Perpustakaan
Percayalah kepada Tuhan


“Percayalah kepada Tuhan,” Topik dan Pertanyaan (2023)

pria dan wanita berlutut bersama dalam doa

Membantu Orang Lain dengan Pertanyaan Mereka

Percayalah kepada Tuhan

Ketika teman-teman dan orang-orang terkasih datang kepada kita dengan kekhawatiran tentang iman mereka, reaksi pertama kita mungkin adalah kecemasan atau bahkan kepanikan. Kekhawatiran mereka dapat menuntun Anda untuk mengajukan pertanyaan sulit: “Apa artinya ini bagi keluarga saya?” “Apakah saya melakukan sesuatu yang salah?”

Ketika seseorang yang dekat dengan Anda mempertanyakan kepercayaan mereka, ini tidak berarti Anda telah gagal atas mereka. Alasan untuk kekhawatiran mereka mungkin rumit. Kita hendaknya melakukan apa yang dapat kita lakukan untuk membantu mereka, tetapi kita hendaknya juga memercayai Bapa Surgawi dan Yesus Kristus. Mereka mengasihi orang yang memiliki pertanyaan. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mempertahankan kedamaian dalam hati dan pikiran Anda sewaktu Anda mendukung orang lain:

  • Percayalah bahwa Allah mengetahui. Tuhan menghasratkan pertumbuhan dan kebahagiaan masing-masing umat manusia. Dia mendorong pertanyaan-pertanyaan tulus kita. Dia sadar akan pergumulan kita dan menangis atas penderitaan kita. Dia akan terus mengulurkan kasih dan bantuan kepada orang-orang yang bergumul atau menjauh dari Gereja.

  • Undanglah Tuhan ke dalam prosesnya. Bahkan sumber-sumber terbaik dan pesan yang paling cermat dipikirkan dapat menjadi tidak efektif jika waktu atau nadanya salah. Berdoalah agar Tuhan akan membantu Anda memberi pelayanan. Roh dapat membantu Anda memahami kebutuhan khusus seseorang dan mengetahui kapan harus duduk dan mendengarkan alih-alih berbicara atau mengajar. Itu juga dapat membantu Anda mengenali bagaimana dan kapan membagikan kesaksian Anda atau mengundang mereka untuk mengambil langkah-langkah untuk berada lebih dekat kepada Allah.

  • Terapkan pandangan yang lebih panjang. Iman dan perasaan seseorang mengenai Allah sering kali berubah seiring berjalannya waktu. Dan kita semua masih perlu belajar dan bertumbuh lama setelah kita berpindah ke kehidupan yang akan datang. Anda dapat menemukan harapan ketika Anda memandang pergumulan orang terkasih Anda dengan perspektif yang lebih luas ini. Teruslah dengan sabar menanam benih, mengetahui bahwa waktu panen ada di tangan Allah.

  • Temukan harapan dalam pengetahuan Anda tentang sifat Allah. Perspektif kita dalam kehidupan ini terbatas. Kita tahu bahwa Allah bijaksana, sabar, dan penuh kasih. Dia memberi kita masing-masing hak pilihan kita. Dia tahu bahwa kita semua akan memiliki tantangan dan cobaan. Dan Dia menyediakan seorang Juruselamat yang memiliki kuasa untuk menarik kita kembali kepada-Nya.

Tulisan suci kunci: Amsal 3:5–6; Yesaya 55:8–9; 2 Timotius 1:7–8; Alma 26:11–12