Memercayai Doktrin Kristus
Ketika kita telah membangun rumah kita di atas landasan hubungan perjanjian dengan Kristus, kita memercayai doktrin Kristus.
Di mata benak saya, saya melihat Nabi Nefi yang mulai berusia senja di mejanya, lempengan-lempengan emas tersebar di depannya, dengan alat tulis kunonya di tangan.
Nefi sedang dalam proses menyelesaikan ukiran terakhirnya pada catatan tersebut. Dia menulis, “Dan sekarang, saudara-saudara terkasihku, aku mengakhiri perkataanku.”1 Tetapi tidak lama sesudahnya, Roh mendesak Nefi untuk kembali pada catatannya dan menuliskan pesan penutup. Di bawah pengaruh kuat Roh Kudus, nabi besar itu mengambil alat tulis kunonya lagi dan menulis, “Karenanya, … yang telah aku tuliskan cukuplah bagiku, kecuali beberapa perkataan … mesti aku bicarakan mengenai ajaran Kristus.”2
Betapa selamanya kita bersyukur atas “beberapa perkataan”3 itu dan atas Roh yang mendesak Nefi untuk menuliskannya. Risalah Nefi akan doktrin Kristus ini merupakan harta bagi mereka yang mengenyangkan diri dengannya. Itu memuat penglihatan akan pembaptisan Juruselamat4 dan suara Putra, mengundang semua untuk mengikuti-Nya5 dan “[melakukan] apa yang telah [kita] lihat [Dia] lakukan.”6 Itu memuat kesaksian Nefi bahwa mereka yang, dengan iman kepada Kristus, tulus bertobat dari dosa-dosa mereka dan mengikuti Juruselamat ke dalam air pembaptisan akan “menerima Roh Kudus; ya, kemudian datanglah baptisan dengan api dan dengan Roh Kudus.”7 Kita juga mendengar suara Bapa memberikan kesaksian: “Ya, firman dari Yang Terkasih-Ku adalah benar dan pasti. Dia yang bertahan sampai akhir, orang yang sama akan diselamatkan.”8
Presiden Russell M. Nelson menekankan kepentingan tunggal dari doktrin Kristus dalam ceramahnya kepada para pemimpin misi yang baru dipanggil: “Lebih dari segalanya, kita ingin misionaris kita … memiliki doktrin Kristus terukir di hati mereka—berakar … dalam sumsum tulang mereka.”9
Mengkhotbahkan Injil-Ku merangkum lima elemen penting dari doktrin Kristus. Bunyinya, “[Kita] mengundang orang lain untuk datang kepada Kristus dengan menolong mereka menerima Injil yang dipulihkan melalui iman kepada Yesus Kristus dan Pendamaian-Nya, pertobatan, pembaptisan, menerima karunia Roh Kudus, dan bertahan sampai akhir.”10
Tetapi pentingnya doktrin Kristus bukanlah untuk misionaris semata! Dan itu jauh lebih mendalam daripada sekadar pengulangan ringkasan dari kelima elemen kuncinya. Itu mencakup hukum Injil. Itu adalah rencana besar untuk kehidupan kekal.
Brother dan sister, jika kita mau menerima ajakan Presiden Nelson untuk menjadikan doktrin Kristus berakar dalam sumsum tulang kita, kita harus memperdalam keinsafan kita kepada Tuhan melalui penelaahan, doa, kehidupan yang penuh iman, dan pertobatan berkelanjutan. Kita harus mengundang Roh Kudus untuk mengukirkan doktrin Kristus pada “loh-loh daging, yaitu di dalam daging [kita]”11 sedalam dan sepermanen itu telah diukirkan oleh Nefi di atas lempengan-lempengan emas.
Oktober lalu, Presiden Nelson bertanya, “Apa artinya mengatasi dunia?” Di antara hal lain, dia berkata: “Itu berarti lebih memercayai doktrin Kristus daripada filosofi manusia.”12
Kata memercayai didefinisikan sebagai “penyandaran yang pasti terhadap karakter, kemampuan, kekuatan, atau kebenaran seseorang atau sesuatu.”13 Seseorang yang dimaksud adalah Yesus Kristus, dan sesuatu yang dimaksud adalah doktrin-Nya.
Jadi bagaimana dengan niat memercayai doktrin Kristus akan mengubah cara kita menjalani kehidupan kita?
Jika kita memercayai doktrin Kristus, kita akan memercayai Kristus cukup untuk hidup selaras dengan setiap firman-Nya.14 Kita akan melakukan penelaahan seumur hidup tentang Yesus Kristus,15 pemberian pelayanan-Nya, ajaran-Nya, dan dan Pendamaian tak terbatas-Nya, termasuk Kebangkitan-Nya yang agung. Kita akan menelaah janji-janji-Nya dan persyaratan yang dengannya janji-janji itu diberikan.16 Sewaktu kita menelaah, kita akan dipenuhi dengan kasih yang lebih besar bagi Tuhan.
Jika kita memercayai doktrin Kristus, kita akan menghampiri Bapa Surgawi kita setiap hari dalam doa yang rendah hati, yang tersembunyi, di mana kita dapat menyatakan rasa syukur atas karunia berupa Putra-Nya dan atas semua berkat-berkat kita.17 Kita dapat berdoa untuk kerekanan penuh wahyu dari Roh Kudus,18 berdoa untuk menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak-Nya,19 berdoa untuk merenungkan perjanjian kita dan memperbarui komitmen kita untuk menepatinya.20 Kita dapat berdoa untuk mendukung dan menyatakan kasih bagi para nabi, pelihat, dan pewahyu kita;21 berdoa bagi kuasa pengampunan yang membersihkan;22 dan berdoa untuk kekuatan dalam menangkal godaan.23 Saya mengundang Anda untuk menjadikan doa prioritas dalam kehidupan Anda, mengupayakan tiap hari untuk memperbaiki komunikasi Anda dengan Allah.
Jika kita memercayai doktrin Kristus, kita akan mengesampingkan hal-hal yang berkilau dari dunia agar kita dapat berfokus kepada Penebus dunia.24 Kita akan membatasi atau meniadakan waktu yang diluangkan pada media sosial; gim digital; hiburan penuh pemborosan, berlebihan, atau tidak pantas; rayuan harta dan kesombongan dunia; serta kegiatan lain apa pun yang memberi tempat pada tradisi keliru dan filosofi manusia yang sesat. Hanyalah dalam Kristus kita menemukan kebenaran dan kepuasan batin yang langgeng.
Pertobatan yang tulus25 akan menjadi bagian yang penuh sukacita26 dalam kehidupan kita—baik untuk diampuni atas dosa maupun untuk diubah ke dalam gambaran Kristus.27 Pertobatan dengan iman kepada Kristus memberi kita akses pada Pendamaian Kristus. Presiden Dallin H. Oaks telah mengajarkan bahwa ketika Juruselamat mengampuni, Dia “melakukan lebih daripada sekadar membersihkan [kita] dari dosa. Dia juga memberi [kita] kekuatan baru.”28 Kita masing-masing membutuhkan kekuatan ini untuk menaati perintah-perintah Allah dan untuk memenuhi tujuan kekal dari kehidupan kita.
Dalam Yesus dan dalam doktrin-Nya, kita menemukan kekuatan. Dia berfirman, “Sesungguhnya, sesungguhnya, Aku berfirman kepadamu, bahwa ini adalah ajaran-Ku, dan barang siapa membangun di atas ini membangun di atas batu karang-Ku, dan gerbang-gerbang neraka tidak akan berjaya melawan mereka.”29
Kita melihat janji ini digenapi dalam kehidupan orang yang beriman. Sedikit lebih dari satu tahun lalu, saya mendapat privilese untuk bertemu Travis dan Kacie. Mereka menikah secara sipil tahun 2007. Pada waktu itu, Travis bukan anggota Gereja. Kacie, meski dibesarkan dalam rumah tangga Orang Suci Zaman Akhir yang aktif, telah menjauh dari imannya di masa remajanya dan telah meninggalkan landasannya.
Tahun 2018, Travis bertemu misionaris, dan dia dibaptiskan tahun 2019. Travis menjadi misionaris bagi Kacie, yang juga mengalami proses keinsafan yang mengubah kehidupan. Mereka dimeteraikan di Bait Suci bulan September 2020. Sekitar dua tahun setelah pembaptisannya, Travis dipanggil untuk melayani dalam keuskupan.
Travis memiliki penyakit langka yang terus membentuk gugusan tumor dalam organ internalnya. Dia telah menjalani banyak operasi untuk membuang tumor yang terus muncul, tetapi penyakit tersebut tidak dapat disembuhkan. Beberapa tahun lalu, Travis diberikan kurang dari 10 tahun untuk bertahan hidup.
Kacie menderita retinitis pigmentosa, suatu penyakit genetik langka yang tak dapat disembuhkan yang menyebabkan menyempitnya bidang penglihatannya sampai kelak berakhir pada kebutaan total.
Kacie berbicara kepada saya mengenai masa depannya. Dia mengantisipasi waktu, tidak lama lagi, ketika dia akan menjadi seorang janda, buta, tanpa dukungan finansial, dan tinggal seorang diri untuk membesarkan empat anak yang masih tumbuh. Saya bertanya kepada Kacie bagaimana dia bisa menangani masa depan yang begitu suram. Dia tersenyum penuh kedamaian dan berkata, “Saya belum pernah lebih bahagia atau lebih penuh harapan dalam hidup saya. Kami berpegang pada janji-janji yang kami terima di bait suci.”
Travis kini seorang uskup. Dua bulan lalu, dia menjalani operasi besar lagi. Tetapi dia bersikap optimis dan merasakan kedamaian yang penuh. Penglihatan Kacie semakin parah. Dia kini memiliki seekor anjing pendamping tunanetra dan tidak dapat mengemudi. Tetapi dia merasa puas, membesarkan anak-anaknya dan melayani sebagai penasihat dalam presidensi Remaja Putri.
Travis dan Kacie membangun rumah mereka di atas batu karang. Travis dan Kacie memercayai doktrin Kristus dan janji bahwa Allah “akan mempersucikan kesengsaraan [mereka] demi keuntungan [mereka].”30 Dalam rencana Allah yang sempurna, penderitaan dengan iman kepada Kristus dikaitkan dengan menjadi disempurnakannya kita dalam Kristus.31 Seperti orang yang bijaksana dalam perumpamaan yang membangun rumahnya di atas batu karang,32 ketika hujan turun dan air bah datang dan angin bertiup dan menerjang rumah yang Travis dan Kacie bangun, itu tidak akan roboh, karena didirikan di atas batu karang.33
Yesus tidak berbicara mengenai kemungkinan adanya hujan dan air bah dan angin dalam kehidupan kita, Dia berbicara tentang kepastian bahwa badai akan timbul. Variabel dalam perumpamaan ini bukanlah apakah badai akan datang melainkan bagaimana kita telah menanggapi undangan penuh kasih-Nya untuk mendengar dan melakukan apa yang telah Dia ajarkan.34 Tidak ada jalan lain untuk sintas.
Ketika kita telah membangun rumah kita di atas landasan hubungan perjanjian dengan Kristus, kita memercayai doktrin Kristus, dan sewaktu kita datang kepada-Nya, kita memiliki janji-Nya berupa kehidupan kekal. Orang yang memercayai doktrin Kristus maju terus dengan ketabahan dalam Kristus dan bertahan sampai akhir. Tidak ada cara lain bagi kita untuk diselamatkan dalam kerajaan Allah.35
Saya memberikan kesaksian pribadi saya tentang kenyataan Yesus Kristus yang hidup dan bangkit. Saya bersaksi bahwa Allah Bapa kita begitu mengasihi dunia, Dia mengutus Putra-Nya untuk menebus kita dari dosa36 dan menyembuhkan kita dari duka.37 Saya bersaksi bahwa Dia telah memanggil seorang nabi Allah pada zaman kita, yaitu Presiden Russell M. Nelson, yang melaluinya Dia berbicara dan menuntun kita.
Dengan segenap hati saya, saya mengundang Anda untuk menaruh kepercayaan pada doktrin Kristus dan membangun kehidupan Anda di atas batu karang Sang Penebus. Dia tidak akan pernah mengecewakan Anda. Dalam nama Yesus Kristus, amin.