Ditulis oleh Anda

Drama di Belakang Panggung

Paisley B., usia 12, Utah, AS

Adik lelaki saya konyol, memiliki imajinasi yang besar, dan peduli terhadap orang lain. Dia adalah salah satu penggemar terbesar saya ketika saya tampil di atas panggung. Dia juga memiliki beberapa kebutuhan khusus. Dia sangat kecil untuk usianya dan bergumul dengan membaca, menulis, berbicara, dan terkadang memahami orang lain. Dia juga tunarungu.

Suatu hari saat latihan drama, saya berjalan menaiki tangga untuk sampai ke panggung. Saya mendengar seseorang mengatakan sesuatu yang jahat mengenai anak-anak difabel. Semua orang mulai bercanda dan tertawa mengenainya.

Saya tahu mereka tidak bermaksud menyakiti perasaan saya, tetapi saya benar-benar menjadi sedih dan berlari untuk menemukan tempat untuk bersembunyi. Sewaktu saya duduk di tempat persembunyian saya, seorang dewasa duduk di samping saya dan mulai berbicara kepada saya tentang drama itu. Saya mulai merasa lebih baik.

Ketika sudah waktunya untuk pulang ke rumah, saya memberi tahu ibu saya apa yang terjadi. Dia memberi tahu saya bahwa tidaklah menjadi masalah untuk meninggalkan sesuatu yang membuat saya merasa tidak enak dan bahwa tidak apa-apa untuk berbicara kepada seorang dewasa mengenai perasaan saya.

Terkadang orang tidak memahami bagaimana rasanya memiliki kebutuhan khusus atau mengenal seseorang yang memiliki kebutuhan khusus. Saya ingin menjadi teladan kasih dan kebaikan.

Ilustrasi oleh Kristin Sorra