2013
Suara Tuhan
Januari 2013


Pesan Presidensi Utama

Suara Tuhan

Presiden Henry B. Eyring

Ajaran dan Perjanjian mengundang semua orang di mana pun mereka berada untuk mendengar suara Tuhan Yesus Kristus (lihat A&P 1:2, 4, 11, 34; 25:16). Ajaran dan Perjanjian dipenuhi dengan pesan, peringatan, dan imbauan-Nya yang memberikan dorongan yang diberikan melalui wahyu kepada para nabi pilihan. Dalam wahyu-wahyu ini kita dapat melihat bagaimana Allah dapat menjawab doa penuh iman kita dengan pesan-pesan pengajaran, kedamaian, dan peringatan.

Dalam doa-doa kita, kita berusaha mengetahui apa yang Allah minta untuk kita lakukan, apa yang hendaknya kita lakukan untuk menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam kehidupan ini dan kehidupan yang akan datang, dan apa yang ada di hadapan kita. Ajaran dan Perjanjian dipenuhi dengan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan semacam itu yang diajukan oleh orang biasa dan oleh para nabi dalam doa yang sederhana. Ini dapat menjadi panduan yang berharga untuk mengajar kita bagaimana menerima jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan mengenai kesejahteraan duniawi dan keselamatan kekal kita.

Kerendahan hati dan iman kepada Tuhan Yesus Kristus adalah kunci. Oliver Cowdery menerima jawaban dari Tuhan mengenai hasratnya untuk membantu dalam penerjemahan Kitab Mormon: “Ingatlah bahwa tanpa iman kamu tidak dapat melakukan apa pun; oleh karena itu mintalah dalam iman. Janganlah mempermainkan hal-hal ini; janganlah meminta untuk apa yang seharusnya tidak kamu minta” (A&P 8:10).

Berulang kali dalam Ajaran dan Perjanjian, Tuhan meminta iman dan kerendahan hati sebelum Dia memberikan bantuan-Nya. Salah satu alasan untuk ini adalah bahwa jawaban-Nya mungkin tidak datang dengan cara seperti yang kita harapkan. Demikian pula jawaban itu tidak akan selalu mudah untuk diterima.

Sejarah Gereja dan pengalaman-pengalaman dari leluhur kita menggambarkan kenyataan ini. Kakek buyut saya Henry Eyring berdoa dengan khusyuk untuk mengetahui apa yang hendaknya dia lakukan ketika dia mendengar Injil yang dipulihkan diajarkan pada tahun 1855. Jawabannya datang dalam sebuah mimpi.

Dia bermimpi bahwa dia duduk di sebuah meja bersama Penatua Erastus Snow dari Kuorum Dua Belas Rasul dan bersama seorang penatua yang bernama William Brown. Penatua Snow mengajarkan asas-asas Injil selama kira-kira satu jam. Kemudian Penatua Snow berkata, “Dalam nama Yesus Kristus aku memerintahkan kamu untuk dibaptis dan orang ini [Penatua Brown] … akan membaptiskanmu.”1 Keluarga saya bersyukur bahwa Henry Eyring memiliki iman dan kerendahan hati untuk dibaptiskan pada pukul 7.30 di pagi hari di sebuah kolam air hujan di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat, oleh Penatua Brown.

Jawaban terhadap doanya tidak datang melalui suara yang dapat didengar dari Tuhan. Jawaban itu datang dalam sebuah penglihatan dan mimpi di malam hari, seperti halnya yang dialami Lehi (lihat 1 Nefi 8:2).

Tuhan telah mengajar kita bahwa jawaban dapat juga datang dalam bentuk perasaan. Dalam Ajaran dan Perjanjian, Dia mengajar Oliver Cowdery, “Ya, lihatlah, Aku akan memberi tahu kamu dalam pikiranmu dan dalam hatimu, melalui Roh Kudus, yang akan datang ke atas dirimu dan yang akan berdiam dalam hatimu” (A&P 8:2).

Dan dia mendorong Oliver dengan cara ini: “Apakah Aku tidak memfirmankan kedamaian pada pikiranmu mengenai masalah ini? Kesaksian yang lebih besar apakah yang dapat kamu peroleh daripada Allah?” (A&P 6:23).

Ajaran dan Perjanjian, sejarah Gereja, dan sejarah yang dibuat oleh Henry Eyring dalam misinya tepat setelah dia dibaptis telah mengajar saya bahwa jawaban bisa dirasakan dalam bentuk peringatan maupun kedamaian.

Pada bulan April 1857, Penatua Parley P. Pratt dari Kuorum Dua Belas menghadiri sebuah konferensi di tempat yang sekarang disebut Oklahoma, AS. Henry Eyring mencatat bahwa “pikiran Penatua Pratt dipenuhi dengan perasaan tertekan … , tidak bisa membedakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang atau cara melarikan diri.”2 Henry mencatat berita buruk yang terjadi segera setelah itu tentang kemartiran Rasul. Penatua Pratt telah memutuskan untuk melanjutkan perjalanan meskipun merasakan adanya bahaya, sama seperti yang telah dilakukan Nabi Joseph ketika pergi ke Carthage.

Kesaksian saya adalah bahwa Tuhan selalu menjawab doa penuh iman yang rendah hati. Ajaran dan Perjanjian serta pengalaman pribadi kita mengajari kita bagaimana mengenali jawaban tersebut dan menerimanya dengan iman, baik itu dalam bentuk pengarahan, pengukuhan kebenaran, atau peringatan. Saya berdoa agar kita selalu mendengarkan dan mengenali suara Tuhan yang penuh kasih.

Catatan

  1. “The Journal of Henry Eyring: 1835–1902” (naskah yang tidak diterbitkan milik penulis).

  2. “The Journal of Henry Eyring: 1835–1902.”

Mengajar dari Pesan Ini

1. Pertimbangkanlah untuk membaca bersama alinea-alinea mengenai doa dalam pesan ini. Sewaktu Anda membaca, mintalah anggota keluarga untuk mendengarkan dengan cermat mengenai bagaimana Allah menjawab doa. Pertimbangkanlah untuk bersaksi mengenai pentingnya doa.

2. Ajaran dan Perjanjian dipenuhi dengan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh orang dalam doa. Bagaimana jika jawaban terhadap pertanyaan mereka (wahyu) tidak pernah dicatat? Imbaulah keluarga untuk belajar mengenali dan mengikuti bisikan-bisikan dari Roh. Mereka mungkin ingin mencatat pemikiran mereka mengenai doa dalam jurnal mereka.

Kiri: Dalam jurnal ini, Henry Eyring (foto di sebelah kiri) mencatat peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah kematisyahidan Penatua Parley P. Pratt (foto di bawah foto Henry Eyring). Halaman jurnal di sebelah kiri menyebutkan kemartiran. Di bawah jurnal terdapat Ajaran dan Perjanjian edisi tahun 1890.

Foto Parley P. Pratt atas izin dari Perpustakaan Sejarah Gereja; jurnal dan foto Henry Eyring atas izin dari Koleksi Khusus Perpustakaan Marriott Universitas Utah; foto barang-barang oleh David Stoker