“29. Pertemuan di Gereja,” Buku Pegangan Umum: Melayani dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir (2020).
“29. Pertemuan di Gereja,” Buku Pegangan Umum.
29.
Pertemuan di Gereja
29.0
Pengantar
Para Orang Suci Zaman Akhir bertemu bersama untuk beribadat, saling meneguhkan, serta mengajar dan mempelajari Injil (lihat Alma 6:6; Moroni 6:5–6). Juruselamat menjanjikan, “Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Matius 18:20). Bertemu bersama adalah salah satu cara hati kita dapat “terajut bersama dalam kesatuan dan dalam kasih” (Mosia 18:21).
Pertemuan kepemimpinan membantu para pemimpin berkonsultasi bersama dan mengoordinasikan upaya untuk melayani orang lain. Namun, mengadakan pertemuan hendaknya tidak pernah menggantikan melayani dan memberi pelayanan seperti yang dilakukan Yesus Kristus. Pekerjaan keselamatan dan permuliaan dapat direncanakan dalam sebuah pertemuan, tetapi itu paling sering dirampungkan di luar pertemuan.
29.1
Merencanakan dan Mengadakan Pertemuan
Para pemimpin merencanakan dan mengadakan pertemuan “sebagaimana mereka dituntun oleh Roh Kudus, menurut perintah dan wahyu Allah” (Ajaran dan Perjanjian 20:45; lihat juga Moroni 6:9; Ajaran dan Perjanjian 46:2). Mereka mengupayakan cara untuk mengundang pengaruh Roh dalam pertemuan mereka.
Pemimpin memastikan bahwa jumlah dan lamanya pertemuan tidak menimbulkan beban bagi para anggota atau keluarga mereka. Misalnya, pertemuan hendaknya tidak mempersulit keluarga untuk memiliki waktu bersama pada hari Sabat.
Pemimpin juga memastikan bahwa pertemuan berfokus pada apa yang paling penting. Misalnya, pertemuan sakramen hendaknya berfokus pada sakramen dan membangun iman kepada Yesus Kristus. Pertemuan presidensi dan pertemuan dewan berfokus pada memperkuat individu dan keluarga.
Pejabat ketua dapat memimpin pertemuan. Atau dia dapat meminta orang lain, seperti seorang penasihat, untuk memimpin di bawah arahannya.
Terkadang sesuatu terjadi selama pertemuan yang pejabat ketua rasa perlu diklarifikasi. Misalnya, seseorang mungkin mengajarkan doktrin yang tidak benar. Jika itu terjadi, pejabat ketua hendaknya membuat klarifikasi tanpa mempermalukan siapa pun.
29.2
Pertemuan Lingkungan
29.2.1
Pertemuan Sakramen
29.2.1.1
Merencanakan Pertemuan Sakramen
Keuskupan merencanakan dan memimpin pertemuan sakramen. Mereka memastikan bahwa fokus pertemuan adalah pada sakramen dan membangun iman kepada Yesus Kristus.
Pertemuan sakramen berlangsung selama satu jam. Ini dapat mencakup yang berikut:
-
Musik pendahuluan (lihat 19.3.2 untuk pedoman). Musik yang khidmat sebelum pertemuan dimulai dapat mengundang roh peribadatan.
-
Salam dan sambutan.
-
Penyambutan pembesar ketua atau pemimpin lain yang sedang berkunjung. Para pembesar ketua dan anggota dewan tinggi yang sedang berkunjung hendaknya diundang untuk duduk di mimbar. Pejabat Umum juga diundang untuk duduk di mimbar kecuali mereka menghadiri lingkungan asal mereka.
-
Pengumuman. Ini hendaknya dilakukan seminimal mungkin. Sebagian besar dapat dicetak, dibagikan secara elektronik, atau dibagikan dalam rapat lain.
-
Urusan lingkungan dan pasak, seperti yang berikut:
-
Mendukung dan membebastugaskan pejabat dan guru (lihat 30.3 dan 30.6).
-
Mengajukan nama anggota pria yang akan ditahbiskan pada suatu jabatan dalam Imamat Harun (lihat 18.10.3).
-
Menyambut anggota lingkungan baru, termasuk orang insaf baru. Setelah beberapa kata perkenalan, orang yang memimpin meminta jemaat untuk menunjukkan dengan mengangkat tangan bahwa mereka menyambut anggota tersebut ke dalam lingkungan.
Ketika anak-anak yang adalah anggota tercatat dibaptiskan dan dikukuhkan, mereka disambut dalam pertemuan sakramen. Namun, mereka tidak perlu diajukan untuk penerimaan di lingkungan.
-
-
Memberi nama dan memberkati anak (lihat 18.6). Ini biasanya dilakukan dalam pertemuan puasa dan kesaksian (lihat 29.2.2).
-
Mengukuhkan orang insaf baru (lihat 18.8).
-
Nyanyian pujian sakramen dan penyelenggaraan sakramen. Sakramen adalah fokus utama pertemuan. Bagian lain dari pertemuan hendaknya tidak mengalihkan darinya. Tata cara ini adalah kesempatan bagi para anggota untuk mengarahkan pikiran mereka kepada Juruselamat dan pengurbanan-Nya bagi mereka. Ini hendaknya menjadi waktu pembaruan rohani yang sakral.
Meja sakramen hendaknya dipersiapkan sebelum pertemuan dimulai. Keuskupan memastikan bahwa sakramen diberkati dan diedarkan dengan cara khidmat dan tertib. Mereka yang menyelenggarakan sakramen mewakili Yesus Kristus.
Untuk lebih lanjut tentang mempersiapkan, memberkati, dan mengedarkan sakramen, lihat 18.9.
Untuk informasi tentang penyelenggaraan sakramen dalam situasi yang tidak biasa, lihat 29.2.1.5 dan 18.9.1.
-
Pesan Injil dan nyanyian jemaat atau musik lainnya. Pesan dan musik hendaknya konsisten dengan sifat sakral sakramen. Untuk informasi tentang memilih penceramah, lihat 29.2.1.4. Untuk informasi tentang pilihan musik dalam pertemuan sakramen, lihat 19.3.2.
-
Nyanyian pujian dan doa penutup.
-
Musik penutup.
Alat bantu visual dan materi audiovisual hendaknya tidak digunakan dalam pertemuan sakramen (lihat 38.8.3).
29.2.1.2
Mengetuai di Pertemuan Sakramen
Uskup mengetuai pertemuan sakramen kecuali seorang anggota presidensi pasak, Tujuh Puluh Area di areanya, atau Pembesar Umum hadir. Jika uskup dan para penasihatnya tidak dapat menghadiri pertemuan sakramen, presiden pasak menunjuk siapa yang mengetuai. Biasanya dia menunjuk presiden kuorum penatua. Namun, dia dapat mengundang pemegang imamat lainnya, lebih disukai seorang imam tinggi atau penatua.
29.2.1.3
Waktu sebelum Pertemuan
Sebelum pertemuan dimulai, para anggota jemaat bersiap diri secara rohani untuk sakramen. Mereka dapat melakukan ini melalui doa dan perenungan yang hening. Para pemimpin memberi teladan kekhidmatan.
29.2.1.4
Memilih Penceramah
Keuskupan memilih penceramah untuk pertemuan sakramen. Paling sering mereka mengundang anggota lingkungan, termasuk remaja (lihat 38.8.17). Presiden pasak boleh menugasi anggota dewan tinggi atau anggota presidensi organisasi pasak untuk berceramah. Presiden pasak menentukan frekuensi penugasan seperti itu.
Keuskupan menyampaikan undangan untuk berceramah jauh hari sebelum pertemuan. Para penceramah memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus dan mengajarkan Injil-Nya menggunakan tulisan suci (lihat Ajaran dan Perjanjian 42:12; 52:9). Pesan hendaknya membangun iman dan konsisten dengan sifat sakral sakramen.
Untuk informasi tentang misionaris yang baru dipanggil atau yang baru pulang berceramah dalam pertemuan sakramen, lihat 24.5.2 dan 24.8.3.
Keuskupan menjadwalkan satu pertemuan sakramen setiap tahun untuk presentasi oleh anak-anak Pratama. Untuk informasi tentang presentasi ini, lihat 12.2.1.2.
29.2.1.5
Kebaktian Sakramen dalam Situasi yang Tidak Lazim
Setiap anggota membutuhkan berkat-berkat rohani yang datang dari mengambil sakramen. Namun, beberapa anggota tidak dapat menghadiri pertemuan sakramen karena mereka tidak bisa meninggalkan rumah mereka, rumah sakit, atau fasilitas perawatan. Uskup dapat menugasi pemegang imamat untuk menyelenggarakan sakramen bagi para anggota ini (lihat 18.9.1).
Dalam beberapa kasus, uskup dapat mewenangkan streaming pertemuan sakramen bagi mereka yang tidak dapat hadir. Untuk informasi, lihat 29.7.
Ketika para anggota bepergian atau untuk sementara tinggal jauh dari rumah, mereka hendaknya menghadiri pertemuan sakramen di lingkungan terdekat jika memungkinkan. Kebaktian sakramen hendaknya tidak diadakan bersamaan dengan reuni keluarga, liburan, atau kegiatan lainnya yang tidak disponsori oleh Gereja.
29.2.2
Pertemuan Puasa dan Kesaksian
Dalam pertemuan puasa dan kesaksian, tidak ada penceramah yang ditugaskan atau pilihan musik khusus. Alih-alih, orang yang memimpin memberikan kesaksian singkat. Dia kemudian mengundang para anggota jemaat untuk memberikan kesaksian mereka. Memberikan kesaksian berarti menyatakan kebenaran Injil sebagaimana diilhami oleh Roh Kudus. Kesaksian hendaknya singkat agar banyak orang dapat berperan serta.
Anak kecil dipersilakan untuk memberikan kesaksian dalam pertemuan puasa dan kesaksian. Mungkin yang terbaik bagi mereka adalah belajar melakukannya di rumah sampai mereka dapat memberikan kesaksian tanpa bantuan dari orang lain.
Di bawah arahan uskup, anak-anak dapat diberi nama dan diberkati selama pertemuan puasa dan kesaksian (lihat 29.2.1.1).
29.2.3
Konferensi Lingkungan
Konferensi lingkungan direncanakan untuk memenuhi kebutuhan lokal. Itu mencakup pertemuan sakramen yang direncanakan oleh presiden pasak. Presiden pasak biasanya mengetuai pertemuan, dan seorang anggota keuskupan biasanya memimpin.
Selama pertemuan ini, seorang anggota presidensi pasak atau dewan tinggi menyajikan nama-nama pemimpin umum, pasak, dan lingkungan untuk suara pendukungan. Dia menggunakan formulir Pejabat yang Didukung, yang dipersiapkan oleh juru tulis lingkungan. Uskup dan presiden pasak biasanya berceramah dalam pertemuan tersebut.
Lingkungan mengadakan pertemuan imamat dan organisasi reguler sebagai bagian dari konferensi lingkungan. Para pemimpin pasak dapat memberikan petunjuk dan bantuan. Mereka memberi pelayanan kepada para pemimpin dan anggota lingkungan.
Sehubungan dengan konferensi lingkungan, presidensi pasak bertemu dengan keuskupan. Bersama-sama mereka meninjau kemajuan pekerjaan keselamatan dan permuliaan di lingkungan. Pertemuan ini dapat diadakan pada hari Minggu konferensi lingkungan atau pada waktu yang lain.
29.2.4
Pertemuan Keuskupan
Uskup merencanakan dan memimpin pertemuan keuskupan. Hal-hal untuk dipertimbangkan dapat mencakup:
-
Mengoordinasikan pekerjaan keselamatan dan permuliaan di lingkungan.
-
Memperkuat individu dan keluarga di lingkungan—terutama remaja dan anak-anak.
-
Mengidentifikasi anggota yang dapat bersiap untuk menerima tata cara, termasuk penahbisan imamat.
-
Mengidentifikasi anggota untuk dipanggil ke posisi lingkungan.
-
Mengidentifikasi anggota yang dapat direkomendasikan kepada presiden pasak untuk melayani sebagai misionaris.
-
Meninjau petunjuk dari tulisan suci, pemimpin Gereja, dan buku pegangan ini.
Hal-hal lainnya dapat mencakup organisasi dan program lingkungan, anggaran lingkungan, laporan tentang penugasan, serta rencana untuk pertemuan dan kegiatan yang akan datang.
29.2.5
Pertemuan Dewan Lingkungan
Uskup merencanakan, mengetuai, dan memimpin pertemuan dewan lingkungan. Jika dia tidak hadir, dia boleh menugasi seorang penasihat untuk mengetuai dan memimpin. Namun, dewan tidak membuat keputusan besar tanpa uskup.
Dewan lingkungan berupaya untuk membantu semua anggota lingkungan membangun kekuatan rohani, menerima tata cara penyelamatan, menepati perjanjian, dan menjadi pengikut Yesus Kristus yang dipersucikan (lihat Moroni 6:4–5). Selama pertemuan dewan lingkungan, para anggota dewan merencanakan dan mengoordinasi pekerjaan ini. Mereka menentukan bersama bagaimana kekuatan dan kemampuan para anggota lingkungan dapat memberkati mereka yang membutuhkan. Mereka mengupayakan bimbingan Roh sewaktu mereka bersatu dalam kasih dan kepedulian bagi para anggota lingkungan.
Para pemimpin organisasi lingkungan menghadiri pertemuan dewan lingkungan dalam dua kapasitas:
-
Sebagai anggota dewan lingkungan yang menolong memberkati semua anggota lingkungan.
-
Sebagai wakil dari organisasi mereka.
Ketika mereka bertemu bersama, para anggota dewan lingkungan membahas hal-hal yang akan bermanfaat dari upaya terpadu seluruh dewan. Setiap anggota dewan diimbau untuk berbagi pemikiran dan ilhamnya mengenai hal-hal ini.
Pertemuan dewan lingkungan biasanya tidak berlangsung lebih dari satu jam. Itu dimulai dengan doa dan laporan singkat mengenai penugasan dari pertemuan-pertemuan sebelumnya. Yang terdaftar di bawah adalah pokok-pokok yang dapat dibahas. Tidak ada cukup waktu untuk membahas semuanya dalam setiap pertemuan. Uskup memberikan prioritas pada hal-hal yang paling dibutuhkan untuk memberkati individu dan keluarga.
-
Mengamalkan Injil Yesus Kristus. Menolong semua anggota membangun iman, menerima tata cara-tata cara penyelamatan, dan menepati perjanjian-perjanjian mereka.
-
Mengurus mereka yang membutuhkan. Berbagi sumber daya dan keterampilan untuk memberkati individu, keluarga, dan komunitas. Membantu para anggota lingkungan menjadi mandiri. (Lihat bab 22.)
-
Mengundang semua orang untuk menerima Injil. Meninjau kemajuan mereka yang belajar tentang Injil, juga para anggota baru dan yang aktif kembali. Membahas cara-cara para anggota dapat berbagi Injil dengan orang lain. (Lihat bab 23.)
-
Menyatukan keluarga untuk kekekalan. Meninjau kemajuan para anggota yang sedang bersiap untuk menerima tata cara-tata cara bait suci. Merencanakan cara untuk menolong lebih banyak anggota memenuhi syarat untuk rekomendasi bait suci. Membahas cara-cara para anggota dapat berperan serta dalam pekerjaan bait suci dan sejarah keluarga. (Lihat bab 25.)
Sewaktu para anggota dewan lingkungan membahas hal-hal ini, mereka mempertimbangkan kebutuhan dan kekuatan para anggota yang mereka layani. Mereka dapat belajar mengenai kebutuhan dan kekuatan ini dalam pertemuan presidensi, dalam pembahasan dengan para anggota organisasi mereka (termasuk wawancara pemberian pelayanan), dan melalui upaya pemberian pelayanan mereka sendiri. Selain itu, Sumber Pemimpin dan Juru Tulis memiliki alat dan laporan yang dapat membantu para pemimpin tanggap akan kemajuan anggota. Para anggota dewan harus menjaga konfidensial informasi pribadi atau sensitif apa pun (lihat 4.4.6).
Dewan lingkungan hendaknya mengetahui para anak dan remaja di lingkungan dan keadaan rumah mereka. Mereka memberikan perhatian khusus kepada mereka yang tidak memiliki dukungan Injil di rumah.
Setelah pembahasan, uskup dapat memutuskan rencana tindakan atau menunda keputusan sementara mengupayakan informasi dan bimbingan tambahan. Atau dia dapat merujuk hal tersebut ke dewan yang berbeda, seperti keuskupan. Lihat 4.4.3.
Terkadang dewan lingkungan mungkin menentukan bahwa sebuah kegiatan lingkungan dapat menolong memenuhi kebutuhan para anggota. Dewan lingkungan boleh mengawasi perencanaan kegiatan lingkungan. Namun, sebagian besar perencanaan dilakukan sebelum dan setelah pertemuan dewan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan, lihat bab 20.
Setelah misionaris penuh waktu pulang ke rumah, mereka dapat diundang untuk memberi laporan mengenai misi mereka kepada dewan lingkungan (lihat 24.8.3).
Untuk memahami asas-asas yang membimbing pertemuan dewan di Gereja, semua anggota dewan hendaknya menelaah 4.3 dan 4.4.
29.2.6
Pertemuan Dewan Remaja Lingkungan
Uskup dapat memimpin pertemuan dewan remaja lingkungan. Atau dia dapat menugasi orang lain untuk melakukannya, seperti salah satu asisten kuorum imamnya atau presiden kelas Remaja Putri tertua. Pertemuan dewan remaja lingkungan menyediakan kesempatan bagi remaja untuk memimpin. Keuskupan atau pemimpin lainnya dapat membantu mereka bersiap untuk pertemuan ini selama pertemuan presidensi kuorum atau kelas.
Sebelum setiap pertemuan, uskup dan orang yang memimpin meninjau hal-hal yang akan dibahas. Hal-hal ini dapat mencakup yang berikut:
-
Pekerjaan keselamatan dan permuliaan.
-
Kebutuhan remaja di lingkungan dan cara menanganinya.
-
Upaya untuk menjangkau remaja yang kurang aktif atau anggota baru.
-
Kegiatan, termasuk kesempatan untuk melayani mereka yang membutuhkan. Sebagian besar perencanaan dilakukan dalam pertemuan presidensi kuorum atau kelas (lihat bab 20).
-
Pemberian pelayanan (lihat bab 21).
-
Mengorientasi presidensi kuorum dan kelas yang baru dipanggil.
Untuk memahami asas-asas yang membimbing pertemuan dewan di Gereja, semua anggota dewan hendaknya menelaah 4.3 dan 4.4.
29.2.7
Pertemuan dan Kelas Lingkungan Lainnya
Pertemuan untuk kuorum imamat dan presidensinya diuraikan dalam bab 8 dan 10.
Pertemuan untuk para anggota Lembaga Pertolongan dan para pemimpin mereka diuraikan dalam bab 9.
Pertemuan untuk para remaja putri dan pemimpin mereka diuraikan dalam bab 11.
Pertemuan untuk para anak Pratama dan pemimpin mereka diuraikan dalam bab 12.
Kelas-kelas Sekolah Minggu diuraikan dalam 13.3.
Pertemuan dewan guru diuraikan dalam 17.4.
Pertemuan koordinasi untuk pekerjaan berbagi Injil serta memperkuat anggota baru dan yang aktif kembali diuraikan dalam 23.5.7.
Pertemuan koordinasi untuk pekerjaan bait suci dan sejarah keluarga diuraikan dalam 25.2.7.
29.2.8
Jadwal untuk Pertemuan Hari Minggu
Lingkungan menggunakan salah satu dari jadwal dua jam berikut untuk pertemuan hari Minggu.
Rencana 1
60 menit |
Pertemuan sakramen |
---|---|
10 menit |
Transisi ke kelas dan pertemuan |
50 menit |
Semua hari Minggu: Pratama, termasuk kelas penitipan anak (lihat 12.2.1.2) Hari Minggu pertama dan ketiga setiap bulan: Sekolah Minggu (lihat 13.3) Hari Minggu kedua dan keempat: pertemuan kuorum imamat (lihat 8.2.1.2 dan 10.2.1.2), pertemuan Lembaga Pertolongan (lihat 9.2.1.2), dan pertemuan Remaja Putri (lihat 11.2.1.2) Hari Minggu Kelima: pertemuan untuk remaja dan orang dewasa. Keuskupan menentukan topik dan menugaskan guru (biasanya anggota lingkungan atau pasak). Mereka juga menentukan apakah remaja dan orang dewasa, pria dan wanita, bertemu secara terpisah atau bersama. |
Rencana 2
50 menit |
Semua hari Minggu: Pratama, termasuk kelas penitipan anak (lihat 12.2.1.2) Hari Minggu pertama dan ketiga setiap bulan: Sekolah Minggu (lihat 13.3) Hari Minggu kedua dan keempat: pertemuan kuorum imamat (lihat 8.2.1.2 dan 10.2.1.2), pertemuan Lembaga Pertolongan (lihat 9.2.1.2), dan pertemuan Remaja Putri (lihat 11.2.1.2) Hari Minggu Kelima: pertemuan untuk remaja dan orang dewasa. Keuskupan menentukan topik dan menugaskan guru (biasanya anggota lingkungan atau pasak). Mereka juga menentukan apakah remaja dan orang dewasa, pria dan wanita, bertemu secara terpisah atau bersama. |
---|---|
10 menit |
Transisi ke pertemuan sakramen |
60 menit |
Pertemuan sakramen |
Ketika dua lingkungan bertemu di gedung yang sama dan satu atau keduanya memiliki sangat sedikit anak atau remaja, mungkin lebih baik bagi anak atau remaja untuk menghadiri kelas-kelas hari Minggu bersama. Jadwal pertemuan hari Minggu lingkungan bisa tumpang tindih [bersamaan waktunya] seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
Rencana ini juga dapat dipertimbangkan jika kedua lingkungan menggunakan bahasa yang berbeda tetapi anak dan remaja berbicara dalam bahasa yang sama.
Menggunakan rencana ini membutuhkan persetujuan presiden pasak. Jika dia menyetujui, uskup di setiap lingkungan bertemu dengan para pemimpin organisasi untuk meminta nasihat mereka tentang menerapkannya.
Kedua keuskupan bertemu bersama untuk menentukan anggota mana dari setiap lingkungan yang hendaknya dipanggil untuk melayani dalam kuorum dan organisasi. Setiap uskup tetap menjadi presiden kuorum imamnya, tetapi kedua uskup dapat bergiliran mengetuai pertemuan kuorum hari Minggu. Uskup dari kedua lingkungan menghadiri pertemuan dewan remaja lingkungan gabungan. Setelah mengimplementasikan rencana tersebut, para pemimpin terus bertemu secara reguler untuk mengoordinasikan upaya mereka.
29.3
Pertemuan Pasak
29.3.1
Konferensi Pasak
Konferensi pasak dijadwalkan oleh Presiden Kuorum Dua Belas Rasul. Biasanya presiden pasak mengetuai di satu konferensi setiap tahun dan seorang Tujuh Puluh Area atau Pembesar Umum yang ditugasi mengetuai di konferensi lainnya.
Pejabat ketua mengarahkan semua perencanaan untuk konferensi. Dia menyetujui peserta dan pilihan musik terlebih dahulu. Untuk informasi tentang musik dalam konferensi pasak, lihat 19.3.4.
Ketika seorang Tujuh Puluh Area atau Pembesar Umum mengetuai, dia dapat mengundang presiden pasak untuk menyarankan topik untuk petunjuk di konferensi. Ketika presiden pasak mengetuai, dia dan para penasihatnya memilih topik. Presidensi pasak dapat membahas kemungkinan topik dengan dewan pasak. Dalam membuat pilihan ini, presidensi pasak mempertimbangkan topik-topik yang telah ditekankan oleh Presidensi Utama baru-baru ini.
Sewaktu presiden pasak membuat pengaturan untuk konferensi pasak, dia dapat meminta kuorum imamat dan organisasi, individu, dan keluarga lainnya untuk membantu. Misalnya, mereka dapat ditugaskan untuk menyiapkan kursi, menyediakan penerima tamu, dan membersihkan gedung.
Setiap konferensi pasak biasanya mencakup pertemuan-pertemuan berikut:
-
Pertemuan Tujuh Puluh Area atau Pembesar Umum (jika ditetapkan) dan presidensi pasak. Juru tulis dan sekretaris pelaksana pasak juga hadir.
-
Pertemuan kepemimpinan imamat pasak (lihat 29.3.3). Pembesar ketua menentukan apakah pertemuan ini diadakan pada hari Sabtu atau Minggu. Seorang anggota presidensi pasak memimpin.
-
Sesi Sabtu malam untuk semua anggota pasak berusia 18 tahun ke atas. Bergantung pada keadaan setempat, pertemuan ini dapat diadakan pada hari Minggu jika disetujui oleh pembesar ketua. Seorang anggota presidensi pasak memimpin.
-
Sesi umum, diadakan pada hari Minggu, untuk semua anggota dan orang lain yang ingin hadir. Presiden pasak memimpin dan berceramah dalam pertemuan ini. Lebih dari satu sesi umum hari Minggu dapat diadakan jika tidak ada tempat untuk semua orang dalam satu sesi. Anak-anak hadir bersama keluarga mereka, bukan dalam pertemuan terpisah.
Jika perlu, sesi konferensi dapat disiarkan melalui streaming ke gedung pertemuan atau lokasi lain di pasak. Beberapa anggota mungkin membutuhkan konferensi disiarkan melalui streaming ke rumah mereka. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pertemuan yang disiarkan melalui streaming, lihat 29.7.
Para penceramah dalam sesi umum hendaknya tidak menggunakan alat bantu visual atau materi audiovisual (lihat 38.8.3).
Jika Pejabat Umum, presiden dan matron bait suci, presiden misi dan rekan, atau bapa bangsa pasak hadir, mereka hendaknya duduk di mimbar. Hal yang sama berlaku untuk para penasihat dalam presidensi bait suci dan misi (dan pasangan mereka) jika mereka hadir menggantikan presiden bait suci atau misi.
Dalam satu konferensi pasak setiap tahun, seorang anggota presidensi pasak mengajukan para pejabat umum, area, dan pasak untuk suara pendukungan. Dia menggunakan formulir Pejabat yang Didukung, yang dipersiapkan oleh juru tulis pasak. Ini biasanya dilakukan dalam konferensi pasak pertama setiap tahun.
Jika pejabat pasak dipanggil atau dibebastugaskan di antara konferensi pasak, mereka diajukan untuk mendapatkan suara pendukungan atau ungkapan terima kasih dalam konferensi pasak berikutnya. Atau ini dapat dilakukan di pertemuan sakramen setiap lingkungan. Lihat 30.3 dan 30.6.
Para anggota pria yang telah direkomendasikan untuk ditahbiskan sebagai penatua atau imam tinggi diajukan untuk mendapatkan suara pendukungan dalam konferensi pasak. Jika seorang anggota pria perlu ditahbiskan sebelum konferensi pasak berikutnya, dia dapat didukung dalam pertemuan sakramen lingkungannya. Namanya kemudian akan diajukan untuk suara pengesahan dalam konferensi pasak (lihat 18.10.3).
29.3.2
Pertemuan Umum Imamat Pasak
Presidensi pasak merencanakan dan memimpin pertemuan umum imamat pasak. Mereka dengan penuh doa memilih topik dan penceramah.
29.3.3
Pertemuan Kepemimpinan Imamat Pasak
Presidensi pasak merencanakan dan memimpin pertemuan kepemimpinan imamat pasak. Struktur pertemuan ini fleksibel. Semua peserta dapat bertemu bersama untuk seluruh pertemuan. Atau, setelah beberapa petunjuk umum, mereka dapat berpisah ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil untuk petunjuk khusus berdasarkan pemanggilan dan penugasan mereka.
Presidensi pasak dan para pemimpin pasak lainnya umumnya memberikan petunjuk. Para pemimpin lingkungan, termasuk pemimpin wanita, juga dapat diundang untuk memberikan petunjuk pada kesempatan tertentu.
29.3.4
Pertemuan Kepemimpinan Pasak
Presidensi organisasi pasak merencanakan dan memimpin pertemuan kepemimpinan pasak. Struktur pertemuan ini fleksibel. Semua pemimpin dapat bertemu bersama untuk keseluruhan pertemuan. Atau, setelah beberapa petunjuk umum, mereka dapat berpisah ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil untuk petunjuk khusus berdasarkan pemanggilan dan penugasan mereka.
Para pemimpin organisasi, anggota presidensi pasak, atau pemimpin pasak lainnya umumnya memberikan petunjuk. Pemimpin organisasi lingkungan juga dapat diundang untuk memberikan petunjuk pada kesempatan tertentu.
Presidensi Remaja Putra pasak tidak mengadakan pertemuan kepemimpinan pasak. Petunjuk bagi mereka yang melayani dengan kuorum Imamat Harun diberikan dalam pertemuan kepemimpinan imamat pasak (lihat 29.3.3).
29.3.5
Pertemuan Kuorum Imam Tinggi Pasak
Presidensi pasak merencanakan dan memimpin pertemuan kuorum imam tinggi pasak. Pertemuan untuk semua imam tinggi yang ditahbiskan di pasak tidak diadakan.
29.3.6
Pertemuan Presidensi Pasak
Presiden pasak merencanakan dan memimpin pertemuan presidensi pasak. Hal-hal untuk dipertimbangkan dapat mencakup:
-
Pekerjaan keselamatan dan permuliaan di pasak.
-
Memperkuat individu dan keluarga di pasak.
-
Kebutuhan dan kekuatan lingkungan, kuorum penatua, dan organisasi lainnya di pasak.
-
Rekomendasi uskup tentang pria-pria untuk ditahbiskan sebagai penatua.
-
Anggota untuk dipanggil ke posisi pasak dan beberapa posisi lingkungan sebagaimana diuraikan dalam 30.8.
-
Rekomendasi uskup tentang anggota untuk melayani misi.
-
Petunjuk dari tulisan suci, pemimpin Gereja, dan buku pegangan ini.
Hal lainnya dapat mencakup kegiatan dan program pasak, anggaran pasak, laporan tentang penugasan, dan rencana untuk pertemuan yang akan datang.
29.3.7
Pertemuan Dewan Tinggi
Presidensi pasak merencanakan dan memimpin pertemuan dewan tinggi. Pertemuan ini dapat mencakup:
-
Menerima petunjuk dari presidensi pasak mengenai doktrin dan penugasan.
-
Berkonsultasi bersama tentang memperkuat individu dan keluarga di pasak. Sumber Daya Pemimpin dan Juru Tulis (SPJ) memiliki alat bantu dan laporan yang dapat membantu para pemimpin mengetahui tentang kemajuan anggota.
-
Membahas cara membantu merampungkan pekerjaan keselamatan dan permuliaan di pasak.
-
Melaporkan mengenai penugasan.
-
Berkonsultasi dengan presidensi pasak dan mendukung keputusan mereka untuk menahbiskan anggota pria sebagai penatua dan imam tinggi.
-
Berkonsultasi dengan presidensi pasak dan mendukung keputusan mereka untuk menyampaikan pemanggilan.
-
Membantu merencanakan pertemuan kepemimpinan imamat pasak (lihat 29.3.3).
-
Mendengar laporan dari para purnamisionaris (lihat 24.8.3).
Terkadang pertemuan dewan tinggi singkat dapat segera diikuti dengan pertemuan dewan pasak (lihat 29.3.8). Ini dapat membantu mengurangi jumlah pertemuan untuk dihadiri para pemimpin.
Untuk memahami asas-asas yang membimbing pertemuan dewan di Gereja, semua anggota dewan hendaknya menelaah 4.3 dan 4.4.
Untuk informasi tentang peserta yang bergabung dalam pertemuan dari jarak jauh, lihat 29.7.
29.3.8
Pertemuan Dewan Pasak
Presiden pasak merencanakan dan memimpin pertemuan dewan pasak. Dalam pertemuan ini, anggota dewan dapat:
-
Menerima petunjuk dari presidensi pasak tentang doktrin dan penugasan mereka.
-
Berkonsultasi bersama tentang memperkuat individu dan keluarga di pasak. SPJ memiliki alat dan laporan yang dapat membantu para pemimpin mengetahui tentang kemajuan anggota.
-
Membahas keseluruhan visi untuk pekerjaan keselamatan dan permuliaan di pasak.
-
Membahas kebutuhan duniawi para anggota pasak dan cara membantu mereka menjadi mandiri. Mengidentifikasi sumber daya yang tersedia di komunitas dan pasak. Contohnya dapat mencakup sekolah lokal dan BYU–Pathway Worldwide. (Lihat 22.12 dan 22.13.)
-
Mengembangkan dan mempertahankan sebuah rencana sederhana bagi pasak untuk menanggapi keadaan darurat (lihat 22.9.1.3).
-
Merencanakan cara-cara bagi anggota pasak untuk memberikan pelayanan di komunitas (lihat 22.9.1). Apabila tersedia, JustServe.org menyarankan kesempatan untuk pelayanan komunitas.
-
Melaporkan mengenai organisasi, kegiatan, dan program pasak.
Terkadang pertemuan dewan pasak dapat segera mengikuti pertemuan dewan tinggi singkat (lihat 29.3.7). Ini dapat membantu mengurangi jumlah pertemuan yang dihadiri para pemimpin.
Untuk memahami asas-asas yang membimbing pertemuan dewan di Gereja, semua anggota dewan hendaknya menelaah 4.3 dan 4.4.
Untuk informasi tentang peserta yang bergabung dalam pertemuan dari jarak jauh, lihat 29.7.
29.3.9
Pertemuan Komite Kepemimpinan Dewasa Pasak
Komite kepemimpinan dewasa pasak mendukung presidensi kuorum penatua dan Lembaga Pertolongan lingkungan dalam pekerjaan mereka. Anggota komite memberikan penekanan khusus pada upaya lingkungan untuk berbagi Injil, memperkuat anggota baru dan yang aktif kembali, serta berperan serta dalam pekerjaan bait suci dan sejarah keluarga.
Selain itu, komite ini mengoordinasikan upaya pasak yang berkaitan dengan kesejahteraan dan kemandirian, termasuk JustServe.org (apabila tersedia) dan BYU–Pathway Worldwide (lihat 22.13).
Presidensi pasak merencanakan dan memimpin pertemuan komite kepemimpinan dewasa pasak. Pertemuan ini dapat menjadi perpanjangan dari pertemuan dewan pasak. Misalnya, di akhir beberapa pertemuan dewan pasak, komite kepemimpinan dewasa dapat bertemu untuk melanjutkan pembahasan tentang hal-hal khusus.
29.3.10
Pertemuan Komite Kepemimpinan Remaja Pasak
Komite kepemimpinan remaja pasak memiliki tanggung jawab berikut:
-
Merencanakan pelayanan dan kegiatan untuk remaja di pasak. Ini dapat mencakup konferensi remaja, acara dansa, kebaktian, proyek pelayanan, dan acara multipasak. (Untuk gagasan pelayanan, lihat JustServe.org, apabila tersedia.) Remaja hendaknya memimpin dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan ini. Kegiatan pasak hendaknya tidak terlalu sering sehingga membebani lingkungan. Kegiatan ini hendaknya melengkapi kegiatan lingkungan, bukan bersaing dengannya. Para pemimpin lingkungan hendaknya diberi tahu tentang kegiatan pasak jauh sebelumnya.
-
Merencanakan cara-cara untuk mendukung konferensi Untuk Kekuatan Remaja.
-
Mengoordinasikan upaya pasak yang terkait dengan program Anak dan Remaja.
Seorang anggota presidensi pasak merencanakan dan memimpin pertemuan komite kepemimpinan remaja pasak. Pertemuan ini dapat menjadi perpanjangan dari pertemuan dewan pasak. Misalnya, di akhir beberapa pertemuan dewan pasak, komite kepemimpinan remaja dapat bertemu untuk melanjutkan pembahasan mengenai hal-hal khusus.
29.3.11
Pertemuan Dewan Uskup Pasak
Presiden pasak mengundang seorang uskup untuk memimpin dewan uskup pasak. Uskup ini merencanakan dan memimpin pertemuan dewan. Hal-hal yang didiskusikan dapat mencakup:
-
Membantu remaja maju secara rohani.
-
Menggunakan persembahan puasa untuk mengurus mereka yang membutuhkan. Membantu anggota membangun kemandirian (lihat bab 22, khususnya 22.11). Berbagi informasi tentang sumber daya yang tersedia di komunitas.
-
Membantu anggota bertobat dan mengalami perubahan hati (lihat bab 32).
-
Mengelola keuangan Gereja (lihat bab 34).
Terkadang, presiden pasak dapat berbagi petunjuk. Sebagian besar dari petunjuk ini berasal dari para pemimpin Gereja, termasuk dari Tujuh Puluh Area dalam dewan koordinasi (lihat 29.4).
Pertemuan ini tidak menggantikan wawancara reguler presiden pasak dengan setiap uskup (lihat 6.2.1.2).
Untuk memahami asas-asas yang membimbing pertemuan dewan di Gereja, semua anggota dewan hendaknya menelaah 4.3 dan 4.4.
29.3.12
Pertemuan Pasak Lainnya
Pertemuan komite dewasa lajang pasak dan komite dewasa lajang muda pasak diuraikan di 14.1.1.2.
29.4
Pertemuan Dewan Koordinasi
Untuk informasi lebih lanjut tentang dewan koordinasi, lihat 5.2.4.
29.5
Pemakaman dan Kebaktian Lain untuk Orang yang Meninggal
Ketika seorang anggota Gereja meninggal, uskup dapat menawarkan untuk mengadakan kebaktian untuk menolong menghibur mereka yang masih hidup serta memberikan penghargaan yang penuh hormat kepada yang meninggal. Kebaktian untuk orang yang meninggal beragam menurut agama, budaya, tradisi, dan hukum setempat. Petunjuk berikut dapat membantu uskup merencanakan kebaktian yang berpusat pada Injil bagi yang meninggal sementara menghormati keragaman ini.
29.5.1
Asas-Asas Umum
Kematian adalah bagian esensial dari rencana keselamatan Bapa Surgawi (lihat Alma 12:24–27). Karena Yesus Kristus, semua akan dibangkitkan. Tujuan penting dari kebaktian Gereja bagi yang meninggal adalah untuk bersaksi tentang rencana keselamatan, khususnya Pendamaian dan Kebangkitan Juruselamat. Kebaktian ini hendaknya menjadi pengalaman yang bermartabat dan rohani.
Anggota Gereja hendaknya menunjukkan rasa hormat terhadap praktik-praktik agama lain pada saat kematian. Namun, mereka hendaknya tidak mengikuti ritual atau tradisi yang bertentangan dengan perintah atau standar Gereja. Para pemimpin Gereja hendaknya tidak memasukkan ritual dari agama atau kelompok lain dalam kebaktian Gereja untuk orang yang meninggal.
Para anggota dinasihati untuk menentang praktik atau tradisi yang menjadi beban bagi orang yang hidup. Praktik semacam itu dapat mencakup perjalanan yang berlebihan, pengumuman publik yang rumit, pembayaran kepada keluarga, pesta yang berkepanjangan, dan perayaan peringatan kematian yang berlebihan.
Anggota Gereja yang mengambil bagian dalam kebaktian untuk orang yang meninggal hendaknya tidak menerima pembayaran atau sumbangan.
Para pemimpin dan anggota Gereja mematuhi hukum setempat tentang apa yang harus dilakukan ketika seseorang meninggal.
29.5.2
Menawarkan Bantuan kepada Keluarga
Sebagai murid Yesus Kristus, para pemimpin dan anggota Gereja “berduka nestapa bersama mereka yang berduka nestapa … dan menghibur mereka yang berada dalam kebutuhan akan penghiburan” (Mosia 18:9). Ketika seorang anggota meninggal, uskup mengunjungi keluarganya untuk memberikan penghiburan. Dia boleh meminta para penasihatnya untuk menyertainya. Dia juga memberi tahu presiden kuorum penatua dan Lembaga Pertolongan.
Uskup menawarkan bantuan dari anggota lingkungan, termasuk kuorum penatua dan Lembaga Pertolongan. Misalnya, anggota lingkungan dapat:
-
Memberi tahu teman dan kerabat.
-
Membantu mempersiapkan berita kematian.
-
Membantu merencanakan pemakaman atau kebaktian lainnya.
-
Membantu membuat pengaturan rumah duka dan pemakaman, sebagaimana berlaku.
-
Mengenakan pakaian pada jenazah untuk pemakaman (lihat 38.5.8).
-
Menyiapkan hidangan.
29.5.3
Penghormatan Terakhir (Jika Lazim)
Terkadang penghormatan terakhir terhadap jenazah orang yang meninggal diadakan di gedung pertemuan Gereja sebelum kebaktian pemakaman. Pemimpin hendaknya membuka gedung pertemuan untuk pengurus pemakaman setidaknya satu jam sebelum penghormatan terakhir dijadwalkan untuk mulai.
Setelah penghormatan terakhir, doa keluarga boleh diucapkan jika keluarga menginginkannya. Peti jenazah hendaknya ditutup sebelum kebaktian pemakaman.
29.5.4
Kebaktian Pemakaman (Jika Lazim)
Jika kebaktian pemakaman untuk seorang anggota diadakan di gedung Gereja, uskup memimpinnya. Jika itu diadakan di rumah, di rumah duka, atau di kuburan, keluarga dapat meminta uskup untuk memimpinnya. Seorang penasihat uskup dapat memimpin jika uskup tidak bisa hadir. Untuk informasi tentang kebaktian yang diadakan untuk nonanggota di gedung Gereja, lihat 29.5.6.
Kebaktian pemakaman yang dipimpin oleh uskup, baik di gedung Gereja atau di lokasi lain, merupakan pertemuan Gereja dan kebaktian keagamaan. Itu hendaknya merupakan acara kerohanian. Uskup mendorong para peserta untuk menjaga roh kekhidmatan dan martabat.
Saat uskup memimpin kebaktian pemakaman, dia atau salah seorang penasihatnya mengawasi perencanaan kebaktian. Dia mempertimbangkan keinginan keluarga, memastikan bahwa kebaktian pemakaman sederhana dan bermartabat, dengan musik dan ceramah singkat yang berpusat pada Injil. Penghiburan yang ditawarkan oleh Yesus Kristus karena Pendamaian dan Kebangkitan-Nya hendaknya ditekankan. Anggota keluarga tidak diharuskan untuk berceramah atau berperan serta dalam kebaktian.
Kebaktian pemakaman adalah kesempatan untuk mengungkapkan rasa hormat kepada orang yang meninggal. Namun, pengungkapan rasa hormat seperti itu hendaknya tidak mendominasi kebaktian pemakaman. Pertemuan keluarga khusus, terpisah dari kebaktian pemakaman, biasanya merupakan suasana yang lebih baik jika keluarga ingin lebih banyak waktu untuk berbagi penghormatan atau kenangan.
Presentasi video hendaknya tidak dijadikan bagian dari kebaktian pemakaman yang diadakan di ruang sakramen.
Kebaktian pemakaman hendaknya dimulai tepat waktu. Umumnya, itu hendaknya tidak berlangsung lebih dari 1,5 jam, sebagai tanda hormat kepada mereka yang hadir.
Jika seorang anggota presidensi pasak, seorang Tujuh Puluh Area di areanya, atau seorang Pembesar Umum menghadiri kebaktian pemakaman, dia mengetuai. Orang yang memimpin berkonsultasi dengan dia sebelumnya dan menyambut dia dalam kebaktian. Pejabat ketua hendaknya diundang untuk mengucapkan kata-kata penutup jika dia menginginkannya.
Kebaktian pemakaman biasanya tidak diadakan pada hari Minggu.
Dalam beberapa kasus, uskup dapat mengatur dengan perusahaan jasa pemakaman untuk memberikan layanan pemakaman dan penguburan yang sederhana dan terhormat dengan biaya yang dibayar dari dana persembahan puasa.
Untuk informasi tentang misionaris yang pulang ke rumah untuk menghadiri pemakaman, lihat 24.6.2.7. Untuk pedoman tentang mengikuti kebaktian pemakaman melalui streaming, lihat 29.7.
29.5.5
Penguburan atau Kremasi
Jika memungkinkan, anggota yang meninggal yang telah menerima pemberkahan hendaknya dikuburkan atau dikremasi dengan pakaian bait suci. Untuk informasi tentang pakaian penguburan bait suci dan mengenakan pakaian pada orang mati, lihat 38.5.8.
Jika memungkinkan, seorang anggota keuskupan menyertai iring-iringan pengantaran jenazah ke pemakaman. Jika kuburan akan dikuduskan, dia berkonsultasi dengan keluarga dan meminta seorang pemegang Imamat Melkisedek untuk melakukan pengudusan. Petunjuk disediakan di 18.16. Jika lebih disukai oleh keluarga, doa di sisi kubur dapat diucapkan alih-alih doa pengudusan.
Untuk informasi tentang menguduskan tempat di mana abu anggota yang dikremasi disimpan, lihat 18.16.2. Untuk pedoman lain mengenai kremasi, lihat 38.7.2.
29.5.6
Kebaktian bagi Nonanggota
Uskup dapat menawarkan penggunaan gedung pertemuan Gereja untuk kebaktian pemakaman seorang nonanggota. Jika orang yang meninggal adalah anggota gereja lain, kebaktian biasanya boleh diadakan dengan cara yang ditentukan oleh gereja itu. Jika keluarga menginginkan, kebaktian boleh dipimpin oleh pendeta dari gereja orang tersebut, asalkan dilaksanakan dengan bermartabat dan patut. Namun, ritual dari gereja atau organisasi lain tidak boleh dilaksanakan dalam gedung pertemuan Gereja.
29.6
Doa dalam Pertemuan Gereja
Doa dalam pertemuan Gereja hendaknya singkat, sederhana, dan diarahkan oleh Roh. Setiap anggota Gereja yang telah dibaptis boleh mengucapkan doa pembuka atau penutup. Anak yang belum dibaptis dapat berdoa di Pratama. Para pemimpin hendaknya menghindari selalu meminta pasangan suami istri untuk berdoa dalam pertemuan yang sama.
Anggota hendaknya berdoa menggunakan kata-kata yang mengungkapkan kasih dan rasa hormat bagi Bapa Surgawi. Dalam bahasa Inggris, ini termasuk menggunakan kata ganti Thee (Engkau), Thy (-Mu), Thine (-Mu), dan Thou (Engkau) saat menyapa Dia.
29.7
Streaming Pertemuan dan Mengadakan Pertemuan Virtual
Jika memungkinkan, anggota Gereja hendaknya berusaha untuk menghadiri pertemuan secara langsung. Namun, terkadang hal ini tidak memungkinkan. Streaming dan mengadakan pertemuan virtual memungkinkan untuk menjangkau mereka yang tadinya tidak dapat hadir. Orang-orang ini mungkin mencakup (tetapi tidak terbatas kepada) mereka yang:
-
Tinggal di lokasi terpencil atau memiliki kemampuan terbatas untuk bepergian.
-
Memiliki tantangan kesehatan fisik, mental, atau emosional.
-
Mengalami gangguan imunodefisiensi atau berada di fasilitas perawatan atau rumah sakit.
-
Merupakan pekerja esensial atau diwajibkan untuk bekerja pada hari Sabat.
-
Merawat seseorang yang tinggal di rumah dan tidak bisa ditinggalkan sendirian.
-
Membutuhkan interpretasi bahasa isyarat.
-
Memiliki alergi yang membahayakan kesehatan mereka dalam pertemuan.
Untuk kepentingan para anggota ini dan yang lainnya, uskup boleh, sebagai pengecualian, mewenangkan siaran langsung untuk pertemuan sakramen dan kebaktian pemakaman serta acara pernikahan yang diadakan di gedung pertemuan. Streaming memungkinkan orang lain untuk melihat dan mendengar pertemuan dari jarak jauh tetapi tidak berperan serta secara langsung.
Siaran langsung streaming untuk pertemuan sakramen hendaknya tidak mencakup pelaksanaan sakramen. Streaming hendaknya dijeda selama sakramen dan dimulai kembali sesudahnya. Atau uskup dapat memindahkan penyelenggaraan sakramen ke akhir pertemuan setelah siaran langsung streaming berakhir. Pertemuan kemudian ditutup dengan nyanyian pujian dan doa.
Uskup dapat mewenangkan seorang imam atau pemegang Imamat Melkisedek untuk menyelenggarakan sakramen secara langsung kepada mereka yang tidak dapat menghadiri pertemuan (lihat 18.9.1).
Untuk beberapa pertemuan, uskup atau presiden pasak dapat mewenangkan anggota yang tidak dapat hadir secara langsung untuk berperan serta secara virtual. Pertemuan ini dapat mencakup:
-
Pertemuan kepemimpinan, seperti pertemuan presidensi atau dewan.
-
Pertemuan Kuorum, Lembaga Pertolongan, dan Remaja Putri.
-
Kelas Sekolah Minggu.
-
Kelas Pratama dan waktu bernyanyi.
Berbeda dengan streaming, pertemuan virtual bersifat interaktif. Mereka yang bergabung dari jarak jauh dapat berkontribusi dengan mengajukan pertanyaan, memberi komentar, dan berperan serta dengan cara lain.
Presiden pasak boleh mewenangkan siaran langsung streaming konferensi pasak ke lokasi lain di pasak, termasuk ke rumah anggota bila diperlukan. Dia juga dapat mewenangkan para pemimpin pasak untuk bergabung dalam pertemuan kepemimpinan secara virtual ketika mereka tidak dapat hadir secara langsung (misalnya, untuk alasan yang tercantum di awal bagian ini).
Streaming dan pertemuan virtual tidak dimaksudkan untuk kenyamanan bagi mereka yang secara wajar dapat hadir secara langsung. Misalnya, uskup tidak mewenangkan streaming untuk pertemuan sakramen bagi anggota lingkungan yang bepergian dan dapat menghadiri lingkungan lain.
Spesialis teknologi lingkungan dan pasak dapat membantu para pemimpin menyiapkan streaming dan pertemuan virtual (lihat 33.10). Individu-individu ini juga dapat membantu anggota mengakses pertemuan ini.
Streaming dan pertemuan virtual hendaknya tidak mengalihkan perhatian dari Roh. Umumnya, hanya satu perangkat yang hendaknya digunakan untuk merekam pertemuan. Baik perangkat maupun orang yang menggunakannya hendaknya tidak mencolok.
Rekaman streaming pertemuan lingkungan dan pasak hendaknya dihapus dalam satu hari setelah pertemuan.