Pesan Pemimpin AREA ASIA
“Pelayanan”
Tahun ini, para anggota Presidensi Area, bersama Tujuh Puluh Area, telah bertemu secara terpisah dengan setiap presidensi pasak dan distrik untuk memahami gol dan rencana mereka untuk tahun 2019. Adalah kesempatan luar biasa bagi kami untuk memahami visi dari setiap presidensi dan untuk merasakan kasih yang para pemimpin hebat ini miliki bagi para anggota distrik dan pasak mereka.
Salah satu topik pembahasan yang penting selama pertemuan ini adalah Pelayanan. Sementara kita belajar dari banyak teladan luar biasa dari Pelayanan pribadi yang dilakukan di seluruh Area, kami menemukan bahwa masih ada beberapa kesalahpahaman dan ketidakpastian mengenai bagaimana secara berhasil mengimplementasikan Pelayanan sejati.
Dari situs web ministering.lds.org, kita belajar, “Pelayanan adalah mempelajari dan memperhatikan kebutuhan orang lain. Itu adalah melakukan pekerjaan Tuhan. Ketika kita Melayani, kita mewakili Yesus Kristus dan bertindak sebagai juru kuasa-Nya untuk mengawasi, mengangkat, dan menguatkan mereka yang ada di sekitar kita.”
Untuk menambah pemahaman, di beberapa pertemuan kepemimpinan yang saya hadiri bersama para presiden pasak, kami mempercakapkan yang berikut: Kami menanyakan kepada presidensi pasak, juru tulis, dan sekretaris pelaksana untuk memikirkan tentang anggota keluarga atau individu yang kurang aktif dari lingkungan asal mereka yang mereka kenal secara pribadi. Kami meminta mereka untuk memikirkan tentang orang-orang yang pernah bekerja sama dengan mereka dalam pemanggilan sebelumnya. Kami mengatakan itu dapatlah seorang tetangga atau teman keluarga, itu dapatlah seseorang yang pernah menjadi pemimpin Gereja mereka atau itu dapatlah seorang insaf baru yang kehilangan jalannya.
Kami kemudian meminta mereka untuk memikirkan apakah mereka dapat memiliki hanya satu penugasan Pelayanan, manakah dari keluarga atau individu ini yang paling dapat mereka bantu dan berkati? Dan siapa, jika kita sungguh-sungguh melayani mereka, yang menurut mereka dapat kembali dan sekali lagi menikmati berkat-berkat dari peran serta dalam Injil Yesus Kristus?
Kami kemudian meminta setiap orang untuk membagikan siapa yang mereka rasa paling terkesan untuk dilayani. Di setiap kasus, setiap pemimpin telah merasakan kesan mengenai seseorang. Di banyak kasus, mereka mengatakan bahwa mereka telah memperhatikan keluarga atau individu tersebut selama beberapa waktu dan bahwa mereka telah berkeinginan untuk Melayani mereka. Di beberapa kasus, mereka mengatakan bahwa mereka telah menugasi orang lain untuk Melayani, tetapi sewaktu mereka sekarang memikirkan tentang keluarga atau individu tersebut, mereka merasakan pentingnya Pelayanan secara pribadi kepada mereka.
Ketika kami menanyakan kepada para pemimpin bagaimana perasaan mereka mengenai individu dan keluarga ini, di setiap kasus mereka mengatakan bahwa mereka mengasihi mereka dan mengungkapkan betapa mereka ingin membantu mereka. Mereka semua merasa bahwa Pelayanan kepada keluarga ini akan menjadi berkat bagi diri mereka sendiri, rekan Pelayanan mereka, dan keluarga tersebut.
Kami kemudian bertanya, “Bagaimana ini dapat diterapkan di pasak atau distrik Anda? Dapatkah Anda melakukan percakapan yang sama ini dengan anggota dewan tinggi? Dapatkah Anda melakukan percakapan yang sama dengan presidensi kuorum penatua dan presidensi Lembaga Pertolongan? Dapatkah presiden kuorum penatua atau presiden Lembaga Pertolongan melakukan percakapan ini bersama anggota mereka?
Pikirkan tentang apa yang akan terjadi di lingkungan dan cabang kita jika penugasan Pelayanan awal kita dibuat berdasarkan hasrat dari para pemimpin dan anggota untuk memberkati orang lain. Penugasan oleh para pemimpin kuorum penatua dan Lembaga Pertolongan dapat dibuat setelah berembuk dengan brother dan sister mereka dan kemudian berdiskusi dengan uskup. Kerekanan dapat diberi tugas yang akan memberkati melalui pengalaman.
Ketika Presiden Nelson mengajari Gereja tentang Pelayanan dengan cara yang lebih tinggi dan lebih kudus, dia mengutip tulisan suci yang penuh kuasa ini: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu” dan “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”1 Dengan semangat itu, Yesus juga mengajarkan, “Kamu adalah mereka yang telah Aku pilih untuk melayani orang-orang ini.”2
Adalah kesaksian kuat saya bahwa sewaktu kita mengikuti ajakan Nabi Allah untuk Melayani dengan cara yang lebih tinggi dan lebih kudus; bahwa sewaktu kita berdoa dan mencari bimbingan dan kemudian menindaki bisikan; sewaktu kita menunjukkan kasih seperti Kristus kepada mereka yang kita layani dan berusaha untuk menemukan cara-cara untuk memberkati mereka dan menyalakan kembali iman mereka, bahwa mereka akan secara alami menginginkan untuk kembali dan bersama kita. Sukacita yang akan kita rasakan ketika teman, orang terkasih dan tetangga kita kembali adalah sama seperti yang diuraikan dalam tulisan suci, “Dan jika demikian halnya bahwa kamu akan bekerja sepanjang hidupmu …dan membawa, meski hanya satu jiwa kepada-Ku, betapa akan besar sukacitamu bersamanya di dalam kerajaan Bapa-Ku!”3
Penatua Jeffrey R. Holland mengajarkan, “Brother dan sister, kita memiliki kesempatan yang dikirim dari surga untuk memperlihatkan ‘ibadat yang murni tak ternoda di hadapan Allah’—‘menanggung beban satu sama lain, agar itu boleh menjadi ringan’ dan untuk ‘menghibur mereka yang berada dalam kebutuhan akan penghiburan,’ untuk melayani para janda dan anak yatim, yang menikah dan yang lajang, yang kuat dan yang putus asa, yang tertindas dan yang kuat, yang bahagia dan yang sedih—singkatnya, kita semua, kita masing-masing, karena kita semua perlu merasakan hangatnya tangan pertemanan dan mendengar pernyataan iman yang teguh.”4