Kuasa Wahyu Pribadi
Siaran Pelatihan Church Educational System • 12 Juni 2019 • Auditorium Lantai Utama Gedung Kantor Gereja
Sebelum saya memulai ceramah saya hari ini, saya ingin menyampaikan rasa syukur dan kasih saya. Merupakan sukacita untuk terlibat dengan Anda dalam pekerjaan besar membantu generasi muda secara mendalam mempelajari Injil Yesus Kristus. Saya mengasihi Anda dan saya berdoa semoga Tuhan memberkati Anda dan keluarga Anda.
Saya ingin berbicara hari ini tentang tiga pola wahyu pribadi dalam Kitab Mormon:
Pertama adalah catatan sakral yang bersaksi tentang Yesus Kristus dan rencana Bapa. Kedua adalah kesaksian Roh Kudus, yang memperkuat iman kepada Yesus Kristus dan memperdalam keinsafan kepada-Nya. Ketiga adalah para nabi yang hidup yang bersaksi tentang Yesus Kristus dan melawan kejahatan.
Pola-pola ini dengan jelas dan kuat disajikan dalam Kitab Mormon karena itu penting—bahkan krusial—untuk peningkatan iman kepada Yesus Kristus dan keinsafan yang lebih dalam kepada-Nya di zaman kita.1
Kita hidup di masa ketika pria dan wanita yang jahat dan sesat melakukan segala semampu mereka untuk meyakinkan generasi muda bahwa yang baik itu jahat dan yang jahat itu baik. Mereka menggunakan metode dari orang-orang seperti Serem, Nehor, dan Korihor dalam Kitab Mormon—argumen yang licik, gagasan yang memuji-muji, dan label serta gambaran yang dibuat dengan cermat—untuk menciptakan ajaran palsu tentang hubungan kita dengan Allah, kasih, toleransi, pernikahan, identitas kekal, keluarga, dan banyak lagi. Banyak dari ideologi dan ajaran manusia ini memiliki “bentuk keallahan, tetapi itu [semua] menyangkal kuasa darinya.”2
Para siswa kita dibombardir setiap menit setiap hari dengan pesan-pesan seperti ini, dan mereka membutuhkan wahyu pribadi untuk memperkuat iman mereka kepada Yesus Kristus dan memperdalam keinsafan mereka kepada-Nya. Saya berharap dan berdoa bahwa Anda akan melakukan dengan segenap kekuatan Anda untuk membantu siswa kita mempelajari secara mendalam pola-pola wahyu pribadi ini.
Catatan Sakral yang Bersaksi tentang Yesus Kristus
Saya mulai dengan catatan sakral yang bersaksi tentang Yesus Kristus. Ini adalah tema yang berlaku di seluruh Kitab Mormon. Dimulai dengan lempengan-lempengan kuningan.3
Pengalaman Nefi dengan Laban adalah peristiwa penting dalam hidupnya. Nefi belajar betapa pentingnya catatan-catatan itu bagi dia dan keluarganya: “Adalah kebijaksanaan di dalam Allah bahwa kita hendaknya mendapatkan catatan-catatan ini, agar kita boleh memelihara bagi anak-anak kita bahasa leluhur kita; … perkataan yang telah diucapkan oleh mulut semua nabi kudus.”4
Lempengan-lempengan kuningan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan rohani, agama, dan sosial orang-orang Nefi. Itu menjadi sumber wahyu pribadi dan nubuat agung tentang kedatangan Anak Allah, Yang Kudus dari Israel. Itu juga memberikan kesaksian yang kuat tentang rencana keselamatan Bapa yang luar biasa. Para nabi suci yang dikutip dalam lempengan-lempengan kuningan bersaksi bahwa Mesias akan menebus dosa-dosa dunia, menderita dan mati, serta bangkit kembali dalam kemenangan atas dosa dan kematian.5
Lempengan-lempengan kuningan juga memuat perjanjian-perjanjian Bapa dengan Abraham dan semua bani Israel. Lehi mendapati bahwa dia adalah keturunan Yusuf dan bahwa keturunannya akan menjadi anak-anak perjanjian, pewaris semua janji yang Allah buat kepada Abraham, termasuk pengumpulan Israel di zaman terakhir.
Lehi menggunakan lempengan-lempengan kuningan untuk mengajar anak-anaknya tentang Juruselamat dan perjanjian-perjanjian yang Bapa buat dengan bani Israel. Nefi dan saudara lelakinya Yakub melanjutkan praktik itu dan kemudian menambahkan catatan mereka sendiri di bawah perintah dari Tuhan.6 Nefi benar-benar diinsafkan akan pentingnya menyimpan catatan permanen, terutama dari catatan yang sakral.7
Dari landasan masa-masa awal itu di tanah terjanjikan, orang-orang Nefi mengembangkan budaya yang melestarikan penyimpanan catatan sakral, pembacaan, dan pengajaran sebagai tanggung jawab yang tinggi dan suci. Dengan iman kepada Yesus Kristus dan komitmen untuk menghargai dan melestarikan firman-Nya, orang-orang Nefi menjadi masyarakat para penyimpan catatan sakral, pembaca, dan guru.8 Catatan resmi disimpan pada lempengan-lempengan, tetapi seiring waktu, orang-orang Nefi mengembangkan sistem penerbitan sehingga catatan sakral dapat disalin dan ditulis pada bahan-bahan yang lebih ringan dan disebarkan secara luas.9
Penyebaran luas catatan sakral memungkinkan bagi orangtua untuk mengajari anak-anak mereka perintah-perintah Tuhan dan bagi anak-anak mereka untuk mengajari anak-anak mereka dan seterusnya selama berabad-abad.10 Para misionaris, seperti para putra Mosia, dapat membawa catatan bersama mereka dan menggunakannya untuk mengajar orang-orang Laman dengan konsekuensi yang luar biasa.11 Sewaktu Alma mengajar Helaman, catatan sakral menciptakan pengalaman pewahyuan yang “memperluas ingatan bangsa ini, ya, dan … membawa [ribuan orang Laman] pada pengetahuan tentang Tuhan Allah mereka, dan untuk bersukacita dalam Yesus Kristus Penebus mereka.”12
Kegembiraan ini mencapai puncaknya ketika Juruselamat yang telah bangkit menampakkan diri kepada orang-orang di bait suci di Bountiful.13 Kita memiliki saksi yang luar biasa dan meyakinkan tentang kurban pendamaian dan kebangkitan mulia Kristus yang hidup dalam Kitab Mormon dewasa ini melalui belas kasihan, karunia, serta kuasa Allah.14 Seperti orang-orang Nefi, dan karena mereka, kita memiliki catatan sakral yang bersaksi tentang Yesus Kristus dan rencana keselamatan Bapa. Sebagaimana Alma menubuatkan kepada putranya Helaman jauh sebelumnya, Tuhan telah “melindungi benda-benda ini untuk suatu tujuan yang bijak di dalam Dia, agar Dia boleh memperlihatkan kuasa-Nya kepada angkatan-angkatan mendatang.”15
Masa depan itu adalah sekarang. Tuhan menunjukkan kuasa-Nya kepada generasi muda dengan cara yang luar biasa. Ketika kita mengajarkan kegenapan Injil Yesus Kristus dalam Kitab Mormon, siswa kita dapat merasakan kuasa itu. Sewaktu siswa kita mencari wahyu pribadi melalui mengenyangkan diri dalam Kitab Mormon, bagi mereka itu akan menjadi seperti lempengan-lempengan kuningan bagi orang-orang Nefi—saksi akan Yesus Kristus dan kuasa penebusan-Nya serta sumber wahyu pribadi dan sukacita.
Kesaksian Roh Kudus yang Menguatkan Iman kepada Yesus Kristus dan Memperdalam Keinsafan kepada-Nya
Kita sekarang beralih ke Roh Kudus. Perjalanan Lehi ke tanah yang dijanjikan adalah perjalanan kuasa rohani. Itu adalah saat di mana Tuhan mengajar, membimbing, dan menghibur Lehi, Saria, dan semua anak-anak mereka dengan kuasa Roh Kudus melalui ilham, mimpi, dan penglihatan; suara-Nya sendiri; dan penampakan utusan surgawi. Nefi menyatakan bahwa berkat-berkat kuasa rohani ini datang “melalui kuasa Roh Kudus, yang adalah karunia Allah kepada mereka semua yang dengan tekun mencari-Nya.”16
Nefi benar-benar mencari Tuhan dan menerima wahyu besar melalui Roh Kudus. Pencariannya untuk mengetahui bagi dirinya sendiri menetapkan sebuah pola yang kita lihat di seluruh Kitab Mormon. Nefi memiliki “hasrat yang besar untuk tahu tentang misteri Allah.”17 Hasrat itu berhasil di dalam dirinya, dan dia “berseru kepada Tuhan”18 dalam doa dengan niat yang sungguh-sungguh. Tentang pencariannya, Tuhan berfirman kepada Nefi: “Diberkatilah engkau, Nefi, karena imanmu, karena engkau telah mencari-Ku dengan tekun, dengan kerendahan hati.”19
Jadi inilah polanya: hasrat untuk tahu, doa yang sungguh-sungguh dari hati, pencarian yang tekun dengan kerendahhatian dan iman kepada Yesus Kristus, dan karunia Roh Kudus.20 Kita melihat pola ini dalam kehidupan Enos, Alma, para putra Mosia, Raja Lamoni dan ayahnya, orang-orang Amon, Helaman dan para serdadu teruna, dan banyak lainnya.21 Sesungguhnya, di masa kebenaran di antara orang-orang Nefi dan orang-orang Laman, wahyu pribadi melalui Roh Kudus tersebar luas di antara mereka.22
Sewaktu orang-orang Nefi dan Laman yang setia bertindak berdasarkan—dan menuliskan—apa yang Roh Kudus ungkapkan kepada mereka, Tuhan memberkati mereka dengan lebih banyak lagi. Karena mereka menyimpan23 apa yang Dia berikan kepada mereka, Tuhan memberkati mereka dengan iman yang meningkat kepada-Nya, keinsafan yang lebih dalam, dan roh wahyu. Mereka tumbuh dalam kemampuan mereka untuk menerima wahyu melalui kuasa Roh Kudus.
Pengalaman Alma adalah contoh yang indah tentang pola ini. Anda ingat, dia telah melihat para malaikat dan menerima penglihatan yang luar biasa, namun dia terus mencari kesaksian Roh dari Tuhan: “Lihatlah, aku bersaksi kepadamu bahwa aku tahu bahwa hal-hal yang telah aku bicarakan ini adalah benar. Dan bagaimanakah kamu mengira bahwa aku mengetahui akan kepastiannya?
Lihatlah, aku berkata kepadamu itu disingkapkan kepadaku oleh Roh Kudus Allah. Lihatlah, aku telah berpuasa dan berdoa berhari-hari agar aku boleh mengetahui hal-hal ini bagi diriku sendiri. Dan sekarang, aku tahu bagi diriku sendiri bahwa itu adalah benar; karena Tuhan Allah telah menyatakannya kepadaku oleh Roh Kudus-Nya; dan ini adalah roh wahyu yang ada dalam diriku”24(Akhir kutipan.)
Kesaksian Roh Kudus memiliki dampak signifikan terhadap orang-orang Nefi dan masyarakat di mana mereka tinggal.25 Tidak ada contoh yang lebih baik daripada misi para putra Mosia kepada orang-orang Laman 91 tahun sebelum kelahiran Juruselamat. Melalui penyelidikan tulisan suci yang tekun, puasa, dan doa, para misionaris yang hebat ini “memiliki roh nubuat dan roh wahyu.”26
Pekerjaan mereka di antara orang-orang Laman memiliki pengaruh mendalam terhadap perjalanan sejarah bangsa Nefi dan Laman. Untuk pertama kalinya dalam 500 tahun, “ribuan [orang Laman] dibawa pada pengetahuan tentang Tuhan, … dan mereka diajari catatan dan nubuat.”27 Deskripsi Mormon tentang pengalaman ini adalah janji kenabian tentang apa yang dapat terjadi terhadap anak-anak Allah mana pun yang mengikuti pola wahyu pribadi melalui Roh Kudus: “Sebanyak yang dibawa pada pengetahuan tentang kebenaran, melalui pengkhotbahan Amon dan saudara-saudaranya, menurut roh wahyu dan nubuat, dan kuasa Allah yang mengerjakan mukjizat dalam diri mereka … diinsafkan kepada Tuhan, tidaklah pernah jatuh.”28
Brother dan sister, ini adalah kesaksian dan kuasa Roh Kudus yang memperkuat iman kepada Yesus Kristus dan memperdalam keinsafan kepada-Nya.
Para Nabi yang Bersaksi tentang Yesus Kristus dan Melawan Kejahatan
Pola ketiga dari wahyu pribadi adalah para nabi yang hidup yang diberkahi dengan kuasa dan wewenang untuk mengatakan, “demikianlah firman Tuhan,” dalam waktu nyata kepada semua orang. Ini adalah pola kenabian besar yang kita lihat di seluruh Kitab Mormon: para nabi memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus, mengajarkan Injil-Nya, berseru kepada orang-orang untuk bertobat, dan memperingatkan serta melawan kejahatan di zaman mereka.29 Melalui wahyu, terutama dari para malaikat, para nabi Kitab Mormon telah memberi kita wawasan yang sangat dalam dan luar biasa tentang Yesus Kristus, ajaran-Nya, dan Pendamaian-Nya.30
Para nabi berani dan terus terang dalam menyerukan pertobatan kepada orang-orang. Demikianlah, kita memiliki dalam Kitab Mormon ajaran-ajaran luar biasa tentang pertobatan Nefi, Yakub, Raja Benyamin, Alma, Amulek, para putra Mosia, Panglima Moroni, Mormon, dan Moroni.31 Para nabi hebat ini mengajar dengan kejelasan, keterusterangan, kasih, dan pengharapan. Ajaran mereka masih terngiang di telinga kita melalui kuasa Roh Kudus:
-
“Apakah kamu secara rohani telah dilahirkan dari Allah?”32
-
“Jika kamu telah merasakan untuk menyanyikan nyanyian kasih penebusan, dapatkah kamu merasakan demikian sekarang?”33
-
“Lihatlah, apakah kamu telah dilucuti dari kesombongan?”34
-
“Bertobatlah, bertobatlah, karena Tuhan Allah telah memfirmankannya! … Dia mengirimkan ajakan kepada semua orang, karena lengan belas kasihan diulurkan terhadap mereka, dan Dia berfirman: Bertobatlah, dan Aku akan menerimamu.”35
Para nabi Kitab Mormon melawan orang-orang jahat yang berusaha menarik orang menjauh dari Yesus Kristus dan menghancurkan Gereja-Nya. Orang-orang seperti Serem, Nehor, Amliki, Korihor, Amalikia, dan banyak lainnya dipimpin oleh musuh untuk membingungkan dan menipu dengan keterampilan yang hebat.36 Mereka memiliki pengetahuan yang signifikan tentang bahasa dan menggunakan perangkat licik atau argumen untuk membuat yang baik tampak jahat dan yang jahat tampak baik.
Mereka menyanjung orang-orang, terpikat pada kesia-siaan mereka, kesombongan, nafsu akan kekuasaan, dan hasrat untuk memuaskan selera mereka. Tulisan suci menyatakan bahwa mereka memiliki “banyak kekuatan ucapan, menurut kuasa iblis”37 dan “bangkit dalam perkataan yang berkoar-koar.”38 Meski ajaran, argumen, dan janji-janji ini semuanya salah, itu sangat menarik bagi manusia duniawi, dan banyak orang menentang Gereja dan tersesat sampai para nabi berdiri untuk menegur dan menentang kejahatan.39
Nah, ketika kata-kata tidak cukup, orang-orang jahat melakukan teror, pembunuhan, dan perampokan dan membentuk komplotan rahasia untuk menyembunyikan perbuatan jahat mereka.40
Para nabi melawan bentuk-bentuk kejahatan ini dengan firman Allah yang jelas dan sederhana, dengan kesaksian mereka yang lahir dari kuasa Roh Kudus, dan melalui mukjizat yang dilakukan oleh tangan Tuhan. Seperti yang Yakub katakan tentang perjumpaannya dengan Serem, “Tuhan Allah mencurahkan Roh-Nya ke dalam jiwaku, sedemikian rupa sehingga aku benar-benar mengacaukannya dalam semua kata-katanya.”41
Para nabi yang hidup berbicara bagi Tuhan di zaman kita. Ketika kita mendengar kata-kata mereka dengan Roh, kita menerima wahyu pribadi langsung, termasuk wahyu yang menegaskan bahwa apa yang telah nabi katakan adalah benar.42 Ketika kita mengajar siswa kita untuk mencari tahu kata-kata para nabi yang hidup untuk menjawab pertanyaan mereka, kita membimbing mereka ke sumber yang kuat akan kebenaran yang diungkapkan. Siswa kita belajar bahwa wahyu pribadi mengalir ke dalam kehidupan mereka ketika mereka mengikuti nabi yang hidup yang bersaksi tentang Yesus Kristus dan melawan kejahatan.43
Mempelajari Asas Wahyu Pribadi Secara Mendalam
Kita telah mempertimbangkan bersama, brother dan sister, wahyu pribadi melalui catatan sakral, kesaksian Roh Kudus, dan para nabi yang hidup yang disajikan dengan sangat kuat dalam Kitab Mormon.44 Kita telah mempertimbangkannya secara terpisah, tetapi hal tersebut sangat terhubung. Sungguh, itu adalah bagian dari “untuk mempersatukan di dalam Kristus”45 dalam dispensasi ini.
Bersama-sama, pola wahyu pribadi ini bersaksi tentang memperkuat iman dan memperdalam keinsafan kepada Yesus Kristus. Para siswa kita perlu mempelajari secara mendalam asas wahyu pribadi untuk mengetahui dan memahaminya dalam pikiran dan hati mereka. Mereka perlu mengetahui bagaimana mengambil tindakan benar yang efektif untuk mendapatkannya, dan untuk tumbuh menjadi asas wahyu dan menjadi semakin lebih seperti Juruselamat mereka, Yesus Kristus.
Bolehkah saya menyarankan beberapa hal yang saya harap akan Anda ajarkan kepada siswa Anda sewaktu mereka berusaha untuk mempelajari secara mendalam asas kekal wahyu pribadi?
Pertama, wahyu pribadi bersifat pribadi.
Jika siswa kita mau memusatkan hati dan pikiran mereka pada Yesus Kristus dan Injil-Nya yang dipulihkan, mereka akan merasakan kasih-Nya, bersukacita dalam Injil-Nya, dan mendekat kepada-Nya. Hasrat untuk mendengar suara-Nya dan menerima terang-Nya akan tumbuh di dalam diri mereka. Wahyu pribadi adalah bersifat pribadi. Tuhan mengenal siswa kita secara dekat dan pribadi. Dia akan berbicara kepada mereka secara pribadi dengan kasih, empati, dan pengetahuan yang sempurna akan apa yang mereka perlukan. Wahyu datang melalui Roh Kudus, namun itu adalah firman Tuhan. Dia mengasihi. Dia berbicara. Dia membimbing. Dia melindungi. Itu adalah pribadi.
Kedua, seluruh siswa kita memiliki kapasitas untuk menerima wahyu pribadi.
Wahyu pribadi muncul dari Roh ke roh; itu adalah komunikasi ilahi dari Roh Kudus ke roh kekal siswa kita.46 Setiap siswa kita memiliki kapasitas bawaan untuk menerima wahyu pribadi dari Allah. Itu bekerja sesuai dengan hukum ilahi. Itu membutuhkan upaya—dengan tekun mencari wahyu dalam doa, berpuasa, menelaah, mendengarkan, menulis, dan bertindak dengan iman kepada Yesus Kristus. Upaya ini—dan kesalehan pribadi—yang membuka saluran wahyu pribadi, yang mereka semua miliki.
Ketiga, kapasitas siswa kita untuk menerima wahyu dapat dan harus tumbuh.
Kapasitas siswa kita untuk menerima wahyu pribadi dapat tumbuh. Sesungguhnya, itu harus tumbuh jika mereka ingin bertahan hidup secara rohani dan menerima kehidupan kekal. Ini berlaku bagi kita juga Inilah sebabnya Presiden Nelson telah mendesak mereka dan memohon kepada mereka (dan kita) untuk “meningkatkan kemampuan rohani Anda untuk menerima wahyu.”47 Nabi Joseph mengajarkan, “Melalui mempelajari Roh Allah dan memahaminya, [siswa kita] boleh tumbuh ke dalam asas wahyu, sampai [mereka] menjadi sempurna dalam Kristus Yesus.”48
Terakhir, jangan pernah meremehkan kuasa pewahyuan dari mengikuti nabi.
Siswa-siswa kita hidup di masa yang indah dan menantang. Mereka akan dilindungi dan diberkati dan wahyu akan mengalir ke dalam kehidupan mereka jika mereka mau mengikuti nasihat dan undangan dari nabi Tuhan. Nabi berbicara bagi Tuhan. Berikut adalah contoh terbaru: berceramah kepada siswa kita, Presiden Russell M. Nelson menulis, “Kemampuan Anda untuk memiliki lebih banyak dampak pada dunia daripada generasi sebelumnya sama sekali bergantung pada tingkat pengabdian Anda kepada Yesus Kristus. Anda masing-masing bertanggung jawab untuk membantu mengajarkan Injil di rumah Anda kepada mereka yang tinggal bersama Anda. Seminari dan institut akan membantu Anda merombak rumah Anda menjadi tempat perlindungan iman—tempat di mana Injil Yesus Kristus diajarkan, dipelajari, dijalankan, dan dicintai.”49
Brother dan sister, mohon bantu siswa kita mengikuti nabi. Ajari mereka untuk mendukung orangtua mereka dalam menjadikan rumah mereka pusat pembelajaran Injil. Ajari mereka untuk membagikan kasih mereka kepada Tuhan dan Injil-Nya kepada keluarga dan teman-teman mereka. Sewaktu mereka melakukannya, mereka akan menerima “wahyu demi wahyu … apa yang membawa sukacita, apa yang membawa kehidupan yang kekal.”50 Mereka akan menjadi seperti tentara Helaman, suatu inspirasi bagi semua yang mengenal mereka, terutama bagi mereka yang ada di rumah mereka sendiri.
Kesaksian
Brother dan sister terkasih, saya memberikan kesaksian tentang Bapa Surgawi kita yang pengasih. Dia hidup. Yesus adalah Kristus, Juruselamat dan Penebus kita. Saya tahu Dia hidup. Roh Kudus bekerja dalam kehidupan kita. Surga terbuka. Ini adalah hari mukjizat, hari pewahyuan oleh kuasa “Roh … dikirim oleh kehendak Bapa melalui Yesus Kristus, Putra-Nya.”51 Saya tahu itu benar. Semoga kita masing-masing mencari wahyu dari Tuhan untuk membantu setiap siswa, setiap orang, secara mendalam mempelajari asas mulia ini dan menerima wahyu pribadi dalam kehidupan mereka sekarang dan selamanya.
Dalam nama kudus Yesus Kristus, amin.
© 2019 by Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved. Versi: 5/19. Terjemahan dari “The Power of Personal Revelation.” Bahasa Indonesia. PD60009021 299