Mengadopsi Kemudian Mengadataptasikan Kurikulum Seminari
“Mengadopsi Kemudian Mengadataptasikan Kurikulum Seminari,” Pelatihan Kurikulum Seminari (2022)
“Mengadopsi Kemudian Mengadataptasikan Kurikulum Seminari,” Pelatihan Kurikulum Seminari
Mengadopsi Kemudian Mengadataptasi Kurikulum Seminari
Ada banyak cara yang efektif untuk bersiap mengajarkan Injil Yesus Kristus. Persiapan ini selalu mencakup dengan penuh doa menelaah firman Allah dan mencari bimbingan Roh Kudus untuk mengetahui bagaimana paling baik menolong mereka yang Anda ajar untuk diinsafkan kepada Yesus Kristus dan Injil-Nya. Untuk mencapai ini, pastikan untuk menelaah blok tulisan suci dalam jadwal Ikutlah Aku . Ini akan membantu Anda dalam persiapan pelajaran Anda sewaktu Anda meninjau kurikulum. Kurikulum akan membantu Anda mengidentifikasi asas dan doktrin esensial dalam blok tulisan suci, membantu siswa mengetahui, mengasihi, dan mengikuti Bapa Surgawi dan Yesus Kristus, serta mengikuti pola-pola terilhami dari pengajaran yang efektif.
Pertimbangkan nasihat ini oleh Presiden Dallin H. Oaks dari Presidensi Utama mengenai menggunakan kurikulum untuk mempersiapkan pelajaran seminari:
Pertama-tama kita mengadopsi [menerima], kemudian kita mengadaptasi [menyesuaikan]. Jika kita benar-benar memahami pelajaran yang akan kita berikan, maka kita dapat mengikuti Roh untuk mengadaptasinya. Tetapi ada godaan, ketika kita berbicara tentang fleksibilitas ini, untuk memulai dengan mengadaptasi alih-alih mengadopsi. Itu adalah keseimbangan. Itu adalah tantangan yang berkelanjutan. Tetapi pendekatan dengan mengadopsi terlebih dahulu dan kemudian mengadaptasi adalah cara yang baik untuk tetap pada landasan yang kuat.
Apa artinya mengadopsi dan mengadaptasi kurikulum sewaktu Anda mempersiapkan pelajaran?
Presiden Henry B. Eyring membantu kita memahami beberapa alasan kita mungkin perlu mengadaptasi kurikulum:
Ada lebih banyak saran untuk gagasan untuk diajarkan, cara untuk mengajarkannya, dan rujuk silang untuk digunakan daripada yang dapat kita gunakan. … Tetapi karena kita ingin siswa kita bertanya kepada Tuhan agar mereka dapat diterangi, kita harus memberkati mereka dengan teladan. Untuk melakukan itu kita dapat membaca kurikulum—setiap kata. Kita mungkin tidak memiliki waktu untuk menemukan dan menelaah setiap rujukan, tetapi Allah mengenal para siswa kita. …
… Tuhan mengetahui dengan sempurna apa yang [siswa] ketahui dan apa yang mereka butuhkan. Dia mengasihi mereka dan Dia mengasihi kita. Dan dengan bantuan-Nya kita … memilih bukan saja bagian-bagian dari kurikulum itu yang akan memperkenankan kita menggunakan sepenuhnya kuasa kita untuk mengajar tetapi juga yang akan menurunkan kuasa surga ke atas diri para siswa tersebut di kelas kita hari itu.
(“The Lord Will Multiply the Harvest” [malam bersama Pembesar Umum, 6 Februari 1998], ChurchofJesusChrist.org)
Menurut Anda mengapa penting untuk terlebih dahulu mengadopsi apa yang ada dalam materi pelajaran sebelum mengadaptasinya?
Bagaimana metode mempersiapkan pelajaran mungkin terlihat berbeda bagi seorang guru yang menggunakan kurikulum dan guru yang tidak?
Apa yang Dipertimbangkan Ketika mengadaptasi Pelajaran
Berikut adalah beberapa pertanyaan untuk dipertimbangkan sewaktu Anda mengadopsi dan mengadaptasi materi pelajaran:
Apa tujuan dari keseluruhan pelajaran dan juga bagian-bagian yang berbeda dari pelajaran?
Apa niat dari penulis yang diilhami, dan apakah adaptasi yang saya pertimbangkan selaras dengannya?
Apa alasan saya untuk berkeinginan mengadaptasi pelajaran? Apakah itu sekadar masalah preferensi pribadi, atau akankah perubahan itu memberi siswa pengalaman belajar yang lebih baik?
Apakah adaptasi saya selaras dengan dorongan Roh Kudus?
Anda mungkin perlu mengadaptasi pelajaran untuk
mengikuti dorongan Bapa Surgawi yang diterima melalui Roh Kudus. (Lihat studi kasus Brother Dube.)
memenuhi kebutuhan khusus atau unik, kemampuan, dan sumber daya-sumber daya siswa yang tersedia. (Lihat studi kasus Brother Dube dan Reyes.)