Pesan Pengajaran Berkunjung, Februari 2010
Mengelola Sumber-Sumber dengan Bijaksana dan Menjauhi Utang
Ajarkan tulisan suci dan kutipan ini atau, jika perlu, asas lainnya yang akan memberkati para sister yang Anda kunjungi. Berikan kesaksian tentang ajaran. Mintalah mereka yang Anda ajar untuk membagikan apa yang telah mereka rasakan dan pelajari.
Mengelola Sumber-Sumber
“’Hidup hemat’ … menyangkut [penghematan] sumber-sumber kita, perencanaan yang bijak bagi urusan keuangan, persediaan sepenuhnya untuk kesehatan pribadi, dan persiapan yang memadai untuk pendidikan serta pengembangan karier, dengan memberikan perhatian yang semestinya pada produksi dan penyimpanan di rumah juga pengembangan kemampuan emosi setelah menghadapi ketidakberuntungan …. Jika kita hidup dengan bijak dan hemat, kita akan merasa aman dalam genggaman tangan-Nya.”1
Presiden Spencer W. Kimball (1895–1985).
“Keterampilan apa yang kita perlukan untuk menolong kita menjadi mandiri? … Di masa awal Gereja, Brigham Young memohon kepada para sister untuk belajar mencegah penyakit dalam keluarga, membangun industri rumah tangga, dan belajar akuntansi serta pembukuan dan keterampilan praktis lainnya. Asas-asas itu masih berlaku dewasa ini. Pendidikan terus menjadi sangat penting .…
Saya menanyakan kepada sejumlah uskup keterampilan kemandirian apa yang para sister di lingkungan mereka paling butuhkan, dan mereka menjawab anggaran belanja. Para wanita perlu memahami implikasi dari membeli secara kredit dan tidak hidup sesuai anggaran belanja. Keterampilan kedua yang uskup sebutkan adalah memasak. Makanan yang disiapkan dan dimakan di rumah biasanya lebih murah, lebih sehat, dan berkontribusi pada hubungan keluarga yang lebih kuat.”2
Julie B. Beck, presiden umum Lembaga Pertolongan.
Menghindari Utang
“Perkenankan saya menyarankan lima langkah kunci menuju kebebasan keuangan ….
Pertama, bayarlah persepuluhan Anda ….
Kedua, belanjalah tidak melebihi penghasilan Anda ….
Ketiga, belajarlah untuk menabung ….
Keempat, hormatilah tanggung jawab keuangan Anda ….
Kelima, ajarilah anak-anak Anda untuk mengikuti teladan Anda.”3
Penatua Joseph B. Wirthlin (1917–2008) dari Kuorum Dua Belas Rasul.
“Ketika kita terlibat utang, kita melepaskan hak pilihan kita yang berharga dan tak ternilai serta menempatkan diri kita dalam perbudakan yang membebani diri sendiri. Kita mewajibkan waktu, tenaga, dan uang kita untuk membayar apa yang telah kita pinjam—sumber-sumber yang seharusnya dapat digunakan untuk menolong diri kita, keluarga kita, serta orang lain ….
Untuk membayar utang-utang kita sekarang dan menghindari utang di masa datang kita perlu menjalankan iman kepada Juruselamat bukan hanya untuk melakukan yang lebih baik namun untuk menjadi lebih baik. Dibutuhkan iman yang besar untuk mengucapkan kalimat yang sederhana itu, ‘Kita dapat memenuhinya.’ Dibutuhkan iman untuk percaya bahwa kehidupan akan menjadi lebih baik sewaktu kita mengurbankan keinginan kita untuk memenuhi kebutuhan diri kita dan orang lain.”4
Penatua Robert D. Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul.
© 2009 oleh Intellectual Reserve, Inc. Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Dicetak di Indonesia. Persetujuan bahasa Inggris: 6/09. Persetujuan penerjemahan: 6/09. Terjemahan dari Visiting Teaching Message, February 2010. Bahasa Indonesia. 09362 299