Penguasaan Doktrin: Mosia 2:41

“Keadaan yang Diberkati dan Bahagia dari Mereka yang Menaati Perintah-Perintah Allah”

Dalam pelajaran sebelumnya, Anda belajar bahwa jika kita menaati perintah-perintah Allah, Dia akan memberkati kita baik secara duniawi maupun secara rohani. Pelajaran ini dapat membantu Anda menghafalkan rujukan dan frasa tulisan suci kunci penguasaan doktrin untuk Mosia 2:41, menjelaskan doktrin dalam petikan ini, dan menerapkan asas-asas memperoleh pengetahuan rohani dalam situasi kehidupan nyata.

Hafalkan dan jelaskan

Buatlah gambar atau foto yang mewakili doktrin yang diajarkan dalam Mosia 2:41.

Setelah Anda menyelesaikan gambar, gunakan itu untuk membantu Anda menghafalkan frasa tulisan suci kunci: “Mereka yang menaati perintah-perintah Allah … diberkati dalam segala hal.”

1. Jawablah pertanyaan berikut:

   • Bagaimana Anda dapat menggunakan gambar Anda untuk menjelaskan doktrin yang diajarkan dalam Mosia 2:41?

Penerapan praktik

Bayangkan skenario berikut:

Jenna memiliki pelajaran penguasaan doktrin di seminari yang menekankan bahwa kepatuhan kepada perintah-perintah Allah mendatangkan kebahagiaan dan berkat-berkat yang lebih besar ke dalam kehidupan kita. Setelah itu, Jenna merasa bingung tentang situasinya sendiri. Dia berusaha untuk menaati perintah-perintah tetapi rasanya itu tidak membuat hidupnya lebih mudah, lebih bahagia, atau lebih baik. Dia masih bergumul di sekolah dan masih memiliki beberapa masalah dengan keluarga dan teman-teman. Jika kepatuhannya kepada perintah-perintah seharusnya mendatangkan kebahagiaan, mengapa dia masih merasa demikian?

Bertindak dengan iman

Bacalah paragraf 5–6 di bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dari Dokumen Inti Penguasaan Doktrin (2022). Carilah frasa-frasa yang dapat membantu Jenna.

• Apa yang dapat Anda bagikan dari paragraf-paragraf ini untuk membantu Jenna bertindak dengan iman?

• Menurut Anda bagaimana ini dapat membantu Jenna?

Teliti konsep dan pertanyaan dengan perspektif kekal

Bacalah paragraf 8 di bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dari Dokumen Inti Penguasaan Doktrin (2022) Carilah frasa-frasa yang dapat membantu Jenna.

• Apa yang akan Anda bagikan kepada Jenna?

• Mengapa Anda mau membagikan ini kepadanya?

Upayakan pemahaman lebih lanjut melalui sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi

Bacalah paragraf 11 di bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dari Dokumen Inti Penguasaan Doktrin (2022). Carilah frasa-frasa yang dapat membantu Jenna.

• Apa saja sumber ilahi lainnya yang dapat Anda rekomendasikan agar Jenna berpaling ke sana?

• Menurut Anda bagaimana ini akan membantunya?

2. Jawablah pertanyaan berikut dalam paragraf yang terdiri atas setidaknya 5 kalimat.

   • Bagaimana Jenna dapat menerapkan asas-asas memperoleh pengetahuan rohani dan Mosia 2:41 untuk mengatasi kekhawatirannya?

Opsional: Ingin Belajar Lebih Banyak?

Mengapa saya hendaknya tetap taat ketika berkat-berkat tampaknya tidak datang dengan segera?

Penatua Dieter F. Uchtdorf, ketika itu dari Presidensi Utama, membagikan sebuah pengalaman sewaktu pelatihan di Angkatan Udara Jerman. Selama latihan-latihan fisik, dia melihat orang lain yang tidak menjalankan Firman Kebijaksanaan bisa tampil lebih baik daripada dia.

Saya ingat pernah berkata, “Tunggu dulu! Bukankah saya seharusnya mampu berlari dan tidak menjadi lelah?” Tetapi saya memang lelah, dan saya dikalahkan oleh orang-orang yang pastinya tidak mengikuti Firman Kebijaksanaan. Saya akui, itu kadang-kadang mengganggu saya. Saya bertanya kepada diri saya, apakah janji itu benar atau tidak?

Jawabannya tidak datang dengan segera. Tetapi lambat laun saya belajar bahwa janji-janji Allah tidak selalu digenapi secepat atau dengan cara yang mungkin kita harapkan; itu datang menurut waktu-Nya dan dengan cara-Nya. Bertahun-tahun kemudian saya dapat melihat bukti nyata mengenai berkat-berkat jasmani yang datang kepada mereka yang mematuhi Firman Kebijaksanaan—di samping berkat-berkat rohani yang datang segera dari kepatuhan terhadap yang manapun dari hukum-hukum Allah. Menengok ke belakang, saya tahu secara pasti bahwa janji-janji Tuhan, kalaupun mungkin tidak selalu cepat, itu selalu pasti. (Dieter F. Uchtdorf, “Lanjutkan dengan Sabar,” Liahona, Mei 2010, 56)