Pesan Pengajaran Berkunjung, September 2014
Misi Ilahi Yesus Kristus: Penghibur
Dengan doa yang sungguh-sungguh pelajarilah materi ini dan upayakan untuk mengetahui apa yang perlu dibagikan. Bagaimana memahami kehidupan dan peran Juruselamat akan meningkatkan iman Anda kepada-Nya dan memberkati mereka yang Anda awasi melalui pengajaran berkunjung? Untuk informasi lebih lanjut, pergilah ke reliefsociety.lds.org.
Yesus Kristus berjanji, “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu” (Yohanes 14:18). Dia akan mengaruniakan kepada kita “perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung” (Yesaya 61:3). Karena Kristus menderita Pendamaian bagi kita masing-masing, Dia tidak akan melupakan kita. “Juruselamat kita telah mengambil ke atas Diri-Nya … rasa sakit kita dan penderitaan serta kemalangan kita agar Dia dapat mengetahui apa yang kita rasakan dan bagaimana menghibur kita,” tutur Linda S. Reeves, penasihat kedua dalam presidensi umum Lembaga Pertolongan.1
Mengetahui bahwa Kristus akan menghibur kita dapat memberi kita kedamaian dan mengilhami kita untuk mengikuti teladan-Nya dengan melayani orang lain. Presiden Thomas S. Monson menuturkan: “Pengetahuan kita tentang Injil dan kasih kita bagi Bapa Surgawi kita dan Juruselamat kita akan menghibur dan mendukung kita serta mendatangkan sukacita dalam hati kita sewaktu kita berjalan dalam kesalehan dan menaati perintah. Tidak ada apa pun di dunia ini yang dapat mengalahkan kita.”2
Dari Tulisan Suci
Yohanes 14:18, 23; Alma 7:11–13; Ajaran dan Perjanjian 101:14–16
Dari Sejarah Kita
Elaine L. Jack, presiden umum ke-12 Lembaga Pertolongan, menyatakan: “Dalam pengajaran berkunjung kita saling mengulurkan tangan. Tindakan kita sering kali mengomunikasikan apa yang perkataan tidak bisa komunikasikan. Pelukan hangat menyampaikan banyak hal. Canda tawa bersama mempersatukan kita. Momen berbagi menyegarkan jiwa kita. Kita tidak bisa selalu mengangkat beban seseorang yang bermasalah, namun kita dapat menyokong dia agar dia dapat menanggungnya dengan baik.”3
Para sister pionir Lembaga Pertolongan kita “menemukan kekuatan rohani dalam kasih dan belas kasihan satu sama lain. … Sewaktu mereka mengalami tantangan penyakit dan kematian, mereka berdoa dengan iman bagi satu sama lain dan saling menghibur. ‘Kasih Allah mengalir dari hati ke hati,’ tulis Helen Mar Whitney, ‘sampai yang jahat tampak tak berdaya dalam upayanya untuk memisahkan antara kita dan Tuhan, dan panah apinya yang kejam, dalam beberapa hal, kehilangan sengatnya.’”4
© 2014 oleh Intellectual Reserve, Inc. Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Dicetak di Indonesia. Persetujuan Bahasa Inggris: 6/14. Persetujuan penerjemahan: 6/14. Terjemahan dari Visiting Teaching Message, September 2014. Bahasa Indonesian. 10869 299