“Apendiks B: Untuk Pratama—Mempersiapkan Anak-Anak untuk Seumur Hidup di Jalan Perjanjian Allah,” Ikutlah Aku—Untuk di Rumah dan di Gereja: Ajaran dan Perjanjian 2025 (2024)
“Apendiks B,” Ikutlah Aku—Untuk di Rumah dan di Gereja: 2025
Apendiks B
Untuk Pratama—Mempersiapkan Anak-Anak untuk Seumur Hidup di Jalan Perjanjian Allah
Dalam bulan-bulan yang memiliki lima hari Minggu, para guru Pratama diimbau untuk mengganti garis besar Ikutlah Aku terjadwal pada hari Minggu kelima dengan satu atau lebih dari kegiatan pemelajaran ini.
Asas-Asas dan Tata Cara-Tata Cara Injil Yesus Kristus
Doktrin Kristus mengajari kita cara kembali kepada Allah.
Ketika Yesus Kristus menampakkan diri kepada orang-orang di benua Amerika, Dia mengajarkan kepada mereka doktrin-Nya. Dia berfirman bahwa kita dapat memasuki kerajaan Allah jika kita memiliki iman, bertobat, dibaptiskan, menerima Roh Kudus, dan bertahan sampai akhir (lihat 3 Nefi 11:31–40; lihat juga Ajaran dan Perjanjian 20:29). Kegiatan-kegiatan di bawah ini dapat membantu Anda mengajari anak-anak bahwa asas-asas dan tata cara-tata cara ini akan membantu kita menjadi lebih dekat kepada Juruselamat di sepanjang kehidupan kita.
Untuk belajar lebih lanjut mengenai doktrin Kristus, lihat 2 Nefi 31.
Kemungkinan Kegiatan
-
Berikan kepada anak-anak gambar-gambar yang mewakili iman kepada Yesus Kristus, pertobatan, pembaptisan, dan pengukuhan (lihat Buku Seni Injil, no. 1, 111, 103, dan 105). Baca atau lafalkan bersama anak-anak pasal kepercayaan keempat, dan mintalah mereka mengangkat gambar mereka ketika asas atau tata cara itu disebutkan. Bantulah anak-anak memahami bagaimana masing-masing asas dan tata cara ini membantu kita menjadi lebih seperti Bapa Surgawi dan Yesus Kristus.
-
Bagaimana Anda dapat menolong anak-anak memahami bahwa iman, pertobatan, pembaptisan, dan pengukuhan bukanlah peristiwa satu kali melainkan memengaruhi pertumbuhan rohani kita di sepanjang kehidupan kita? Misalnya, Anda dapat memperlihatkan kepada mereka gambar benih dan pohon besar (atau gambarlah hal-hal ini di papan tulis). Bantulah mereka memikirkan hal-hal yang membantu benih tumbuh menjadi pohon yang besar, seperti air, tanah, dan sinar matahari. Bantulah mereka melihat bahwa ini adalah seperti hal-hal yang kita lakukan untuk tumbuh lebih dekat kepada Allah sepanjang kehidupan kita—membangun iman kita kepada Yesus Kristus, bertobat setiap hari, mengamalkan perjanjian pembaptisan kita, mengambil sakramen, dan mendengarkan Roh Kudus.
-
Bagikan kepada anak-anak kisah tentang petasan dari pesan Penatua Dale G. Renlund “How Can Repenting Help Me Feel Happy?” (Friend, Desember 2017, 12–13, atau Liahona, Desember 2017, 70–71; lihat juga video “Repentance: A Joyful Choice” [Gospel Library]). Di berbagai titik selama kisah itu, ajaklah anak-anak untuk memikirkan tentang bagaimana mungkin perasaan Penatua Renlund. Mengapa kita merasakan sukacita ketika kita bertobat? Bagikan kepada anak-anak sukacita dan kasih yang telah Anda rasakan ketika Anda meminta Bapa Surgawi untuk mengampuni Anda.
Pembaptisan
Yesus Kristus memberikan teladan bagi saya ketika Dia dibaptiskan.
Meskipun Yesus tanpa dosa, Dia dibaptiskan untuk memberikan teladan sempurna kepatuhan kepada Bapa Surgawi (lihat 2 Nefi 31:6–10).
Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai pembaptisan, lihat Ajaran dan Perjanjian 20:37; Topik dan Pertanyaan, “Pembaptisan,” Perpustakaan Injil.
Kemungkinan Kegiatan
-
Perlihatkan gambar pembaptisan Juruselamat dan pembaptisan orang lain (atau lihat Buku Seni Injil, no. 35 dan no. 103 atau no. 104). Mintalah anak-anak untuk membagikan apa yang berbeda dan apa yang sama di antara kedua gambar. Bacalah bersama Matius 3:13–17 atau “Bab 10: Yesus Dibaptiskan” dalam Kisah-Kisah Perjanjian Baru, 26–29 (atau video terkait di Perpustakaan Injil). Biarkan anak-anak menunjuk pada hal-hal dalam gambar yang disebutkan dalam bacaan atau video. Beri tahu anak-anak tentang kasih Anda bagi Juruselamat dan hasrat Anda untuk mengikuti Dia.
-
Dengarkan atau nyanyikan sebuah lagu tentang pembaptisan, seperti “When Jesus Christ Was Baptized” (Children’s Songbook, 102). Apa yang kita pelajari tentang pembaptisan dari lagu itu? Bacalah 2 Nefi 31:9–10, dan ajaklah anak-anak untuk mendengarkan mengapa Yesus Kristus dibaptiskan. Ajaklah mereka untuk membuat gambar diri mereka sendiri pada hari pembaptisan mereka.
Saya dapat memilih untuk membuat perjanjian dengan Allah dan dibaptiskan.
Mempersiapkan diri untuk pembaptisan berarti lebih daripada mempersiapkan diri untuk sebuah peristiwa. Itu berarti mempersiapkan diri untuk membuat perjanjian dan kemudian menepati perjanjian itu untuk seumur hidup. Renungkan bagaimana Anda dapat menolong anak-anak memahami perjanjian yang akan mereka buat dengan Bapa Surgawi ketika mereka dibaptiskan, yang mencakup janji-janji yang Dia buat kepada mereka dan janji-janji yang mereka buat kepada-Nya.
Kemungkinan Kegiatan
-
Jelaskan bahwa perjanjian adalah janji antara seseorang dan Bapa Surgawi. Sewaktu kita berusaha untuk menepati janji-janji kita kepada Allah, Allah berjanji untuk memberkati kita. Tuliskan di papan tulis Janji-Janji Saya kepada Allah dan Janji-Janji Allah kepada Saya. Bacalah bersama Mosia 18:10, 13 dan Ajaran dan Perjanjian 20:37, dan bantulah anak-anak membuat daftar dari janji-janji yang mereka temukan di bawah judul yang tepat (lihat juga Dallin H. Oaks, “Your Baptism Covenant,” Friend, Februari 2021, 2–3). Bagikan bagaimana Bapa Surgawi telah memberkati Anda sewaktu Anda berusaha untuk menepati perjanjian pembaptisan Anda.
-
Perlihatkan kepada anak-anak gambar hal-hal yang Yesus Kristus lakukan selama pemberian pelayanan-Nya (untuk beberapa contoh, lihat Buku Seni Injil, no. 33–49). Biarkan anak-anak bercerita tentang apa yang Yesus lakukan dalam setiap gambar. Bacalah Mosia 18:8–10, 13, dan ajaklah anak-anak untuk mendengarkan hal-hal yang mereka janjikan untuk lakukan ketika mereka dibaptiskan (lihat juga “The Baptism Covenant,” Friend, Februari 2019, 7, atau Liahona, Februari 2019, F3). Bagaimana janji-janji ini akan memengaruhi tindakan kita setiap hari? Ajaklah anak-anak untuk membuat gambar mereka sendiri sedang menolong seseorang seperti yang Yesus lakukan.
Pengukuhan
Ketika saya dikukuhkan, saya menjadi anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir.
Menjadi anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir mendatangkan banyak berkat, termasuk kesempatan bagi anak-anak untuk menjadi peserta aktif dalam pekerjaan Allah.
Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai pengukuhan dan karunia Roh Kudus, lihat Gary E. Stevenson, “Bagaimana Roh Kudus Membantu Anda?,” Liahona, Mei 2017, 117–120; Topik dan Pertanyaan, “Roh Kudus,” Perpustakaan Injil.
Kemungkinan Kegiatan
-
Undanglah seseorang yang baru-baru ini dibaptiskan dan dikukuhkan untuk datang ke kelas dan membagikan seperti apa rasanya dikukuhkan. Mintalah orang ini untuk berbicara tentang apa artinya bagi dia untuk menjadi anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir. Bantulah anak-anak memikirkan cara-cara mereka dapat menepati perjanjian pembaptisan mereka sebagai anggota Gereja (seperti melayani orang lain, mengundang orang lain untuk belajar lebih banyak tentang Yesus, mengucapkan doa dalam pertemuan, dan sebagainya). Bagikan bagaimana melakukan hal-hal ini telah menolong Anda merasakan sukacita menjadi anggota Gereja Kristus.
-
Perlihatkan gambar orang-orang di Perairan Mormon (lihat Buku Seni Injil, no. 76), dan mintalah anak-anak untuk menguraikan apa yang mereka lihat dalam gambar. Ceritakan kisah tentang Alma dan orang-orangnya yang dibaptis di sana (lihat Mosia 18:1–17; “Bab 15: Alma Mengajar dan Membaptis,” dalam Kisah-Kisah Kitab Mormon, 43–44, atau video terkait di Perpustakaan Injil). Tinjaulah Mosia 18:8–9 dan ajaklah anak-anak melakukan tindakan untuk membantu mereka mengingat hal-hal yang orang-orang rela lakukan sebagai anggota Gereja Kristus. Misalnya, bagaimana kita dapat membantu orang lain “mengambil langkah ke arah membuat perjanjian dengan Allah”? (Russell M. Nelson, “Yang Jadi Harapan Israel” [kebaktian remaja sedunia, 03 Juni 2018], Perpustakaan Injil). Bagikan sebuah pengalaman ketika Anda telah menyaksikan para anggota Gereja melayani dengan cara-cara ini.
Ketika saya dikukuhkan, saya menerima karunia Roh Kudus.
Ketika kita dibaptiskan dan dikukuhkan, Bapa Surgawi berjanji bahwa kita “boleh selalu memiliki Roh-Nya bersama [kita]” [Ajaran dan Perjanjian 20:77]. Karunia luar biasa dari Allah ini disebut karunia Roh Kudus.
Kemungkinan Kegiatan
-
Bacalah Ajaran dan Perjanjian 33:15, dan mintalah anak-anak untuk mendengarkan karunia khusus yang Bapa Surgawi berikan kepada kita ketika kita dibaptiskan dan dikukuhkan. Untuk membantu mereka belajar lebih banyak mengenai bagaimana karunia Roh Kudus akan menolong mereka, tinjaulah bersama Yohanes 14:26; Galatia 5:22–23; 2 Nefi 32:5; 3 Nefi 27:20. Anda juga dapat meninjau artikel “The Holy Ghost Is …” (Friend, Juni 2019, 24–25, atau Liahona, Juni 2019, F12–F13).
-
Sebelum kelas, mintalah orang tua dari satu anak atau lebih untuk membagikan bagaimana mereka telah diberkati karena mereka memiliki karunia Roh Kudus. Bagaimana Dia membantu mereka? Bagaimana mereka mendengar suara-Nya?
-
Nyanyikan bersama-sama sebuah lagu tentang Roh Kudus, seperti “Roh Kudus” (Buku Nyanyian Anak-Anak 56). Bantulah anak-anak memahami apa yang lagu itu ajarkan kepada kita tentang bagaimana Roh Kudus dapat menolong kita.
Roh Kudus dapat berbicara kepada saya dalam banyak cara.
Anak-anak yang dapat mengenali suara Roh akan siap untuk menerima wahyu pribadi untuk membimbing mereka di sepanjang kehidupan mereka. Bantulah mereka memahami bahwa ada banyak cara Roh Kudus dapat berbicara kepada kita.
Kemungkinan Kegiatan
-
Bantulah anak-anak memikirkan cara-cara berbeda kita dapat berbicara dengan seorang teman yang tinggal jauh, seperti menulis surat, mengirim posel, atau berbicara di telepon. Ajari mereka bahwa Bapa Surgawi dapat berbicara kepada kita dengan cara yang berbeda melalui Roh Kudus. Gunakan pesan Presiden Dallin H. Oaks “How Does Heavenly Father Speak to Us?” untuk membantu anak-anak memahami berbagai cara Roh Kudus dapat berbicara ke dalam pikiran dan hati kita (Friend, Maret 2020, 2–3, atau Liahona, Maret 2020, F2–F3).
-
Bagikan sebuah pengalaman ketika Roh Kudus berkomunikasi dengan Anda, baik melalui pemikiran dalam benak Anda maupun melalui perasaan dalam hati Anda (lihat Ajaran dan Perjanjian 6:22–23; 8:2–3; lihat juga Henry B. Eyring, “Open Your Heart to the Holy Ghost,” Friend, Agustus 2019, 2–3, atau Liahona, Agustus 2019, F2–F3). Bersaksilah kepada anak-anak bahwa Roh Kudus dapat membantu mereka dengan cara yang serupa.
-
Bantulah anak-anak mengenali saat-saat mereka mungkin telah merasakan Roh—misalnya, ketika menyanyikan sebuah lagu tentang Juruselamat atau ketika melakukan sesuatu yang baik bagi orang lain. Bantulah mereka mengenali perasaan rohani yang Roh Kudus bawa, terutama dorongan-dorongan-Nya untuk bertindak. Mengapa menurut Anda Roh Kudus memberi kita perasaan ini? Bantulah anak-anak memikirkan hal-hal yang perlu kita lakukan untuk mendengar Roh Kudus berbicara kepada kita. Bicarakan tentang apa yang Anda lakukan untuk mendengar Roh dengan lebih jelas.
Sakramen
Ketika saya mengambil sakramen, saya ingat pengurbanan Juruselamat dan memperbarui perjanjian-perjanjian saya.
Juruselamat memberi kita sakramen untuk menolong kita mengingat pengurbanan-Nya bagi kita dan memperbarui perjanjian-perjanjian kita.
Untuk belajar lebih banyak, lihat Matius 26:26–30; 3 Nefi 18:1–12; Ajaran dan Perjanjian 20:77, 79.
Kemungkinan Kegiatan
-
Ajaklah anak-anak untuk mewarnai “Yesus Memperkenalkan Sakramen kepada Orang-Orang Nefi” dalam Buku Mewarnai Kisah-Kisah Tulisan Suci: Kitab Mormon (2019), 26. Mintalah mereka untuk menunjuk pada apa yang orang-orang pikirkan dalam gambar. Bacakan kepada anak-anak bagian dari 3 Nefi 18:1–12 atau “Bab 45: Yesus Kristus Mengajarkan tentang Sakramen dan Doa,” dalam Kisah-Kisah Kitab Mormon, 126–127, (atau saksikan video terkait di Perpustakaan Injil). Apa yang dapat kita lakukan untuk mengingat Yesus Kristus selama sakramen?
-
Mintalah anak-anak untuk memberi tahu Anda beberapa hal yang hendaknya selalu mereka ingat untuk lakukan, seperti mengikat sepatu mereka atau mencuci tangan mereka sebelum mereka makan. Mengapa penting untuk mengingat hal-hal ini? Bacakan Moroni 4:3 kepada anak-anak, dan ajaklah mereka untuk mendengarkan apa yang kita berjanji untuk selalu ingat ketika kita mengambil sakramen. Mengapa penting untuk mengingat Yesus Kristus? Bantulah anak-anak memahami bagaimana roti dan air sakramen menolong kita mengingat apa yang telah Yesus lakukan bagi kita (lihat Moroni 4:3; 5:2).
-
Tuliskan di papan tulis “Saya berjanji untuk …” Bacakan doa sakramen kepada anak-anak (lihat Ajaran dan Perjanjian 20:77, 79). Ketika mereka mendengar sebuah janji yang kita buat kepada Allah, berhentilah sejenak dan bantulah mereka melengkapi kalimat di papan tulis dengan janji yang mereka dengar. Bantulah mereka memahami bahwa ketika kita mengambil sakramen, kita membuat janji yang sama yang kita buat saat pembaptisan.
-
Apakah artinya mengambil ke atas diri kita nama Yesus Kristus? Untuk menolong anak-anak menjawab pertanyaan ini, bagikan contoh tentang di mana kita menempatkan nama kita. Mengapa kita menempatkan nama kita pada hal-hal ini? Mengapa Yesus Kristus ingin menempatkan nama-Nya ke atas diri kita? Pertimbangkan untuk membagikan penjelasan ini dari Presiden Russell M. Nelson: “Mengambil nama Juruselamat ke atas diri kita mencakup menyatakan dan bersaksi kepada orang lain—melalui tindakan kita dan perkataan kita—bahwa Yesus adalah Kristus” (“Nama Gereja yang Benar,” Liahona, November 2018, 88).
Kuasa, Wewenang, dan Kunci Imamat
Allah memberkati anak-anak-Nya melalui kuasa imamat.
Semua anak Allah—wanita dan pria, muda dan tua—menerima kuasa Allah sewaktu mereka menepati perjanjian-perjanjian yang telah mereka buat dengan-Nya. Kita membuat perjanjian-perjanjian ini ketika kita menerima tata cara-tata cara imamat seperti pembaptisan (lihat Buku Pegangan Umum: Melayani dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, 3.5, 3.6, Perpustakaan Injil). Untuk belajar lebih lanjut, lihat Russell M. Nelson, , “Harta Rohani,” Liahona, November 2019, 76–79; “Asas-Asas Imamat,” bab 3 dalam Buku Pegangan Umum.
Kemungkinan Kegiatan
-
Bantulah anak-anak memperhatikan berkat-berkat yang mereka terima karena imamat. Untuk memberi mereka beberapa gagasan, Anda dapat menayangkan video “Blessings of the Priesthood” (Gospel Library). Pertimbangkan untuk membuat daftar berkat-berkat ini di papan tulis. Mengapa berkat-berkat ini penting bagi kita? Bersaksilah bahwa berkat-berkat ini datang kepada kita karena Yesus Kristus dan kuasa imamat-Nya.
-
Bantulah anak-anak menemukan gambar-gambar yang mengilustrasikan bagaimana Allah menggunakan kuasa-Nya untuk memberkati kita. Misalnya, mereka dapat menemukan gambar dunia yang Dia ciptakan bagi kita, contoh tentang menyembuhkan yang sakit, dan tata cara-tata cara sakral yang telah Dia sediakan bagi kita (lihat Buku Seni Injil, no. 3, 46, 104, 105, 107, 120). Bagikan mengapa Anda bersyukur untuk imamat dan berkat-berkat yang dibawanya. Bantulah anak-anak memikirkan pengalaman ketika mereka diberkati oleh kuasa imamat Allah.
-
Salah satu cara utama kita menerima berkat-berkat dari kuasa Allah dalam kehidupan kita adalah melalui tata cara-tata cara imamat (lihat Ajaran dan Perjanjian 84:20). Untuk menolong anak-anak mempelajari kebenaran ini, Anda dapat mendaftar tulisan suci berikut di papan tulis: 3 Nefi 11:21–26, 33 (pembaptisan); Moroni 2 (pengukuhan); Moroni 4–5 (sakramen). Anak-anak masing-masing dapat memilih salah satu petikan ini dan mengidentifikasi tata cara yang diuraikannya. Ajaklah anak-anak untuk membagikan bagaimana mereka secara pribadi telah diberkati dengan menerima tata cara-tata cara imamat.
-
Bantulah anak-anak memahami bahwa mereka akan menerima kuasa dari Allah sewaktu mereka dibaptiskan dan menepati perjanjian pembaptisan mereka. Tanyakan kepada anak-anak bagaimana kuasa ini dapat menolong mereka.
Pekerjaan Allah diarahkan oleh kunci-kunci imamat dan dicapai dengan wewenang imamat.
Kapan pun seseorang ditetapkan untuk suatu pemanggilan atau ditugasi untuk membantu dalam pekerjaan Allah, dia dapat menjalankan wewenang imamat yang didelegasikan. Selain itu, anggota Gereja pria yang layak dapat ditahbiskan pada jabatan imamat. Penggunaan semua wewenang imamat di Gereja diarahkan oleh individu-individu yang memegang kunci-kunci imamat, seperti presiden pasak, uskup, dan presiden kuorum. Kunci-kunci imamat adalah wewenang untuk mengarahkan penggunaan imamat dalam melakukan pekerjaan Allah.
Kemungkinan Kegiatan
-
Bacalah bersama anak-anak Markus 3:14–15, dan perlihatkan kepada mereka gambar dari peristiwa yang diuraikan di sana (seperti Buku Seni Injil, no. 38). Tanyakan kepada anak-anak apakah mereka pernah melihat seseorang ditetapkan untuk pemanggilan atau ditahbiskan pada jabatan imamat (atau ceritakan kepada mereka tentang pengalaman yang Anda miliki). Bagaimana itu serupa dengan apa yang Juruselamat lakukan dengan para Rasul-Nya? Bantulah anak-anak membuat daftar di papan tulis pemanggilan atau jabatan imamat yang dapat diberikan kepada anggota Gereja, seperti guru atau pemimpin dalam sebuah organisasi. Di samping setiap pemanggilan atau jabatan, Anda dapat menuliskan wewenang untuk dilakukan oleh seseorang yang memiliki pemanggilan atau jabatan tersebut. Beri tahu anak-anak bagaimana ditetapkan oleh seseorang di bawah arahan kunci-kunci imamat telah membantu Anda melayani.
-
Ajaklah anak-anak untuk memikirkan sesuatu bahwa Anda memerlukan kunci, seperti mobil atau pintu. Apa yang terjadi jika Anda tidak memiliki kuncinya? Bacalah bersama Ajaran dan Perjanjian 65:2, dan bagikan kesaksian Anda tentang pentingnya memiliki kunci-kunci imamat. Anda juga dapat menyaksikan video “Where Are the Keys?” (Gospel Library) dan carilah apa yang Penatua Gary E. Stevenson ajarkan tentang kunci-kunci imamat.
Bait Suci dan Rencana Kebahagiaan
Bait suci adalah rumah Tuhan.
Bait Suci adalah bagian dari rencana Bapa Surgawi bagi anak-anak-Nya. Di bait suci, kita membuat perjanjian-perjanjian sakral dengan-Nya, diberkahi dengan kuasa imamat, menerima wahyu, melaksanakan tata cara-tata cara bagi leluhur kita yang telah meninggal, dan dimeteraikan kepada keluarga kita untuk kekekalan. Semua ini dimungkinkan karena Yesus Kristus dan kurban pendamaian-Nya.
Bagaimana Anda dapat membantu anak-anak yang Anda ajar mengenali kesakralan rumah Tuhan dan mempersiapkan diri mereka agar layak untuk berperan serta dalam tata cara-tata cara bait suci? Pertimbangkan untuk meninjau sumber daya ini: Ajaran dan Perjanjian 97:15–17; Russell M. Nelson, “Kata-Kata Penutup,” Liahona, November 2019, 120–122; “Why Latter-day Saints Build Temples,” temples.ChurchofJesusChrist.org.
Kemungkinan Kegiatan
-
Perlihatkan satu atau lebih gambar bait suci. Tanyakan kepada anak-anak apa yang menjadikan bait suci sebuah tempat khusus. Tandaskan bahwa pada setiap bait suci terdapat tulisan berikut: “Kekudusan bagi Tuhan—Rumah Tuhan.” Tanyakan kepada anak-anak menurut mereka apa arti “Kekudusan bagi Tuhan.” Mengapa bait suci disebut rumah Tuhan? Apa yang hal ini ajarkan kepada kita tentang bait suci? Jika ada anak-anak yang pernah ke bait suci, mereka juga dapat membagikan bagaimana perasaan mereka ketika mereka berada di sana. Jika Anda pernah ke bait suci, bagikan bagaimana perasaan Anda tentang kehadiran Tuhan di sana, dan bicarakan tentang mengapa bait suci adalah tempat sakral bagi Anda.
-
Bacalah bersama Ajaran dan Perjanjian 97:15–17. Mintalah anak-anak untuk mencari apa yang Tuhan harapkan dari orang-orang yang memasuki rumah kudus-Nya. Mengapa kita perlu layak untuk memasuki rumah-Nya? Sebagai bagian dari percakapan ini, berbicaralah kepada anak-anak tentang rekomendasi bait suci, termasuk cara menerimanya. Anda dapat mengundang seorang anggota keuskupan untuk membagikan kepada mereka seperti apa wawancara rekomendasi bait suci itu dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara tersebut.
Dalam bait suci kita membuat perjanjian-perjanjian dengan Allah.
Presiden Russell M. Nelson mengajarkan, “Yesus Kristus mengundang kita untuk mengambil jalan perjanjian kembali pulang kepada Orang Tua Surgawi kita dan berada bersama mereka yang kita kasihi” (“Ikutlah Aku,” Liahona, Mei 2019, 91). Bantulah anak-anak memahami bahwa jalan perjanjian mencakup pembaptisan, pengukuhan, serta pemberkahan dan pemeteraian bait suci.
Kemungkinan Kegiatan
-
Mintalah anak-anak untuk membantu Anda meninjau perjanjian yang kita buat dengan Allah ketika kita dibaptiskan dan bahwa kita memperbarui ketika kita mengambil sakramen (lihat Mosia 18:10; Ajaran dan Perjanjian 20:77, 79). Perlihatkan gambar bait suci, dan jelaskan bahwa Bapa Surgawi memiliki lebih banyak berkat yang ingin Dia berikan kepada kita di bait suci.
-
Gambarlah gerbang yang menuntun pada sebuah jalan. Tanyakan kepada anak-anak mengapa menurut mereka bermanfaat untuk memiliki jalan untuk dilalui. Bacalah bersama 2 Nefi 31:17–20, di mana Nefi membandingkan perjanjian pembaptisan dengan sebuah gerbang dan mengajak kita untuk melanjutkan di jalan setelah pembaptisan. Ada lebih banyak perjanjian yang harus dibuat setelah pembaptisan, termasuk perjanjian yang dibuat di bait suci. Jelaskan bahwa Presiden Nelson telah menyebut jalan ini “jalan perjanjian.”
Di bait suci, kita dapat dibaptiskan dan dikukuhkan bagi leluhur yang telah meninggal.
Injil Yesus Kristus memungkinkan bagi semua anak Allah untuk kembali hidup bersama-Nya, bahkan jika mereka mati tanpa mengetahui Injil. Di bait suci, kita dapat dibaptiskan dan dikukuhkan sebagai anggota Gereja Yesus Kristus mewakili mereka.
Kemungkinan Kegiatan
-
Berbicaralah tentang suatu saat ketika seseorang melakukan sesuatu untuk Anda yang tidak dapat Anda lakukan sendiri. Ajaklah anak-anak untuk membagikan pengalaman serupa. Jelaskan bahwa ketika kita pergi ke bait suci, kita dapat menerima tata cara-tata cara sakral seperti pembaptisan bagi orang lain yang telah meninggal. Bagaimana kita menjadi seperti Yesus ketika kita melakukan pekerjaan bagi yang mati? Apa yang Dia telah lakukan bagi kita yang kita tidak dapat lakukan bagi diri kita sendiri?
-
Undanglah satu remaja atau lebih yang telah dibaptiskan bagi leluhur mereka untuk membagikan pengalaman mereka. Tanyakan kepada mereka seperti apa rasanya di bait suci. Imbaulah mereka untuk membagikan bagaimana perasaan mereka dalam melakukan pekerjaan ini bagi leluhur mereka.
-
Gambarlah sebuah pohon di papan tulis, termasuk akar dan cabang-cabangnya. Mintalah anak-anak untuk memikirkan bagaimana sebuah keluarga adalah seperti pohon. Beri label akar Leluhur, beri label cabang Keturunan, dan beri label batang pohon Anda. Bacalah bersama kalimat ini dari Ajaran dan Perjanjian 128:18: “Karena kita tanpa mereka [leluhur kita] tidak dapat dijadikan sempurna; tidak juga dapatlah mereka tanpa kita dijadikan sempurna.” Ajukan pertanyaan seperti yang berikut: “Mengapa kita membutuhkan leluhur kita? Mengapa leluhur kita membutuhkan kita? Bagaimana orang tua, kakek nenek, dan leluhur kita yang lain telah membantu kita?” Ajaklah anak-anak untuk menyelidiki selebihnya dari Ajaran dan Perjanjian 128:18 untuk frasa yang menguraikan bagaimana kita dapat menolong leluhur kita.
-
Pertimbangkan untuk bekerja dengan orang tua dari setiap anak untuk menemukan nama seorang leluhur yang memerlukan tata cara-tata cara di bait suci (lihat FamilySearch.org).