“Sakramen,” Topik dan Pertanyaan (2023)
Penuntun Penelaahan Injil
Sakramen
Tata cara sakral untuk membawa kita lebih dekat kepada Yesus Kristus
Apa arti sakramen bagi Anda? Berperan serta dalam tata cara sakral ini setiap minggu dapat menjadi sorotan rohani dalam kehidupan Anda ketika Anda berupaya memahami artinya. Tidak lama sebelum Penyaliban-Nya, Yesus mengumpulkan para murid-Nya untuk makan bersama untuk memperingati Paskah. Dia tahu kehidupan fana-Nya akan berakhir dan bahwa Dia akan meninggalkan para murid-Nya. Dia ingin mereka mengingat ajaran-ajaran-Nya. Dalam tatanan itu, Yesus memberikan roti dan air anggur kepada para murid-Nya, menjelaskan bahwa mereka harus mengambil bagian sebagai ingatan akan tubuh dan darah-Nya.
Upaya Anda untuk menelaah makna dan tujuan sakramen dapat membantu Anda merasakan rasa syukur yang mendalam atas semua yang telah Dia lakukan bagi Anda.
Bagian 1
Sakramen Membantu Anda Mengingat Yesus Kristus
Sehari setelah Dia melalui mukjizat memberi makan 5.000 orang, Yesus berkhotbah dan mengajarkan bahwa “barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman” (Yohanes 6:54). Pada waktu itu, kata-kata ini tampaknya membingungkan para murid-Nya. Namun, maknanya kemudian dijadikan lebih jelas ketika Tuhan memperkenalkan sakramen kepada para murid-Nya selama Perjamuan Terakhir.
Sebagai anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, Anda memiliki kesempatan untuk berperan serta setiap minggu dalam tata cara sakramen. Mengambil roti dan air membantu Anda mengingat daging dan darah Yesus Kristus, yang Dia berikan secara cuma-cuma bagi semua anak Allah.
Hal-hal untuk dipikirkan
-
Bacalah kisah tulisan suci tentang Yesus Kristus memperkenalkan tata cara sakramen kepada para murid-Nya di Yerusalem (lihat Matius 26:26–28; Markus 14:22–24; Lukas 22:19–20) dan kepada orang-orang Nefi (lihat 3 Nefi 18:1–11). Apa yang Anda pelajari dari petikan-petikan ini tentang sakramen? Mungkin juga bermanfaat untuk membaca kisah-kisah yang terdapat dalam Terjemahan Joseph Smith, Matius 26:22, 24–25 (dalam Penuntun bagi Tulisan Suci) dan Terjemahan Joseph Smith, Markus 14:20–25 (dalam Penuntun bagi Tulisan Suci).
-
Lihat Musa 5:4–8. Pada zaman dahulu, Allah memerintahkan anak-anak-Nya untuk mempersembahkan kurban hewan dalam kemiripan, atau keserupaan, tentang pengurbanan Yesus Kristus—Anak Domba Allah. Bagaimana sakramen dewasa ini memiliki tujuan seperti pengurbanan di zaman Perjanjian Lama? (Lihat juga Ajaran dan Perjanjian 59:9–12).
-
Tuhan memberi tahu Joseph Smith bahwa tidaklah menjadi masalah apa yang kita makan atau minum untuk sakramen sepanjang kita mengingat tujuan untuk melakukannya (lihat Ajaran dan Perjanjian 27:1–2). Pertimbangkan mengapa benda yang kita gunakan sebagai lambang sakramen tidak sepenting apa yang lambang-lambang itu membantu kita untuk ingat.
Kegiatan untuk belajar dengan orang lain
-
Pertimbangkan untuk menyaksikan bersama video “Sacrament” (2:59) atau “Always Remember Him” (5:27). Anda dapat membahas bagaimana upaya Anda untuk mengingat Yesus Kristus dan kurban pendamaian-Nya dapat memengaruhi perasaan dan tindakan Anda. Apa yang dapat Anda lakukan untuk lebih berfokus kepada Yesus Kristus selama pertemuan sakramen dan ketika mengambil sakramen?
Pelajari lebih lanjut
-
Jeffrey R. Holland, “Lihatlah Anak Domba Allah,” Liahona, Mei 2019, 44–46
Bagian 2
Secara Layak Bersiap bagi Sakramen Mendatangkan Berkat
Terkadang Anda mungkin mendapati diri Anda hanya duduk sepanjang sakramen, lupa untuk benar-benar menerima dan mengalami tata cara sakral ini sebagaimana yang Tuhan maksudkan. Tetapi upaya Anda untuk bersiap dan secara layak mengambil sakramen dapat membuat Anda memenuhi syarat bagi berkat-berkat yang berlimpah.
Penatua David A. Bednar menjelaskan: “Tata cara sakramen adalah undangan yang kudus dan berulang untuk bertobat secara tulus dan untuk diperbarui secara rohani. Tindakan mengambil sakramen, dalam dan darinya sendiri, tidak mengampuni dosa-dosa. Tetapi sewaktu kita bersiap dengan sungguh-sungguh dan berperan serta dalam tata cara kudus ini dengan hati yang hancur dan roh yang menyesal, maka janjinya adalah bahwa kita dapat selalu memiliki Roh Tuhan bersama kita. Dan dengan kuasa menguduskan dari Roh Kudus sebagai rekan konstan kita, kita dapat selalu mempertahankan pengampunan akan dosa-dosa kita.”
Hal-hal untuk dipikirkan
-
Bacalah 1 Korintus 11:23–29. Apa artinya bagi seseorang untuk “menguji dirinya sendiri” ketika mengambil sakramen? Mengapa penting untuk mempersiapkan diri untuk menerima sakramen secara layak?
-
Dengarkan atau bacalah kata-kata dari nyanyian pujian sakramen, seperti “Ada Bukit yang Sangat Jauh” atau “Dalam Kerendahan Hati.” Bagaimana perenungan pesan yang terdapat dalam nyanyian pujian sakramen dapat meningkatkan rasa syukur Anda atas tata cara sakramen?
Kegiatan untuk belajar dengan orang lain
-
Bacalah doa sakramen, yang terdapat dalam Ajaran dan Perjanjian 20:75–79. Ajaklah beberapa dalam kelompok Anda untuk mencari apa yang kita janjikan ketika kita mengambil sakramen sementara yang lain mencari apa yang Tuhan janjikan untuk lakukan sebagai balasannya. Anda juga dapat meminta kelompok membaca Ajaran dan Perjanjian 20:37 dan membahas kesamaan antara janji-janji yang dibuat selama sakramen dan perjanjian pembaptisan.
Pelajari lebih lanjut
-
Jeffrey R. Holland, “Lihatlah Anak Domba Allah,” Liahona, Mei 2019, 44–46
-
Kevin W. Pearson, “Apakah Anda Masih Bersedia?,” Liahona, November 2022, 67–69
-
Peter F. Meurs, “Sakramen dapat Membantu Kita Menjadi Kudus,” Liahona, November 2016, 85–87