Pengalaman Pembelajaran 7
Mengidentifikasi Ajaran dan Asas
Ikhtisar
Pengalaman pembelajaran ini mencakup konsep-konsep berikut:
-
Mengidentifikasi ajaran dan asas yang tersurat
-
Mengidentifikasi ajaran dan asas yang tersirat
-
Menulis pernyataan asas
Konsep Kunci
Pola pembelajaran yang diperkenalkan dalam pengalaman pembelajaran 5 ini menyediakan pokok-pokok yang membantu menanamkan Injil dalam benak dan hati kita. Dalam pengalaman pembelajaran ini, kita akan membahas mengidentifikasi ajaran dan asas.
Tujuan dari pengalaman pembelajaran ini adalah untuk menyediakan pendahuluan singkat terhadap aspek-aspek dari pola pembelajaran. Sewaktu Anda melayani sebagai guru seminari atau institut, Anda akan memiliki lebih banyak lagi kesempatan untuk belajar tentang dan mempraktikkan keterampilan-keterampilan ini.
Mengidentifikasi Ajaran dan Asas
-
Dalam perumpamaan tentang permata, seorang remaja putri bermimpi menemukan permata yang tak ternilai harganya.
-
Demikian juga, ketika kita menelaah tulisan suci kita dapat menemukan permata-permata tulisan suci yang dapat memberkati kehidupan kita.
Penatua Neal A. Maxwell (1926–2004) dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan:
“Brother dan sister sekalian, tulisan suci menawarkan kepada kita begitu banyak berlian yang bersifat ajaran. Dan ketika terang Roh menyinari beberapa permukaannya, itu berkilau dengan sensasi selestial dan menerangi jalan yang harus kita ikuti” (“According to the Desires of [Our] Hearts,” Ensign, November 1996, 21).
Permata-permata dalam pasir itu melambangkan ajaran penting dan asas-asas penting kebenaran yang terdapat dalam tulisan suci dan perkataan para nabi.
Ajaran dan Asas: Tersurat versus Tersirat
Dalam perumpamaan tentang permata, remaja putri berusaha untuk menemukan permata-permata berharga. Sewaktu dia mencari, dia menemukan beberapa dekat dengan permukaan dan yang lainnya lebih dalam di pasir. Demikian juga, Anda akan menemukan bahwa beberapa ajaran dan asas dinyatakan secara gamblang dalam tulisan suci dan mudah diidentifikasi. Yang lain tidak dinyatakan secara langsung dalam tulisan suci namun alih-alih tersirat. Ini memerlukan lebih banyak upaya untuk menemukan.
Ajaran dan Asas yang Tersurat |
Ajaran dan Asas yang Tersirat |
---|---|
Ajaran dan asas yang dinyatakan secara jelas dan gamblang dalam teks tulisan suci. |
Ajaran dan asas yang tidak dinyatakan secara langsung oleh penulis tulisan suci namun alih-alih tersirat dalam teks. |
Ketika berbicara tentang mengidentifikasi ajaran dan asas, Penatua Richard G. Scott (1928–2015) dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan:
“Carilah asas. Secara saksama pisahkan itu dari detail yang digunakan untuk menjelaskannya” (“Acquiring Spiritual Knowledge,” Ensign, November 1993, 86).
Pengingat terhadap pengalaman pembelajaran ini akan membantu dalam mengembangkan kemampuan Anda untuk mengidentifikasi baik ajaran dan asas yang tersurat maupun yang tersirat dalam penelaahan Anda. (Lihat juga Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan bagi Guru dan Pemimpin dalam Seminari dan Institut Religi [2012], 30).
Mengidentifikasi Ajaran dan Asas yang Tersurat
Ajaran dan asas yang tersurat adalah ajaran dan asas yang secara jelas dan gamblang disebutkan dalam teks tulisan suci.
Bacalah tulisan suci berikut untuk melihat contoh tentang ajaran dan asas yang dinyatakan secara jelas (penekanan dalam cetak tebal).
-
Yohanes 15:10—“Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.”
-
Kejadian 1:27—“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.”
-
Ajaran dan Perjanjian 59:23—“Tetapi belajarlah bahwa dia yang melakukan pekerjaan kesalehan akan menerima pahalanya, bahkan kedamaian di dunia ini dan kehidupan kekal di dunia yang akan datang.”
-
Helaman 3:27—“Demikianlah kita boleh melihat bahwa Tuhan penuh belas kasihan kepada semua yang akan, dengan ketulusan hati mereka, memanggil nama kudus-Nya.”
-
Ayub 36:5—“Ketahuilah, Allah itu perkasa, namun tidak memandang hina apa pun, Ia perkasa dalam kekuatan akal budi.”
Mengidentifikasi Ajaran dan Asas yang Tersirat
-
Dalam perumpamaan tentang permata, wanita muda itu tidak puas hanya menemukan permata yang ada di bawah permukaan pasir. Dia belajar bahwa dengan menggali lebih dalam di pasir dan dengan saksama menyaringnya, dia dapat menemukan permata-permata lain yang sangat berharga.
-
Demikian juga, sewaktu Anda menelaah tulisan suci, Anda dapat belajar untuk “menggali” dan “menyaring” melalui konteks dan isi tulisan suci untuk menemukan ajaran dan asas yang tersirat. Ini sering kali merupakan beberapa penemuan yang paling berharga dan penting yang akan Anda buat dalam penelaahan tulisan suci Anda. Menemukan ajaran dan asas yang tersirat memerlukan waktu dan pemikiran yang cermat.
Saran untuk Mengidentifikasi Ajaran dan Asas yang Tersirat
Buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil memberikan saran-saran berikut untuk membantu guru dan siswa mengidentifikasi ajaran dan asas yang tersirat:
-
Mencari hubungan sebab dan akibat
“Dengan menganalisis tindakan, sikap, dan perilaku individu atau kelompok dalam laporan tulisan suci, serta mengidentifikasi berkat atau konsekuensi yang datang sebagai akibatnya, asas Injil menjadi lebih terlihat” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil, 30).
“Sementara membaca Matius 4:1–11, saya mulai berfokus pada tindakan-tindakan Juruselamat dan bagaimana Dia berpuasa serta berdoa dalam upaya untuk ‘bersama Allah.’ Saya kemudian melihat bagaimana Dia menggunakan tulisan suci untuk mengusir godaan yang diarahkan kepada-Nya oleh sang musuh. Puasa, doa, dan penggunaan-Nya akan tulisan suci (sebab) menyediakan kekuatan rohani yang memadai untuk mengatasi godaan (akibat) Sewaktu saya melakukan penemuan ini, saya menulis pernyataan sederhana tentang asas dalam jurnal saya: Ketika kita berpuasa, berdoa, dan memahami tulisan suci, kita dapat memiliki kekuatan rohani yang lebih besar untuk mengatasi godaan.”
“Saya menemukan asas hebat yang tersirat dalam 1 Nefi 18:3. Nefi pergi ‘ke gunung dan sering berdoa kepada Tuhan.’ Sebagai akibatnya, Tuhan memperlihatkan kepadanya hal-hal besar. Sewaktu saya merenungkan pesan ini, saya menulis asas berikut di pinggir tulisan suci saya: Semakin saya berusaha untuk bersekutu dengan Tuhan dalam doa pribadi saya, semakin Dia akan menyatakan hal-hal besar kepada saya.”
-
Mengajukan pertanyaan
Asas-asas yang tersirat juga dapat diidentifikasi dengan mengajukan pertanyaan seperti yang berikut:
-
Apa pesan moral atau pokok dari kisah itu?
-
Mengapa menurut Anda penulis menyertakan peristiwa atau petikan ini?
-
Apa yang penulis maksudkan agar kita pelajari?
-
Apa saja kebenaran pokok yang diajarkan dalam petikan tulisan suci ini?
“Sementara membaca Ajaran dan Perjanjian 9, manakah yang berisikan nasihat Tuhan kepada Oliver Cowdery, yang telah gagal dalam upaya untuk membantu menerjemahkan Kitab Mormon, saya bertanya, ‘Apa moral atau pokok dari kisah itu?’ Satu asas yang tersirat yang datang ke benak saya adalah Menerima dan mengenali wahyu memerlukan upaya di pihak kita.”
“Dalam Alma 17–18, saya membaca Amon melayani Raja Lamoni tanpa memikirkan imbalan dan Raja Lamoni terkesan oleh kesetiaan Amon. Saya mendapati diri saya mempertanyakan, ‘Mengapa penulis menyertakan perincian ini dalam bab-bab tersebut?’ Sebagai jawaban terhadap pertanyaan ini, saya menulis asas yang berikut dalam tulisan suci saya: Sewaktu kita melayani orang lain dengan setia, kita dapat membantu mereka bersiap untuk menerima kebenaran-kebenaran Injil.”
-
-
Menyatakan ajaran dan asas Injil dengan sederhana dan jelas
Buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil mengajarkan bahwa “mengidentifikasi [ajaran dan] asas yang tersirat mencakup mengenali kebenaran-kebenaran yang diilustrasikan dalam kisah tulisan suci dan menyatakannya secara jelas dan ringkas” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil, 30). Menulis pernyataan-pernyataan ajaran dan asas dengan jelas dan lengkap membantu kita untuk mengartikulasikan pemikiran kita dan menangkap pesan tulisan suci yang Tuhan ingin berikan kepada kita.
Penatua B. H. Roberts (1857–1933) dari Tujuh Puluh mengajarkan:
“Untuk diketahui, kebenaran haruslah dinyatakan dan semakin jelas serta semakin lengkap pernyataan itu, akan semakin baiklah kesempatan yang dimiliki Roh Kudus untuk bersaksi kepada jiwa-jiwa manusia bahwa pekerjaan ini benar” (New Witnesses for God, 3 jilid [1909], 2:vii, dikutip dalam James E. Faust, “What I Want My Son to Know before He Leaves on His Mission,” Ensign, Mei 1996, 41).
Penatua Richard G. Scott (1928–2015)dari Kuorum Dua Belas Rasul menekankan:
“Adalah upaya yang amat berharga untuk mengorganisasi kebenaran yang kita kumpulkan pada pernyataan asas yang sederhana” (“Acquiring Spiritual Knowledge,” Ensign, November 1993, 86).
Sewaktu Anda melakukan sebagaimana yang Penatua Scott sarankan—“aturlah kebenaran yang [Anda] kumpulkan menjadi pernyataan asas sederhana”—Anda akan menemukan bahwa pernyataan ajaran atau asas yang paling bermanfaat memiliki beberapa karakteristik berikut:
-
Itu pernyataan lengkap.
-
Itu sederhana, jelas, dan ringkas.
-
Kebenaran-kebenaran yang dinyatakan adalah mendasar, tidak berubah, dan langgeng.
-
Itu sering menyarankan tindakan juga konsekuensi-konsekuensi terkaitnya.
-
Itu secara pribadi relevan.
Manakah dari karakter-karakter ini yang dapat Anda lihat dalam setiap pernyataan ajaran atau asas berikut?
-
Semakin saya berusaha untuk bersekutu dengan Tuhan dalam doa pribadi saya, semakin Dia akan menyatakan hal-hal besar kepada saya.
-
Ketika kita berpuasa, berdoa, dan memahami tulisan suci, kita dapat memiliki kekuatan rohani yang lebih besar untuk mengatasi godaan.
-
Yesus Kristus menderita bagi dosa-dosa saya.
-
Menerima dan mengenali wahyu memerlukan upaya di pihak saya.
-
Sewaktu saya melayani orang lain dengan setia, saya dapat membantu mereka bersiap untuk menerima kebenaran-kebenaran Injil.
Saksikan video “Identifying Doctrine and Principles” (7:09), tersedia di churchofjesuschrist.org. Dalam video ini, tiga guru membahas upaya-upaya mereka untuk mengidentifikasi ajaran dan asas dalam Lukas 5:1–11 menggunakan tiga saran yang dijelaskan di atas.
Catatlah dua atau tiga gagasan yang menonjol bagi Anda dari video itu dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuk padanya dan membagikannya kepada pemimpin atau kelompok latihan-jabatan Anda.
Dampak dari Mengidentifikasi Ajaran dan Asas
Saksikan video “Identifying Doctrine and Principles” (2:39), tersedia di churchofjesuschrist.org. Dalam video ini, sejumlah siswa seminari dan institut membagikan dampak yang belajar untuk mengidentifikasi ajaran dan asas miliki dalam penelaahan tulisan suci mereka. Sewaktu Anda menyaksikan, bayangkan dampak yang keterampilan ini dapat miliki dalam penelaahan tulisan suci Anda sendiri dan pada pengajaran serta pembelajaran yang akan terjadi di kelas Anda.
Rangkuman dan Penerapan
Asas-Asas untuk Diingat
-
Tujuan utama dari tulisan suci adalah untuk mengajarkan ajaran dan asas-asas Injil Yesus Kristus.
-
Ajaran terdiri dari kebenaran-kebenaran mendasar dan tidak berubah akan Injil Yesus Kristus.
-
Sebuah asas adalah kebenaran atau aturan abadi yang individu-individu dapat gunakan untuk membimbing mereka dalam membuat keputusan.
-
Beberapa ajaran dan asas dinyatakan secara jelas dan gamblang dalam teks tulisan suci, sementara yang lain hanya tersirat.
-
Mengidentifikasi ajaran dan asas yang tersirat mencakup menyatakannya secara jelas dan ringkas.
-
Mengidentifikasi ajaran dan asas-asas Injil dalam tulisan suci memerlukan upaya dan latihan yang penuh pemikiran.
“Seseorang tidak dapat secara jujur menelaah tulisan suci tanpa mempelajari asas-asas Injil karena tulisan suci telah ditulis untuk melestarikan asas-asas itu demi manfaat kita” (Marion G. Romney, “The Message of the Old Testament” [Church Educational System symposium on the Old Testament, 17 Agustus 1979], 3, si.churchofjesuschrist.org).
“Jadi, Bagaimana?”
Untuk mengakhiri pengalaman pembelajaran ini, tulislah beberapa hal yang akan Anda lakukan berdasarkan pada asas-asas yang telah Anda pelajari hari ini.