Belajar dengan Hati Kita
Satu cara untuk datang kepada Kristus adalah melalui berupaya untuk mempelajari kebenaran-kebenaran penting dengan hati kita.
“Datang[lah] kepada-Ku, agar kamu boleh merasakan dan melihat.”1 Ini merupakan perintah yang Juruselamat berikan kepada penduduk awal Benua Amerika. Mereka merasakan dengan tangan mereka dan melihat dengan mata mereka bahwa Yesus adalah Kristus. Perintah ini yang mereka terima sama pentingnya bagi kita di zaman sekarang seperti bagi mereka di zaman mereka. Sewaktu kita datang kepada Kristus kita dapat merasakan dan “mengetahui dengan suatu kepastian”2—tidak dengan tangan dan mata kita—namun dengan segenap hati dan pikiran kita bahwa Yesus adalah Kristus.
Satu cara untuk datang kepada Kristus adalah melalui berupaya untuk mempelajari kebenaran-kebenaran penting dengan hati kita. Sewaktu kita melakukannya, kesan yang datang dari Allah akan memberi kita pengetahuan yang tidak dapat kita peroleh dengan cara apa pun. Rasul Petrus tahu dengan kepastian bahwa Yesus adalah Kristus, Putra Allah yang hidup. Juruselamat menjelaskan bahwa sumber bagi pengetahuan Petrus bukan “manusia … melainkan Bapa yang di surga.”3
Nabi Abinadi menjelaskan peranan dari perasaan yang datang dari Allah ke dalam hati kita. Dia mengajarkan bahwa kita tidak bisa memahami tulisan suci secara utuh kecuali kita menerapkan dalam hati kita untuk pemahaman.4
Kebenaran ini dengan baik dinyatakan dalam buku anak-anak, The Little Princeoleh Antoine de Saint- Exupéry. Dalam kisah itu, pangeran kecil bersahabat dengan seekor rubah. Sebelum berpisah, sang rubah membagikan sebuah rahasia kepada pangeran kecil itu. Dia mengatakan, “Inilah rahasiaku … : Hanya dengan hati seseorang dapat melihat secara benar; apa yang penting tidak terlihat di mata.”5
Brother Thomas Coelho yang berusia delapan puluh delapan tahun adalah teladan yang baik tentang seseorang yang melihat dengan hatinya hal-hal yang penting. Dia adalah anggota yang setia dari dewan tinggi kami di Paysandú, Uruguay. Sebelum bergabung dengan Gereja, dia mengalami kecelakaan selagi mengendarai sepeda motornya. Sementara dia masih terbaring di tanah tidak mampu berdiri, dua dari misionaris membantunya berdiri dan pulang ke rumahnya. Dia mengatakan bahwa dia merasakan sesuatu yang istimewa ketika para misionaris itu datang untuk menyelamatkannya hari itu. Kemudian dia mengalami perasaan yang kuat lagi ketika para misionaris tersebut mengajar dia. Dampak dari perasaan itu sedemikian rupa sehingga dia membaca Kitab Mormon dari halaman demi halaman hanya dalam beberapa hari. Dia dibaptiskan dan melayani tanpa lelah sejak hari itu hingga seterusnya. Saya ingat dia mengendarai sepeda motornya menaiki dan menuruni jalan-jalan di kota kami, bahkan dalam musim dingin dan hujan, untuk membawa orang-orang ke Gereja agar mereka dapat merasakan, melihat, dan mengetahui tentang suatu kepastian sebagaimana yang dia alami.
Dewasa ini kita dikelilingi dengan begitu banyak informasi yang membuat kita berpikir bahwa menavigasi jutaan halaman web akan memberi kita semua apa yang kita perlu untuk ketahui. Kita dapat menemukan informasi yang baik ataupun yang buruk pada web, namun informasi itu sendiri tidaklah cukup. Allah telah memberi kita sumber lain untuk pengetahuan yang lebih besar,6 yaitu pengetahuan yang dikirimkan dari surga. Bapa Surgawi kita dapat memberi kita pengetahuan semacam itu ketika kita menavigasi web selestial dalam hati dan pikiran kita. Nabi Joseph Smith menyatakan bahwa dia memiliki “kitab tertua dalam hati[nya], bahkan karunia Roh Kudus.”7
Kita mengakses sumber selestial ini ketika kita melakukan hal-hal seperti membaca tulisan suci, mengindahkan nabi yang hidup, dan berdoa. Selain ini, adalah juga penting untuk meluangkan waktu untuk menjadi diam8 dan merasakan dan mengikuti bisikan-bisikan selestial. Ketika kita melakukan ini, kita akan “merasakan dan melihat” hal-hal yang tidak dapat dipelajari dengan teknologi modern. Sekali kita memiliki beberapa pengalaman dalam menavigasi web selestial ini, kita akan memperbedakan kebenaran, bahkan ketika membaca sejarah sekuler atau topik-topik lainnya. Para pencari kebenaran yang jujur akan mengetahui kebenaran akan segala hal melalui kuasa Roh Kudus.9
Izinkan saya menawarkan kata-kata peringatan. Akses pada web selestial ini dirusak oleh kejahatan dan melupakan Tuhan. Nefi memberi tahu kakak-kakaknya bahwa mereka tidak dapat “merasakan firman [Tuhan]” karena mereka “cepat untuk melakukan kedurhakaan [dan] lambat untuk mengingat Tuhan.”10 Kedurhakaan menurunkan kemampuan kita untuk melihat, merasakan, dan mengasihi orang lain. Menjadi cepat untuk mengingat Tuhan dengan berdoa “sekuat tenaga hati”11 dan membawa ke dalam benak kita pengalaman-pengalaman rohani memperbesar kemampuan kita untuk melihat dan merasakan hal-hal dari Kristus. Sekarang saya bertanya kepada Anda,
-
Ingatkah Anda kedamaian yang Anda rasakan ketika, setelah banyak pencobaan, Anda berseru kepada Bapa dalam doa yang khusyuk ?
-
Ingatkah Anda tentang daftar Anda ‘yang harus dilakukan’ untuk mengikuti bisikan dalam hati Anda?
Para pria yang hebat dalam Kitab Mormon meningkatkan kemampuan mereka untuk mengakses pengetahuan yang lebih besar dengan membawa ke dalam benak mereka pengalaman rohani kunci mereka. Alma membentengi dan memperkuat anak-anaknya dengan mengingatkan mereka mengenai pengalaman keinsafannya.12 Helaman mengajarkan kepada Nefi dan Lehi untuk mengingat—mengingat bahwa di atas batu karang Kristuslah mereka harus membangun landasan mereka agar iblis tidak akan memiliki kuasa atas mereka.13 Kita harus melakukan yang sama. Mengingat Allah membantu kita untuk merasakan dan hidup. Ini memberi makna yang lebih dalam pada perkataan Raja Benyamin, yang mengatakan, “Dan sekarang, hai manusia, ingatlah, dan janganlah binasa.”14
Salah satu dari kenangan paling sakral yang saya hargai adalah perasaan yang saya miliki ketika saya mengetahui tentang Kitab Mormon adalah firman Allah. Hari itu saya merasakan dan mengetahui, tentang suatu kepastian, hal-hal yang saya tidak dapat pelajari dalam cara lain apa pun. Saya belajar bahwa kita dapat mengalami sukacita yang tak terkatakan. Kenangan semacam itu adalah alasan bagi rasa syukur kekal dalam hidup saya. Itu memperkuat saya selama masa-masa sulit.
Mereka yang menerima pengetahuan, bukan dari manusia namun dari Bapa Surgawi kita, akan mengetahui tentang suatu kepastian bahwa Yesus adalah Kristus dan ini adalah Gereja-Nya. Pengetahuan penting ini menyediakan kekuatan untuk membuat perubahan yang perlu untuk datang kepada Kristus. Untuk alasan inilah, kita mengundang setiap jiwa untuk sekarang dibaptiskan, bertobat, dan kembali kepada-Nya sekarang.15
Dengan datang kepada Kristus, setiap jiwa dapat melihat, merasakan, dan mengetahui tentang suatu kepastian bahwa Kristus menderita dan menebus dosa-dosa kita agar kita dapat memiliki kehidupan kekal. Jika kita bertobat, kita tidak akan menderita sia-sia.16 Syukur kepada-Nya, jiwa-jiwa yang terluka dapat disembuhkan dan hati yang hancur dapat diperbaiki. Tidak ada beban yang tidak dapat diringankan atau dihilangkan. Dia mengetahui mengenai kelemahan dan penyakit kita. Saya berjanji dan bersaksi kepada Anda bahwa ketika semua pintu tampak ditutup, ketika segala sesuatu yang lain tampak gagal, Dia tidak akan membiarkan Anda. Kristus akan membantu dan ada jalan keluar baik perjuangan itu dengan suatu kecanduan, depresi, maupun hal lainnya. Dia tahu “bagaimana menyokong umat-Nya.17 Pernikahan dan keluarga yang berjuang untuk alasan apa pun—tantangan ekonomi, pengaruh media yang buruk, atau dinamika keluarga—akan merasakan pengaruh yang tenang dari surga. Adalah menghibur untuk “merasakan dan melihat” bahwa Dia bangkit dari antara yang mati dengan kesembuhan pada sayap-sayap-Nya,18 bahwa karena Dia, kita akan bertemu dan memeluk lagi orang-orang yang kita kasihi yang telah meninggal. Sesungguhnya keinsafan kita kepada Dia dipahalai dengan penyembuhan kita.19
Saya tahu dengan suatu kepastian bahwa semua hal ini benar adanya. Untuk alasan ini saya menyatukan suara saya dengan para penduduk awal Benua Amerika, yang menyerukan: “Hosana! Terpujilah nama Allah Yang Mahatinggi!20 Dia memberi kita keselamatan. Saya memberikan kesaksian bahwa Yesus adalah Kristus, Mesias yang kudus. Dia adalah Tuhan Semesta Alam, Juruselamat dan Penebus kita. Dalam nama Yesus Kristus, amin.