“12 Februari. Bagaimana Saya Dapat Meningkatkan Peribadatan Saya kepada Allah? Yohanes 2-4,” Ikutlah Aku—Untuk Kuorum Imamat Harun dan Kelas Remaja Putri: Topik Doktrin 2023 (2022)
“12 Februari. Bagaimana Saya Dapat Meningkatkan Peribadatan Saya kepada Allah?,“ Ikutlah Aku—Untuk Kuorum Imamat Harun dan Kelas Remaja Putri: Topik Doktrin 2023
12 Februari
Bagaimana Saya Dapat Meningkatkan Peribadatan Saya kepada Allah?
Berembuk Bersama
Dipimpin oleh seorang anggota presidensi kelas atau kuorum; kira-kira 10–20 menit
Di awal pertemuan, ulangi bersama-sama Tema Remaja Putri atau Tema Kuorum Imamat Harun. Kemudian pimpinlah pembahasan tentang pekerjaan keselamatan dan permuliaan menggunakan satu atau lebih dari pertanyaan-pertanyaan di bawah ini atau pertanyaan Anda sendiri (lihat Buku Pegangan Umum, 10.2, 11.2). Rencanakan cara-cara untuk bertindak menurut apa yang Anda bahas.
-
Mengamalkan Injil. Bagaimana kita telah mendekat kepada Juruselamat? Bagaimana kita berusaha untuk menjadi lebih seperti Dia?
-
Memelihara mereka yang membutuhkan. Siapa yang ada di benak kita akhir-akhir ini? Bagaimana kita dapat membantu individu-individu ini?
-
Mengundang semua orang untuk menerima Injil. Bagaimana kita dapat menjawab pertanyaan teman-teman kita tentang Gereja dengan cara yang memperkuat iman mereka kepada Juruselamat?
-
Mempersatukan keluarga untuk kekekalan. Apa saja beberapa cara kita dapat terhubung dengan lebih baik dengan anggota keluarga besar, seperti kakek nenek dan sepupu?
Di akhir pelajaran, bila pantas, lakukan yang berikut ini:
-
Bersaksilah mengenai asas-asas yang diajarkan.
-
Ingatkan anggota kelas atau kuorum mengenai rencana dan ajakan yang dibuat selama pertemuan.
Mengajarkan Doktrin
Dipimpin oleh seorang pemimpin dewasa atau remaja; kira-kira 25–35 menit
Persiapkan Diri Anda secara Rohani
Perempuan Samaria yang digambarkan dalam Yohanes 4 mungkin sering pergi ke sumur untuk mendapatkan air. Tetapi kali ini berbeda. Dia bertemu dengan seorang pria Yahudi yang meminta minum darinya. Itu saja tidak lazim karena orang Yahudi umumnya tidak bergaul dengan orang Samaria. Tetapi ada hal lain yang tidak lazim mengenai pria ini. Merasa bahwa Dia pastilah seorang nabi, dia mengajukan pertanyaan kepada-Nya mengenai beribadat kepada Allah. Apakah dapat diterima untuk beribadat kepada Allah di sana di Samaria? Atau haruskah orang beribadat di Yerusalem, seperti yang diklaim orang Yahudi? (lihat Yohanes 4:19–20). Pria itu menjelaskan bahwa di mana kita beribadat tidak sepenting bagaimana kita beribadat: “Penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian” (Yohanes 4:23). Kemudian pria itu memberi tahu dia siapa Dia—Dia adalah Kristus, Juruselamat dunia (lihat Yohanes 4:25–26).
Apakah remaja yang Anda ajar memahami apa artinya beribadat kepada Bapa Surgawi? Selain beribadat di Gereja (lihat Ajaran dan Perjanjian 59:9–10), apa kesempatan lain yang mereka miliki untuk beribadat kepada-Nya, termasuk yang mungkin tidak mereka kenali sebagai ibadat? Sumber daya berikut dapat membantu Anda bersiap untuk mengajar mereka tentang bagaimana meningkatkan peribadatan mereka kepada Allah: Mazmur 95:1–7; Matius 4:8–10; Alma 32:4–11; Ajaran dan Perjanjian 20:17–19; 93:19–20, dan pesan Uskup Dean M. Davies “Berkat-Berkat Dari Peribadatan” (Liahona, November 2016, 93–95).
Belajar Bersama
Untuk memulai pembahasan mengenai meningkatkan peribadatan, Anda dapat mengajak anggota kelas atau kuorum untuk secara individu meninjau Yohanes 4:19–26 dan menuliskan tanggapan terhadap pertanyaan seperti ini: Mengapa saya beribadat kepada Allah? Apa maknanya bagi saya untuk beribadat kepada Allah? Mungkin juga bermanfaat untuk meninjau bersama definisi di bawah “Peribadatan” dalam Penuntun bagi Tulisan Suci (scriptures.ChurchofJesusChrist.org). Setelah mereka memiliki waktu untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan ini, undanglah mereka untuk membagikan pikiran mereka. Kegiatan berikut dapat membantu mereka menerima bisikan Roh Kudus.
-
Anggota kelas atau kuorum Anda akan memiliki wawasan berharga mengenai apa artinya beribadat kepada Allah. Anda dapat meminta mereka untuk membagikan sebuah pengalaman ketika mereka merasa mereka beribadat kepada Allah. Petikan tulisan suci seperti yang berikut dapat menambah pemahaman mereka dan memberi mereka gagasan mengenai bagaimana menjadikan peribadatan mereka kepada Allah lebih bermakna: Mazmur 95:1–7; Matius 4:8–10; Alma 32:4–11; Ajaran dan Perjanjian 20:17–19; 93:19–20. Mereka juga dapat membahas pernyataan oleh Penatua Bruce R. McConkie dalam “Sumber Daya Pendukung.”
-
Untuk membantu remaja meningkatkan peribadatan mereka kepada Allah, pertimbangkan untuk menulis judul-judul ini di papan tulis: Siapa, Mengapa, Di Mana, dan Bagaimana. Mintalah mereka untuk meninjau tulisan suci yang tertera dalam “Peribadatan” dalam Penuntun bagi Tulisan Suci (scriptures.ChurchofJesusChrist.org), mencari ayat-ayat yang membantu mereka memahami siapa, mengapa, di mana, dan bagaimana kita hendaknya beribadat. Sewaktu mereka menemukan ayat terkait, ajaklah mereka untuk membahasnya dengan anggota kelas atau kuorum dan menuliskan rujukannya di bawah judul yang tepat. Imbaulah mereka untuk membagikan pengalaman ketika mereka telah merasa lebih dekat kepada Allah melalui ibadat.
-
Pesan Uskup Dean M. Davies “Berkat dari Peribadatan” memuat contoh orang-orang beribadat kepada Allah. Mungkin Anda dapat membaca bersama bagian “Apakah Peribadatan Itu?” Kemudian setiap orang dapat meninjau salah satu contoh dari orang-orang beribadat yang terdapat dalam tiga bagian berikutnya dari pesan tersebut. Apa yang diajarkan setiap contoh kepada kita tentang beribadat kepada Allah? Apa yang bagian terakhir dari pesan tersebut ajarkan mengenai berkat-berkat yang datang dari beribadat kepada-Nya dengan pengabdian? Apa yang kita terilhami untuk lakukan untuk meningkatkan peribadatan kita kepada Allah?
Bertindak dengan Iman
Imbaulah anggota kelas atau kuorum untuk merenungkan dan mencatat apa yang akan mereka lakukan untuk bertindak menurut kesan-kesan yang mereka terima hari ini. Jika mereka menginginkan, mereka dapat membagikan gagasan mereka. Ajaklah mereka untuk memikirkan tentang bagaimana bertindak menurut kesan-kesan mereka akan memperkuat hubungan mereka dengan Bapa Surgawi dan Yesus Kristus.
Sumber Daya Pendukung
-
“Unsur-unsur Peribadatan,” Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: David O. McKay (2003), 35.
-
Donald L. Hallstrom, ”The Conversion of the Children of God” (siaran Seminari dan Institut Religi, 13 Juni 2017), broadcasts.ChurchofJesusChrist.org
-
Penatua Bruce R. McConkie mengajarkan: “Peribadatan yang benar dan sempurna mencakup mengikuti jejak Putra Allah; itu mencakup menaati perintah-perintah serta mematuhi kehendak Bapa sampai ke tingkat itu sehingga kita maju dari kasih karunia ke kasih karunia sampai kita dimuliakan di dalam Kristus sebagaimana Dia di dalam Bapa-Nya. Itu jauh lebih daripada sekadar doa dan khotbah dan lagu. Itu adalah menjalankan dan melakukan dan mematuhi. Itu adalah meniru kehidupan Teladan yang agung” (“How to Worship,” Ensign, Desember 1971, 130; kapitalisasi dimodernisasi).