Ajaran dan Perjanjian 2021
1–7 November. Ajaran dan Perjanjian 126–128: “Suara Kegembiraan bagi yang Hidup dan yang Mati”


“1–7 November. Ajaran dan Perjanjian 126–128: ‘Suara Kegembiraan bagi yang Hidup dan yang Mati,’” Ikutlah Aku—Untuk Individu dan Keluarga: Ajaran dan Perjanjian 2021 (2020)

“1–7 November. Ajaran dan Perjanjian 126–128,” Ikutlah Aku—Untuk Individu dan Keluarga: 2021

Gambar
keluarga dengan leluhur di dunia roh

Kita bersama Mereka dan Mereka bersama Kita, oleh Caitlin Connolly

1–7 November

Ajaran dan Perjanjian 126–128

“Suara Kegembiraan bagi yang Hidup dan yang Mati”

Ingatlah untuk mencatat perasaan Anda sewaktu Anda menelaah Ajaran dan Perjanjian 126–128 agar Anda dapat merenungkannya dan membagikannya dengan orang lain.

Catat Kesan Anda

Bulan Agustus 1840, Jane Neyman yang sedang berduka mendengarkan Nabi Joseph berbicara pada pemakaman temannya, Seymour Brunson. Putra remaja Jane sendiri, Cyrus, juga baru saja meninggal dunia. Kedukaannya ditambah dengan kenyataan bahwa Cyrus tidak pernah dibaptiskan, dan Jane khawatir mengenai apa artinya ini bagi jiwa kekalnya. Joseph tahu bagaimana perasaan Jane; dia sendiri telah bertanya-tanya mengenai hal yang sama mengenai kakak tercintanya, Alvin, yang juga meninggal dunia sebelum dibaptiskan. Maka Nabi memutuskan untuk berbagi dengan Jane, dan semua orang lain di pemakaman tersebut, apa yang telah Tuhan ungkapkan kepadanya mengenai mereka yang telah meninggal tanpa menerima tata cara Injil—dan apa yang dapat kita lakukan untuk membantu mereka.

Doktrin baptisan bagi yang mati membangkitkan semangat para Orang Suci; pikiran mereka segera berpaling kepada orang tua, kakek-nenek, dan anggota keluarga lainnya yang telah meninggal. Kini ada harapan bagi mereka! Joseph ikut merasakan sukacita mereka, dan dia menggunakan bahasa yang penuh sukacita dan antusias untuk menyatakan apa yang Tuhan ajarkan kepadanya mengenai keselamatan dari yang mati: “Biarlah gunung-gunung bersorak karena sukacita, dan kamu semua lembah-lembah berseru nyaring; dan kamu semua lautan dan tanah kering memberitahukan keajaiban Raja Kekalmu!” (Ajaran dan Perjanjian 128:23).

Lihat Saints [Para Orang Suci], 1:415–427; “Letters on Baptism for the Dead,” Revelations in Context, 272–276.

Gambar
ikon penelaahan pribadi

Gagasan untuk Penelaahan Tulisan Suci Pribadi

Ajaran dan Perjanjian 126

Tuhan ingin saya peduli akan keluarga saya.

Setelah kembali dari yang terakhir di antara beberapa misi ke Inggris, Brigham Young menerima pemanggilan penting lain dari Tuhan—untuk “mengurus dengan khusus keluarga[nya]” (ayat 3), yang telah menderita karena ketidakhadirannya. Sewaktu Anda merenungkan bagaimana nasihat ini dan nasihat lainnya di bagian 126 berlaku bagi Anda, pertimbangkan perkataan ini dari Presiden Bonnie L. Oscarson, mantan Presiden Umum Remaja Putri:

“Ingatlah bahwa beberapa kebutuhan terbesar mungkin ada dalam keluarga Anda sendiri. Mulailah pelayanan Anda di rumah-rumah Anda sendiri dan di dalam keluarga Anda sendiri. Ini adalah hubungan yang dapat menjadi kekal. Bahkan seandainya—mungkin terutama seandainya—keadaan keluarga Anda kurang sempurna, Anda dapat menemukan cara untuk melayani, mengangkat, dan memperkuat. Mulailah dari tempat Anda berada, kasihi mereka sebagaimana mereka adanya, dan bersiaplah bagi keluarga yang ingin Anda miliki di masa datang” (“Kebutuhan di Hadapan Kita,” Ensign atau Liahona, November 2017, 27).

Lihat juga “Take Special Care of Your Family,” Revelations in Context, 242-249.

Ajaran dan Perjanjian 127:2–4

Tuhan mengetahui segala sukacita dan dukacita saya.

Tuduhan palsu dan ancaman penahanan kembali memaksa Joseph Smith kembali ke dalam persembunyian pada bulan Agustus 1842. Meski demikian perkataan yang dia tuliskan kepada para Orang Suci pada waktu ini (kini Ajaran dan Perjanjian 127) penuh dengan optimisme dan sukacita. Apa yang ayat 2–4 ajarkan kepada Anda mengenai Allah? Mengenai bagaimana Anda dapat menghadapi pencobaan-pencobaan pribadi?

Pertimbangkan mencatat bagaimana Tuhan mendukung Anda di “air yang dalam” dari kehidupan Anda.

Ajaran dan Perjanjian 127:5–8; 128:1–8

“Apa pun yang kamu catat di atas bumi akan tercatat di dalam surga.”

Sewaktu Anda membaca Ajaran dan Perjanjian 127:5–8; 128:1–8, carilah alasan mengapa Tuhan memberi Joseph Smith petunjuk yang begitu spesifik mengenai mencatat baptisan bagi yang mati. Apa yang ini ajarkan kepada Anda mengenai Tuhan dan pekerjaan-Nya?

Gambar
remaja putra dengan kartu nama keluarga

Melakukan pelayanan bait suci bagi leluhur kita mengikatkan hati kita kepada mereka.

Ajaran dan Perjanjian 128:5–25

Keselamatan leluhur saya esensial bagi keselamatan saya.

Adalah jelas dari apa yang Allah ungkapkan melalui Joseph Smith mengapa leluhur kita yang tidak dibaptiskan dalam kehidupan ini membutuhkan bantuan kita untuk keselamatan mereka. Tetapi menurut Anda mengapa keselamatan leluhur kita adalah “perlu dan penting demi keselamatan kita”? (Lihat Ajaran dan Perjanjian 128:15–18; cetak miring ditambahkan).

Ayat 5 mengajarkan bahwa tata cara baptisan bagi yang mati telah “[di]persiapkan sebelum pelandasan dunia.” Apa yang kebenaran ini ajarkan kepada Anda tentang Allah dan rencana-Nya? Apa yang pesan Presiden Henry B. Eyring “Mengumpulkan Keluarga Allah” tambahkan pada pemahaman Anda? (Ensign atau Liahona, Mei 2017, 19–22).

Joseph Smith menggunakan frasa seperti “kuasa yang mengikat,” “gabungan mata rantai,” dan “persatuan yang sempurna” ketika mengajar tentang tata cara imamat dan baptisan bagi yang mati. Carilah frasa ini dan yang serupa saat Anda membaca Ajaran dan Perjanjian 128:5–25. Apa saja yang, melalui Yesus Kristus, dapat diikat bersama karena tata cara-tata cara keimamatan bagi yang mati? Mengapa “berani” merupakan kata yang bagus untuk menggambarkan doktrin keselamatan bagi yang mati? (Lihat ayat 9–11).

Apa yang mengesankan bagi Anda mengenai perkataan Joseph Smith di ayat 19–25? Bagaimana ayat-ayat ini berdampak terhadap perasaan Anda mengenai pelayanan bait suci bagi leluhur Anda? mengenai Yesus Kristus? Apa yang Anda merasa terilhami untuk lakukan? (Lihat FamilySearch.org/discovery untuk gagasan).

Lihat juga 1 Korintus 15:29; Dale G. Renlund, “Pekerjaan Sejarah Keluarga dan Bait Suci: Pemeteraian dan Penyembuhan,” Ensign atau Liahona, Mei 2018, 46–49; video “A Sacrifice of Time” dan “Their Hearts Are Bound to You,” ChurchofJesusChrist.org.

Gambar
ikon penelaahan keluarga

Gagasan untuk Penelaahan Tulisan Suci Keluarga dan Malam Keluarga

Ajaran dan Perjanjian 126.Membaca nasihat ini kepada Brigham Young mungkin dapat mengilhami keluarga Anda untuk berbicara bagaimana Anda dapat meluangkan lebih banyak waktu untuk saling “mengurus secara khusus” (ayat 3).

Ajaran dan Perjanjian 128:15–18.Apa saja berkat menyelamatkan dan menyempurnakan dari pekerjaan sejarah keluarga? Anda dapat menemukan beberapa gagasan di video “The Promised Blessings of Family History” (ChurchofJesusChrist.org) atau dalam lagu mengenai sejarah keluarga, seperti “Sejarah tentang Keluargaku—Aku Kerjakan” (Buku Nyanyian Anak-Anak, 100).

Ajaran dan Perjanjian 128:18.Pertimbangkan untuk membuat rantai kertas dengan nama anggota keluarga dan leluhur di setiap mata rantai untuk memperlihatkan bagaimana pekerjaan sejarah keluarga dan bait suci menciptakan “gabungan mata rantai” yang menghubungkan kita dengan leluhur kita. Mungkin Anda dapat melakukan riset di FamilySearch.org untuk menemukan tambahan anggota keluarga dan melihat sepanjang apa jadinya rantai Anda.

Ajaran dan Perjanjian 128:19–23.Mungkin anggota keluarga dapat mencari dalam ayat-ayat ini kata-kata yang memperlihatkan luapan semangat Joseph Smith mengenai Injil Yesus Kristus dan keselamatan bagi yang mati. Anggota keluarga dapat berbagi pengalaman yang juga telah membuat mereka bersemangat mengenai pekerjaan ini—atau Anda dapat mencari pengalaman semacam itu bersama-sama di FamilySearch.org/discovery.

Untuk gagasan lebih lanjut untuk mengajar anak-anak, lihat garis besar minggu ini dalam Ikutlah Aku—Untuk Pratama.

Lagu yang disarankan: “Sejarah tentang Keluargaku—Aku Kerjakan,” Buku Nyanyian Anak-Anak, 100.

Gambar
ikon suara pemulihan

Suara Pemulihan

Baptisan bagi yang Mati, “Subjek yang Baru dan Agung”

Gambar
Sketsa kolam baptisan di Bait Suci Nauvoo

Sketsa ini memperlihatkan kolam baptisan Bait Suci Nauvoo yang ditopang dua belas lembu jantan.

Phebe dan Wilford Woodruff

Phebe Woodruff tinggal dekat Nauvoo ketika Joseph Smith mulai mengajar tentang baptisan bagi yang mati. Dia menulis mengenainya kepada suaminya, Wilford, yang sedang melayani misi di Inggris:

“Brother Joseph … telah mengetahui melalui wahyu bahwa mereka di gereja ini dapat dibaptiskan bagi siapa pun saudara mereka yang telah mati dan tidak memiliki privilese untuk mendengar Injil, bahkan bagi anak, orangtua, saudara lelaki, saudara perempuan, kakek-nenek, paman, dan bibi mereka …. Segera setelah mereka dibaptiskan bagi teman-teman mereka, mereka dibebaskan dari penjara dan mereka dapat mengklaimnya saat kebangkitan dan membawa mereka ke dalam kerajaan selestial—doktrin ini diterima dengan baik oleh gereja dan mereka maju beramai-ramai, beberapa pergi untuk dibaptiskan sampai 16 kali … dalam sehari.”1

Wilford Woodruff kemudian berkata mengenai asas ini: “Saat saya mendengar mengenainya jiwa saya melompat karena sukacita …. Saya pergi dan dibaptiskan bagi semua saudara saya yang telah mati yang dapat saya ingat .… Saya merasa perlu mengucapkan haleluya ketika wahyu datang mengungkapkan kepada kita baptisan bagi yang mati. Saya merasa kita memiliki hak untuk bersukacita dalam berkat-berkat Surga.”2

Vilate Kimball

Seperti Sister Woodruff, Vilate Kimball mendengar tentang baptisan bagi yang mati sementara suaminya, Heber, sedang pergi mengkhotbahkan Injil. Dia menulis kepadanya:

“Presiden Smith telah mengajarkan sebuah subjek yang baru dan agung … yang telah menyebabkan suatu kebangkitan kembali di gereja. Yaitu, dibaptiskan bagi mereka yang mati. Paulus berbicara tentang itu dalam 1 Korintus pasal 15 ayat 29. Joseph telah menerima penjelasan yang lebih penuh tentang itu melalui Wahyu .… Adalah hak istimewa dari gereja ini untuk dibaptiskan bagi semua sanak keluarga mereka yang telah meninggal sebelum Injil ini tampil; bahkan mundur sampai Kakek dan Nenek buyut .… Dengan melakukan itu, kita bertindak sebagai agen bagi mereka, dan memberi mereka hak istimewa untuk tampil dalam kebangkitan pertama. Dia mengatakan mereka akan memiliki Injil yang dikhotbahkan kepada mereka … tetapi tidak ada yang namanya roh dibaptiskan .… Karena perintah ini telah dikhotbahkan di sini, air senantiasa digunakan secara terus-menerus untuk pembaptisan. Saat konferensi terkadang ada delapan hingga sepuluh Penatua membaptiskan sekaligus di sungai …. Saya ingin dibaptiskan untuk Ibu saya. Saya mempertimbangkan untuk menunggu sampai engkau pulang, tetapi terakhir kali Joseph berbicara mengenai subjek itu, dia menasihati semua orang untuk segera melakukannya, dan membebaskan teman-teman mereka dari penawanan sesegera mungkin. Maka saya pikir saya akan maju minggu ini, karena ada sejumlah tetangga yang juga akan melakukannya. Beberapa orang sudah dibaptiskan beberapa kali .… Maka engkau lihat, ada kesempatan bagi semua. Bukankah ini doktrin yang mulia?”3

Phebe Chase

Begitu kolam baptisan selesai dibangun di Bait Suci Nauvoo, baptisan bagi yang mati dilakukan di sana alih-alih di sungai. Phebe Chase, seorang penduduk Nauvoo, menulis kepada ibunya mengenai bait suci, menggambarkan kolam baptisan sebagai tempat di mana “kita dapat dibaptiskan bagi orang-orang kita yang telah mati dan menjadi penyelamat di Gunung Sion.” Dia melanjutkan untuk menjelaskan bahwa dalam kolam ini, “Saya telah dibaptiskan bagi ayah saya tercinta dan semua teman-teman saya yang telah mati .… Kini saya ingin tahu siapa nama Ayah dan Ibu dari Ibu agar saya dapat membebaskan mereka, karena saya berhasrat untuk menolong yang mati .… Tuhan telah berfirman lagi dan memulihkan tata tertib kuno.”4

Sally Randall

Dalam menulis kepada teman dan keluarganya mengenai baptisan bagi yang mati, Sally Randall mengenang kematian putranya, George:

“Oh betapa itu merupakan masa yang berat bagi saya dan tampaknya saya tidak dapat didamaikan dengan kondisi itu, tetapi … ayahnya telah dibaptiskan baginya dan betapa merupakan hal yang agung bahwa kita memercayai dan menerima kegenapan Injil sebagaimana dikhotbahkan sekarang dan dapat dibaptiskan bagi semua teman kita yang telah mati dan menyelamatkan mereka bahkan mundur sejauh kita dapat memperoleh keterangan mengenai mereka.

Saya ingin agar kalian menuliskan bagi saya nama-nama dari semua orang yang kita kenal yang telah mati bahkan sampai sejauh para kakek dan nenek. Saya berniat melakukan semampu saya untuk menyelamatkan teman-teman saya dan saya akan sangat senang jika kalian mau datang dan membantu saya karena ini adalah pekerjaan yang banyak untuk dilakukan sendirian .… Saya duga kalian akan berpikir ini doktrin yang aneh tetapi kalian akan mendapati bahwa itu adalah benar.”5

Catatan

  1. Phebe Woodruff letter to Wilford Woodruff, 6 Oktober 1840, Church History Library, Salt Lake City; ejaan dan tanda baca dimodernkan.

  2. Wilford Woodruff, “Remarks,” Deseret News, 27 Mei 1857, 91; tanda baca dimodernkan.

  3. Vilate Kimball letter to Heber C. Kimball, 11 Oktober 1840, Church History Library, Salt Lake City; ejaan dan tanda baca dimodernkan.

  4. Phebe Chase letter, tanpa tanggal, Church History Library, Salt Lake City; ejaan dan tanda baca dimodernkan. Ketika para Orang Suci pertama kali mulai melakukan baptisan bagi yang mati, individu terkadang dibaptiskan bagi leluhur dari kedua jenis kelamin. Kemudian diwahyukan bahwa pria hendaknya dibaptiskan bagi pria dan wanita bagi wanita.

  5. Sally Randall letter, 21 April 1844, Church History Library, Salt Lake City; ejaan dan tanda baca dimodernkan.

Gambar
kolam baptisan di Bait Suci Ogden Utah

Kolam baptisan di Bait Suci Ogden Utah ditopang di punggung dua belas lembu jantan.

Cetak