2020
Perkenankan Allah Berjaya
November 2020


18:51

Perkenankan Allah Berjaya

Apakah Anda bersedia untuk memperkenankan Allah berjaya dalam kehidupan Anda? Apakah Anda bersedia untuk memperkenankan Allah menjadi pengaruh paling penting dalam kehidupan Anda?

Brother dan sister terkasih, betapa saya bersyukur atas pesan-pesan konferensi ini yang menakjubkan dan atas privilese saya untuk berbicara kepada Anda sekarang.

Selama lebih dari 36 tahun saya menjadi Rasul, doktrin pengumpulan Israel telah menarik perhatian saya.1 Segalanya mengenai itu memikat saya, termasuk pemberian pelayanan dan nama2 Abraham, Ishak, dan Yakub; kehidupan mereka dan istri mereka; perjanjian yang Allah buat dengan mereka dan sampaikan melalui garis keturunan mereka;3 penyerakan kedua belas suku bangsa; dan banyaknya nubuat mengenai pengumpulan di zaman kita.

Saya telah menelaah tentang pengumpulan, berdoa mengenainya, mengenyangkan diri dengan setiap tulisan suci terkait, dan memohon Tuhan untuk meningkatkan pemahaman saya.

Jadi bayangkan senangnya saya ketika saya dituntun baru-baru ini ke suatu wawasan baru. Dengan bantuan dua pakar bahasa Ibrani, saya belajar bahwa salah satu arti Ibrani dari kata Israel adalah “biarlah Allah berjaya.”4 Dengan demikian nama Israel merujuk pada seseorang yang bersedia memperkenankan Allah berjaya dalam kehidupannya. Konsep itu menggugah jiwa saya!

Kata bersedia adalah krusial untuk penafsiran Israel5 ini. Kita semua memiliki hak pilihan kita. Kita dapat memilih untuk menjadi bagian dari Israel, atau tidak. Kita dapat memilih untuk memperkenankan Allah berjaya dalam kehidupan kita, atau tidak. Kita dapat memilih untuk memperkenankan Allah menjadi pengaruh paling kuat dalam kehidupan kita, atau tidak.

Untuk sesaat, marilah kita mengenang suatu titik balik krusial dalam kehidupan Yakub, cucu Abraham. Di tempat yang Yakub namakan Pniel (yang berarti “muka Allah”),6 Yakub bergumul dengan sebuah tantangan serius. Hak pilihannya sedang diuji. Melalui pergumulan ini, Yakub membuktikan apa yang terpenting baginya. Dia memperlihatkan bahwa dia bersedia untuk memperkenankan Allah berjaya dalam kehidupannya. Sebagai tanggapan, Allah mengubah nama Yakub menjadi Israel,7 artinya “biarlah Allah berjaya.” Allah kemudian menjanjikan Israel bahwa semua berkat yang telah dimaklumkan ke atas kepala Abraham juga akan menjadi miliknya.8

Sayangnya, keturunan Israel mengingkari perjanjian-perjanjian mereka dengan Allah. Mereka merajam para nabi dan tidak bersedia memperkenankan Allah berjaya dalam kehidupan mereka. Akibatnya, Allah mencerai-beraikan mereka ke keempat ujung bumi.9 Dengan penuh belas kasihan, Dia kemudian berjanji untuk mengumpulkan mereka, seperti dilaporkan Yesaya: “Untuk sesaat telah Aku tinggalkan engkau [Israel], tetapi dengan belas kasihan yang besar akan Aku kumpulkan engkau.”10

Dengan definisi Ibrani tentang kata Israel di benak, kita mendapati bahwa pengumpulan Israel memiliki makna tambahan. Tuhan mengumpulkan mereka yang bersedia untuk memperkenankan Allah berjaya dalam kehidupan mereka. Tuhan mengumpulkan mereka yang mau memilih untuk memperkenankan Allah menjadi pengaruh paling penting dalam kehidupan mereka.

Selama berabad-abad, para nabi telah meramalkan pengumpulan ini,11 dan itu terjadi saat ini! Sebagai pendahuluan bagi Kedatangan Kedua Tuhan, itu adalah pekerjaan paling penting di dunia!

Pengumpulan pramilenium ini merupakan saga individu berupa berkembangnya iman dan keberanian rohani bagi jutaan orang. Dan sebagai anggota dari Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, atau “Israel perjanjian zaman akhir,”12 kita telah diberi tugas tanggung jawab untuk membantu Tuhan dalam pekerjaan yang teramat penting ini.13

Ketika kita berbicara mengenai mengumpulkan Israel di kedua sisi tabir, kita merujuk, tentunya, pada pekerjaan misionaris, bait suci, dan sejarah keluarga. Kita juga merujuk pada membangun iman dan kesaksian dalam hati mereka yang dengannya kita hidup, bekerja, dan melayani. Kapan pun kita melakukan apa pun yang membantu siapa pun—di kedua sisi tabir—untuk membuat dan menepati perjanjian mereka dengan Allah, kita membantu untuk mengumpulkan Israel.

Belum lama ini, istri salah seorang cucu kami bergumul secara rohani. Saya akan sebut dia “Jill.” Terlepas dari puasa, doa, dan berkat imamat, ayah Jill menunggu ajal. Jill dicekam rasa takut bahwa dia akan kehilangan baik ayahnya maupun kesaksiannya.

Suatu larut malam, istri saya, Sister Wendy Nelson, memberi tahu saya keadaan Jill. Hari berikutnya Wendy mendapat kesan untuk berbagi dengan Jill bahwa tanggapan saya terhadap pergumulan rohaninya adalah satu kata! Kata itu adalah miopia [rabun jauh].

Jill kemudian mengakui kepada Wendy bahwa awalnya dia terpukul oleh tanggapan saya. Katanya, “Saya berharap Kakek akan menjanjikan kepada saya mukjizat bagi ayah saya. Saya terus bertanya-tanya mengapa kata miopia adalah yang dia terdorong untuk katakan.”

Setelah ayah Jill meninggal dunia, kata miopia terus muncul di benaknya. Dia membuka hatinya untuk memahami lebih mendalam bahwa miopia berarti “rabun jauh.” Dan pemikirannya mulai bergeser. Jill kemudian berkata, “Miopia menyebabkan saya berhenti, berpikir, dan disembuhkan. Kata itu sekarang mengisi diri saya dengan kedamaian. Itu mengingatkan saya untuk meluaskan perspektif saya dan mencari yang kekal. Itu mengingatkan saya bahwa ada rencana ilahi dan bahwa ayah saya masih hidup dan mengasihi serta menjaga saya. Miopia telah menuntun saya kepada Allah.”

Saya sangat bangga terhadap cucu menantu terkasih kami itu. Selama waktu yang menyayat hati dalam hidupnya ini, Jill terkasih belajar untuk merangkul kehendak Allah bagi ayahnya, dengan perspektif kekal bagi kehidupannya sendiri. Dengan memilih untuk memperkenankan Allah berjaya, dia menemukan kedamaian.

Jika kita memperkenankannya, ada banyak interpretasi Ibrani dari kata Israel ini dapat membantu kita. Bayangkan bagaimana doa kita bagi para misionaris kita—dan bagi upaya kita sendiri untuk mengumpulkan Israel—dapat berubah dengan konsep ini dalam benak. Kita sering berdoa agar kita dan misionaris akan dipimpin kepada mereka yang siap menerima kebenaran Injil Yesus Kristus yang dipulihkan. Saya bertanya-tanya, kepada siapa kita akan dipimpin ketika kita memohon untuk menemukan mereka yang bersedia untuk memperkenankan Allah berjaya dalam kehidupan mereka?

Kita dapat dipimpin kepada mereka yang belum pernah percaya kepada Allah atau Yesus Kristus tetapi kini mendambakan untuk belajar mengenai Mereka dan rencana kebahagiaan Mereka. Yang lain mungkin telah “lahir dalam perjanjian”14 tetapi setelahnya berkelana jauh dari jalan perjanjian. Mereka mungkin kini siap untuk bertobat, kembali, dan memperkenankan Allah berjaya. Kita dapat menolong mereka dengan menyambut mereka dengan lengan dan hati terbuka. Dan beberapa orang kepada siapa kita dapat dipimpin mungkin selama ini merasa ada sesuatu yang hilang dalam kehidupan mereka. Mereka pun mendambakan keutuhan dan sukacita yang datang kepada mereka yang bersedia untuk memperkenankan Allah berjaya dalam kehidupan mereka.

Jala Injil untuk mengumpulkan Israel yang tercerai-berai adalah luas. Ada tempat bagi setiap orang yang mau sepenuhnya merangkul Injil Yesus Kristus. Setiap orang insaf menjadi salah seorang anak perjanjian Allah,15 baik melalui kelahiran atau pun adopsi. Masing-masing menjadi pewaris penuh dari semua yang telah Allah janjikan kepada anak-anak Israel yang setia!16

Kita masing-masing memiliki potensi ilahi karena masing-masing adalah anak Allah. Masing-masing setara dalam pandangan-Nya. Implikasi dari kebenaran ini amatlah dalam. Brother dan sister, mohon dengarkan dengan cermat apa yang akan saya katakan. Allah tidak mengasihi satu ras melebihi yang lainnya. Doktrin-Nya mengenai ini jelas. Dia mengundang semua untuk datang kepada-Nya, “hitam dan putih, terikat dan bebas, laki-laki dan perempuan.”17

Saya meyakinkan Anda bahwa kedudukan Anda di hadapan Allah tidaklah ditentukan oleh warna kulit Anda. Disukai atau tidak disukai di hadapan Allah bergantung pada pengabdian Anda kepada Allah serta perintah-perintah-Nya, dan bukan pada warna kulit Anda.

Saya berduka karena saudara-saudari kita yang berkulit Hitam di seluruh dunia telah menanggung kepedihan karena rasisme dan prasangka. Saya menyerukan kepada anggota kita di mana pun untuk memimpin dalam meninggalkan sikap dan tindakan prasangka. Saya memohon kepada Anda untuk mempromosikan respek bagi semua anak Allah.

Pertanyaan bagi kita masing-masing, terlepas dari ras, adalah sama. Apakah Anda bersedia untuk memperkenankan Allah berjaya dalam kehidupan Anda? Apakah Anda bersedia untuk memperkenankan Allah menjadi pengaruh paling penting dalam kehidupan Anda? Maukah Anda memperkenankan firman-Nya, perintah-Nya, dan perjanjian-Nya memengaruhi apa yang Anda lakukan setiap hari? Maukah Anda memperkenankan suara-Nya menjadi prioritas di atas yang lainnya? Apakah Anda bersedia untuk memperkenankan apa pun yang Dia perlu agar Anda lakukan untuk didahulukan di atas setiap ambisi lainnya? Apakah Anda bersedia kehendak Anda ditelan dalam kehendak-Nya?18

Pertimbangkan bagaimana kesediaan seperti itu dapat memberkati Anda. Jika Anda belum menikah dan mencari rekan kekal, hasrat Anda untuk menjadi “dari Israel” akan membantu Anda memutuskan dengan siapa berkencan dan bagaimana.

Jika Anda menikah dengan rekan yang telah melanggar perjanjiannya, kesediaan Anda untuk memperkenankan Allah berjaya dalam kehidupan Anda akan memperkenankan perjanjian Anda dengan Allah tetap bertahan utuh. Juruselamat akan menyembuhkan hati Anda yang remuk. Surga akan terbuka sewaktu Anda mengupayakan untuk mengetahui caranya terus maju. Anda tidak perlu berkelana atau bertanya-tanya.

Jika Anda memiliki pertanyaan tulus mengenai Injil atau Gereja, sewaktu Anda memilih untuk memperkenankan Allah berjaya, Anda akan dipimpin untuk menemukan serta memahami kebenaran mutlak dan kekal yang akan menuntun kehidupan Anda serta membantu Anda bertahan teguh di jalan perjanjian.

Ketika Anda menghadapi godaan—bahkan jika godaan itu datang ketika Anda lelah atau merasa sendirian atau tidak dipahami—bayangkan keberanian yang dapat Anda kumpulkan sewaktu Anda memilih untuk memperkenankan Allah berjaya dalam kehidupan Anda dan sewaktu Anda memohon kepada-Nya agar memperkuat Anda.

Ketika hasrat terbesar Anda adalah untuk memperkenankan Allah berjaya, untuk menjadi bagian dari Israel, begitu banyak keputusan menjadi lebih mudah. Begitu banyak masalah bukan lagi menjadi masalah! Anda tahu bagaimana yang terbaik untuk mendandani diri Anda. Anda tahu apa yang ditonton dan dibaca, di mana meluangkan waktu Anda, dan dengan siapa bergaul. Anda tahu apa yang ingin Anda capai. Anda tahu Anda benar-benar ingin menjadi orang seperti apa.

Nah, brother dan sister terkasih, dibutuhkan iman dan keberanian untuk memperkenankan Allah berjaya. Dibutuhkan kerja rohani yang keras dan terus-menerus untuk bertobat dan menanggalkan manusia alami melalui Pendamaian Yesus Kristus.19 Dibutuhkan upaya konsisten dan harian untuk mengembangkan kebiasaan menelaah Injil, untuk belajar lebih banyak mengenai Bapa Surgawi dan Yesus Kristus, serta untuk mencari dan menanggapi wahyu pribadi.

Selama masa-masa penuh bahaya ini yang mengenainya Rasul Paulus bernubuat,20 Setan bahkan tidak lagi mencoba untuk menyembunyikan serangannya terhadap rencana Allah. Kejahatan yang semakin berani berlimpah-ruah. Karenanya, satu-satunya cara agar sintas secara rohani adalah dengan berketetapan hati untuk memperkenankan Allah berjaya dalam kehidupan kita, belajar mendengar suara-Nya, dan menggunakan energi kita untuk membantu mengumpulkan Israel.

Nah, bagaimana perasaan Tuhan mengenai orang yang mau memperkenankan Allah berjaya? Nefi merangkumnya dengan baik: “[Tuhan] mengasihi mereka yang mau memiliki Dia untuk menjadi Allah mereka. Lihatlah, Dia mengasihi leluhur kita, dan Dia membuat perjanjian dengan mereka, ya, bahkan Abraham, Ishak, dan Yakub; dan Dia mengingat perjanjian-perjanjian yang telah Dia buat.”21

Dan apa yang Tuhan rela lakukan bagi Israel? Tuhan telah berikrar bahwa Dia akan “berperang bagi pertempuran [kita], dan pertempuran anak-anak [kita], dan [pertempuran] anak-anak dari anak-anak [kita], … sampai angkatan ketiga dan keempat”!22

Sewaktu Anda menelaah tulisan suci selama enam bulan ke depan, saya mendorong Anda untuk membuat daftar dari semua yang telah Tuhan janjikan akan Dia lakukan bagi Israel perjanjian. Saya pikir Anda akan tercengang! Renungkan janji-janji ini. Berbicaralah mengenainya dengan keluarga dan teman Anda. Kemudian hiduplah bagi janji-janji ini dan saksikanlah itu digenapi dalam kehidupan Anda sendiri.

Brother dan sister terkasih, sewaktu Anda memilih untuk memperkenankan Allah berjaya dalam kehidupan Anda, Anda akan mengalami bagi diri Anda bahwa Allah kita adalah “seorang Allah mukjizat.”23 Sebagai umat, kita adalah anak-anak perjanjian-Nya dan kita akan disebut dengan nama-Nya. Mengenai ini saya bersaksi dalam nama sakral Yesus Kristus, amin.

Catatan

  1. Saya telah berbicara tentang Israel di setidaknya 378 dari 800 pesan yang telah saya sampaikan selama 36 tahun saya melayani sebagai Rasul.

  2. Dalam bahasa Ibrani, Abram adalah nama luhur yang berarti “bapa yang dipermuliakan.” Tetapi ketika Allah mengubah nama itu menjadi Abraham, nama tersebut memiliki signifikasi yang lebih besar, yang berarti “bapa dari khalayak ramai.” Sesungguhnya, Abraham dimaksudkan menjadi “bapa sejumlah besar bangsa.” (Lihat Kejadian 17:5; 9:7–9.)

  3. Tuhan Allah Yehova membuat perjanjian dengan Abraham bahwa Juruselamat dunia akan dilahirkan melalui benih keturunan Abraham, tanah-tanah tertentu akan diwarisi, dan semua bangsa akan diberkati melalui garis keturunan Abraham (lihat Penuntun bagi Tulisan Suci, “Perjanjian Abraham”).

  4. Lihat Penuntun bagi Tulisan Suci, “Israel.”

  5. Kata Israel muncul lebih dari seribu kali dalam tulisan suci. Itu dapat berlaku bagi keluarga Yakub (Israel) yang terdiri dari 12 putra, ditambah beberapa putri (lihat Kejadian 35:23–26; 46:7). Dewasa ini, itu dapat berlaku secara geografis sebagai tempat di Bumi. Tetapi penggunaannya secara doktrin berlaku bagi umat yang bersedia memperkenankan Allah berjaya dalam kehidupan mereka.

  6. Lihat Kejadian 32:30; juga dieja Penuel di Alkitab Bahasa Inggris Genesis 32:31.

  7. Lihat Kejadian 32:28.

  8. Lihat Kejadian 35:11–12.

  9. Untuk penelaahan lebih lanjut, lihat Penuntun bagi Tulisan Suci, “Israel, Penceraiberaian Israel”.

  10. Yesaya 54:7.

  11. Lihat Yesaya 11:11–12; 2 Nefi 21:11–12; Abraham 15:11.

  12. Lihat Encyclopedia of Mormonism (1992), “Covenant Israel, Latter-Day,” 1:330–331.

  13. Sewaktu kita berperan serta dalam pengumpulan Israel, Tuhan memiliki cara yang luar biasa untuk menggambarkan mereka yang sedang dikumpulkan. Dia merujuk kepada kita secara kolektif sebagai “harta kesayangan-[Nya],” (Keluaran 19:5; Mazmur 135:4), sebagai “milik kesayangan-[Nya]” (Maleakhi 3:17; Ajaran dan Perjanjian 101:3), dan sebagai “bangsa yang kudus” (Keluaran 19:6; lihat juga Ulangan 14:2; 26:18).

  14. Frasa ini merujuk pada perjanjian penting yang Allah buat dengan Abraham, berfirman, “Dalam benih keturunanmu akanlah semua kaum di bumi diberkati” (3 Nefi 20:27). “Lahir dalam perjanjian” berarti bahwa sebelum seseorang dilahirkan, ibu dan ayah orang tersebut telah dimeteraikan di bait suci.

  15. Janji seperti ini diajarkan oleh Allah kepada Abraham: “Sebanyak yang menerima Injil ini akan disebut menurut namamu, dan akan dianggap benih keturunanmu, dan akan bangkit dan memuji engkau, sebagai bapa mereka” (Abraham 2:10; lihat juga Roma 8:14–17; Galatia 3:26–29).

  16. Setiap anggota yang setia dapat meminta sebuah berkat bapa bangsa. Melalui ilham Roh Kudus, bapa bangsa menyatakan garis keturunan orang tersebut dalam bani Israel. Pernyataan itu belum tentu mengenai kebangsaannya, atau pembentukan genetikanya. Alih-alih, garis keturunan yang dinyatakan mengidentifikasi suku bangsa Israel yang melaluinya individu itu akan menerima berkat-berkatnya.

  17. 2 Nefi 26:33.

  18. Lihat Mosia 15:7. Menjadi bagian dari Israel bukanlah bagi mereka yang lemah hati. Untuk menerima semua berkat yang Allah sediakan bagi benih keturunan Abraham, kita masing-masing boleh berekspektasi akan diberi “ujian Abraham” unik kita sendiri. Allah akan menguji kita, seperti yang Nabi Joseph Smith ajarkan, dengan meremas kuat segenap relung hati kita. (Lihat catatan kenangan John Taylor di Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 265.)

  19. Lihat Mosia 3:19.

  20. Lihat 2 Timotius 3:1–13.

  21. 1 Nefi 17:40; penekanan ditambahkan.

  22. Ajaran dan Perjanjian 98:37; lihat juga Mazmur 31:24; Yesaya 49:25; Ajaran dan Perjanjian 105:14.

  23. Mormon 9:11.