Betapa Bijak Pengasih
Injil adalah benar. Saya mengetahuinya; saya adalah saksinya.
Saya berdiri di sini dengan kerendahan hati—hati yang penuh kasih bagi pekerjaan ini, bagi Anda semua yang berada di sini dan yang sedang mendengarkan. Pada konferensi terakhir kita enam bulan yang lalu saat saya berdiri di sini di sisi Presiden Gordon B. Hinckley, dia mengimbau saya untuk melambaikan tangan kepada Anda, dan saya menggunakan semua tenaga yang saya miliki untuk melakukannya. Saya telah mendengar dari beberapa orang yang mengira bahwa saya melambaikan tangan bagi sebuah perpisahan. Namun saya telah datang ke sini hari ini untuk menunjukkan kepada Anda serta mengatakan kepada Anda bahwa saya datang lagi. Dan saya tidak memiliki siapa-siapa lagi yang menggandeng lengan saya.
Saya memahami kuasa doa dan iman serta pengabdian, dan saya mengakui kesaksian yang berharga dari surga. Jadi saya berdiri di sini hari ini hanya untuk membagikan kesaksian saya serta menyapa Anda. Saya berharap agar pada konferensi lainnya saya akan disembuhkan sepenuhnya dan dapat melakukan apa yang diminta dari saya untuk saya lakukan.
Allah hidup. Dia adalah Bapa kita—Bapa kita di Surga.
Eliza R. Snow, yang menulis beberapa dari lagu kita yang terkenal, khususnya lagu sakramen, menulis lirik:
Betapa bijak pengasih,
Bapa yang di Surga.
Pikirkanlah lirik itu untuk sesaat. Karena, pada waktu itu, kita berada di sana.
Betapa bijak pengasih,
Bapa yang di Surga,
Dikirim-Nya Jurus’lamat,
‘Tuk mati sengsara!
(“Betapa Bijak Pengasih,” Nyanyian Rohani, no. 81).
Kita memilih untuk datang ke sini, ke bumi. Jadi kita berkumpul di sini di auditorium yang besar, di mana kita dapat saling berbicara serta membagikan kesaksian. Saya meyakinkan Anda bahwa pada malam-malam dimana ketika saya tidak dapat tidur yang kadang-kadang saya alami, saat Anda berusaha untuk memecahkan semua persoalan Anda dan membuat keputusan baru mengenai hal-hal yang harus dilaksanakan, saya telah memiliki pikiran-pikiran surgawi yang meneguhkan kita itu. Allah, Bapa Surgawi kita, mengasihi kita, demikianlah hendaknya kita mengasihi Dia. Dia memilih Putra-Nya untuk datang ke bumi dan membawa Injil Yesus Kristus, dengan mana Gereja ini diberi nama serta yang mengenainya kita memberi kesaksian. Saya mera-sa terhormat untuk berdiri serta membagikan kesaksian pada hari ini mengenai dasar dari Gereja ini dan mengenai kasih kita bagi Presiden Hinckley, yang memimpin kita pada saat ini.
Injil adalah benar. Saya mengetahuinya; saya adalah saksinya. Dalam nama Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, amin.