2015
Malam Keluarga—Anda Dapat Melakukannya!
April 2015


Rumah Kita, Keluarga Kita

Malam Keluarga—Anda Dapat Melakukannya!

Terlepas dari seperti apa keluarga Anda, malam keluarga dapat memberkati dan memperkuat Anda.

composite of older photo and paint brushes with paint on them.

Foto-foto bersejarah seizin dari Universitas Brigham Young; lukisan foto oleh iStock/Thinkstock

Seorang ayah pulang ke rumah kelelahan setelah hari yang panjang di tempat kerja dan menemukan anggota keluarga yang lain bergumul dengan temperamen buruk yang sama. Ini Senin malam, dan mengadakan malam keluarga tampaknya mustahil. Setelah mengucapkan doa memohon pertolongan, ayah dan ibu memutuskan untuk menyederhanakan segala sesuatu. Mereka mengumpulkan keluarga mereka, menyanyikan sebuah lagu pujian, dan berdoa bersama. Mereka memberikan kepada setiap anggota sebuah lilin kecil untuk dinyalakan sewaktu mereka bercerita tentang sesuatu yang mengilhami mereka baru-baru ini. Di sebuah ruangan yang gelap, cahaya lilin melambangkan inspirasi dan memfokuskan perhatian anak-anak. Sewaktu kesaksian dibagikan, suatu perasaan manis akan kedamaian dan kasih memasuki rumah itu. Keluarga itu mengakhiri malam itu dengan penuh syukur karena mereka mengadakan malam keluarga.

Tahukah Anda bahwa malam keluarga telah menjadi program Gereja selama 100 tahun? Pada April 1915, Presidensi Utama mengarahkan para anggota untuk menyisihkan satu malam setiap minggu untuk doa keluarga, musik, pembelajaran Injil, kisah-kisah, serta kegiatan. (Lihat halaman 80 untuk sebuah kutipan dari surat Presidensi Utama). Para nabi terus mengingatkan kita tentang pentingnya malam keluarga. “Kita tidak boleh mengabaikan program yang diilhami dari surga ini,” Presiden Thomas S. Monson menyatakan. “Itu dapat mendatangkan pertumbuhan rohani bagi anggota keluarga, membantunya menahan godaan yang ada di mana-mana.”1

Berikut adalah beberapa sikap untuk diingat sewaktu Anda menjadikan malam keluarga bagian dari minggu Anda:

Ini berlaku untuk saya. “Malam keluarga adalah bagi siapa saja,” ungkap Penatua L. Tom Perry dari Kuorum Dua Belas Rasul.2 Kita semua—telah menikah ataupun lajang, memiliki anak-anak ataupun tidak—dapat mengabdikan waktu untuk memperkuat keluarga dan pembelajaran Injil.

Saya dapat menemukan waktu. Gereja memberikan contoh dengan membebaskan Senin malam dari kegiatan Gereja. Anda dapat memperlihatkan kepada Tuhan dan keluarga Anda bahwa Anda bersedia untuk menyisihkan waktu untuk apa yang paling penting.

Saya dapat menemukan apa yang bermanfaat bagi keluarga saya. Jika keluarga Anda terpisah secara geografis, cobalah “malam keluarga daring” untuk berbicara dengan anggota keluarga secara daring atau melalui telepon. Apakah seseorang harus bekerja sampai larut? Adakan “malam keluarga taman” dekat tempat kerja selama istirahat. Seorang ayah yang bercerai mengadakan “malam keluarga surat-menyurat” setiap Senin, menulis untuk anak-anaknya yang tinggal di tempat jauh.3 Biarlah rintangan menjadi katalisator untuk kreativitas yang lebih besar.

Saya dapat memulai minggu ini. Malam keluarga dapat diatur sesuai kebutuhan dan keadaan keluarga Anda. Berikut adalah beberapa saran umum:

  • Mulai dan akhiri dengan doa.

  • Gunakan musik, termasuk nyanyian pujian dan lagu-lagu Pratama.

  • Belajarlah dari tulisan suci dan para nabi modern.

  • Sertakan berbagai kegiatan fisik, proyek pelayanan, dan kegiatan yang berpusat pada Injil dari minggu ke minggu.

  • Bergembiralah! Mainkan permainan atau buatlah kudapan.

  • Jadilah konsisten. Jika Anda tidak dapat melakukannya pada hari Senin, temukan hari lain yang bisa.

Saya menginginkan berkat. Para nabi telah menjanjikan bahwa jika kita berperan serta dalam malam keluarga, berkat-berkat besar sebagai hasilnya: Kasih dan kepatuhan di rumah akan meningkat. Iman akan bertumbuh dalam hati kaum remaja. Keluarga “akan memperoleh kuasa untuk memerangi pengaruh dan godaan jahat” yang mengelilingi mereka.4

Sementara malam keluarga Anda mungkin tidak menjadi pengalaman yang sempurna setiap saat, keluarga Anda akan diperkuat dan diberkati melalui upaya-upaya Anda. “Setiap malam keluarga adalah sapuan kuas pada kanvas jiwa kita,” Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan. “Tidak satu acara pun mungkin tampak menjadi sangat impresif atau mengesankan. Namun sama seperti … sapuan-sapuan cat saling melengkapi dan menghasilkan suatu karya yang mengesankan, demikian juga konsistensi kita dalam melakukan hal-hal yang tampaknya kecil namun dapat menuntun pada hasil rohani yang signifikan.”5

Catatan

  1. Thomas S. Monson, “Kebenaran-Kebenaran Tetap untuk Zaman yang Berubah,” Liahona, Mei 2005, 19.

  2. L. Tom Perry, “Therefore I Was Taught,” Ensign, Mei 1994, 38.

  3. “Family Home Evening: Any Size, Any Situation,” Ensign, Desember. 2001, 42.

  4. Presidensi Utama, dalam James R. Clark, kompilasi, Messages of the First Presidency of The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints, 6 jilid (1965–1975) 4:339.

  5. David A. Bednar, “Lebih Rajin dan Lebih Memerhatikan di Rumah,” Liahona, November 2009, 19–20.