2021
Mengatasi Penentangan
Juli 2021


Ikutlah Aku

Mengatasi Penentangan

Ajaran dan Perjanjian 71–75

28 Juni–4 Juli

Gambar
people gathered on a street corner with Church leader and missionaries

Ilustrasi oleh Dan Burr

Wahyu dalam Ajaran dan Perjanjian 71 memberi tahu Joseph Smith dan Sidney Rigdon untuk pergi dan berkhotbah dalam upaya untuk meredakan perasaan tidak bersahabat yang telah muncul terhadap Gereja dikarenakan kritik dari para anggota yang telah kehilangan iman mereka. Lebih dari 100 tahun kemudian, Penatua Spencer W. Kimball dari Kuorum Dua Belas Rasul memiliki pengalaman serupa berkhotbah dalam pembelaan terhadap Gereja.

Kunjungan Penatua Kimball ke Ekuador

Selama kunjungan ke Otavalo, Ekuador, pada tahun 1965, Penatua Kimball memberi tahu para misionaris untuk mempersembahkan Kitab Mormon kepada para penduduk asli Otavalo. Meskipun demikian, para misionaris menghadapi penolakan ketika orang-orang Otavalo mulai menyebarkan kebohongan tentang mereka di desa-desa sekitar, dan para misionaris bergumul untuk mengatasi kebohongan tersebut.

Dua tahun kemudian, Penatua Kimball bergabung bersama beberapa anggota dan para misionaris dalam sebuah pertemuan dekat perhentian bus setempat. Sewaktu penduduk setempat turun dari bus, para misionaris mengundang mereka untuk mendengar dari seorang Rasul Yesus Kristus yang hidup. Segera, sekitar 20 orang berkumpul. Sewaktu para misionaris memulai pertemuan mereka, kerumunan itu bertambah hingga lebih dari 100 orang.

Kemudian Penatua Kimball berbicara. Dia menceritakan tentang kedatangan Yesus Kristus di Benua Amerika kuno. Dia menunjuk ke langit dan berbicara tentang suara lembut dan tenang dari surga yang mengumumkan penampakan diri Putra Allah, sebagaimana terdapat dalam Kitab Mormon. Penatua Kimball mengenang, “Setiap mata mengikuti gerakan saya ke langit seolah-olah Juruselamat benar-benar ada di sana datang melalui awan yang tipis itu.”1

Setelah ini, para misionaris terus berusaha mengajar orang-orang Otavalo. Para misionaris sister mengajar seorang pria bernama Rafael Tabango, yang dibaptiskan pada 14 Juli 1968—Orang Suci Zaman Akhir pertama asli Otavalo. Istrinya, Teresa, juga bergabung dengan Gereja. Kurang dari 15 tahun kemudian, sebuah pasak diorganisasi di Otavalo, dengan Brother Tabango dipanggil sebagai bapa bangsanya yang pertama.

Gambar
article on overcoming opposition

Catatan:

  1. Jurnal Spencer W. Kimball, 29 Mei 1967, sebagaimana dikutip dalam “Preaching in Peguche [Berkhotbah di Peguche],” history.ChurchofJesusChrist.org/GlobalHistories.

Cetak