Dari Kehidupan Nabi Joseph Smith Berdamai dengan Para Musuhnya Diadaptasi dari Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith (Buku penuntun Imamat Melkisedek dan Lembaga Pertolongan, 2007), 393–396. Suatu hari ketika Nabi mengunjungi rumah orang tuanya di Far West, sekelompok pasukan militer bersenjata menyeruak masuk melalui pintu. Yang mana dari kalian adalah Joe Smith? Kami ke sini untuk membunuhnya! Joseph segera melangkah maju, tersenyum kepada orang-orang itu, dan menjabat tangan mereka. Saya Joseph. Senang berjumpa dengan Anda. Silakan, mari duduk. Orang-orang itu menatap dengan tidak percaya ke arah Nabi sewaktu dia terus berbicara. Kami orang Mormon percaya kepada Yesus Kristus dan hanya menginginkan kedamaian. Tetapi kami menerima banyak penganiayaan bulan-bulan terakhir ini sejak kami pindah ke Missouri. Sepanjang pengetahuan saya, tidak seorang pun dari kami telah melanggar hukum. Tetapi jika kami telah melakukannya, kami siap untuk diadili menurut hukum. Ibu, saya pikir saya akan pulang. Emma akan menantikan saya. Anda jangan pergi sendirian, karena tidak aman. Kami akan pergi bersama Anda dan menjaga Anda. Terima kasih. Kami berjanji akan membubarkan pasukan militer bersenjata di bawah kepemimpinan kami dan pulang. Kalau Anda membutuhkan kami untuk apa pun, kami akan datang dan melakukan apa pun yang Anda butuhkan. Di luar rumah orang tua Joseph, sisa kelompok itu berbincang-bincang tentang pertemuan mereka dengan Nabi. Apakah Anda tidak merasa aneh ketika dia menjabat tangan Anda? Saya belum pernah merasakan itu dalam hidup saya. Saya merasa seolah saya tidak dapat bergerak. Saya tidak akan mencederai satu helai rambut pun dari kepala orang itu untuk apa pun di seluruh dunia. Ini kali terakhirnya Anda akan mendapati saya datang untuk membunuh Joe Smith atau orang-orang Mormon sekalipun. Ilustrasi oleh Sal Velluto dan Eugenio Mattozzi