Pesan Pengajaran Berkunjung
Keluarga Ditetapkan oleh Allah
Dengan doa yang sungguh-sungguh telaahlah materi ini dan upayakan ilham untuk mengetahui apa yang akan dibagikan. Bagaimana memahami “Keluarga: Maklumat kepada Dunia” akan meningkatkan iman Anda kepada Allah dan memberkati mereka yang Anda awasi melalui pengajaran berkunjung? Untuk informasi lebih lanjut, pergilah ke reliefsociety.lds.org.
“Dalam lirik [lagu Pratama], kita belajar, ‘K’luarga dari Allah,’ … kita diingatkan tentang ajaran murni,” tutur Carole M. Stephens, Penasihat Pertama dalam presidensi umum Lembaga Pertolongan. “Kita belajar tidak hanya bahwa keluarga adalah dari Allah tetapi juga bahwa kita masing-masing bagian dari keluarga Allah ….
… Rencana Bapa bagi anak-anak-Nya adalah rencana kasih. Itu adalah rencana untuk mempersatukan anak-anak-Nya—keluarga-Nya—bersama Dia.”1
Penatua L. Tom Perry (1922–2015) dari Kuorum Dua Belas Rasul menyatakan: “Kita juga percaya bahwa keluarga tradisional yang kuat bukanlah saja merupakan unit dasar dari masyarakat yang stabil, ekonomi yang stabil, dan nilai budaya yang stabil—tetapi bahwa itu juga merupakan unit dasar dari kekekalan dan dari kerajaan dan pemerintahan Allah
Kita percaya bahwa organisasi dan pemerintahan surga akan dibangun di sekitar keluarga dan keluarga besar.”2
“Setiap orang, terlepas dari keadaan pernikahan mereka maupun jumlah anak-anak mereka, dapat menjadi para pembela bagi rencana Tuhan yang diuraikan dalam maklumat keluarga,” tutur Bonnie L. Oscarson, Presiden Umum Remaja Putri. “Itu adalah rencana Tuhan, itu hendaknya juga menjadi rencana kita!”3
Tulisan Suci Tambahan
Ajaran tentang Keluarga
Sister Julie B. Beck, mantan Presiden Umum Lembaga Pertolongan, mengajarkan bahwa teologi tentang keluarga didasarkan pada Penciptaan, Kejatuhan, dan Pendamaian Yesus Kristus:
“Penciptaan bumi menyediakan tempat di mana keluarga-keluarga dapat tinggal. Allah menciptakan seorang pria dan seorang wanita yang merupakan dua bagian penting dari sebuah keluarga. Adalah bagian dari rencana Bapa Surgawi bahwa Adam dan Hawa dimeteraikan serta membentuk sebuah keluarga kekal
…. Kejatuhan memungkinkan mereka untuk memiliki putra dan putri.
Pendamaian [Kristus] memungkinkan keluarga untuk dimeteraikan bersama secara kekal. Itu memungkinkan keluarga-keluarga untuk memiliki pertumbuhan kekal dan kesempurnaan. Rencana kebahagiaan, juga disebut rencana keselamatan, adalah rencana yang diciptakan untuk keluarga-keluarga ….
… Ini adalah ajaran Kristus .… Tanpa keluarga, tidak ada rencana; tidak ada alasan bagi kehidupan fana.”4