Seminari
Pendahuluan untuk Perjanjian Baru


Pendahuluan untuk Perjanjian Baru

Perjanjian Baru Membantu Kita Datang kepada Kristus

Jesus Christ depicted standing with His arms outstretched as an invitation for people to come to Him. Several people are gathered around Christ. Most of the people are looking up at Christ. An elderly man is kneeling on the ground. The man is clasping the robe of Christ and resting his head against Christ’s side. Another elderly man is seated by Christ. He is resting his head on Christ’s other side.

Perjanjian Baru adalah catatan kehidupan fana dan pemberian pelayanan Yesus Kristus dan para Rasul-Nya. Pelajaran ini akan membantu mempersiapkan Anda datang kepada Yesus Kristus dan mengikuti Dia sewaktu Anda menelaah Perjanjian Baru.

Pikirkan jawaban Anda terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut:

  1. Apa yang Anda lakukan ketika Anda merasa lelah secara fisik atau mental?

  2. Apa yang Anda lakukan ketika Anda merasa ketakutan?

  3. Siapa yang akan temui ketika Anda membutuhkan bantuan dengan sesuatu?

  • Bagaimana kegiatan atau orang yang Anda pikirkan itu membantu Anda dalam situasi yang sulit?

  • Apakah Anda pernah memiliki kebutuhan yang tampaknya tidak bisa dibantu tangani oleh kegiatan atau orang lain?

Presiden Jean B. Bingham, mantan Presiden Umum Lembaga Pertolongan, mengajarkan bagaimana kita dapat membuat kebutuhan paling penting kita terpenuhi.

Official Portrait of Sister Jean B. Bingham. Photographed in 2017.

Sukacita abadi ditemukan dalam berfokus kepada Juruselamat kita, Yesus Kristus, dan mengamalkan Injil sebagaimana diperlihatkan dan diajarkan oleh-Nya. Semakin banyak kita belajar tentang, memiliki iman kepada, dan meniru Yesus Kristus, semakin kita jadi lebih memahami bahwa Dia adalah sumber dari segala penyembuhan, kedamaian, dan kemajuan kekal.

(Jean B. Bingham, “Supaya Sukacitamu Menjadi Penuh,” Ensign atau Liahona, November 2017, 85)

  • Menurut pernyataan ini, apa berkat yang dapat kita alami karena Yesus Kristus?

  • Manakah dari berkat-berkat ini yang paling penting bagi Anda sekarang? Mengapa?

Menelaah kehidupan Yesus Kristus dalam Perjanjian Baru

Tahun ini, kita diundang untuk menelaah Perjanjian Baru di rumah, gereja, dan seminari. Sewaktu kita mengerahkan upaya untuk menelaah Perjanjian Baru dan belajar melalui Roh Kudus, pemahaman dan kesaksian mengenai siapa sesungguhnya Yesus Kristus dan apa yang Dia tawarkan kepada kita akan bertambah. Kita akan mempelajari apa yang dapat kita lakukan untuk mengalami sukacita, penyembuhan, dan kedamaian yang Dia tawarkan.

  • Apa yang sudah Anda ketahui tentang Perjanjian Baru?

  • Apa saja kisah favorit Anda dari Perjanjian Baru? Mengapa?

  • Mengapa menurut Anda akan bermanfaat untuk menelaah Perjanjian Baru Tahun ini?

Keempat kitab pertama Perjanjian Baru berisi empat kisah tentang kehidupan Juruselamat. Kitab-kitab ini dikenal sebagai Injil. Bagian Perjanjian Baru lainnya berisi pemberian pelayanan dan ajaran dari beberapa di antara Kedua Belas Rasul Juruselamat dan pemimpin lainnya di masa awal Gereja.

Untuk informasi lebih lanjut, lihat bagian “Bagaimana Perjanjian Baru disusun?” di bagian “Opsional: Ingin Belajar Lebih Banyak?” di akhir pelajaran.

Dalam Perjanjian Baru, Juruselamat menawarkan undangan yang dapat kita ambil untuk menerima bantuan yang Dia berhasrat untuk berikan kepada kita.

Baca Matius 11:28 , mencari undangan Juruselamat.

Writing on a piece of paper with a pen or pencil. 1. Tulislah jawaban Anda atas pertanyaan-pertanyaan berikut di dalam jurnal penelaahan Anda.

  • Menurut Anda, apa artinya “marilah [atau datanglah] kepada [Kristus]”?

  • Menurut Anda, istirahat jenis apa yang dapat Juruselamat berikan kepada kita sewaktu kita datang kepada-Nya?

  • Apa berkat-berkat yang pernah Anda alami dalam hidup Anda sewaktu Anda telah datang kepada Yesus Kristus?

Memperkuat kemuridan Anda sewaktu Anda menelaah Perjanjian Baru

Pengalaman Anda menelaah Perjanjian Baru tahun ini akan memberi Anda banyak kesempatan untuk datang kepada Yesus Kristus dan menjadi murid-Nya, atau pengikut-Nya.

Sepanjang penelaahan Anda, beri perhatian bukan saja pada apa yang Anda baca dan dengar tentang Yesus Kristus, tetapi juga pada apa yang Roh ajarkan kepada Anda mengenai Dia. Pertimbangkan untuk menyisihkan beberapa halaman dalam jurnal penelaahan Anda untuk mencatat apa yang Anda pelajari dan rasakan tentang Dia dan apa yang Anda lakukan untuk mengikuti Dia. Sepanjang tahun, tambahkan pembaruan pada halaman-halaman ini dan tinjau kemajuan Anda.

Writing on a piece of paper with a pen or pencil. 2. Luangkan waktu untuk memikirkan pengalaman yang akan Anda dapatkan sewaktu menelaah Perjanjian Baru tahun ini dengan menjawab pertanyaan berikut dalam jurnal penelaahan Anda.

  • Apa yang Anda berharap pelajari atau alami sewaktu Anda menelaah kehidupan dan ajaran Yesus Kristus tahun ini?

  • Apa saja beberapa hal khusus Anda berharap perbaiki sebagai pengikut Yesus Kristus?

Opsional: Ingin Belajar Lebih Banyak?

Bagaimana Perjanjian Baru disusun?

Keempat kitab pertama Perjanjian Baru (Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes) dikenal sebagai Injil. Injil adalah empat kesaksian akan kehidupan fana dan pemberian pelayanan Yesus. Dalam bahasa Yunani, kata Injil berarti “kabar baik”. Untuk informasi lebih lanjut mengenai keempat kitab Injil, lihat Penuntun bagi Tulisan Suci, “ Injil ,” scriptures.ChurchofJesusChrist.org.

Bagian Perjanjian Baru lainnya (kitab Kisah Para Rasul hingga kitab Wahyu) berisi tulisan dan pemberian pelayanan para pemimpin kunci dalam Gereja Juruselamat. Kitab Kisah Para Rasul mencatat kegiatan misionaris, pemberian pelayanan, dan mukjizat dari para Rasul. Kitab Roma hingga Kitab Yudas merupakan surat-surat yang ditulis oleh Paulus dan pemimpin Gereja lainnya untuk memberikan petunjuk dan meneguhkan para Orang Suci. Kitab Wahyu berisi wahyu yang diterima oleh Yohanes mengenai zaman terakhir.

Bagaimana iman saya kepada Yesus Kristus dapat diperkuat sewaktu saya menelaah Perjanjian Baru?

Presiden Jean B. Bingham, mantan Presiden Umum Lembaga Pertolongan, berbagi beberapa cara iman kita bisa diperkuat sewaktu kita menelaah kehidupan dan ajaran Juruselamat.

2:3

Supaya Sukacitamu Menjadi Penuh

Sister Bingham mengajarkan bahwa, terlepas dari kesulitan-kesulitan kehidupan fana, kita dapat berpaling kepada Yesus Kristus sebagai sumber dari segala penyembuhan, kedamaian, dan kemajuan kekal.

Official Portrait of Sister Jean B. Bingham. Photographed in 2017.

Sewaktu Anda menelaah kehidupan dan ajaran Kristus dengan berbagai cara, iman Anda kepada-Nya akan bertambah. Anda akan mengetahui bahwa Dia mengasihi Anda secara pribadi dan memahami Anda secara sempurna. Dalam 33 tahun kefanaan-Nya, Dia menderita penolakan; penganiayaan; kelaparan, kehausan, dan keletihan jasmani; kesepian; perundungan secara verbal dan fisik; dan akhirnya, sebuah kematian yang menyiksa di tangan orang-orang berdosa. Di Taman Getsemani dan di kayu salib Kalvari, Dia merasakan semua rasa sakit, kesengsaraan, pencobaan, penyakit, dan kelemahan kita.

Apa pun penderitaan kita, Dia adalah sumber penyembuhan. Mereka yang mengalami perbuatan perundungan apa pun, kehilangan yang menghancurkan, penyakit kronis atau penderitaan yang menindas, tuduhan palsu, penganiayaan keji, atau pengrusakan rohani dari dosa atau kesalahpahaman semuanya dapat disembuhkan oleh Penebus dunia. Namun, Dia tidak akan datang tanpa undangan. Kita harus datang kepada-Nya dan mengizinkan Dia untuk mengerjakan mukjizat-Nya.

(Jean B. Bingham, “Supaya Sukacitamu Menjadi Penuh,” Ensign atau Liahona, November 2017, 86)

Penatua L. Tom Perry (1922–2015) dari Kuorum Dua Belas Rasul bersaksi tentang pentingnya menelaah Perjanjian Baru.

Final official portrait of Elder L. Tom Perry of the Quorum of the Twelve Apostles, 2004. Passed away 30 May 2015.

Dunia dewasa ini sedemikian dipenuhi dengan doktrin-doktrin manusia sehingga mudah untuk melupakan dan kehilangan iman dalam kisah sangat penting dari kehidupan serta pemberian pelayanan Juruselamat—Perjanjian Baru. Kitab sakral ini adalah fokus dari sejarah tulisan suci, sama seperti Juruselamat Sendiri adalah fokus dari kehidupan kita. Kita harus bertekad diri untuk menelaahnya serta menghargainya!

(L. Tom Perry, “Hari Sabat dan Sakramen,” Ensign atau Liahona, Mei 2011, 6)