jenis-jenis kegiatan ini dapat membantu para siswa lebih berhasil dalam menguasai petikan ayat suci.

Kegiatan yang Membantu Siswa Menemukan Petikan Penguasaan Ayat Suci

Menandai Petikan

Menandai petikan penguasaan ayat suci dapat membantu para siswa mengingat petikan ini dan menemukannya dengan lebih cepat. Pertimbangkan untuk mendorong siswa menandai petikan-petikan kunci ini dalam ayat suci mereka dengan cara yang membedakannya dari petikan-petikan lain yang mereka tandai.

Mengetahui Kitab-Kitabnya

Menghafalkan nama dan urutan kitab-kitab dalam Kitab Mormon dapat membantu siswa menemukan petikan penguasaan ayat suci lebih cepat. Berikut adalah contoh kegiatan yang dapat membantu siswa menjadi familier dengan kitab-kitab dalam Kitab Mormon:

  • Temukan Daftar Isi—Bantulah para siswa menemukan daftar isi dalam Kitab Mormon, yang bertajuk “Nama dan Urutan Kitab-Kitab dalam Kitab Mormon.”

  • Nyanyikan Lagu—Ajarkan kepada siswa lagu “Kitab-Kitab di Dalam Kitab Mormon” (Buku Nyanyian Anak-Anak, 63). Mintalah mereka menyanyikannya secara berkala sepanjang tahun untuk membantu mereka mengingat nama dan urutan kitab-kitab dalam Kitab Mormon.

  • Gunakan Huruf Pertama—Tuliskan huruf pertama dari kitab-kitab dalam Kitab Mormon di papan tulis (1N, 2N, Y, E, dan seterusnya). Mintalah para siswa mempraktikkan menyebutkan nama-nama kitab yang berhubungan dengan setiap huruf. Ulangi kegiatan ini sampai mereka dapat melafalkan nama kitab-kitab dari ingatan.

  • Cepat Tepat Kitab—Sebutkan salah satu kitab yang di dalamnya sebuah petikan ayat suci ditemukan, dan mintalah siswa membuka ayat suci mereka di halaman mana pun dari kitab itu. Cermati waktu yang diperlukan oleh seluruh siswa untuk menemukan setiap kitab tersebut. Kegiatan ini dapat diulangi untuk memperkenankan siswa menjadi lebih mahir dalam mengingat dan menemukan kitab-kitab dalam Kitab Mormon.

Mengingat Rujukan dan Isi

Sewaktu para siswa mempelajari tempat dan isi dari petikan penguasaan ayat suci, Roh Kudus dapat membantu mereka mengingat rujukan ayat suci bila diperlukan (lihat Yohanes 14:26). Kata dan ungkapan kunci, seperti “Aku akan pergi dan melakukan” (1 Nefi 3:7) dan “bebas untuk memilih” (2 Nefi 2:27) dapat membantu siswa mengingat isi dan ajaran doktrin dari setiap petikan. Metode berikut dapat membantu siswa mengasosiasikan rujukan penguasaan ayat suci dengan isi dan kata kuncinya. (Anda mungkin ingin menyisakan kegiatan yang melibatkan kompetisi, lomba, atau dengan batasan waktu untuk penghujung tahun ajaran, setelah para siswa memperlihatkan bahwa mereka tahu di mana letak petikan-petikan penguasaan ayat suci tersebut. Kegiatan semacam itu kemudian akan membantu menegaskan kembali apa yang telah mereka pelajari).

  • Rujukan dan Kata Kunci—Imbaulah siswa untuk menghafalkan rujukan dan kata kunci setiap petikan penguasaan ayat suci yang terdaftar dalam kartu penguasaan ayat suci. (Kartu penguasaan ayat suci dapat dipesan daring di store.lds.org. Anda juga dapat meminta siswa menciptakan kumpulan kartu penguasaan ayat suci mereka sendiri). Beri para siswa waktu untuk menelaah kartu-kartu tersebut dengan seorang mitra dan kemudian saling memberi kuis. Imbaulah para siswa untuk kreatif dalam cara mereka menelaah bersama dan saling memberi kuis. Sewaktu mereka menjadi lebih mahir dengan petikan-petikan penguasaan ayat suci, Anda dapat mengajak mereka untuk menggunakan petunjuk yang melibatkan konteks atau penerapan dari ajaran dan asas dari petikan-petikan tersebut. Orang yang diberi kuis dapat menanggapi secara lisan atau tertulis.

  • Kartu Penguasaan Ayat Suci—Kegiatan ini dapat digunakan untuk memperkenalkan atau menilik kembali sekumpulan petikan penguasaan ayat suci. Pilihlah sejumlah kartu penguasaan ayat suci, dan bersiaplah untuk membagikannya di antara siswa-siswa Anda. (Pastikan untuk memiliki beberapa salinan dari setiap kartu agar lebih dari satu siswa menerima petikan penguasaan ayat suci yang sama. Anda mungkin ingin memiliki cukup kartu agar setiap siswa memiliki dua atau tiga petikan). Edarkan kepada siswa. Beri siswa waktu untuk menelaah petikan ayat suci, rujukan, kata kunci, pernyataan konteks, ajaran atau asas, serta gagasan penerapannya pada setiap kartu. Berikan beberapa petunjuk dari kartu (misalnya, kata-kata dari petikan penguasaan ayat suci atau kata-kata kunci, isi, ajaran atau asas, atau penerapan). Siswa yang memiliki kartu yang berhubungan hendaknya berdiri dan mengucapkan rujukan penguasaan ayat sucinya dengan lantang.

  • Cepat Tepat Ayat Suci—Gunakan petunjuk untuk membantu para siswa praktik menemukan dengan cepat petikan-petikan dalam ayat suci mereka. Untuk petunjuk, Anda dapat menggunakan kata kunci, pernyataan konteks, ajaran dan asas, serta gagasan penerapan dari kartu penguasaan ayat suci. Anda juga dapat membuat petunjuk Anda sendiri. Kegiatan cepat tepat ayat suci dimana para siswa berlomba menemukan petikan dapat membantu mereka secara aktif terlibat dalam mempelajari petikan-petikan penguasaan ayat suci. Ketika menggunakan kegiatan cepat tepat ayat suci untuk membantu penguasaan ayat suci, lakukan dengan cara yang tidak menyakiti perasaan atau menyinggung Roh. Bantulah para siswa menghindari memperlakukan ayat suci mereka secara tidak khidmat atau menjadi terlalu bersaing. Juga pertimbangkan meminta para siswa berlomba dengan suatu standar alih-alih dengan satu sama lain. Misalnya, siswa dapat berlomba melawan guru, atau Anda dapat meminta mereka berlomba untuk melihat apakah jumlah persentase tertentu dari kelas dapat menemukan petikan tertentu dalam jumlah waktu yang tertentu.

  • Cepat Tepat Kisah—Berikan petunjuk dengan membuat skenario yang memperlihatkan kaitan antara petikan penguasaan ayat suci dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, sebagai petunjuk untuk 1 Nefi 3:7, Anda dapat berkata, “Yohanes tahu bahwa Tuhan memerintahkan semua remaja putra yang layak untuk melayani misi, tetapi dia khawatir bahwa rasa malunya akan mencegahnya dari melayani secara efektif. Kemudan dia ingat bagaimana Nefi menanggapi tugas sulit untuk merebut lempengan-lempengan kuningan. Yohanes menimba keberanian dari kenyataan bahwa Tuhan akan menyediakan jalan baginya untuk menjadi misionaris yang mampu.” Sewaktu para siswa mendengarkan skenarionya, mintalah mereka menemukan petikan penguasaan ayat suci yang berkaitan dalam ayat suci mereka.

  • Kuis dan Tes—Beri para siswa kesempatan untuk menguji ingatan mereka akan petikan penguasaan ayat suci. Petunjuk dapat mencakup kata kunci atau rujukan ayat suci, kutipan dari petikan, atau skenario yang mengilustrasikan kebenaran yang diajarkan dalam petikan. Kuis dan tes dapat diberikan secara lisan, di papan tulis, atau pada kertas. Setelah siswa mengerjakan kuis atau tes, pertimbangkan untuk memasangkan siswa yang bernilai tinggi dengan siswa yang nilainya lebih rendah. Siswa yang bernilai lebih tinggi dapat bertindak sebagai guru untuk membantu siswa dengan nilai yang lebih rendah menelaah dan memperbaiki diri. Sebagai bagian dari upaya ini, pasangan tersebut juga dapat menentukan gol untuk memperoleh nilai gabungan yang lebih tinggi di tes berikutnya. Pertimbangkan untuk membuat bagan atau papan buletin untuk memperagakan gol para siswa dan mengakui kemajuan mereka.

Kegiatan yang Membantu Siswa Memahami Petikan Penguasaan Ayat Suci

Mendefinisikan Kata dan Ungkapan

Mendefinisikan kata dan ungkapan dalam petikan penguasaan ayat suci (atau membantu siswa mendefinisikannya) akan membantu para siswa memahami arti dari seluruh petikan. Ketika definisi semacam itu sangat penting bagi pemahaman ajaran dan asas dalam suatu petikan, Anda mungkin ingin mengimbau para siswa untuk menuliskan definisi ini dalam ayat suci mereka. Tiliklah kembali arti kata dan ungkapan sewaktu Anda menilik kembali petikan penguasaan ayat suci.

Mengidentifikasi Konteks

Mengidentifikasi konteks dari suatu petikan ayat suci dapat membantu siswa lebih memahami arti dari petikannya. Konteks mencakup informasi mengenai siapa yang berbicara kepada siapa dan mengapa, tatanan petikan tersebut (secara sejarah, budaya, dan geografi), serta pertanyaan atau situasi yang darinya konteks petikan ayat suci tersebut muncul. Misalnya, konteks 1 Nefi 3:7 mencakup fakta bahwa Nefi telah diminta oleh ayahnya, Lehi, yang adalah seorang Nabi, untuk kembali ke Yerusalem dan mengamankan lempengan-lempengan kuningan. Mengetahui informasi ini dapat membantu siswa memahami dengan lebih jelas mengapa Nefi berkata, “Aku akan pergi dan melakukan apa yang telah Tuhan perintahkan.” Sewaktu Anda mengajarkan pelajaran yang mencakup penguasaan petikan ayat suci, tekankan konteks seputar petikan tersebut. Kegiatan tambahan seperti yang tertera di bawah juga dapat membantu para siswa memahami petikan-petikan kunci ini.

  • Identifikasilah Konteks—Tuliskan tajuk-tajuk berikut di bagian atas papan tulis: Pembicara, Audiens, Tujuan, Wawasan Berguna Lainnya. Bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok, dan tugasi setiap kelompok suatu petikan penguasaan ayat suci. Ajaklah mereka untuk menemukan konteks dari petikan yang ditugaskan kepada mereka dengan mengidentifikasi informasi yang berhubungan dengan tajuk-tajuk di papan tulis. Mintalah mereka menuliskan temuan mereka di papan tulis. Kemudian mintalah setiap kelompok menjelaskan konteks dari petikan yang ditugaskan kepada mereka dan bagaimana informasi ini berdampak pada pemahaman mereka mengenai kebenaran dalam setiap petikan. Untuk menambahkan dimensi lainnya pada kegiatan ini, Anda mungkin ingin menantang siswa untuk menebak rujukan penguasaan ayat suci berdasarkan deskripsi di papan tulis sebelum setiap kelompok menjelaskan apa yang telah mereka tuliskan.

Menganalisis

Menganalisis mencakup mengidentifikasi ajaran dan asas yang terdapat dalam petikan ayat suci. Itu juga mencakup membantu siswa memahami bagaimana kebenaran ini relevan bagi mereka. Ini dapat menuntun pada penerapan yang lebih dalam mengenai ajaran dan asas dalam kehidupan mereka. Kegiatan berikut dapat membantu siswa menganalisis petikan penguasaan ayat suci:

  • Tuliskan Petunjuk—Sewaktu siswa menjadi lebih familier dengan petikan penguasaan ayat suci, ajaklah mereka untuk membuat pertanyaan, skenario, atau petunjuk lainnya yang mengilustrasikan ajaran dan asas yang diajarkan dalam petikan. Ini dapat digunakan untuk memberikan kuis kepada siswa.

Menjelaskan

Meminta siswa menjelaskan petikan ayat suci memperdalam pemahaman mereka dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengajarkan ajaran dan asas dari ayat suci. Yang berikut adalah dua metode yang dapat membantu siswa belajar menjelaskan petikan penguasaan ayat suci:

  • Kata dan Ungkapan Kunci—Ajaklah para siswa untuk membaca sendiri petikan penguasaan ayat suci yang sama dan mengidentifikasi kata atau ungkapan yang mereka pikir khususnya penting bagi makna petikan tersebut. Kemudian ajaklah seorang siswa untuk membacakan petikan tersebut kepada kelas dan memberi penekanan pada kata atau ungkapan yang telah dia pilih. Mintalah siswa tersebut untuk menjelaskan mengapa kata atau ungkapan itu penting untuk memahami petikan tersebut. Ajaklah beberapa siswa lainnya untuk melakukan yang sama. Para siswa mungkin memilih kata atau ungkapan yang berbeda bagi petikan yang sama. Sewaktu anggota kelas mendengar sudut pandang yang berbeda-beda ini, mereka dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai petikan tersebut.

  • Mempersiapkan Kebaktian—Beri siswa kesempatan untuk menggunakan petikan penguasaan ayat suci sewaktu mereka mempersiapkan dan menyajikan kebaktian di awal kelas. Bantulah mereka bersiap untuk meringkas konteks, menjelaskan ajaran dan asas, berbagi pengalaman atau contoh yang berarti, serta bersaksi mengenai ajaran dan asas dalam petikan. Anda juga dapat menyarankan agar para siswa mempertimbangkan untuk menggunakan pelajaran dengan benda peraga untuk menjelaskan gagasan dalam petikan.

Merasakan Pentingnya Ajaran dan Asas

Bantulah para siswa memahami dan memperoleh kesaksian rohani mengenai ajaran dan asas yang diajarkan dalam petikan penguasaan ayat suci. Penatua Robert D. Hales menjelaskan, “Seorang guru yang sejati, sekali dia telah mengajarkan fakta [Injill] … , membawa [siswa] satu langkah lebih jauh untuk memperoleh kesaksian rohani dan pemahaman dalam hati mereka yang mendatangkan tindakan dan melakukan” (“Teaching by Faith” [ceramah kepada para edukator religi SPG (CES), 1 Februari 2002], 5, si.lds.org). Ketika para siswa merasakan kebenaran, pentingnya, dan mendesaknya suatu ajaran atau asas melalui pengaruh Roh Kudus, hasrat mereka untuk menerapkan kebenaran itu dalam kehidupan mereka tumbuh. Guru dapat membantu siswa mengajak dan memelihara perasaan Roh Kudus ini dengan memberikan kepada mereka kesempatan untuk berbagi pengalaman yang telah mereka miliki dengan menjalankan asas-asas Injil yang terdapat dalam petikan penguasaan ayat suci. Ini akan membantu para siswa lebih memahami kebenaran-kebenaran yang diajarkan dalam petikan penguasan ayat suci dan memastikan agar kebenaran-kebenaran ini tertulis di hati para siswa. Kegiatan berikut dapat membantu siswa merasakan pentingnya ajaran dan asas yang diajarkan oleh petikan penguasaan ayat suci:

  • Mendengarkan untuk Petikan Ayat Suci—Ajaklah para siswa mendengarkan petikan penguasaan ayat suci dalam ceramah dan pelajaran di Gereja, dalam ceramah konferensi umum, serta dalam pembahasan dengan keluarga dan teman. Secara berkala ajaklah siswa untuk melaporkan petikan mana yang telah mereka dengar, bagaimana petikan itu digunakan, kebenaran apa yang diajarkan, serta pengalaman apa yang orang lain miliki dengan kebenaran yang diajarkan. Carilah kesempatan untuk bersaksi (dan ajaklah siswa untuk bersaksi) mengenai kebenaran yang diajarkan oleh petikan penguasaan ayat suci.

Kegiatan yang Membantu Siswa Menerapkan Petikan Penguasaan Ayat Suci

Mengajarkan

Petikan penguasaan ayat suci dan Ajaran-Ajaran Dasar dikembangkan bersama dan secara sengaja diselaraskan demi manfaat para siswa. (Petikan penguasaan ayat suci diperlihatkan di seluruh dokumen Ajaran-Ajaran Dasar). Ketika para siswa belajar dan mengungkapkan ajaran serta asas yang dimuat dalam petikan penguasaan ayat suci, mereka juga akan belajar dan mengungkapkan Ajaran-Ajaran Dasar. Dan sewaktu para siswa belajar untuk mengungkapkan Ajaran-Ajaran Dasar dengan kata-kata mereka sendiri, mereka dapat bersandar pada petikan penguasaan ayat suci yang telah dihafalkan untuk membantu mereka. Memberi para siswa kesempatan untuk mengajarkan ajaran dan asas Injil menggunakan petikan penguasaan ayat suci dapat meningkatkan kepercayaaan mereka kepada diri sendiri dan pada pengetahuan mereka mengenai ayat suci. Ketika para siswa mengajar dan bersaksi mengenai ajaran dan asas yang terdapat dalam petikan penguasaan ayat suci, mereka juga dapat memperkuat kesaksian mereka. Imbaulah para siswa untuk menggunakan petikan penguasaan ayat suci untuk mengajarkan dan menjelaskan Injil di kelas serta dalam perbincangan dengan teman, keluarga dan orang lain.

  • Menyajikan Pesan—Tugasi siswa untuk mempersiapkan ceramah atau pelajaran 3‒5 menit berdasarkan petikan penguasaan ayat suci. Mintalah mereka bersiap di kelas atau di rumah. Selain petikan penguasaan ayat suci, mereka dapat menggunakan sumber lainnya untuk membantu mereka bersiap, seperti kartu penguasaan ayat suci, Penuntun bagi Ayat Suci, atau Teguh pada Iman: Sebuah Referensi Injil. Setiap ceramah atau pelajaran hendaknya mencakup pendahuluan, petikan penguasaan ayat suci, kisah mengenai atau contoh dari asas yang diajarkan, dan kesaksian siswa. Siswa dapat bersukarela untuk menyajikan pesan mereka di kelas, dalam malam keluarga, atau kepada kuorum atau anggota kelas mereka sebagai bagian dari upaya untuk mengerjakan Tugas kepada Allah atau Kemajuan Pribadi mereka. Jika siswa menyajikan ceramah atau pelajaran mereka di luar kelas, pertimbangkan untuk mengajak mereka melaporkan pengalaman mereka.

  • Permainan Peran Misionaris—Persiapkan sejumlah kartu dengan pertanyaan yang dapat diajukan simpatisan yang dapat dijawab dengan bantuan petikan penguasaan ayat suci (misalnya, “Apa yang dipercayai anggota Gereja Anda mengenai Yesus Kristus?”). Ajaklah pasangan-pasangan siswa maju ke depan kelas untuk menjawab pertanyaan yang dipilih dari kartu-kartu tersebut. Untuk membantu para siswa memahami bagaimana misionaris dapat menjawab pertanyaan serupa, Anda dapat menyarankan beberapa metode pengajaran yang efektif, seperti (1) menyatakan konteks petikan ayat suci, (2) menjelaskan ajaran atau asas, (3) mengajukan pertanyaan untuk mencari tahu apakah mereka yang diajar memahami atau memercayai apa yang telah diajarkan, (4) berbagi pengalaman dan kesaksian, serta (5) mengajak mereka untuk bertindak sesuai dengan kebenaran yang diajarkan. Mintalah siswa untuk memberikan umpan balik tentang apa yang mereka sukai mengenai bagaimana setiap kerekanan menjawab pertanyaan mereka.

  • Bersaksi—Ajaklah para siswa untuk melihat-lihat petikan penguasaan ayat suci dan memilih satu yang memuat ajaran atau asas yang mengenainya mereka dapat bersaksi. Ajaklah mereka untuk bersaksi mengenai kebenaran yang telah mereka pilih dan berbagi pengalaman yang menuntun mereka untuk bisa bersaksi mengenainya. Sewaktu para siswa berbagi kesaksian mereka, Roh Kudus akan mengukuhkan kebenaran ajaran atau asas yang mengenainya mereka bersaksi. Kesaksian mereka juga dapat mengilhami orang lain untuk bertindak dengan iman.

    Catatan: Kesempatan bagi para siswa untuk berbagi kesaksian mereka hendaknya bersifat sukarela. Para siswa hendaknya tidak pernah dipaksa untuk berbagi kesaksian mereka atau dibuat merasa mereka harus mengakui pengetahuan yang menurut mereka tidak mereka miliki. Selain itu, sebagian siswa enggan untuk berbagi kesaksian mereka karena mereka secara keliru berpikir bahwa mereka perlu mengawalinya dengan “Saya ingin memberikan kesaksian saya ….” atau bahwa ungkapan kesaksian mereka harus disertai dengan luapan emosi. Bantulah para siswa memahami bahwa ketika mereka bersaksi, mereka dapat sekadar berbagi ajaran atau asas yang mereka ketahui adalah benar. Berbagi kesaksian dapat sesederhana mengatakan “Saya percaya ini benar” atau “Saya tahu ini benar” atau “Saya percaya ini dengan segenap hati saya.”

Menjalankan

Menyarankan cara siswa dapat menerapkan ajaran dan asas yang dimuat dalam petikan ayat suci (atau mengajak siswa memikirkan cara-cara) memberi mereka kesempatan untuk belajar melalui menjalankan iman. Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul mengatakan:

“Seorang pelajar yang menjalankan hak pilihan dengan bertindak sesuai dengan asas-asas yang benar membuka hatinya kepada Roh Kudus dan mengundang ajaran, kuasa bersaksi, dan kesaksian-Nya yang mengukuhkan. Belajar melalui iman memerlukan upaya rohani, mental, dan jasmani, dan bukan penerimaan pasif semata. Adalah dalam ketulusan dan kekonsistenan tindakan kita yang terilhami oleh iman maka kita menunjukkan kepada Bapa Surgawi kita dan Putra-Nya, Yesus Kristus, kesediaan kita untuk belajar dan menerima petunjuk dari Roh Kudus” (“Seek Learning by Faith,” Ensign, September 2007, 64).

Beri siswa kesempatan untuk berbagi dan bersaksi mengenai pengalaman yang mereka miliki dengan ajaran dan asas. Yang berikut adalah satu cara untuk mendorong siswa menerapkan petikan penguasaan ayat suci dalam kehidupan mereka:

  • Tentukan Gol—Berdasarkan bagian penerapan dari kartu penguasaan ayat suci, ajaklah siswa menentukan gol-gol khusus untuk menjalankan dengan lebih baik asas-asas yang terdapat dalam petikan penguasaan ayat suci. Mintalah mereka menuliskan gol mereka pada secarik kertas yang mereka bawa-bawa sebagai pengingat. Bila pantas, ajaklah siswa untuk melaporkan keberhasilan mereka.

Kegiatan yang Membantu Siswa Menghafalkan Petikan Penguasaan Ayat Suci

Menghafalkan

Penghafalan petikan ayat suci dapat memperdalam pemahaman dan memperkaya kemampuan siswa untuk mengajarkan Injil. Ketika siswa menghafalkan ayat suci, Roh Kudus dapat membawa ungkapan dan gagasan kembali ke dalam ingatan mereka pada saat ada kebutuhan (lihat Yohanes 14:26; A&P 11:21). Ingatlah untuk mengadaptasi kegiatan penghafalan dengan kemampuan para siswa Anda. Penatua Richard G. Scott dari Kuorum Dua Belas Rasul mendorong penghafalan ayat suci ketika dia berkata:

“Kekuatan yang besar dapat datang dari menghafalkan ayat suci. Menghafalkan ayat suci adalah membina pertemanan baru. Itu seperti menemukan individu baru yang dapat membantu pada saat dibutuhkan, memberikan ilham dan penghiburan, serta menjadi sumber motivasi untuk perubahan yang diperlukan” (“Kekuatan Ayat Suci,” Ensign atau Liahona, November 2011, 6).

Setiap kegiatan berikut dapat diulangi beberapa hari sekaligus di awal atau akhir kelas untuk membantu para siswa mencapai ingatan jangka panjang:

  • Lomba Satu Kata—Tantanglah siswa untuk mengucapkan petikan penguasaan ayat suci satu kata per siswa setiap kalinya. Misalnya, ketika membantu siswa menghafalkan Alma 39:9, siswa pertama akan mengucapkan kata sekarang siswa kedua akan mengatakan putraku, siswa ketiga akan mengatakan aku, dan seterusnya sampai seluruh ayat selesai. Catatlah waktunya, dan beri mereka beberapa kali kesempatan mencoba untuk mencapai waktu yang ditargetkan. Sewaktu Anda mengulangi kegiatan ini, pertimbangkan untuk menggeser urutan siswa sehingga mereka harus mengucapkan kata yang berbeda.

  • Huruf Pertama—Tuliskan di papan tulis huruf pertama dari setiap kata dalam suatu petikan penguasaan ayat suci. Tunjuklah hurufnya sementara siswa mengulangi petikan tersebut bersama Anda, menggunakan ayat suci mereka bila perlu. Ulangi kegiatan ini sampai para siswa merasa yakin akan kemampuan mereka untuk melafalkan petikan hanya dengan bantuan huruf pertama. Anda mungkin ingin menghapus beberapa huruf setiap kali para siswa melafalkan petikannya. Ini akan secara bertahap meningkatkan tantangannya sampai para siswa dapat mengulangi petikan tersebut tanpa menggunakan huruf pertama.

  • Teka-Teki Potongan Kata-Kata—Tuliskan, atau mintalah para siswa menuliskan, kata-kata dari sebuah petikan penguasaan ayat suci pada secarik kertas bergaris. Potonglah kertas perbaris, membiarkan setiap baris ayat sucinya utuh. Potonglah beberapa guntingan lebih pendek untuk menyertakan hanya beberapa kata dari petikan tersebut di atas setiap potongan kertas. Campurkanlah potongan-potongan kata tersebut dan berikan kepada pasangan-pasangan atau kelompok-kelompok siswa. Tantanglah para siswa untuk mengatur potongan-potongan kata tersebut hingga benar, menggunakan ayat suci mereka sebagai penuntun. Mintalah mereka berlatih sampai mereka tidak lagi perlu menggunakan ayat suci mereka. Setelah mereka selesai, mintalah mereka untuk melafalkan petikannya dengan lantang. Anda juga dapat mencatat waktu para siswa untuk melihat kelompok mana yang dapat paling cepat menempatkan potongan-potongan kata-kata tersebut dengan benar. Atau Anda dapat mencatat waktu seluruh siswa untuk melihat seberapa banyak waktu yang dibutuhkan bagi seluruh kelompok untuk menyelesaikan teka-tekinya (sewaktu kelompok pertama selesai, biarkan mereka membantu kelompok yang lebih lambat).

Cetak