“Doa Gempa,” Kawanku, Maret 2022, 4–5.
Doa Gempa
Ketika Violet bangun, semuanya berguncang!
Kisah ini terjadi di Peru.
Violet tertidur ketika suara bergemuruh membangunkannya. Awalnya, dia mengira itu guntur.
Tapi suara gemuruh itu semakin keras. Itu mengguncangkan jendela kamar tidurnya.
Violet duduk cepat. Ini adalah gempa bumi!
Dia dan keluarganya telah pindah ke Peru belum lama ini. Dia tahu bahwa gempa bumi sering terjadi di sini. Dan dia dan keluarganya telah bersiap bagi gempa dan berlatih apa yang harus dilakukan. Tetapi ini jauh lebih menakutkan daripada yang dia kira. Dia dapat merasakan tubuhnya berguncang!
Violet berlari ke dapur dan merangkak di bawah meja. Beberapa detik kemudian, saudara lelaki dan perempuannya bergabung dengannya. Demikian juga Ibu dan Ayah.
“Bagus sekali mengingat apa yang telah kita latih,” ujar Ayah. “Apakah semua orang baik-baik saja?”
Saudara lelaki dan perempuan Violet mengangguk.
Tetapi Violet takut. Dia memejamkan matanya. Sulit untuk mengabaikan guncangan di sekitarnya.
Kemudian Violet teringat untuk berdoa. Dia melipat tangannya dan menundukkan kepalanya. “Bapa Surgawi terkasih,” dia berbisik, “mohon lindungi keluarga saya.”
Violet terus berdoa. Dia merasa seperti ada yang memeluknya. Ketika dia selesai, dia melihat ke atas. Ibu dan Ayah melipat tangan mereka. Saudara lelaki dan perempuannya juga demikian. Mereka semua berdoa! Tanah masih berguncang. Tetapi Violet merasakan kedamaian dalam hati dan pikirannya.
Akhirnya guncangan itu berhenti. Violet dan keluarganya tetap di bawah meja sedikit lebih lama, agar aman.
“Bagaimana perasaanmu?” Ibu bertanya kepada Violet.
“Oke,” Violet berkata. “Awalnya saya benar-benar takut. Namun berdoa menolong saya merasa lebih baik.” Dia memeluk Ibu. Dia senang Bapa Surgawi telah membantunya merasakan kedamaian.
Ilustrasi oleh Toby Newsome