Besok Tuhan Akan Melakukan Perbuatan yang Ajaib di Antara Kamu
Teruslah mengasihi. Teruslah berusaha. Teruslah memercayai. Teruslah yakin. Teruslah tumbuh. Surga akan mendukung Anda hari ini, esok, selama-lamanya.
Brother dan sister, pernahkah Anda membayangkan—pernahkah Anda memiliki gagasan atau firasat apa pun—tentang betapa kami mengasihi Anda? Selama 10 jam Anda menyaksikan, menatap pada satu wajah di mimbar ini secara berurutan, namun pada 10 jam yang sama itu, kami duduk di belakang mimbar ini menyaksikan, menatap Anda. Anda menggetarkan jiwa kami, baik 21.000 orang yang ada di Pusat Konferensi ini, atau banyak orang di gedung-gedung pertemuan dan gereja, atau jutaan orang di rumah-rumah di seluruh dunia, mungkin berkerumun di sekitar layar komputer keluarga. Di sini Anda, di sana Anda, jam demi jam, dalam pakaian hari Minggu terbaik Anda, menjadi yang terbaik. Anda beryanyi dan berdoa. Anda mendengarkan dan Anda memercayai. Anda adalah mukjizat dari Gereja ini, Dan kami mengasihi Anda.
Betapa ini adalah konferensi lainnya yang hebat. Kita telah secara khusus diberkati oleh kehadiran dan pesan-pesan kenabian Presiden Monson. Presiden, kami mengasihi Anda, kami berdoa bagi Anda, kami berterima kasih kepada Anda, dan di atas segalanya, kami mendukung Anda. Kami bersyukur telah diajar oleh Anda dan para penasihat Anda yang luar biasa serta sedemikian banyak pemimpin pria dan wanita kami yang hebat. Kita telah mendengar musik yang tiada tara. Kita telah berdoa memohon bersama-sama dengan sangat mendesak. Sesungguhnya Roh Tuhan telah sedemikian besar berada di sini. Betapa ini telah menjadi akhir pekan yang mengilhami dalam segala cara.
Sekarang, saya melihat dua masalah yang kita hadapi. Satu adalah fakta bahwa saya adalah satu-satunya orang yang menghalangi Anda untuk menikmati es krim yang selalu Anda siapkan di akhir konferensi umum. Tantangan lainnya tertangkap dalam foto ini yang baru-baru ini saya lihat di Internet.
Saya meminta maaf kepada semua anak-anak yang sekarang bersembunyi di bawah sofa, namun kenyataannya adalah tidak seorang pun dari kita menginginkan esok, atau hari setelah itu, menghancurkan perasaan-perasaan baik yang kita miliki di akhir pekan ini. Kita ingin memegang teguh kesan-kesan rohani yang telah kita miliki dan ajaran-ajaran terilhami yang telah kita dengarkan. Namun tidak dapat dihindari bahwa setelah saat-saat surgawi dalam kehidupan kita, karena kebutuhan, kembali ke bumi, istilahnya, di mana keadaan-keadaan yang tidak ideal kembali menghadang kita.
Penulis kitab Ibrani memperingatkan kita ketika dia menulis, “Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat.” Penderitaan setelah menerima terang dapat datang dalam banyak cara, dan itu dapat datang kepada kita semua. Sesungguhnya setiap misionaris yang telah melayani segera menyadari bahwa kehidupan tidak akan seperti suasana di pusat pelatihan misi yang meneguhkan. Demikian juga dengan kita semua saat meninggalkan sebuah sesi yang manis di bait suci atau mengakhiri pertemuan sakramen yang secara khusus rohani.
Ingatlah bahwa ketika Musa turun dari pengalaman luar biasa di Gunung Sinai, dia mendapati umatnya telah “rusak lakunya” dan telah “segera juga mereka menyimpang dari jalan.” Di sana mereka berada di kaki gunung, sibuk membuat anak lembu dari emas untuk disembah, tepat pada saat Yehova, di puncak gunung, telah mengatakan kepada Musa, “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku” dan “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun.” Musa tidak senang dengan kawanan orang-orang Israel yang mengembara pada hari itu!
Selama pelayanan duniawi-Nya, Yesus membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes ke Bukit Perubahan Rupa, di mana, tulisan suci mengatakan, “wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.” Surga terbuka, para nabi zaman dahulu datang, dan Allah Bapa berbicara.
Setelah pengalaman ilahi tersebut, apa yang Yesus temukan ketika Dia turun? Pertama Dia menemukan perdebatan antara para murid-Nya dan musuh-musuh mereka mengenai pemberkatan yang gagal dilakukan terhadap seorang anak laki-laki. Lalu Dia mencoba meyakinkan Dua Belas Rasul—tanpa hasil, yang ternyata—bahwa Dia akan segera diserahkan kepada para penguasa lokal yang akan membunuh-Nya. Kemudian seseorang mengingatkan Dia bahwa pajak-Nya telah jatuh tempo, yang langsung Dia bayar. Lalu Dia harus menegur beberapa rasul karena mereka berdebat mengenai siapa yang terbesar dalam kerajaan-Nya. Semua ini menuntun Dia untuk mengucapkan satu hal, “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu?” Dia sering mengajukan pertanyaan itu selama pelayanan-Nya. Tidaklah mengherankan Dia merindukan berada di puncak bukit sendirian untuk berdoa!
Menyadari bahwa kita semua harus kembali dari memiliki pengalaman rohani khusus ke kehidupan normal, saya ingin memberikan imbauan pada akhir konferensi umum ini.
Pertama, jika di hari-hari yang akan datang, Anda melihat tidak saja keterbatasan di sekeliling Anda tetapi juga melihat unsur-unsur dalam kehidupan Anda sendiri yang belum selaras dengan pesan-pesan yang telah Anda dengar di akhir pekan ini, jangan patah semangat dan janganlah menyerah. Injil, Gereja, dan konferensi umum setengah tahunan yang luar biasa ini dimaksudkan untuk memberikan harapan dan ilham. Ini tidak dimaksudkan untuk membuat Anda putus asa. Hanya iblis, musuh kita semua, yang akan mencoba meyakinkan kita bahwa asas-asas yang diuraikan dalam konferensi umum membuat tertekan dan tidaklah realistis, bahwa orang tidak bisa meningkat, bahwa tidak seorang pun bisa mengalami kemajuan. Dan mengapa Lusifer mencoba meyakinkan kita akan hal itu? Karena dia tahu bahwa dia tidak bisa meningkat, bahwa dia tidak akan maju, bahwa dalam segala kekekalan dia tidak akan pernah memiliki masa depan yang lebih baik. Dia adalah orang yang menyedihkan yang terbelenggu oleh keterbatasan-keterbatasan kekal, dan dia ingin kita menjadi sedih juga. Jangan tertipu. Dengan karunia Pendamaian dan kekuatan surga untuk menolong kita, kita dapat meningkat, dan hal yang luar biasa mengenai Injil adalah kita diberkati karena mencoba, bahkan walaupun kita tidak selalu berhasil.
Ketika terdapat kontroversi di Gereja awal mengenai siapa yang berhak memperoleh berkat-berkat dari surga dan siapa yang tidak, Tuhan menyatakan kepada Nabi Joseph Smith, “Karena sesungguhnya Aku berfirman kepadamu, [karunia Allah] diberikan demi manfaat mereka yang mengasihi-Ku dan menaati … perintah-Ku, dan [bagi mereka] yang berupaya untuk melakukan demikian.” Tidakkah kita semua bersyukur atas ketentuan tambahan itu “dan … berupaya untuk melakukan demikian”! Itu adalah fakta yang menghibur karena terkadang hanya itulah yang dapat kita tawarkan! Kita merasa sedikit terhibur atas fakta bahwa jika Allah hanya akan memberkati mereka yang sangat setia saja, Dia tidak akan memiliki banyak daftar orang yang perlu diberkati.
Harap ingat hari esok, dan semua hari setelah itu, bahwa Tuhan memberkati mereka yang ingin meningkat, yang menerima perlunya perintah-perintah dan mencoba untuk menaatinya, yang menghargai kebajikan-kebajikan seperti Kristus dan berusaha yang terbaik dari kemampuan mereka untuk memperolehnya. Jika Anda terkadang gagal dalam upaya tersebut, demikian pula semua orang; Juruselamat bersiaga dalam menolong Anda untuk terus berusaha. Jika Anda jatuh, mintalah bantuan-Nya untuk bangkit. Berserulah seperti Alma “Ya Yesus, … berbelaskasihanlah padaku.” Dia akan menolong Anda bangkit. Dia akan menolong Anda bertobat, membetulkan, memperbaiki apa yang perlu diperbaiki dan teruslah berusaha. Pada akhirnya Anda akan berhasil dalam upaya Anda.
“Seperti kamu menghasratkan dari-Ku demikianlah akan terjadi kepadamu,” Tuhan telah memfirmankan.
“… Taruhlah kepercayaanmu kepada Roh itu yang menuntun untuk melakukan yang baik—ya, untuk melakukan dengan adil, untuk berjalan dengan rendah hati, untuk menghakimi dengan benar .…
… [Maka] segala hal apa pun yang kamu hasratkan dari-Ku [dalam] kebenaran, … kamu akan menerima.”
Saya menyukai ajaran tersebut! Itu menyatakan lagi dan lagi bahwa kita akan diberkati karena keinginan kita untuk melakukan kebaikan, bahkan sewaktu kita benar-benar berupaya untuk melakukannya. Dan itu mengingatkan kita bahwa agar memenuhi syarat untuk memperoleh berkat-berkat itu, kita harus memastikan kita tidak mencegah orang lain untuk menerimanya: kita harus memperlakukan orang lain dengan adil, bukan dengan lalim, bukan dengan ketidakadilan; kita harus bertindak dengan rendah hati, bukan dengan arogan, bukan dengan sombong; kita harus menilai dengan benar, bukan dengan kesoksucian.
Brother dan sister sekalian, perintah yang terutama dan yang pertama mengenai segala kekekalan adalah untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, daya, pikiran, dan kekuatan kita—itulah perintah yang pertama dan terutama. Tetapi kebenaran yang terutama dan yang pertama mengenai segala kekekalan adalah bahwa Allah mengasihi kita dengan segenap hati, daya, pikiran, dan kekuatan-Nya. Kasih itu adalah batu landasan kekekalan, dan itu hendaknya menjadi batu landasan kehidupan sehari-hari kita. Sesungguhnya hanya dengan konfirmasi ulang itu yang membara dalam jiwa kita, kita dapat memiliki keyakinan untuk terus mencoba untuk meningkat, untuk terus mengupayakan pengampunan atas dosa-dosa kita, dan untuk terus menyampaikan kebaikan itu kepada sesama kita.
Presiden George Q. Cannon telah mengajarkan: “Tidak peduli seberapa serius pencobaan, seberapa dalam kesulitan, seberapa besar penderitaan, [Allah] tidak akan pernah meninggalkan kita. Dia tidak pernah, dan Dia tidak akan pernah meninggalkan kita. Dia tidak dapat melakukannya. Itu bukanlah karakter-Nya [untuk melakukannya] .… Dia akan [senantiasa] menyertai kita. Kita bisa mengalami perapian yang menyala-nyala; kita bisa menyeberangi perairan yang dalam; tetapi kita tidak akan pernah dibinasakan maupun dikalahkan. Kita akan bertahan dari semua pencobaan dan kesulitan ini dengan menjadi orang yang lebih baik dan lebih murni.”
Nah, dengan pengabdian yang agung berdengung dari surga terus-menerus dalam kehidupan kita, yang dinyatakan dengan cara yang paling murni dan sempurna dalam kehidupan, kematian, serta Pendamaian Tuhan Yesus Kristus, maka kita dapat terbebas dari konsekuensi dosa dan kebodohan—kita sendiri maupun orang lain—dalam bentuk apa pun yang mungkin datang dalam kehidupan sehari-hari kita. Jika kita membaktikan diri kepada Allah, jika kita mengasihi Tuhan Yesus Kristus, jika kita berusaha sebaik mungkin untuk menjalankan Injil, maka hari esok—dan hari-hari berikutnya—pada akhirnya akan luar biasa, bahkan meskipun kita tidak selalu mengenalinya demikian. Mengapa? Karena Bapa Surgawi kita menginginkannya demikian! Dia ingin memberkati kita. Kehidupan yang penuh berkat, berlimpah, dan kekal adalah tujuan khusus dari rencana belas kasihan-Nya bagi anak-anak-Nya! Itu adalah rencana yang didasarkan pada kebenaran “bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.” Jadi teruslah mengasihi. Teruslah berusaha. Teruslah memercayai. Teruslah yakin. Teruslah tumbuh secara rohani. Surga akan mendukung Anda hari ini, esok, selama-lamanya.
“Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar?” Yesaya menyatakan.
[Allah] memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya .…
… Orang-orang yang menanti-nantikan [Dia] mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya .…
Sebab … Tuhan … Allah memegang tangan kanan [mereka] dan berkata kepada [mereka]: Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau.”
Brother dan sister, semoga Bapa yang pengasih di Surga memberkati kita untuk mengingat bagaimana perasaan kita hari ini. Semoga Dia memberkati kita untuk berusaha dengan kesabaran dan ketekunan untuk menerapkan asas-asas yang telah kita dengar dimaklumkan dalam konferensi umum di akhir pekan ini, mengetahui bahwa kasih ilahi dan bantuan-Nya yang tidak pernah gagal akan menyertai kita bahkan ketika kita bergumul—tidak, akan menyertai kitakhususnya ketika kita sedang bergumul.
Apabila standarnya tampak tinggi dan pengembangan pribadi yang diperlukan di hari-hari yang akan datang tampak sulit dijangkau, ingatlah imbauan Yosua kepada orang-orangnya ketika mereka menghadapi masa depan yang menakutkan. “Kuduskanlah dirimu,” katanya, “sebab besok Tuhan akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu.” Saya juga menjanjikan demikian. Ini adalah janji dari konferensi ini. Ini adalah janji dari Gereja ini. Ini adalah janji dari Dia yang mengerjakan keajaiban-keajaiban, Dia Sendiri yang adalah. “Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa … Raja Damai.” Mengenai Dia saya bersaksi. Dan bagi Dia konferensi ini berdiri sebagai saksi dari pekerjaan yang berkelanjutan di zaman akhir yang besar ini. Dalam nama Yesus Kristus, amin.