Pelajaran 4
Yehova Menciptakan Bumi
Pendahuluan
“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul” menyatakan: “Di bawah pengarahan Bapa-Nya, [Yesus Kristus] adalah pencipta bumi. ‘Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan’ (Yohanes 1:3)” (Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Sewaktu para siswa memahami tujuan kekal penciptaan bumi, mereka dapat hidup dengan tekad yang lebih kuat untuk memenuhi tujuan dari penciptaan mereka sendiri.
Bacaan Latar Belakang
-
Russell M. Nelson, “The Creation,” Ensign, Mei 2000, 84–86.
-
Jika tersedia dalam bahasa Anda, pertimbangkan untuk membaca kutipan dari Neal A. Maxwell, “Our Creator’s Cosmos,” dalam By Study and by Faith: Selections from the Religious Educator, diedit oleh Richard Neitzel Holzapfel dan Kent P. Jackson (2009), 37–50.
Saran untuk Pengajaran
Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3; Ibrani 1:1–2; Yakub 4:9; Ajaran dan Perjanjian 38:1–3; 76:22–24; 104:14–17; Musa 1:30–33; 2:1
Yehova menciptakan bumi
Perlihatkan sebuah benda yang telah dibuat oleh seseorang untuk Anda (barangkali sebuah hadiah). Bagikan kepada kelas perasaan Anda tentang benda tersebut dan orang yang telah membuatnya. Kemudian tanyakan:
-
Kapankah seseorang telah membuat sesuatu untuk Anda? Perasaan apakah yang Anda miliki terhadap orang yang telah membuatnya?
Mintalah para siswa membandingkan dan membedakan Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3; Efesus 3:9; Ibrani 1:1–2; dan Musa 2:1. Mintalah para siswa mendaftar di papan tulis keserupaan dan perbedaan yang mereka perhatikan antara petikan-petikan ini. (Catatan: Sewaktu para siswa belajar membandingkan dan membedakan petikan-petikan tulisan suci, ajaran dan asas dapat dijadikan fokus yang lebih tajam). Kemudian tanyakan:
-
Menurut tulisan suci ini, siapakah yang menciptakan bumi? (Tekankan bahwa Yehova menciptakan bumi di bawah arahan Bapa, atau seperti yang diajarkan oleh Penatua Russell M. Nelson dari Kuorum Dua Belas Rasul: “Seluruh Penciptakan direncanakan oleh [Bapa Surgawi]” (“The Creation,” Ensign, Mei 2000, 84).
Berikan kepada para siswa waktu untuk membaca dan membandingkan Ajaran dan Perjanjian 76:22–24; 104:14–17; dengan Musa 1:30–33 dalam hati, untuk mencari apa lagi yang Yehova ciptakan. Jika diperlukan, jelaskan bahwa Dia menciptakan dunia-dunia tak terhitung jumlahnya dan bahwa “bumi penuh adanya, dan ada cukup dan berlebih-lebih” (A&P 104:17). Bantulah para siswa menganalisis ungkapan ini dengan menanyakan:
-
Apakah yang ditunjukkan ungkapan ini tentang apa yang harus diketahui Juruselamat ketika Dia menciptakan bumi? (Dia perlu mengetahui berapa banyak orang yang akan tinggal di bumi dan apa kebutuhan mereka sepanjang berbagai periode sejarah).
Jelaskan kepada para siswa bahwa satu hal yang perlu diketahui adalah siapa yang menciptakan bumi tetapi hal lain yang perlu diketahui juga adalah dengan kuasa apa bumi diciptakan. Mintalah para siswa membandingkan dan merujuksilangkan Mormon 9:16–17; Ajaran dan Perjanjian 38:1–3; dan Yakub 4:9 serta mengidentifikasi bagaimana bumi diciptakan. Mintalah para siswa menjelaskan dengan kata-kata mereka sendiri apa makna petikan-petikan ini. Kemudian perlihatkan pernyataan berikut:
“Yesus Kristus menciptakan dunia ini dan segala sesuatu di dalamnya. Dia juga menciptakan banyak dunia lainnya. Dia melakukan hal itu dengan kuasa imamat, di bawah arahan Bapa Surgawi kita” (Asas-Asas Injil [2009], 23).
Tekankan bahwa sebenarnya, tulisan suci memberikan sedikit detail tentang bagaimana bumi diciptakan, walaupun kita dijanjikan bahwa detail seperti itu suatu hari nanti akan diungkapkan (lihat A&P 101:32–34). Lebih banyak lagi diajarkan dalam tulisan suci tentangtujuan Penciptaan.
Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut dalam kelas:
-
Sewaktu Anda mengamati dunia di sekitar Anda, apakah yang diajarkan ciptaan-ciptaan Allah kepada Anda tentang Juruselamat, tentang imamat-Nya, dan tentang reputasi-Nya di dunia prafana?
-
Bagaimana pemahaman akan kebenaran ini memengaruhi perasaan dan kesaksian Anda kesaksian Anda tentang Yesus Kristus?
-
Bagaimana pemahaman akan kebenaran ini memengaruhi perasaan Anda tentang bumi?
Sebelum melanjutkan, tekankan kepada para siswa bahwa walaupun Juruselamat menciptakan bumi, Bapa Surgawi adalah Bapa dari roh kita dan menciptakan tubuh jasmani Adam dan Hawa.
1 Nefi 17:36; 2 Nefi 2:23–25; Ajaran dan Perjanjian 49:16–17; Musa 1:27–33, 39
Tujuan penciptaan bumi
Bagilah para siswa ke dalam pasangan-pasangan dan mintalah mereka menyelidiki Musa 1:27–33, 39; 1 Nefi 17:36; dan Ajaran dan Perjanjian 49:16–17. Anda mungkin ingin menyarankan agar mereka menandai kata dan ungkapan dalam petikan-petikan ini yang membantu mereka merumuskan jawaban atas pertanyaan ini: “Bagaimana Anda akan menjelaskan kepada seorang teman mengapa bumi diciptakan?” Undanglah beberapa pasangan untuk membagikan jawaban mereka kepada kelas. Para siswa hendaknya melihat bahwa Yehova menciptakan bumi untuk menyediakan sebuah tempat di mana anak-anak Allah dapat tinggal dan maju menuju kehidupan kekal. Tanyakan:
-
Apakah yang dimaksud dengan ungkapan “seukuran jumlah manusia” dalam Ajaran dan Perjanjian 49: 17? (Jika diperlukan, lihat ulasan untuk Ajaran dan Perjanjian 49:16–17 dalam Buku Pedoman Siswa Ajaran dan Perjanjian [(Buku Pedoman Church Educational System, 2001), 106]).
Undanglah para siswa membaca 2 Nefi 2:18–25 dalam hati, dan kemudian tanyakan:
-
Bagaimana keadaan di Taman Eden akan mennghalangi Adam dan Hawa maju dalam rencana keselamatan Bapa Surgawi?
-
Bagaimana Kejatuhan Adam telah membantu bumi memenuhi tujuan penciptaannya? (Itu memungkinkan Adam dan Hawa untuk melahirkan anak-anak).
-
Bagaimana akibat-akibat dari kejatuhan, yang digambarkan dalam ayat 23, dapat menolong kita maju dalam rencana Bapa Surgawi?
Berikan kepada tiap siswa salinan pernyataan berikut oleh Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul dan Sister Julie B. Beck, mantan presiden umum Lembaga Pertolongan. Berikan kepada para siswa waktu yang cukup untuk membaca pernyataan-pernyataan ini dan merenungkan peran Penciptaan dalam rencana Allah untuk keselamatan anak-anak-Nya.
“Sama seperti keselamatan pasti datang karena Pendamaian, demikian juga keselamatan datang karena Kejatuhan …
“Dan perlu juga diingat bahwa Kejatuhan dimungkinkan karena sang Pencipta yang tak terbatas … menciptakan bumi dan manusia serta segala bentuk kehidupan dalam keadaan sedemikian sehingga mereka dapat jatuh. … Segala sesuatu diciptakan demikian sehingga mereka dapat jatuh atau berubah, dan dengan demikian diperkenalkan dengan tipe dan jenis keberadaan yang diperlukan untuk menjalankan semua ketentuan dan syarat dalam rencana keselamatan kekal Bapa.
“Penciptaan duniawi pertama untuk segala sesuatu ini … sifatnya adalah firdaus. Pada zaman awal dan Firdaus segala bentuk kehidupan berada dalam keadaan yang lebih tinggi dan berbeda daripada yang ada sekarang. Kejatuhan yang terjadi membawa mereka mundur dan maju dan terus maju. Kematian dan prokreasi masih akan memasuki dunia” (Bruce R. McConkie, “Christ and the Creation,” Ensign, Juni 1982, 9).
“Di Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, kita memiliki teologi tentang keluarga yang berdasarkan pada Penciptaan, Kejatuhan, dan Pendamaian. Penciptaan bumi menyediakan tempat di mana keluarga-keluarga dapat tinggal. Allah menciptakan seorang pria dan seorang wanita yang merupakan dua bagian penting dari sebuah keluarga. Adalah bagian dari rencana Bapa Surgawi bahwa Adam dan Hawa dimeteraikan serta membentuk sebuah keluarga kekal.
“Kejatuhan memberikan jalan bagi keluarga untuk tumbuh. Adam dan Hawa adalah pemimpin keluarga yang memilih untuk memiliki pengalaman fana. Kejatuhan memungkinkan mereka untuk memiliki putra dan putri.
“Pendamaian memungkinkan keluarga untuk dimeteraikan bersama secara kekal. Itu memperkenankan keluarga-keluarga untuk memiliki pertumbuhan kekal dan kesempurnaan. Rencana kebahagiaan, juga disebut rencana keselamatan, adalah rencana yang diciptakan untuk keluarga-keluarga. Generasi muda perlu memahami bahwa pilar-pilar utama teologi kita dipusatkan pada keluarga” (Julie B. Beck, “Teaching the Doctrine of the Family,” Ensign, Maret 2011, 12).
-
Bagaimana pernyataan-pernyataan ini menolong Anda memahami peran yang amat penting dari Penciptaan dalam rencana keseluruhan Allah untuk keselamatan anak-anak-Nya?
-
Mengapa penting untuk memahami bahwa bumi diciptakan untuk menolong mempermuliakan individu dan keluarga? (Sementara para siswa menanggapi, tulislah asas berikut di papan tulis: Sewaktu kita memahami tujuan penciptaan bumi, kita dapat mengembangkan hasrat yang lebih besar untuk memenuhi tujuan penciptaan kita.
Jelaskan kepada para siswa bahwa kuasa pemeteraian imamat memungkinkan bagi suami dan istri serta orangtua dan anak-anak untuk bersama setelah kematian. Tanpa kuasa pemeteraian yang dipulihkan melalui Elia, anak-anak Allah tidak dapat menerima berkat-berkat penuh dari permuliaan dan tujuan penciptaan bumi ini tidak akan digenapi, atau sebagaimana diajarkan dalam Ajaran dan Perjanjian, “bumi akan sepenuhnya dilenyapkan” (A&P 2:3; lihat juga Maleakhi 4:6).
Akhiri pelajaran dengan memberikan kesaksian tentang kebenaran-kebenaran penting ini: (1) Yehova menciptakan bumi di bawah arahan Bapa; (2) Dia menciptakan bumi untuk menyediakan tempat di mana anak-anak Allah dapat tinggal dan maju menuju kehidupan kekal; dan (3) sewaktu kita memahami tujuan penciptaan bumi, kita dapat mengembangkan hasrat yang lebih besar untuk memenuhi tujuan penciptaan kita.
Doronglah para siswa untuk merenungkan apa yang dapat mereka lakukan untuk mengungkapkan rasa syukur mereka atas ciptaan-ciptaan Yesus Kristus. Doronglah para siswa untuk menindaki dorongan apa pun dari Roh yang mereka rasakan selama pelajaran.
Bacaan Siswa
-
Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3; Ibrani 1:1–2; Musa 2:1; Mormon 9:16–17; Ajaran dan Perjanjian 38:1–3; 76:22–24; 104:14–17; Yakub 4:9; Ajaran dan Perjanjian 101:32–34; Musa 1:27–33, 39; 1 Nefi 17:36; Ajaran dan Perjanjian 49:16–17.
-
Russell M. Nelson, “The Creation,” Ensign, Mei 2000, 84–86.