Buku Pegangan dan Pemanggilan
31. Wawancara dan Pertemuan Lainnya dengan Anggota


“31. Wawancara dan Pertemuan Lainnya dengan Anggota,” Buku Pegangan Umum: Melayani dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir (2020).

“31. Wawancara dan Pertemuan Lainnya dengan Anggota,“ Buku Pegangan Umum.

para pria berjabat tangan

31.

Wawancara dan Pertemuan Lainnya dengan Anggota

31.0

Pengantar

Yesus Kristus sering memberikan pelayanan kepada orang lain satu demi satu (lihat, misalnya, Yohanes 4:5–26; 3 Nefi 17:21). Dia mengasihi setiap anak Allah. Dia menolong mereka secara individu.

Sebagai pemimpin Gereja dan hamba Yesus Kristus, Anda juga memiliki kesempatan untuk menolong anak-anak Allah, secara individu, dalam kemajuan rohani mereka. Satu cara penting Anda dapat melakukan ini adalah melalui wawancara dan pertemuan pribadi lainnya. Beberapa dari pelayanan Anda yang paling bermakna akan terjadi dalam pertemuan pribadi. Dalam tatanan ini, Anda dapat memberikan kasih seperti Kristus, mengangkat “tangan yang terkulai” dan menguatkan “lutut yang lunglai” (Ajaran dan Perjanjian 81:5).

Dalam bab ini, istilah wawancara merujuk pada pertemuan antara seorang pemimpin dan individu untuk menentukan apakah orang itu hendaknya berperan serta dalam suatu tata cara atau menerima pemanggilan (lihat 31.2). Secara umum, wawancara ini diadakan oleh seorang anggota keuskupan atau presidensi pasak. Istilah wawancara juga merujuk pada wawancara pemberian pelayanan yang dilakukan oleh seorang anggota presidensi Lembaga Pertolongan atau kuorum penatua (lihat 21.3).

Selain wawancara ini, ada banyak alasan lain seorang pemimpin Gereja dapat bertemu dengan anggota individu (lihat 31.3). Misalnya, keuskupan telah secara teratur menjadwalkan pertemuan dengan setiap remaja di lingkungan (lihat 31.3.1). Bahkan jika Anda tidak melayani dalam keuskupan, uskup dapat meminta Anda untuk bertemu dengan seorang anggota yang membutuhkan untuk menyediakan dukungan dan pemberian pelayanan yang berkelanjutan. Atau seorang anggota mungkin datang kepada Anda ketika dia menghadapi tantangan pribadi atau keluarga.

Bab ini dapat menolong semua pemimpin yang memiliki kesempatan untuk bertemu dengan para anggota secara individu. Para pemimpin ini dapat mencakup pemimpin Lembaga Pertolongan, kuorum penatua, dan Remaja Putri, brother dan sister pemberi pelayanan, atau orang lain yang ditugasi uskup.

31.1

Asas-Asas Pembimbing

31.1.1

Bersiap secara Rohani

Jika Anda memiliki tanggung jawab untuk bertemu dengan seorang anggota, Tuhan akan memberkati Anda dengan ilham yang Anda perlukan sewaktu Anda mengupayakannya. Persiapkan diri Anda secara rohani melalui doa, penelaahan tulisan suci, dan kehidupan yang saleh. Dengarkanlah bisikan Roh Kudus. Dia akan membimbing Anda dengan kesan, pemikiran, dan perasaan. Dia dapat menolong Anda mengingat ajaran-ajaran yang telah Anda telaah dalam tulisan suci dan perkataan para nabi zaman akhir yang dapat menolong orang yang Anda temui (lihat Ajaran dan Perjanjian 84:85; 100:5–8).

Perpustakaan Injil memiliki koleksi Sumber Daya Konseling. Sewaktu Anda bersiap untuk bertemu dengan seorang anggota, pertimbangkan untuk meninjau informasi tentang topik-topik yang berlaku bagi dia.

Roh Kudus juga dapat membimbing anggota yang dengannya Anda bertemu. Anda dapat mempertimbangkan untuk mengundang dia untuk juga bersiap secara rohani untuk pertemuan Anda.

Pertimbangkan untuk berdoa bersama anggota tersebut sewaktu Anda memulai pertemuan. Ini dapat mengundang roh kerendahhatian dan iman sewaktu Anda bersatu memohon bantuan Allah (lihat Ajaran dan Perjanjian 6:32; 29:6).

Selama wawancara atau pertemuan, sebuah masalah atau pertanyaan mungkin timbul yang Anda merasa tidak siap untuk membahasnya. Anda dapat menyarankan agar Anda dan anggota tersebut masing-masing mengupayakan bimbingan Tuhan—misalnya, melalui penelaahan, doa, dan puasa. Anda juga dapat merujuk pada informasi yang relevan dalam Sumber Daya Konseling atau Bantuan Kehidupan di Perpustakaan Injil. Kemudian Anda dapat bertemu lagi untuk membahas masalah tersebut lebih lanjut.

Jika anggota tersebut telah melakukan dosa serius, rujuklah dia kepada uskup.

31.1.2

Bantulah Anggota Merasakan Kasih Allah

Sebagai pemimpin Gereja, Anda mewakili Juruselamat. Bagian penting dari misi-Nya adalah untuk menyampaikan kasih Allah kepada anak-anak-Nya (lihat Yohanes 3:16–17). Ketika para anggota datang kepada Anda untuk wawancara atau untuk bantuan dengan tantangan pribadi, sering kali apa yang paling mereka butuhkan adalah mengetahui bahwa Bapa Surgawi mengasihi mereka. Kasih ini dapat memperkuat mereka dan mengilhami mereka untuk datang kepada Kristus, bertobat dari dosa, dan membuat pilihan-pilihan yang baik.

Tulisan suci dan perkataan para nabi zaman akhir mengundang Roh dan mengajarkan doktrin yang murni. Seringlah menggunakannya, dengan kepekaan dan kasih, ketika Anda bertemu dengan para anggota. Gunakan itu untuk mengilhami dan mendorong, bukan untuk menghukum, memaksa, atau menyebabkan rasa takut (lihat Lukas 9:56).

Jadwalkan banyak waktu untuk pertemuan tersebut. Anggota tersebut hendaknya tidak merasa bahwa Anda terlalu sibuk. Berilah dia perhatian penuh Anda.

31.1.3

Bantulah Anggota Menggunakan Kuasa Juruselamat

Yesus Kristus mengambil ke atas diri-Nya dosa-dosa kita “agar Dia boleh menghapus pelanggaran [kita] menurut kuasa pembebasan-Nya” (Alma 7:13). Dia juga mengambil ke atas diri-Nya kesengsaraan, rasa sakit, dan kelemahan kita “agar Dia boleh mengetahui … bagaimana menyokong umat-Nya” (lihat Alma 7:11–12).

Imbaulah anggota untuk berpaling kepada-Nya. Bantulah mereka menggunakan kuasa-Nya untuk memperkuat, menghibur, dan menebus. Kuasa ini datang dengan beriman kepada Yesus Kristus, mengikuti teladan-Nya, menerima tata cara-tata cara imamat, menepati perjanjian-perjanjian, dan menindaki dorongan dari Roh Kudus.

31.1.4

Bantulah Anggota Merasa Nyaman dan Aman

Beberapa anggota telah memiliki pengalaman yang membuat mereka merasa cemas atau kewalahan ketika mereka bertemu dengan pemimpin Gereja. Upayakanlah cara-cara untuk menolong mereka merasa tenang, aman, dan nyaman. Cari tahu dari anggota tersebut apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu.

Selalu berikan kepada anggota tersebut opsi meminta orang lain hadir selama wawancara atau pertemuan. Saat bertemu dengan seorang anggota lawan jenis, anak, atau remaja, pastikan bahwa orang tua atau orang dewasa lainnya hadir. Dia dapat bergabung dalam pertemuan atau menunggu di luar ruangan, bergantung pada preferensi anggota yang dengannya Anda bertemu.

Jika pertemuan di gedung pertemuan membuat anggota merasa tidak nyaman, putuskan bersama mengenai tempat yang berbeda untuk bertemu. Temukan tempat di mana Roh Kudus dapat hadir dan Anda dapat menjaga konfidensialitas. Juga pertimbangkan keamanan Anda sendiri dan keamanan anggota tersebut. Untuk informasi tentang bertemu dengan para anggota secara virtual, lihat 31.4.

Bagian penting lainnya dari menolong para anggota merasa aman adalah menjaga konfidensialitas. Yakinkan kembali anggota bahwa percakapan Anda akan bersifat konfidensial.

Jangan berbagi informasi konfidensial dengan siapa pun—termasuk pasangan Anda atau pemimpin Gereja lainnya—kecuali anggota tersebut memberikan izin. Teruslah menjaga sifat konfidensial dari masalah semacam itu bahkan setelah Anda dibebastugaskan. Melanggar konfidensialitas dapat membahayakan iman, kepercayaan, dan kesaksian seorang anggota. Para anggota cenderung lebih mengupayakan bantuan dari para pemimpin Gereja jika mereka tahu bahwa apa yang mereka bagikan akan dijaga konfidensial.

Untuk informasi lebih lanjut tentang konfidensialitas, termasuk informasi hukum, lihat 32.4.4.

31.1.5

Ajukan Pertanyaan yang Terilhami dan Dengarkan dengan Saksama

Ketika bertemu dengan seorang anggota, ajukan pertanyaan yang membantu Anda memahami situasinya. Berilah anggota tersebut kesempatan untuk mengungkapkan pemikiran dan perasaannya dengan bebas.

Sementara anggota sedang berbicara, dengarkan dengan saksama dan cermat. Berupayalah untuk memahami sepenuhnya sebelum menanggapi. Jika perlu, ajukan pertanyaan tindak lanjut untuk memastikan bahwa Anda paham. Tetapi jangan menyelidiki secara tidak perlu.

Mendengarkan membantu membangun kepercayaan. Itu menolong orang lain merasa dipahami, dihargai, dan dikasihi. Orang sering kali memerlukan seseorang yang mereka percayai untuk mendengarkan sewaktu mereka berupaya mengatasi tantangan-tantangan. Mendengarkan juga dapat membantu Anda membuka hati Anda terhadap dorongan-dorongan dari Roh Kudus.

31.1.6

Doronglah Kemandirian

Karena kasih Anda bagi para anggota, Anda mungkin ingin segera menawarkan solusi terhadap masalah-masalah mereka. Namun, Anda akan lebih memberkati mereka dengan membantu mereka menemukan solusi mereka sendiri dan membuat keputusan mereka sendiri (lihat Ajaran dan Perjanjian 9:8).

Bantulah mereka menganalisis masalah atau pertanyaan mereka dalam konteks Injil Yesus Kristus dan rencana keselamatan. Ajari mereka cara mengupayakan bimbingan Tuhan melalui tulisan suci, perkataan para nabi yang hidup, dan wahyu pribadi. Dengan cara ini, Anda menolong para anggota bersiap untuk menghadapi tantangan-tantangan lain di masa depan. Mereka juga akan lebih mampu membantu orang lain, termasuk keluarga mereka.

31.1.7

Dukunglah Upaya untuk Bertobat

Terkadang seorang anggota mungkin mengupayakan bantuan untuk bertobat dari dosa. Ada banyak yang dapat Anda lakukan untuk mengilhami iman kepada Yesus Kristus dan mendorong anggota tersebut untuk mengupayakan pengampunan.

Hanya uskup atau presiden pasak yang dapat menolong seseorang menyelesaikan dosa serius. Beberapa di antaranya tercantum dalam 32.6. Jika anggota tersebut telah melakukan salah satu dari dosa-dosa ini, dia hendaknya segera bertemu dengan uskup atau presiden pasak.

Setiap uskup dan presiden pasak adalah “seorang hakim di Israel” (Ajaran dan Perjanjian 107:72). Melalui wewenang ini mereka menolong anggota bertobat dari dosa dan datang kepada Kristus, yang mengampuni dosa (lihat 32.1 dan 32.3).

Dalam tanggung jawab ini, para pemimpin ini mewakili Tuhan. Mereka berusaha menggunakan “penghakiman yang akan [Dia] berikan kepada [mereka]” (3 Nefi 27:27). Mereka mengajarkan bahwa pertobatan mencakup beriman kepada Yesus Kristus, memiliki roh yang menyesal, meninggalkan dosa, mengupayakan pengampunan, melakukan ganti rugi, dan menaati perintah-perintah dengan komitmen yang diperbarui.

Untuk membantu mereka memenuhi peranan mereka, uskup dan presiden pasak diberkati dengan karunia rohani kearifan membedakan. Karunia ini menolong mereka memperbedakan kebenaran, memahami hati seorang anggota, dan mengidentifikasi kebutuhannya (lihat 1 Raja-Raja 3:6–12; Ajaran dan Perjanjian 46:27–28).

Meskipun pengakuan terjadi dengan seorang “hakim di Israel,” dengan izin dari anggota tersebut, para pemimpin lainnya dapat memberikan dukungan dalam upayanya untuk bertobat. Ini khususnya bermanfaat ketika pertobatan akan memerlukan waktu yang signifikan. Lihat bagian terakhir dari 32.8.1 untuk pedoman.

31.1.8

Menanggapi Perundungan dengan Tepat

Perundungan tidak dapat ditoleransi dalam bentuk apa pun. Tanggapi laporan tentang perundungan secara serius. Jika Anda mengetahui bahwa seseorang telah dirundung, laporkan perundungan tersebut kepada otoritas sipil dan berundinglah dengan uskup. Pedoman untuk melaporkan dan menanggapi perundungan disediakan dalam 38.6.2.

Untuk informasi tentang apa yang hendaknya dilakukan para uskup dan presiden pasak ketika mereka mengetahui tentang perundungan, lihat 38.6.2.1.

Untuk informasi tentang membantu korban perundungan, lihat “Perundungan (Bantuan untuk Korban)” dalam Sumber Daya Konseling. Anda juga dapat merujuk para anggota pada sumber-sumber daya [yang bermanfaat] mengenai perundungan dalam Bantuan Kehidupan.

Untuk informasi tentang membantu korban pemerkosaan atau kekerasan seksual lainnya, lihat 38.6.18.2.

31.2

Wawancara

31.2.1

Tujuan Wawancara

Secara umum, para pemimpin Gereja mewawancarai para anggota untuk menentukan apakah mereka:

  • Siap untuk menerima atau berperan serta dalam sebuah tata cara.

  • Hendaknya dipanggil pada jabatan di Gereja.

Sebagian besar wawancara semacam ini diadakan oleh seorang anggota keuskupan atau presidensi pasak. Itu tidak dapat didelegasikan kepada para pemimpin lingkungan lainnya. Namun, presiden pasak dapat mendelegasikan beberapa wawancara kepada para anggota dewan tinggi sebagaimana diuraikan dalam Bagan Pemanggilan (lihat 30.8).

31.2.2

Jenis Wawancara

Uskup dipanggil sebagai “hakim umum” di lingkungannya (Ajaran dan Perjanjian 107:74; lihat juga 7.1.3). Presiden pasak juga melayani sebagai hakim umum (lihat 6.2.3). Para pemimpin ini memegang kunci-kunci imamat untuk mewenangkan tata cara. Untuk alasan-alasan ini, ada wawancara tertentu yang hanya mereka dapat lakukan. Mereka dapat mendelegasikan wawancara lainnya kepada para penasihat. Tabel berikut mendaftar siapa yang dapat mengadakan setiap wawancara.

Siapa yang dapat mengadakan wawancara

Tujuan wawancara

Siapa yang dapat mengadakan wawancara

Hanya uskup

Tujuan wawancara

  • Mengeluarkan rekomendasi bait suci kepada seorang anggota yang menerima pemberkahannya sendiri atau dimeteraikan kepada pasangan (lihat 26.3.1).

  • Mengeluarkan rekomendasi bait suci kepada orang insaf baru (lihat 26.4.2).

  • Menahbiskan seorang pria insaf baru pada sebuah jabatan dalam Imamat Harun (lihat 38.2.9.1).

  • Menahbiskan seorang remaja putra atau seorang pria pada jabatan imam (lihat 18.10.2).

  • Merekomendasikan seorang pria untuk ditahbiskan sebagai penatua atau imam tinggi (lihat 31.2.6). Persetujuan dari presidensi pasak diperlukan untuk mengadakan wawancara ini.

  • Merekomendasikan seorang anggota untuk melayani sebagai misionaris penuh waktu (lihat 24.4.2).

  • Memanggil seorang anggota untuk melayani sebagai presiden organisasi lingkungan.

  • Memanggil seorang imam untuk melayani sebagai asisten dalam kuorum imam.

  • Membantu seorang anggota bertobat dari dosa serius (lihat bab 32).

  • Mengesahkan seorang anggota untuk mendaftar atau melanjutkan pendaftaran di universitas atau perguruan tinggi Gereja.

  • Mengesahkan seorang anggota untuk menerima pinjaman Dana-tetap Pendidikan, jika tersedia.

  • Memperkenankan seorang anggota untuk menyatakan statusnya sebagai pembayar persepuluhan (lihat 34.3.1.2).

  • Mewenangkan penggunaan dana persembahan puasa (lihat 31.3.4 dan 22.6.1).

Siapa yang dapat mengadakan wawancara

Uskup atau seorang penasihat yang dia tugasi

Tujuan wawancara

  • Memperbarui rekomendasi bait suci (lihat 26.3.1).

  • Mengeluarkan rekomendasi bait suci untuk berperan serta dalam pembaptisan dan pengukuhan proksi (lihat 26.4.3).

  • Mengeluarkan rekomendasi bait suci untuk dimeteraikan kepada orang tua atau untuk menyaksikan pemeteraian saudara kandung kepada orang tua (lihat 26.4.4).

  • Memanggil seorang anggota untuk melayani dalam pemanggilan lingkungan sebagaimana diindikasikan dalam 30.8.

  • Mewenangkan pembaptisan dan pengukuhan anak berusia 8 tahun yang adalah anggota tercatat atau memiliki orang tua atau wali yang adalah anggota Gereja (lihat 31.2.3.1).

  • Mewenangkan penahbisan seorang remaja putra pada jabatan diaken atau pengajar (lihat 18.10.2).

  • Mengeluarkan Rekomendasi Berkat Bapa Bangsa (lihat 18.17).

  • Mewenangkan seorang pemegang imamat untuk melaksanakan tata cara imamat di lingkungan lain, jika dia tidak memiliki rekomendasi bait suci. (Lihat formulir Rekomendasi untuk Melaksanakan Tata Cara.)

Siapa yang dapat mengadakan wawancara

Hanya presiden pasak

Tujuan wawancara

  • Mengeluarkan rekomendasi bait suci bagi seorang anggota yang menerima pemberkahannya sendiri atau dimeteraikan kepada pasangan (lihat 26.3.1).

  • Merekomendasikan seorang anggota untuk melayani sebagai misionaris penuh waktu (lihat 24.4.2).

  • Membebastugaskan misionaris penuh waktu yang telah pulang ke rumah (lihat 24.8.2).

  • Saat diwenangkan, memanggil seorang anggota untuk melayani sebagai penasihat dalam presidensi pasak, bapa bangsa, atau uskup (lihat 30.8.1 dan 30.8.3).

  • Memanggil seorang anggota untuk melayani sebagai presiden kuorum penatua atau presiden Lembaga Pertolongan pasak.

  • Membantu seorang anggota bertobat dari dosa serius (lihat bab 32).

Siapa yang dapat mengadakan wawancara

Presiden pasak atau penasihat yang dia tugasi

Tujuan wawancara

  • Memperbarui rekomendasi bait suci (lihat 26.3.1).

  • Mewenangkan penahbisan seorang pria pada jabatan penatua atau imam tinggi (lihat 18.10.1).

  • Memanggil anggota untuk melayani dalam pemanggilan sebagaimana diindikasikan dalam 30.8.1 dan 30.8.3.

  • Memverifikasi kesehatan dan kelayakan misionaris yang berangkat tidak lama sebelum dia ditetapkan (lihat 24.5.3).

  • Mengesahkan seorang anggota untuk mendaftar di universitas atau perguruan tinggi Gereja.

Misionaris penuh waktu mewawancarai orang insaf untuk pembaptisan dan pengukuhan (lihat 31.2.3.2).

Para anggota presidensi kuorum penatua dan Lembaga Pertolongan mengadakan wawancara pemberian pelayanan (lihat 21.3).

31.2.3

Wawancara Pembaptisan dan Pengukuhan

31.2.3.1

Anak-Anak yang Adalah Anggota Tercatat

Uskup memegang kunci-kunci imamat untuk membaptiskan anggota tercatat berusia 8 tahun di lingkungannya. Untuk alasan ini, dia atau seorang penasihat yang ditugasi mewawancarai orang-orang berikut untuk pembaptisan:

  • Anak-anak berusia 8 tahun yang adalah anggota tercatat.

  • Anak-anak berusia 8 tahun yang bukan anggota tercatat tetapi memiliki orang tua atau wali anggota.

  • Anggota tercatat berusia 9 tahun ke atas yang pembaptisannya ditunda karena disabilitas intelektual.

Dalam wawancara, anggota keuskupan memastikan bahwa anak tersebut memahami tujuan pembaptisan (lihat 2 Nefi 31:5–20). Dia juga memastikan bahwa anak tersebut memahami perjanjian baptisan dan berkomitmen untuk hidup selaras dengannya (lihat Mosia 18:8–10). Dia tidak perlu menggunakan daftar pertanyaan tertentu. Ini bukanlah wawancara untuk menentukan kelayakan, karena “anak kecil tidak memerlukan pertobatan” (Moroni 8:11).

Izin dari orang tua atau wali diperlukan sebelum anak di bawah umur dapat dibaptiskan (lihat 38.2.8.2).

pria dan wanita berbicara

31.2.3.2

Orang Insaf

Presiden misi memegang kunci-kunci imamat untuk membaptis orang insaf. Untuk alasan inilah, seorang misionaris penuh waktu mewawancarai:

  • Orang berusia 9 tahun ke atas yang belum pernah dibaptis dan dikukuhkan. Lihat 31.2.3.1 untuk pengecualian bagi penyandang disabilitas intelektual.

  • Anak-anak berusia 8 tahun ke atas yang orang tuanya bukan anggota Gereja.

  • Anak-anak berusia 8 tahun ke atas yang memiliki orang tua yang juga dibaptiskan dan dikukuhkan.

Pemimpin distrik atau pemimpin zona misionaris mengadakan wawancara. Untuk informasi tentang situasi yang memerlukan wewenang khusus, lihat 38.2.8.7.

Setiap calon orang insaf hendaknya bertemu dengan uskup sebelum pembaptisan. Namun, uskup tidak mewawancarai dia untuk pembaptisan. Dia juga tidak menentukan kelayakan. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk membina hubungan dengan orang tersebut.

Dalam wawancara, misionaris mengikuti bimbingan Roh untuk menentukan apakah orang tersebut memenuhi kualifikasi yang diuraikan dalam Ajaran dan Perjanjian 20:37 (lihat juga Mosia 18:8–10; Moroni 6:1–4). Misionaris menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut. Dia menyesuaikannya dengan usia, kedewasaan, dan keadaan orang tersebut.

  1. Apakah Anda percaya bahwa Allah adalah Bapa Kekal kita? Apakah Anda percaya bahwa Yesus Kristus adalah Putra Allah serta Juruselamat dan Penebus dunia?

  2. Apakah Anda percaya bahwa Gereja dan Injil Yesus Kristus telah dipulihkan melalui Nabi Joseph Smith? Apakah Anda percaya bahwa [Presiden Gereja saat ini] adalah seorang nabi Allah? Apa artinya ini bagi Anda?

  3. Apa artinya bagi Anda untuk bertobat? Apakah Anda merasa bahwa Anda telah bertobat dari dosa masa lalu Anda?

  4. Anda sudah diajari bahwa keanggotaan dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir mencakup menjalankan standar-standar Injil. Apa yang Anda pahami mengenai standar-standar berikut? Apakah Anda bersedia mematuhinya?

    • Hukum kesucian, yang melarang hubungan seks apa pun di luar ikatan pernikahan yang sah di antara seorang pria dan seorang wanita

    • Hukum persepuluhan

    • Firman Kebijaksanaan

    • Menguduskan hari Sabat, termasuk mengambil sakramen setiap minggu dan melayani orang lain

  5. Pernahkah Anda melakukan tindak kejahatan yang serius? Jika ya, apakah Anda sekarang sedang dalam masa percobaan atau pembebasan bersyarat?

  6. Apakah Anda pernah berpartisipasi dalam aborsi? (lihat 38.6.1).

  7. Ketika Anda dibaptiskan, Anda membuat perjanjian dengan Allah bahwa Anda bersedia mengambil ke atas diri Anda nama Kristus, melayani orang lain, berdiri sebagai saksi Allah setiap saat, dan menaati perintah-perintah-Nya di sepanjang kehidupan Anda. Apakah Anda siap untuk membuat perjanjian ini dan berusaha untuk setia padanya?

Untuk petunjuk jika orang tersebut menjawab dengan “ya” pertanyaan 5 atau 6, lihat 38.2.8.7. Lihat juga 38.2.8.8.

Jika orang tersebut siap untuk pembaptisan, pewawancara mengisi Catatan Pembaptisan dan Pengukuhan (lihat 18.8.3).

31.2.4

Wawancara untuk Penahbisan pada Sebuah Jabatan dalam Imamat Harun

Uskup memegang kunci-kunci imamat untuk menganugerahkan Imamat Harun. Dia juga memegang kunci-kunci untuk menahbiskan pada jabatan diaken, pengajar, dan imam. Uskup atau seorang penasihat yang ditugasi mewawancarai mereka yang akan ditahbiskan sebagai diaken atau pengajar untuk menentukan apakah mereka siap secara rohani. Uskup mewawancarai mereka yang akan ditahbiskan sebagai imam.

Untuk informasi lebih lanjut, lihat 18.10.2.

31.2.5

Wawancara Rekomendasi Bait Suci

Bait suci adalah rumah Tuhan. Memasuki bait suci dan berperan serta dalam tata cara-tata cara adalah privilese yang sakral. Privilese ini diperuntukkan bagi mereka yang siap secara rohani dan berusaha untuk mengamalkan standar-standar Tuhan, sebagaimana ditentukan oleh para pemimpin imamat yang diwenangkan.

Untuk memastikan hal ini, para pemimpin imamat mewawancarai anggota tersebut menggunakan pertanyaan-pertanyaan dalam SPJ (lihat juga pedoman dalam 26.3). Para pemimpin hendaknya tidak menambahkan atau menghapus persyaratan apa pun. Namun, mereka dapat menyesuaikan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan usia dan keadaan anggota.

31.2.6

Wawancara untuk Penahbisan pada Sebuah Jabatan dalam Imamat Melkisedek

Presiden pasak memegang kunci-kunci imamat untuk menganugerahkan Imamat Melkisedek. Dia juga memegang kunci-kunci untuk menahbiskan pada jabatan penatua dan imam tinggi.

Dengan persetujuan presidensi pasak, uskup mewawancarai anggota tersebut menggunakan pertanyaan-pertanyaan di bawah. Sebelum melakukannya, dia memverifikasi bahwa catatan keanggotaan orang tersebut tidak menyertakan adanya anotasi, restriksi tata cara, atau restriksi keanggotaan Gereja.

Jika, setelah wawancara, uskup merasa anggota tersebut siap untuk ditahbiskan, dia melengkapi dan menyerahkan Catatan Penahbisan Imamat Melkisedek. Kemudian seorang anggota presidensi pasak mewawancarai anggota tersebut, juga menggunakan pertanyaan-pertanyaan di bawah.

Seorang pria yang menerima Imamat Melkisedek masuk ke dalam sumpah dan perjanjian imamat. Ini diuraikan dalam Ajaran dan Perjanjian 84:33–44. Selama wawancara, uskup dan anggota presidensi pasak memastikan anggota tersebut memahami sumpah dan perjanjian ini serta setuju untuk hidup selaras dengannya. Pemimpin kemudian mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

  1. Apakah Anda memiliki iman kepada dan kesaksian tentang Allah, Bapa yang Kekal; Putra-Nya, Yesus Kristus; dan Roh Kudus?

  2. Apakah Anda memiliki kesaksian tentang Pendamaian Yesus Kristus dan mengenai peran-Nya sebagai Juruselamat dan Penebus Anda?

  3. Apakah Anda memiliki kesaksian akan Pemulihan Injil Yesus Kristus?

  4. Apakah Anda mendukung Presiden Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir sebagai nabi, pelihat, dan pewahyu serta sebagai satu-satunya orang di bumi yang diwenangkan untuk melaksanakan semua kunci imamat?

    Apakah Anda mendukung para anggota Presidensi Utama serta Kuorum Dua Belas Rasul sebagai nabi, pelihat, dan pewahyu?

    Apakah Anda mendukung Pembesar Umum dan pembesar setempat lainnya Gereja?

  5. Tuhan telah berfirman bahwa segala sesuatu harus “dilakukan dalam kebersihan” di hadapan-Nya (Ajaran dan Perjanjian 42:41).

    Apakah Anda mengupayakan kebersihan moral dalam pikiran dan perilaku Anda?

    Apakah Anda mematuhi hukum kesucian?

  6. Apakah Anda mengikuti ajaran Gereja Yesus Kristus dalam perilaku Anda pribadi dan di depan umum dengan anggota keluarga Anda dan orang lain?

  7. Apakah Anda mendukung atau mendorong ajaran, praktik, atau doktrin apa pun yang bertentangan dengan yang dari Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir?

  8. Apakah Anda berusaha untuk menguduskan hari Sabat, baik di rumah maupun di Gereja; menghadiri pertemuan-pertemuan Anda; bersiap bagi dan dengan layak mengambil sakramen; dan menjalani kehidupan Anda selaras dengan hukum-hukum dan perintah-perintah Injil?

  9. Apakah Anda berupaya untuk jujur dalam segala yang Anda lakukan?

  10. Apakah Anda seorang pembayar persepuluhan penuh?

  11. Apakah Anda memahami dan mematuhi Firman Kebijaksanaan?

  12. Apakah Anda memiliki kewajiban keuangan atau kewajiban lain apa pun kepada mantan pasangan atau kepada anak-anak?

    Jika ya, apakah Anda saat ini memenuhi kewajiban-kewajiban itu?

  13. Apakah ada dosa serius dalam kehidupan Anda yang perlu diselesaikan dengan pejabat keimamatan sebagai bagian dari pertobatan Anda?

  14. Apakah Anda merasa diri Anda layak untuk ditahbiskan pada jabatan dalam Imamat Melkisedek?

31.3

Kesempatan Lain bagi Pemimpin untuk Bertemu dengan Anggota

Para pemimpin memiliki banyak kesempatan untuk bertemu dengan para anggota secara individu. Sebagai contoh:

  • Para anggota boleh meminta untuk bertemu dengan seorang pemimpin Gereja ketika mereka membutuhkan bimbingan rohani atau memiliki masalah pribadi yang berat. Dalam beberapa kasus, pemimpin mungkin merasa terdorong untuk mengatur pertemuan dengan seorang anggota. Para anggota tidak dianjurkan menghubungi Pembesar Umum mengenai hal-hal pribadi (lihat 38.8.25).

    Untuk meluangkan lebih banyak waktu dengan remaja, uskup dapat mendelegasikan beberapa dari pertemuan ini kepada para pemimpin lain di lingkungan. Para anggota presidensi Lembaga Pertolongan, kuorum penatua, dan Remaja Putri dapat sangat membantu. Namun, uskup tidak boleh mendelegasikan hal-hal yang memerlukan peranannya sebagai hakim umum, seperti bertobat dari dosa serius.

  • Uskup atau seseorang yang dia tugasi bertemu dengan anggota yang memiliki kebutuhan duniawi (lihat 31.3.4 dan 22.6).

  • Presiden kuorum penatua bertemu dengan setiap anggota kuorum secara individu setahun sekali. Mereka membahas kesejahteraan anggota dan keluarganya. Mereka juga membahas tugas-tugas imamatnya. (Lihat 8.3.3.2.)

  • Presiden Lembaga Pertolongan bertemu dengan setiap anggota Lembaga Pertolongan setahun sekali. Mereka membahas kesejahteraan para sister dan keluarganya. (Lihat 9.3.2.2.)

  • Seorang anggota keuskupan bertemu dengan setiap anak berusia 11 tahun sewaktu dia pindah dari Pratama ke kuorum diaken atau kelas Remaja Putri. Selama pertemuan ini anggota keuskupan juga mewawancarai remaja putra untuk menerima Imamat Harun (lihat 18.10.2).

  • Seorang anggota keuskupan bertemu dengan para anggota yang memasuki dinas militer (lihat 38.9.2).

  • Seorang anggota keuskupan bertemu dengan setiap remaja dua kali setahun (lihat 31.3.1).

  • Seorang anggota keuskupan bertemu dengan setiap dewasa lajang muda setidaknya setahun sekali (lihat 31.3.2).

  • Para anggota presidensi pasak, keuskupan, dan para pemimpin lainnya bertemu secara teratur dengan para pemimpin yang melayani di bawah arahan mereka (lihat 31.3.3).

Saat para pemimpin bertemu dengan anggota, mereka mengikuti asas-asas dalam 31.1.

Untuk informasi yang bermanfaat mengenai topik-topik spesifik yang mungkin muncul ketika bertemu dengan para anggota, lihat Sumber Daya Konseling di Perpustakaan Injil. Para pemimpin juga dapat merujuk anggota pada informasi dalam Bantuan Kehidupan.

31.3.1

Bertemu dengan Remaja

Tanggung jawab utama uskup adalah untuk membantu angkatan muda di lingkungannya maju secara rohani. Satu cara penting dia melakukan ini adalah dengan bertemu dengan remaja secara individu (atau dengan orang dewasa lainnya hadir; lihat 31.1.4). Uskup atau salah seorang penasihatnya bertemu dengan setiap remaja dua kali setahun. Setidaknya satu dari pertemuan ini setiap tahun hendaknya bersama uskup. Mulai tahun remaja menginjak usia 16 tahun, kedua pertemuan selama tahun berjalan hendaknya bersama uskup jika memungkinkan.

Selain pertemuan-pertemuan ini, remaja hendaknya merasa bebas untuk berkonsultasi dengan uskup kapan pun mereka memerlukan bimbingan atau dukungan. Uskup berusaha untuk membangun hubungan yang kuat dan penuh percaya dengan remaja agar mereka merasa nyaman berkonsultasi dengannya.

Presiden Remaja Putri juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kepada remaja putri individu. Dia dapat melakukan ini dengan bertemu dengan remaja putri secara pribadi (atau dengan orang dewasa lainnya hadir; lihat 31.1.4).

Saat mereka bertemu dengan remaja, para pemimpin mengikuti asas-asas dalam 31.1. Banyak dari asas-asas ini secara khusus penting ketika bertemu dengan remaja.

31.3.1.1

Berkomunikasi dengan Orang Tua

Dalam upaya mereka untuk memperkuat remaja, para pemimpin bekerja secara erat dengan orang tua. Mereka berupaya mendukung orang tua dalam tanggung jawab mereka untuk mengajarkan Injil Yesus Kristus kepada anak-anak mereka.

Para pemimpin berbagi informasi berikut kepada remaja dan orang tuanya sebelum pertemuan pertama mereka:

  • Orang tua memiliki tanggung jawab utama untuk mengajar dan mengasuh anak-anak mereka.

  • Uskup atau salah seorang penasihatnya bertemu dengan setiap remaja setidaknya dua kali setahun. Presiden Remaja Putri juga dapat bertemu secara berkala dengan setiap remaja putri. Dalam pertemuan ini, para pemimpin dapat menjawab pertanyaan, memberikan dukungan, menyampaikan penugasan, dan membahas topik-topik yang tercantum dalam 31.3.1.2.

  • Untuk membantu para remaja bersiap secara rohani, wawancara diwajibkan untuk hal-hal sakral seperti misalnya rekomendasi bait suci, penahbisan imamat, dan panggilan misi. Para pemimpin bekerja sama dengan orang tua untuk membantu para remaja bersiap bagi wawancara ini.

  • Orang tua mengimbau anak-anak mereka untuk berkonsultasi dengan uskup atau pemimpin Gereja lainnya ketika mereka memerlukan bantuan dengan bimbingan rohani atau dengan pertobatan.

  • Saat seorang remaja bertemu dengan seorang pemimpin Gereja, orang tua atau orang dewasa lainnya harus hadir. Remaja dapat mengundang orang dewasa untuk bergabung dalam pertemuan atau menunggu di luar ruangan.

31.3.1.2

Topik untuk Dibahas

Tujuan utama bertemu dengan remaja adalah untuk membangun iman kepada Bapa Surgawi dan Yesus Kristus serta membantu remaja mengikuti Mereka. Pertemuan-pertemuan ini hendaknya menjadi pengalaman rohani yang meneguhkan. Para pemimpin berusaha untuk membantu setiap remaja merasa dikasihi, diberi semangat, dan diilhami untuk menjadi lebih seperti Juruselamat.

Remaja dan pemimpin dapat membahas:

  • Pengalaman rohani yang membangun kesaksian remaja tentang Bapa Surgawi, Yesus Kristus, dan Injil yang dipulihkan.

  • Bagaimana remaja menepati perjanjian baptisannya.

  • Persiapan remaja untuk membuat dan menepati perjanjian-perjanjian bait suci.

  • Gol-gol pribadi remaja untuk menjadi lebih seperti Juruselamat dalam semua bidang kehidupan (lihat “Anak dan Remaja”).

  • Pentingnya doa dan penelaahan tulisan suci pribadi dan keluarga.

  • Cara memperkuat hubungan dengan orang tua dan anggota keluarga lainnya.

  • Asas-asas dan standar-standar dalam buklet Untuk Kekuatan Remaja.

  • Cara-cara remaja dapat berperan serta dalam pekerjaan keselamatan dan permuliaan Allah (lihat 1.2).

  • Dengan seorang remaja putra, pengalamannya memenuhi tugas-tugas imamatnya dan persiapannya untuk ditahbiskan pada jabatan imamat berikutnya.

  • Berkat-berkat dari berperan serta dalam seminari.

  • Bersiap untuk melayani misi penuh waktu (lihat 24.0 dan 24.3). Tuhan meminta setiap remaja putra yang layak dan mampu untuk bersiap bagi dan melayani misi. Bagi remaja putra Orang Suci Zaman Akhir, pelayanan misionaris adalah tanggung jawab imamat (lihat Ajaran dan Perjanjian 36:1, 4–7). Tuhan juga menyambut para remaja putri yang layak dan mampu untuk melayani misi jika mereka menginginkannya. Bagi remaja putri, misi adalah kesempatan yang penuh kuasa, namun opsional. Mempersiapkan diri untuk misi akan memberkati seorang remaja putri baik dia memutuskan untuk melayani sebagai misionaris atau tidak.

    Para pemimpin hendaknya peka terhadap mereka yang mungkin tidak mampu melayani sebagai misionaris penuh waktu (lihat 24.4.4).

    Untuk informasi tentang misi pelayanan, lihat 24.2.2.

Ketika membahas kepatuhan terhadap perintah-perintah, para pemimpin dapat merujuk pada pertanyaan-pertanyaan wawancara rekomendasi bait suci dan buklet Untuk Kekuatan Remaja. Mereka memastikan bahwa pembahasan mengenai kebersihan moral tidak mendorong keingintahuan atau tindakan percobaan.

31.3.2

Bertemu dengan Dewasa Lajang Muda

Uskup menempatkan prioritas tinggi pada kemajuan rohani dewasa lajang muda di lingkungannya. Dia atau seorang penasihat yang ditugasi bertemu dengan setiap dewasa lajang muda setidaknya setahun sekali.

Anggota keuskupan dan dewasa lajang muda dapat membahas hal-hal yang relevan dalam 31.3.1.2. Mereka juga dapat membahas hal-hal yang memiliki kepentingan khusus bagi dewasa muda, seperti mengembangkan kemandirian.

31.3.3

Bertemu dengan Anggota untuk Membahas Pemanggilan dan Tanggung Jawab Mereka

Presidensi pasak, keuskupan, dan para pemimpin lainnya bertemu secara individu dengan para anggota yang melaporkan kepada mereka tentang pemanggilan mereka. Sebagai contoh:

  • Presiden pasak bertemu secara teratur dengan setiap uskup di pasak (lihat 6.2.1.2).

  • Seorang anggota presidensi pasak bertemu secara teratur dengan setiap presiden kuorum penatua di pasak (lihat 8.3.1).

  • Uskup bertemu setiap bulan dengan presiden Lembaga Pertolongan (lihat 9.3.1). Dia juga bertemu secara teratur dengan presiden kuorum penatua dan presiden Remaja Putri (lihat 8.3.1 dan 11.3.1).

  • Seorang anggota keuskupan bertemu secara teratur dengan presiden Pratama dan presiden Sekolah Minggu (lihat 12.3.1 dan 13.2.1).

  • Para anggota presidensi kuorum penatua dan presidensi Lembaga Pertolongan bertemu dengan para brother pemberi pelayanan dan para sister pemberi pelayanan (lihat 21.3).

Dalam pertemuan ini, pemimpin mengilhami dan memberikan petunjuk kepada anggota dalam tanggung jawabnya. Pemimpin tersebut mengungkapkan rasa syukur atas pelayanan anggota tersebut dan memberikan dorongan semangat. Anggota melaporkan kemajuan dan kesejahteraan orang-orang yang dia layani. Bersama-sama mereka membahas gol, tantangan, dan kesempatan. Jika berlaku, mereka juga meninjau anggaran dan pengeluaran.

para wanita berbicara

31.3.4

Bertemu dengan Anggota untuk Membahas Kebutuhan Duniawi dan Kemandirian

Mengurus mereka yang membutuhkan adalah bagian dari pekerjaan keselamatan dan permuliaan Allah (lihat 1.2). Sewaktu para pemimpin bertemu dengan anggota yang memiliki kebutuhan duniawi, mereka membantu mereka menangani kebutuhan jangka pendek dan membangun kemandirian jangka panjang (lihat 22.3).

Uskup dapat menugasi orang lain di lingkungan, seperti presidensi Lembaga Pertolongan dan kuorum penatua, untuk bertemu dengan para anggota yang memiliki kebutuhan duniawi. Namun, hanya uskup yang dapat menyetujui penggunaan dana persembahan puasa (lihat 22.6.1).

Asas dan kebijakan tambahan untuk membantu mereka yang berkebutuhan duniawi diuraikan dalam bab 22.

31.3.5

Bertemu dengan Anggota mengenai Pernikahan dan Perceraian

Para pemimpin Gereja hendaknya tidak menasihati seseorang mengenai siapa yang hendaknya dinikahi. Mereka juga hendaknya tidak menasihati seseorang apakah hendaknya menceraikan pasangannya atau tidak. Meskipun perceraian adalah pilihan yang tepat dalam beberapa situasi, keputusan semacam itu harus tetap berada di tangan individu tersebut.

Mengikuti bimbingan roh, para pemimpin Gereja sering bertemu dengan pasangan dan individu yang akan berpisah atau dalam proses perceraian. Para pemimpin juga dapat berupaya untuk membantu pasangan memperkuat pernikahan mereka. Mereka mengajar tentang kekuatan dan penyembuhan yang datang dari menepati perjanjian-perjanjian yang telah mereka buat dengan Tuhan dan mengamalkan ajaran-ajaran-Nya. Ajaran-ajaran ini mencakup iman, pertobatan, pengampunan, kasih, dan doa.

Seorang anggota yang berpisah dari pasangannya atau yang sedang dalam proses perceraian hendaknya tidak berkencan sampai perceraian itu final.

31.3.6

Konseling dan Terapi Profesional

Para pemimpin Gereja tidak dipanggil untuk menjadi penasihat profesional atau untuk menyediakan terapi. Bantuan yang mereka berikan adalah rohani, berfokus pada kuasa Yesus Kristus yang memperkuat, menghibur, dan menebus. Selain bantuan yang penting dan terilhami ini, beberapa anggota dapat memperoleh manfaat dari konseling profesional jika itu tersedia. Konseling atau terapi semacam itu dapat membantu anggota memahami dan menanggapi tantangan hidup dengan cara yang sehat.

Bertemu dengan konselor profesional untuk mendapatkan wawasan dan keterampilan bagi kesejahteraan emosional bukanlah tanda kelemahan. Alih-alih, itu bisa menjadi tanda kerendahhatian dan kekuatan.

Anggota hendaknya dengan hati-hati memilih konselor profesional terkemuka yang memiliki lisensi yang berlaku. Konselor hendaknya menghormati hak pilihan, nilai-nilai, dan keyakinan dari mereka yang mencari bantuan. Memasukkan nilai-nilai ini secara etis adalah pantas dalam konseling profesional.

Gereja menentang terapi apa pun, termasuk konversi atau terapi reparatif untuk orientasi seksual atau identitas gender, yang menjadikan seseorang subyek dari praktik-praktik yang merundung. (Lihat “Ketertarikan dengan Sesama Jenis” dan “Transgender” dalam Bantuan Kehidupan.)

Di Amerika Serikat dan Kanada, uskup dan presiden pasak dapat menghubungi Family Services [Layanan Keluarga] untuk mengidentifikasi sumber daya untuk menyediakan konseling profesional yang selaras dengan asas-asas Injil. Informasi kontak diberikan di bawah:

1-801-240-1711

1-800-453-3860, pesawat 2-1711

FamilyServices.ChurchofJesusChrist.org

Di area lain, para pemimpin dapat menghubungi staf Layanan Keluarga atau manajer kesejahteraan dan kemandirian di kantor area.

Jika para anggota tidak dapat membayar sendiri konseling profesional atau melalui asuransi, uskup dapat menggunakan persembahan puasa untuk membantu (lihat 22.4).

31.4

Bertemu dengan Para Anggota secara Virtual

Biasanya, para pemimpin bertemu dengan para anggota secara pribadi untuk wawancara dan untuk memberikan bantuan serta pemberian pelayanan rohani. Namun, sebagai pengecualian, mereka dapat bertemu secara virtual ketika bertemu secara pribadi tidaklah praktis. Misalnya, seorang anggota dapat bertemu dengan seorang pemimpin secara virtual ketika anggota tersebut:

  • Tinggal di sebuah lokasi terpencil atau memiliki kemampuan terbatas untuk bepergian.

  • Memiliki tantangan kesehatan fisik, mental, atau emosional.

  • Mengurus seseorang yang tinggal di rumah karena sakit dan tidak bisa ditinggalkan sendirian.

Wawancara antara presiden misi dan misionaris penuh waktu juga dapat diadakan secara virtual, jika disetujui.

Wawancara dan pertemuan lainnya antara pemimpin dan anggota hendaknya tidak dicatat.

Sama seperti wawancara dan pertemuan tatap muka, anggota tersebut dapat mengundang orang lain untuk hadir selama wawancara atau pertemuan virtual.

Ketika wawancara untuk rekomendasi bait suci diadakan secara virtual, rekomendasi bait suci yang baru dapat dikirimkan kepada anggota tersebut setelah itu ditandatangani oleh para pemimpin imamat. Namun, juru tulis pasak hendaknya tidak mengaktifkannya sampai dia telah memverifikasi bahwa anggota tersebut telah menerimanya.