Melihat Keluarga Allah Melalui Lensa Gambaran Luas
Cuplikan
Apakah mungkin untuk mulai melihat sebagaimana Allah melihat bahkan ketika hidup di permukaan planet ini—untuk merasakan perasaan gambaran luas ini? Saya percaya kita bisa, melalui mata iman, melihat lebih jauh dan memandang diri kita sendiri serta keluarga kita dengan pengharapan dan sukacita. …
… Karena Kristus, semuanya berhasil. Segala sesuatu yang Anda dan Anda dan Anda khawatirkan—segala sesuatunya akan baik-baik saja! Dan mereka yang melihatnya dengan mata iman dapat merasakan bahwa semuanya akan baik-baik saja sekarang. …
Terkadang yang kita perlukan adalah empati lebih daripada nasihat; mendengarkan lebih daripada ceramah. …
Marilah kita memperkecil untuk melihat hubungan keluarga sebagai sarana penuh kuasa untuk mengajarkan kepada kita pelajaran yang ingin kita pelajari di sini sewaktu kita kembali kepada Juruselamat.
Marilah kita akui, di dunia yang telah terjatuh ini, tidak ada cara untuk menjadi pasangan, orang tua, putra atau putri, cucu, mentor, atau teman yang sempurna—namun ada sejuta cara untuk menjadi orang baik. …
Di zaman terakhir ini, mungkin pekerjaan terbesar kita akanlah bersama orang-orang yang kita kasihi—orang-orang baik yang hidup di dunia yang jahat. Harapan kita mengubah cara mereka memandang diri mereka sendiri dan siapa mereka sebenarnya. Dan melalui lensa kasih ini, mereka akan melihat akan menjadi orang seperti apa mereka kelak. …
Dan karena kita adalah anak-anak perjanjian, kita dapat memohon perasaan penuh pengharapan ini sekarang! …
Kasih adalah hal yang mengubah hati. Itu adalah motif yang paling murni dari segalanya, dan orang lain dapat merasakannya. … Tentu saja, mereka yang paling mengasihi dan yang kasihnya paling bertahan menang! …
Anda dan saya? Kita bisa melakukan ini! Kita bisa bertahan dan berharap!