1. Tuhan, badai s’dang mengamuk,
Gelombangpun menggunung!
Langit hitam, tertutup mendung,
Tiada tempat berlindung.
Mengapa Engkau tertidur?
Kami takut hancur,
Amukan badai mengancam kami,
tiap saat ’kan mengubur!
[Chorus]
Angin, ombak ’kan tunduk pada-Mu;
Tenanglah
Meski amukan manusia,
iblis, badai, atau apapun juga
tak dapat menelan Kapal ini,
yang membawa Tuhan langit bumi!
Semua’kan tunduk kepada-Mu;
Diam, tenang;
Diam, tenang.
Semua ’kan tunduk kepada-Mu;
Diam, tenanglah.
2. Tuhan, dalam duka cita,
Ku berlutut berdoa.
Kumohon, bangunlah, Tuhanku
Selamatkan diriku.
Sarat d’ngan dosa dan duka,
Hapus dari jiwa,
Cepatlah, Kau tolong kami, Tuhan,
Kami hampir binasa!
[Chorus]
Angin, ombak ’kan tunduk pada-Mu;
Tenanglah
Meski amukan manusia,
iblis, badai, atau apapun juga
tak dapat menelan Kapal ini,
yang membawa Tuhan langit bumi!
Semua’kan tunduk kepada-Mu;
Diam, tenang;
Diam, tenang.
Semua ’kan tunduk kepada-Mu;
Diam, tenanglah.
3. Tuhan, kekacauan usai,
Semua tent’ram dan damai.
Mentari berkaca diair,
Surga di hati permai.
Penebus yang memberkati,
Jangan tinggal kami.
Hingga tiba di pantai bahagia,
Dengan aman menepi.
[Chorus]
Angin, ombak ’kan tunduk pada-Mu;
Tenanglah
Meski amukan manusia,
iblis, badai, atau apapun juga
tak dapat menelan Kapal ini,
yang membawa Tuhan langit bumi!
Semua’kan tunduk kepada-Mu;
Diam, tenang;
Diam, tenang.
Semua ’kan tunduk kepada-Mu;
Diam, tenanglah.
Teks: Mary Ann Baker, ca. 1874
Musik: H.R. Palmer, 1834–1907