Bab 34
Memperkuat Para Orang Suci dengan Karunia Boh
Sebagai pemuda, Brigham Young dengan sungguh hati mencari agama yang memiliki semua karunia injil sebagaimana dinyatakan dalam Perjanjian Baru. Sebelum pembaptisannya, ia mendapat kesaksian kuat mengenai Gereja ketika Roh Kudus menerangi pengertiannya (lihat DNW, 9 Peb. 1854, 4). Selama pertemuan pertamanya dengan Joseph Smith di Kirtland, Brigham Young diberkati dengan karunia lidah (lihat MHBY-1, 4-5). Meskipun ini peristiwa langka dalam hidupnya, ia selalu bersukacita dalam beragam karunia roh yang dicurahkan kepadanya dan kepada para Orang Suci. ”Jika kita memiliki agama sang Juruselamat kita berhak atas berkat-berkat tepat seperti mereka pada zaman dahulu. Bukan berarti semuanya mendapat penglihatan, bukan semuanya mendapat mimpi, bukan semuanya mendapat karunia lidah atau menafsirkan bahasa lidah, tetapi setiap orang menerima sesuai dengan kesanggupannya dan dengan berkat dari sang Pemberi” (DNW, 27 Peb. 1856, 3).
Ajaran Brigham Young
Tuhan memberi karunia Roh untuk memperkuat dan memberkati kita, keluarga kita dan Gereja.
Karunia Injil diberikan untuk memperkuat iman orang yang percaya (DBY, 161).
Kita ditanya apakah tanda mengikuti orang percaya pada zaman kita seperti pada zaman dahulu. Kita menjawab, benar demikian. Orang buta melihat, orang lumpuh melompat, orang tuli mendengar, karunia nubuat dinyatakan, juga karunia penyembuhan, karunia wahyu, karunia lidah dan penafsirannya. Yesus berkata bahwa tanda-tanda ini akan mengikuti mereka yang percaya [lihat Markus 16:17]. Gereja dan KerajaanNya selalu mempunyai tanda-tanda ini yang mengikuti orang yang percaya pada segala abad ketika Gereja yang benar ada (DNSW, 19 Mei 1868, 1).
Saya telah mengatakan bahwa Kristus menetapkan dalam Gereja-Nya para Rasul dan Nabi; Ia juga menetapkan dalam gerejaNya para penginjil, pendeta dan pengajar; juga karunia Roh, seperti berbagai bahasa, menyembuhkan orang sakit, membedakan roh, dan berbagai karunia lainnya. Sekarang saya bertanya seluruh dunia, siapa yang telah menerima wahyu bahwa Tuhan telah menghentikan semua jabatan dan karunia ini dalam GerejaNya? Bukan saya. Saya menerima wahyu bahwa semua itu harus ada dalam Gereja, dan bahwa tidak ada Gereja [yang benar] tanpanya (DBY, 136).
Seandainya anda mematuhi tatacara Injil, dan tidak berbicara dengan karunia lidah pada hari ini, jangan risau. Andaikan anda tidak punya roh nubuat, tidak menjadi soal. Andaikan anda tidak menerima karunia khusus apapun yang disertai tiupan angin keras seperti pada hari Pantekosta, tidak ada keharusan khusus bahwa harus demikian. Pada hari Pantekosta ada keperluan khusus untuk itu, waktu itu masa kesulitan tersendiri. Beberapa pernyataan kuasa khusus dan kuat dari Yang Maha Kuasa diperlukan untuk membuka mata orang-orang dan memberitahukan mereka bahwa Yesus telah membayar hutang, dan sesungguhnya mereka telah menyalibkan Dia, yang, dengan kematian-Nya, telah menjadi Juruselamat Dunia. Diperlukan pada waktu itu untuk meyakinkan orang-orang (DBY, 161-62).
Iman. Ketika anda percaya akan asas-asas Injil dan memperoleh iman, yang adalah anugerah Allah, Ia menambahkan lebih banyak iman, menambahkan iman pada iman. Ia menganugerahkan iman kepada makhluk-makhlukNya sebagai karunia; tetapi para makhlukNya dalam pembawaan mereka memiliki hak istimewa untuk percaya injil adalah benar atau salah (DBY, 154).
Karunia Penyembuhan. Saya berada di sini untuk bersaksi kepada ratusan orang tentang contoh kejadian pria, wanita dan anak-anak yang disembuhkan oleh kuasa Allah, melalui penumpangan tangan, dan banyak orang telah saya lihat dibangkitkan dari gerbang kematian, dan dibawa kembali dari tepian kekekalan; dan beberapa orang yang rohnya benar-benar telah meninggalkan tubuhnya, kembali lagi. Saya bersaksi bahwa saya telah melihat orang sakit disembuhkan dengan penumpangan tangan, menurut janji Juruselamat (DBY, 162).
Sewaktu saya menumpangkan tangan pada yang sakit, saya mengharapkan kuasa penyembuhan dan pengaruh Allah untuk melalui diri saya kepada sang pasien, dan penyakit untuk pergi. Saya tidak mengatakan bahwa saya menyembuhkan semua orang yang saya beri penumpangan tangan; tetapi banyak telah disembuhkan di bawah pelayanan saya (DBY, 162).
Ketika kita siap, ketika kita adalah bejana yang kudus di hadapan Tuhan, suatu arus kuasa dari yang Maha Kuasa dapat melewati tabernakel si pemberi berkat ke sistem sang pasien, dan si sakit dijadikan sehat; pusing kepala, demam atau penyakit lain harus mundur (DBY, 162).
Saya terus menerus dipanggil, meskipun saya hanya kadang-kadang pergi, karena adalah hak istimewa setiap ayah, sebagai penatua di Israel, untuk beriman menyembuhkan keluarganya, sama seperti adalah hak istimewa saya untuk beriman dalam menyembuhkan keluarga saya; dan jika ia tidak melaksanakannya, maka ia tidak menikmati hak istimewanya. Ini sama saja baginya dengan meminta saya membelah kayunya dan memelihara keluarganya, karena jika ia sendiri punya iman maka ia tidak akan menyusahkan saya harus meninggalkan tugas-tugas lain agar dapat memenuhi permintaannya (DBY, 163).
Jika kita sakit, dan memohon Tuhan untuk menyembuhkan kita, dan untuk melakukan segalanya untuk kita yang perlu dikerjakan, menurut pengertian saya akan Injil keselamatan, saya dapat juga meminta Tuhan agar Ia menumbuhkan gandum dan jagung saya, tanpa saya harus membajak tanah dan menabur benih. Nampaknya konsisten bagi saya untuk menggunakan setiap cara penyembuhan yang berada dalam ruang lingkup pengetahuan saya, dan untuk memohon kepada Bapa saya di Surga, dalam nama Yesus Kristus, untuk menguduskan penggunaan itu bagi penyembuhan tubuh saya (DBY, 163).
Jika seandainya kita sedang berkelana di pegunungan,… dan seorang jatuh sakit, tanpa ada bahan obat apapun untuk penyembuhan dalam jangkauan kita, apa yang harus kita lakukan? Menurut iman saya, mohonlah kepada Tuhan yang Maha Kuasa untuk … menyembuhkan yang sakit. Inilah hak istimewa kita, ketika berada dalam situasi sedemikian sehingga kita tidak dapat memperoleh apa pun untuk menolong diri sendiri. Maka Tuhan dan para hambaNya dapat melakukan segalanya. Tetapi adalah kewajiban saya untuk mengerjakan, jika itu ada dalam kuasa saya (DBY, 163).
Kita meletakkan tangan kepada yang sakit dan mengharap mereka sembuh, dan berdoa kepada Tuhan untuk menyembuhkan mereka, tetapi kita tidak dapat selalu berkata bahwa Ia akan menyembuhkan (DBY, 162).
Nubuat, Wahyu dan Pengetahuan. Setiap pria dan wanita dapat menjadi pewahyu, dan memiliki kesaksian Yesus, yang merupakan roh wahyu, dan meramalkan pikiran dan kehendak Allah menyangkut diri mereka, menjauhi kejahatan, dan memilih apa yang baik (DBY, 131).
Pengetahuan saya adalah, jika anda mengikuti ajaran-Yesus Kristus dan para RasulNya, sebagaimana tercatat dalam Perjanjian Baru, setiap pria dan wanita akan memiliki Roh Kudus…. Mereka akan mengetahui hal-hal yang ada, yang akan terjadi, dan yang telah terjadi. Mereka akan mengerti hal-hal di surga, hal-hal di bumi dan hal-hal di bawah bumi, hal-hal mengenai waktu, dan hal-hal mengenai kekekalan, menurut berbagai pemanggilan dan kapasitas mereka [lihat A&P 88:78-79] (DBY, 161).
Carilah dengan tekun untuk mengetahui kehendak Allah. Bagaimana anda dapat mengetahuinya? Dalam hal berkaitan dengan diri anda sebagai pribadi, anda dapat memperolehnya langsung dari Tuhan; tetapi kalau berkenaan dengan urusan publik [Gereja], kehendakNya dipastikan melalui jalur semestinya, dan dapat diketahui melalui nasihat umum yang diberikan kepada anda dari sumber yang tepat (DBY, 136).
Jika Tuhan yang Maha Kuasa hendak menyatakan kepada seorang Imam Besar, atau kepada orang lain manapun selain presiden gereja, hal-hal yang benar, atau yang telah terjadi, atau yang akan terjadi, dan menunjukkan kepadanya nasib umat ini 25 tahun sejak sekarang, atau suatu ajaran baru yang dalam lima, sepuluh atau duapuluh tahun sejak waktu itu menjadi ajaran Gereja dan Kerajaan ini, tetapi yang belum dinyatakan kepada umat ini, dan dinyatakan kepadanya oleh Roh yang sama, utusan yang sama, suara yang sama, kuasa yang sama yang memberi wahyu kepada Joseph ketika ia masih hidup, maka itu merupakan berkat bagi Imam Besar, atau orang, itu; tetapi ia hendaknya jangan mudah membuka rahasia itu kepada orang ke dua di muka bumi, sampai Allah menyatakannya melalui sumber resmiNya untuk menjadi milik orang-orang pada umumnya. Sebab itu ketika anda mendengar para penatua berkata bahwa Allah tidak menyatakan melalui Presiden Gereja apa yang telah mereka ketahui, dan menceritakan berbagai hal luar biasa, pada umumnya anda boleh pastikan sebagai kebenaran Allah, bahwa wahyu yang mereka peroleh berasal dari Iblis, dan bukan dari Allah. Jika mereka telah menerimanya dari sumber semestinya, kuasa sama yang dinyatakan kepada mereka akan menunjukkan kepada mereka bahwa mereka harus menyimpan hal-hal yang dinyatakan itu dalam hati mereka sendiri, dan jarang mereka akan berkeinginan untuk memberitahunya kepada orang ke dua (DBY, 338).
Karunia Lainnya. Karunia melihat dengan mata alamiah adalah karunia juga seperti karunia lidah. Tuhan memberi karunia itu dan kita dapat memperlakukannya sekehendak kita berkenaan dengan melihat; kita dapat menggunakan penglihatan mata untuk kemuliaan Allah, atau untuk kehancuran kita sendiri.
Karunia berkomunikasi satu sama lain adalah karunia Allah, sebagaimana halnya dengan karunia nubuat, membedakan roh, lidah, penyembuhan atau karunia lainnya, meskipun penglihatan, rasa, dan bicara, dianugerahkan sedemikian umum sehingga tidak dianggap sebagai mukjizat seperti karunia yang telah disebutkan dalam Injil.
Kita dapat menggunakan berbagai karunia ini dan setiap karunia lainnya yang telah Allah berikan kepada kita, untuk pemujaan dan kemuliaan Allah, untuk melayani Dia, atau kita dapat menggunakannya untuk mencemarkan Dia dan usahaNya … Asas-asas ini benar berkaitan dengan karunia yang kita terima untuk tujuan khusus penggunaannya, agar kita dapat bertahan dan dipermuliakan dan supaya susunan yang telah kita terima tidak akan sampai pada suatu akhir, tetapi bertahan sampai segala kekekalan.
Dengan penerapan ketat berbagai karunia yang telah diberikan kepada kita, kita dapat memastikan bagi diri kita kebangkitan tubuh- tubuh yang sekarang kita miliki ini, yang dihuni roh kita dan ketika mereka bangkit, mereka akan dibuat murni dan kudus; kemudian mereka akan bertahan sampai segala kekekalan (DNW, 27 Agustus 1856,2).
Mukjizat memperkuat dan meneguhkan iman mereka yang mengasihi dan melayani Allah.
Mukjizat, atau pernyataan kuasa Allah yang luar biasa ini, bukanlah untuk mereka yang tidak percaya; tetapi untuk menghibur Orang-orang Suci, dan untuk memperkuat dan meneguhkan iman mereka yang mengasihi, takut akan, dan melayani Allah dan bukan untuk orang-orang luar (DBY, 341).
Anda telah menerima gagasan dari saya, bahwa bukanlah mukjizat yang diadakan di hadapan mata seorang yang meyakinkannya bahwa itu dari Allah, atau dari Iblis; namun, jika Tuhan berkehendak bahwa seseorang akan menyembuhkan yang sakit, maka orang tersebut dapat melakukannya; tetapi apakah itu untuk meyakinkan orang orang jahat bahwa si penyembuh diutus Allah? Tidak, itu sebagai berkat bagi Orang-Orang Suci, dan orang-orang jahat tidak ada kaitan dengannya, mereka tidak ada urusan untuk mendengarnya; itu untuk Orang-Orang Suci, ini terutama untuk manfaat mereka, dan mereka semata (DBY, 340).
Rencana Injil disusun sedemikian, sehingga mukjizat untuk membuat orang-orang percaya hanya akan menjadi kutukan bagi mereka. Ketika anda mendengar orang-orang menceritakan apa yang telah mereka lihat—bahwa mereka telah melihat dikerjakannya mukjizat yang besar dan penuh kuasa, dan mereka tidak dapat tidak percaya, ingatlah bahwa ”iblis-iblis percaya dan gemetar,” karena mereka tidak dapat tidak percaya [lihat Yakobus 2:19]. Ketika suara Gembala yang Baik didengar, mereka yang jujur hatinya percaya dan menerimanya. Adalah baik untuk merasakan dengan daya tangkap batin, untuk melihat dengan mata batin, dan untuk menikmati dengan sensasi roh yang abadi selamanya. Tidak seorang pun kecuali seorang pezinah [lihat Matius 12:39], orang cabul, kikir atau penyembah berhala, akan pernah menuntut suatu mujizat; dengan kata lain, seorang yang baik dan jujur tak akan pernah melakukannya (DBY, 340).
Orang-orang yang mengaku melihat paling banyak, mengenal dan mengerti paling banyak, dalam Gereja ini, dan yang telah bersaksi di hadapan jemaah besar, dalam nama Allah Israel, bahwa mereka telah melihat Yesus, dsb., adalah orang-orang yang sama yang telah meninggalkan Kerajaan ini, sebelum orang-orang lainnya yang telah hidup dengan iman [lihat Alma 32:21] (DBY, 342).
Pemberian Allah seluruhnya adalah mukjizat bagi keluarga manusia, sampai mereka memahaminya. Tidak ada mukjizat, hanya bagi mereka yang tidak tahu. Suatu mukjizat itu dianggap sebagai suatu hasil tanpa sebab, tetapi tidak ada hal seperti itu. Ada sebab bagi setiap hasil yang kita lihat; dan jika kita melihat suatu hasil tanpa mengerti sebabnya, kita menyebutnya sebuah mukjizat (DBY, 339).
Sewajarnyalah kalau saya percaya bahwa, jika saya membajak tanah dan menanam gandum, pada musim yang tepat saya akan menuai hasil panen gandum; ini adalah hasil wajamya. Demikian pula tepatnya dengan mukjizat yang dilakukan Yesus di bumi. Pada pesta perkawinan di Kana, daerah Galilea [lihat Yohanes 2:1-11], setelah semua anggur habis diminum, mereka menemui Juruselamat dan bertanya apa yang harus mereka lakukan. Ia memerintahkan mereka untuk mengisi tempayan mereka dengan air, dan setelah berbuat itu mereka ambil sebagian dari air itu dan mendapatkannya sebagai anggur. Saya percaya itu anggur asli; saya tidak percaya bahwa hal itu dilakukan berdasarkan asas seperti yang dilakukan zaman sekarang oleh orang-orang jahat, yang melalui cara yang mereka sebut psikologi, elektro-biologi, hipnotis, dsb., mempengaruhi manusia dan membuat mereka percaya bahwa air itu adalah anggur, dan hal-hal lain dengan sifat serupa. Juruselamat mengubah air menjadi anggur. Ia tahu cara memanggil unsur-unsur yang diperlukan untuk bergabung, untuk mengisi air tersebut dengan elemen-elemen anggur. Unsur-unsurnya ada di sekeliling kita; kita memakannya, meminum dan mengisapnya, dan Yesus, mengerti proses penggabungannya, tidak melakukan mukjizat kecuali bagi mereka yang tidak tahu mengenai proses itu. Ini sama halnya dengan wanita yang disembuhkan karena menyentuh jumbai jubahNya [lihat Matius 9:20-22]; ia disembuhkan oleh iman, tetapi bagi Yesus itu bukan mukjizat. Ia mengerti prosesnya dan meskipun Ia didesak-desak orang banyak, dari belakang dan depan, dan di setiap sisi, sehingga Ia hampir tidak dapat melangkah melewati mereka, pada saat wanita itu menyentuh Dia, Ia merasakan ada kuasa ke luar dari diriNya dan bertanya siapa yang telah menyentuhNya. Ini bukan mukjizat bagiNya. Ia memegang kuasa atas hidup dan mati di dalam tanganNya; Ia punya kuasa untuk menyerahkan hidupNya dan kuasa untuk mengambilnya kembali [lihat Yohanes 10:17-18]. Inilah yang dikatakanNya, dan kita harus percaya ini jika kita percaya akan sejarah Juruselamat dan kata-kata para Rasul yang tercatat dalam Perjanjian Baru. Yesus punya kuasa ini di dalam dan dari diriNya sendiri; Bapa mewariskannya kepadaNya; itu adalah warisanNya, Ia punya kuasa untuk menyerahkan hidupNya dan mengambilnya kembali. Ia memiliki kuasa dan kekuatan kehidupan di dalam diriNya dan ketika Ia berfirman ”Hidup” kepada orang-orang mereka pun hidup (DBY, 340-41).
Jika kita punya iman untuk merasakan bahwa kuasa kehidupan dan kematian ada dalam tangan kita, kita dapat berkata kepada penyakit, ”Pergilah engkau dalam nama Yesus, dan biarkan hidup dan kesehatan datang ke dalam sistem orang dari Allah ini, untuk meniadakan penyakit ini”; dan iman kita akan mendatangkan ini dengan menumpangkan tangan dengan melaksanakan tatacara Injil kudus (DBY, 342).
Roh Kudus membuka rahasia kerajaan bagi mereka yang mencari karunia-karunia terbaik dan mematuhi perintah-perintah.
Apa itu misteri? Kita tidak tahu, karena itu berada di luar pemahaman kita. Ketika kita berbicara mengenai misteri, kita berbicara mengenai ketidak jelasan kekal; karena apa yang diketahui, berhenti menjadi misteri; dan semua yang telah diketahui, kita dapat tahu sementara kita maju menurut tahapan kecerdasan kita. Apa yang secara kekal berada di luar pemahaman kecerdasan kita adalah misteri (DBY, 338-39).
Jika kita memeriksa pokok masalah ini dari dekat, kita akan tahu bahwa hanya sebagian yang amat kecil dari hal-hal mengenai Kerajaan yang pernah dinyatakan, bahkan kepada para murid. Jika kita siap menatap rahasia rahasia Kerajaan, sebagaimana adanya bersama Allah, maka ketika itu kita akan tahu bahwa hanya sebagian yang amat kecil saja yang telah diberikan di sana sini. Allah, melalui RohNya, telah menyatakan banyak hal kepada umatNya, tetapi hampir dalam semua kasus, Ia segera menutup penglihatan dalam pikiran. Ia akan membiarkan para hambaNya melihat hal-hal baka, barang sejenak, tetapi segera penglihatan itu ditutup dan mereka dibiarkan sebagaimana adanya, agar mereka dapat belajar bertindak menurut iman, atau sebagaimana para rasul mengartikannya, bukan berjalan menurut pandangan mata, tetapi menurut iman [lihat II Korintius 5:7] (DBY, 339).
Secepat anda membuktikan di hadapan Allah bahwa anda layak menerima misteri itu, jika anda ingin menyebutnya demikian, mengenai Kerajaan Surga—bahwa anda penuh keyakinan kepada Allah—bahwa anda tidak akan pernah mengkhianati suatu hal pun yang dikatakan Allah kepada anda—bahwa anda tidak pernah akan menyatakannya kepada tetangga apa yang tidak sepatutnya dinyatakan, secepat anda siap untuk dipercaya dengan hal-hal Allah, maka ada misteri sepanjang kekekalan untuk diberikan kepada anda [lihat Alma 26:22] (DBY, 93).
Maka, saudara-saudara, berkhotbahlah mengenai hal hal yang benar-benar kita percayai dan ketika kita sampai pada pokok ajaran yang kita tidak ketahui, meskipun kita punya alasan bagus untuk mempercayainya, [meskipun] jika falsafah kita mengajarkan bahwa itu benar, lewatkan saja dan ajarkan hanya kepada orang-orang apa yang kita ketahui (DBY, 338).
Seandainya saja mereka hidup selaras dengannya, sudah ada banyak yang diajarkan kepada para saudara seiman yang tinggal di sini selama bertahun-tahun untuk mempersiapkan mereka memasuki pintu yang sesak dan menuju Yerusalem Baru, dan siap untuk menikmati kebersamaan para malaikat kudus (DBY, 339).
Inilah rahasia Kerajaan Allah di atas bumi, untuk mengetahui cara memurnikan dan menguduskan kasih sayang kita, bumi tempat kita berdiri, udara yang kita hirup, air yang kita minum, rumah-rumah yang kita huni dan kota-kota yang kita bangun, sehingga ketika orang-prang asing datang ke negara kita, mereka boleh merasakan pengaruh kudus dan mengakui kuasa yang bagi mereka masih asing (DBY, 339).
Jika anda berkata bahwa anda menginginkan rahasia, perintah dan wahyu, saya menjawab bahwa hampir tidak ada hari sabat yang melewati anda, anda yang datang ke sini, tanpa anda menerima wahyu Yesus Kristus dicurahkan ke atas anda bagaikan air ke tanah (DBY, 343).
Saran Belajar
Tuhan memberi karunia Roh untuk memperkuat dan memberkati kita, keluarga kita dan Gereja.
-
Apa saja karunia Roh itu? Mengapa ini penting sehingga harus ada dalam Gereja Yesus Kristus yang dipulihkan? (Lihat juga I Korintius 12:4-11; A&P 46:10-26.)
-
Bagaimana kita dapat tahu ketika karunia Roh dinyatakan dalam hidup kita? Bagaimana kita dapat menggunakannya untuk memberkati orang lain?
-
Siapa yang bertanggungjawab untuk membedakan karunia roh dan penggunaannya dalam Gereja? (Lihat juga A&P 46:27; 107:18.) Bagaimana pemakaian karunia Roh dalam panggilan Gereja berbeda dengan pemakaian karunia-karunia dalam lingkungan pribadi atau keluarga?
Mukjizat memperkuat dan meneguhkan iman mereka yang mengasihi dan melayani Allah.
-
Apakah mukjizat itu? Apa tujuannya?
-
Apa artinya mendengar ”suara Gembala yang Baik” dan ”menikmati dengan sensasi roh yang abadi selamanya”? Bagaimana mukjizat dapat meneguhkan iman dan kesaksian kita? Mengapa bisikan Roh lebih meyakinkan daripada peragaan kuasa yang luar biasa? Bagaimana kita dapat lebih memperhatikan semua mukjizat dalam hidup kita? (Lihat juga 2 Nefi 27:23; Eter 12:12).
Roh Kudus membuka rahasia kerajaan bagi mereka yang mencari karunia-karunia terbaik dan mematuhi perintah-perintah.
-
Menurut Presiden Young, mengapa Allah menyatakan ” hanya sebagian yang amat kecil dari hal-hal mengenai Kerajaan”? (Lihat juga A&P 78:17-18.)
-
Bagaimana kita dapat membuktikan diri ”layak untuk menerima misteri”? (Lihat juga A&P 76:5-10).
-
Menurut Presiden Young, apa rahasia kerajaan Allah? (Lihat juga A&P 84:19-22.) Bagaimana suatu rahasia bagi seorang dapat menjadi kebenaran yang jelas dan sederhana bagi yang lainnya? Mengapa kita kadang-kadang tergoda untuk berspekulasi mengenai apa yang kita tidak ketahui?
-
Presiden Young berkata, ”hampir tidak ada hari sabat yang melewati anda tanpa anda menerima wahyu Yesus Kristus dicurahkan ke atas anda bagaikan air ke tanah.” Bagaimana kita dapat menyiapkan diri untuk menerima wahyu itu ketika kita menerima sakramen dan menguduskan hari sabat?