2021
Resep Baru Winfred
Juli/Agustus 2021


Resep Baru Winfred

“Kami hidup dengan cara kebahagiaan” (2 Nefi 5:27).

Apa yang dapat Winfred masukkan ke dalam resepnya?

Gambar
girl praying

Winfred sedang membantu Jajja (Nenek) menyiapkan makan malam.

Mmm, aku suka matoke,” kata Jajja.

“Aku juga,” kata Winfred. “Itu salah satu makanan favoritku! Aku suka pisang hijaunya. Dan paprika dan tomatnya. Tapi bagian terbaiknya adalah sausnya.”

“Itu karena sausnya menggabungkan semua rasa itu menjadi satu,” kata Jajja.

Mereka terus memotong sayuran. Lalu Winfred menghela napas.

“Jajja,” katanya, “bagaimana Jajja bisa begitu bahagia sepanjang waktu?”

“Aku mencoba begitu,” kata Jajja. “Tapi aku tidak bahagia sepanjang waktu. Kesedihan adalah bagian dari kehidupan. Apakah kamu sedang sedih sekarang?”

Winfred mengangguk. “Aku merindukan Taata (Ayah), karena dia bekerja di tempat yang jauh. Dan aku merindukan sekolah, karena kita tidak dapat pergi ke sekolah saat ini. Dan aku merindukan teman-temanku dari Gereja.”

“Tidak apa-apa merasa sedih akan itu semua,” ujar Jajja. “Kehidupan tidak selamanya mudah.” Tetapi ketika aku sedih, aku mencoba mengikuti resepku untuk kebahagiaan.”

“Resep Jajja?”

“Sama seperti aku memiliki resep untuk matoke, aku memiliki resep untuk kebahagiaan. Terkadang kesedihan terlalu besar untuk segera hilang. Tetapi seringkali aku menemukan bahwa resepku adalah apa yang kubutuhkan agar merasa lebih baik.”

“Apa resep Jajja?”

Jajja tersenyum. “Mengapa kamu tidak mencoba apakah bisa menemukan resep bagi kamu sendiri? Lalu kamu dapat menceritakannya kepadaku.”

Malam itu ketika Winfred berdoa, dia tahu Bapa Surgawi sedang mendengarkan. Dia menyadari bahwa doa membuatnya bahagia! Dia mengambil selembar kertas dan menulis, Resep Winfred untuk Kebahagiaan. 1. Berdoa. Lalu dia pergi tidur.

Keesokan paginya dia membaca Kitab Mormonnya. Membaca tulisan suci membuatnya bahagia juga. Dia menemukan kertasnya dan menulis, 2. Membaca tulisan suci. Kemudian dia melihat ayat suci yang telah dia buka: “Percayalah kepada Kristus” (2 Nefi 33:10).

Winfred menambahkan catatan lain: 3. Beriman kepada Yesus Kristus.

Winfred memikirkan mengenai betapa baiknya Jajja mengizinkannya berkunjung. Winfred menemui Jajja dan berkata, “Terima kasih telah mengizinkanku tinggal bersama Jajja.”

Mengucapkan terima kasih membuat Winfred merasa senang. Dia menulis di kertasnya lagi. 4. Bersyukur.

Kemudian Winfred bertanya kepada tetangganya apakah anak-anak yang lebih kecil bisa datang dan bermain. Dia membawa adik perempuannya, Milfred, dan adik laki-lakinya, Alfred. Setelah selesai bermain, dia mengajak anak-anak untuk membaca bersamanya. Jajja memotong semangka untuk dimakan bersama.

Kemudian Winfred pergi mengunjungi temannya yang bernama Happy. Bersama-sama, mereka mencuci piring untuk ibu Happy. Kemudian mereka menyapu lantai. Adalah menyenangkan untuk membantu!

Saat malam tiba, Winfred membantu saudara-saudara kandungnya mengerjakan PR. Dia belajar alfabet bersama Milfred. Dia membantu Alfred dengan matematikanya.

Malam itu, Winfred berbicara lagi dengan Jajja.

“Aku merasa jauh lebih baik hari ini! Aku rasa aku telah menemukan resepku untuk kebahagiaan.”

“Luar biasa! Beri tahu aku,” kata Jajja.

“Resep Winfred untuk Kebahagiaan,” dia membaca. “1. Berdoa. 2. Membaca tulisan suci. 3. Beriman kepada Yesus Kristus. 4. Bersyukur.”

“Itu resep yang luar biasa,” kata Jajja. “Tapi aku rasa kamu mungkin telah melupakan sesuatu. Apa lagi yang membuatmu bahagia hari ini?”

Winfred berpikir sejenak. “Yah, aku tadi senang bermain dengan anak-anak kecil itu. Dan membantu Happy dan ibunya. Dan belajar bersama Milfred dan Alfred. Tunggu … itu dia! Membantu orang lain adalah yang terakhir.”

“Itu benar,” kata Jajja. “Melayani orang lain itu seperti saus—itu memadukan semua yang baik lainnya menjadi satu.”

“Itu resep yang bagus.” Winfred menyeringai. “Aku ingin mencobanya lagi besok.”

Kisah ini terjadi di Kampala, Uganda

Gambar
Friend, July 2021 Tier 2

Ilustrasi oleh Hollie Hibbert

Cetak