Ajaran-Ajaran Presiden
Bab 1: Yesus Kristus—Jalan Kita Satu-Satunya menuju Harapan dan Sukacita


Bab 1

Yesus Kristus—Jalan Kita Satu-Satunya Menuju Harapan dan Sukacita

“Jika kehidupan kita dan iman kita dipusatkan pada Yesus Kristus dan Injil-Nya yang dipulihkan, tidak ada yang pernah dapat keliru secara permanen.”

Dari Kehidupan Howard W. Hunter

Tema yang menonjol dalam ajaran-ajaran Presiden Howard W. Hunter adalah bahwa kedamaian, penyembuhan, dan kebahagiaan sejati hanya datang sewaktu seseorang berusaha untuk mengetahui dan mengikuti Yesus Kristus. Presiden Hunter mengajarkan bahwa “Jalan Kristus bukan saja jalan yang benar, tetapi pada akhirnya jalan satu-satunya menuju harapan dan sukacita.”1

Presiden Hunter juga berani dalam bersaksi tentang misi ilahi Juruselamat. “Sebagai seorang Rasul yang ditahbiskan dan saksi khusus bagi Kristus, saya memberikan kepada Anda kesaksian khusyuk saya bahwa Yesus Kristus sesungguhnya adalah Putra Allah,” dia menyatakan. “Dia adalah Mesias yang secara kenabian diantisipasi oleh para nabi Perjanjian Lama. Dia adalah Harapan Israel, yang untuk kedatangan-Nya anak-anak Abraham, Ishak, dan Yakub telah berdoa selama abad-abad panjang peribadatan yang ditentukan .…

Adalah melalui kuasa Roh Kudus saya memberikan kesaksian saya. Saya tahu akan kenyataan Kristus seolah-olah saya telah melihat dengan mata saya dan mendengar dengan telinga saya. Saya juga tahu bahwa Roh Kudus akan mengukuhkan kebenaran kesaksian saya di dalam hati semua orang yang mendengarkan dengan telinga iman.”2

Merasa terpanggil ke tempat-tempat di mana Yesus melayani, Presiden Hunter mengadakan perjalanan ke Tanah Suci lebih dari dua puluh empat kali. Penatua James E. Faust dari Kuorum Dua Belas mengatakan bahwa “Yerusalem bagaikan sebuah magnet baginya .… Hasratnya untuk berada di mana Juruselamat berjalan dan mengajar tampaknya tak terpuaskan. Dia menyukai semua pemandangannya dan suaranya. Dia terutama sekali menyukai Galilea. Tetapi dia menyukai satu tempat lebih dari segalanya. Dia akan selalu mengatakan, ‘Mari kita pergi ke Makam Taman sekali lagi saja, seperti yang pernah kita lakukan.’ Di sana dia akan duduk dan bermeditasiseakan-akan dia sedang menembus tabir di antara dirinya dan Juruselamat.”3.

Kristus memegang anak domba

“Seberapa sering kita berpikir tentang Juruselamat? Seberapa dalam dan seberapa bersyukur serta seberapa penuh pemujaan kita memikirkan kehidupan-Nya? Seberapa pentingnya Dia bagi kehidupan kita, setahu kita?”

Ajaran-Ajaran Howard W. Hunter

1

Kita harus mengenal Kristus lebih baik daripada seberapa baik kita sudah mengenal-Nya dan mengingat Dia lebih sering daripada seberapa sering kita sudah mengingat-Nya.

Anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir menyanyikan dengan khidmat:

Bila kukenangkan Yesus

Hatiku bersuka;

Tapi lebih suka kalau

‘Ku di hadirat-Nya .…

Seberapa sering kita berpikir tentang Juruselamat? Seberapa dalam dan seberapa bersyukur serta seberapa penuh pemujaan kita memikirkan kehidupan-Nya? Seberapa pentingnya Dia bagi kehidupan kita, setahu kita?

Misalnya, seberapa banyak dari hari biasa, seminggu kerja, atau bulan yang berlalu dengan cepat dibaktikan untuk “[mengenang] Yesus”? Barangkali bagi sebagian dari kita, tidak cukup.

Pasti kehidupan akan lebih damai, pasti pernikahan dan keluarga akan lebih kuat, tentu lingkungan tempat tinggal dan bangsa akan lebih aman dan lebih ramah serta lebih konstruktif jika lebih banyak Injil Yesus Kristus dapat mengisi hati kita dengan “bersuka.”

Kecuali kita memberi lebih banyak perhatian pada pikiran hati kita, saya bertanya-tanya harapan apa yang kita miliki untuk menuntut sukacita yang lebih besar, hadiah yang lebih menyenangkan itu: kelak bisa dengan “suka” melihat wajah-Nya dan berada “di hadirat-Nya.”

Setiap hari dari kehidupan kita dan dalam setiap musim sepanjang tahun …, Yesus menanyakan kepada kita masing-masing, seperti yang Dia lakukan setelah perjalanan-Nya masuk dengan kemenangan ke Yerusalem bertahun-tahun lalu, “Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?” (Matius 22:42).

Kita menyatakan bahwa Dia adalah Putra Allah, dan kenyataan dari fakta itu hendaknya lebih sering menggugah jiwa kita.4

Kita harus mengenal Kristus lebih baik daripada seberapa baik kita sudah mengenal-Nya dan mengingat Dia lebih sering daripada seberapa sering kita sudah mengingat-Nya; kita harus melayani-Nya dengan lebih berani daripada seberapa berani kita telah melayani-Nya. Kemudian kita akan meminum air yang bermata-airkan kehidupan kekal dan akan memakan roti kehidupan.5

Kristus mengajar kelompok

“Semoga kita menjadi pengikut Kritus yang lebih berbakti dan lebih disiplin. Semoga kita menghargai-Nya dalam pikiran kita dan mengucapkan nama-Nya dengan kasih.”

2

Yesus adalah satu-satunya sumber kita yang sejati akan harapan dan sukacita abadi.

Hati orang yang bertobat,

Berharap padamu.

Kepada yang menderita,

Betapa baik-Mu.

Betapa syair musik yang indah, dan betapa merupakan pesan pengharapan yang ditambatkan pada Injil Kristus! Adakah seseorang di antara kita, dalam semua lapisan masyarakat, yang tidak membutuhkan harapan dan mencari sukacita yang lebih besar? Ini adalah kebutuhan universal dan dambaan jiwa manusia, dan itu adalah janji-janji Kristus kepada para pengikut-Nya. Harapan diulurkan kepada “orang yang bertobat” dan sukacita datang kepada yang “berharap.”

Penyesalan harganya mahal—itu seharga kesombongan kita dan ketidakpekaan kita, tetapi khususnya itu seharga dosa-dosa kita. Karena, seperti yang ayah Raja Lamoni ketahui dua puluh abad yang lalu, inilah harga dari harapan yang sejati. “Ya Allah,” dia berseru, “akankah Engkau menyingkapkan diri-Mu kepadaku, dan aku akan melepaskan segala dosaku untuk mengenal Engkau … agar aku boleh dibangkitkan dari yang mati, dan diselamatkan pada hari terakhir.” (Alma 22:18). Ketika kita, juga, bersedia melepaskan semua dosa kita untuk mengenal-Nya dan mengikuti-Nya, kita, juga, akan dipenuhi dengan sukacita kehidupan kekal.

Dan bagaimana dengan yang lembut hati? Di dunia yang terlalu sibuk untuk menang melalui intimidasi dan berupaya untuk menjadi nomor satu, tidak ada kerumunan besar orang yang antre untuk membeli buku-buku yang mengajak menjadi lebih lembut hati. Tetapi orang yang lembut hati akan mewarisi bumi, suatu pengambilalihan usaha yang sangat mengesankan—dan dilakukan tanpa intimidasi! Cepat atau lambat, dan kita berdoa semoga lebih cepat daripada lebih lambat, setiap orang akan mengakui bahwa jalan Kristus bukan saja merupakan jalan yang benar, tetapi pada akhirnya jalan satu-satunya menuju harapan dan sukacita. Setiap lutut akan bertekuk dan setiap lidah akan mengakui bahwa kelemahlembutan lebih baik dari kebiadaban, bahwa kebaikan hati lebih hebat daripada pemaksaan, bahwa suara yang lembut menyingkirkan amarah. Pada akhirnya, dan lebih cepat daripadanya jika mungkin, kita harus menjadi lebih seperti Dia .…

Yesus, sumber sukacita,

Engkaulah pahala;

Jadilah kemuliaanku,

Untuk selamanya.

Itu adalah doa pribadi saya dan harapan saya bagi seluruh dunia .… Saya bersaksi bahwa Yesus adalah satu-satunya sumber sejati dari sukacita yang abadi, bahwa satu-satunya kedamaian abadi kita ada di dalam Dia. Saya sunguh berharap Dia menjadi “kemuliaan [kita]” sekarang, kemuliaan yang kita masing-masing dambakan secara individu dan satu-satunya hadiah kemenangan yang segenap manusia dan bangsa dapat secara permanen anggap berharga. Dia adalah hadiah kemenangan kita pada waktu ini dan dalam kekekalan. Setiap hadiah kemenangan lain pada akhirnya tidaklah berguna. Setiap kemegahan lain memudar seiring berjalannya waktu dan lenyap bersama segala unsur. Pada akhirnya, … kita akan tahu tidak ada sukacita sejati kecuali di dalam Kristus.

… Semoga kita menjadi pengikut Kritus yang lebih berbakti dan lebih disiplin. Semoga kita menghargai-Nya dalam pikiran kita dan mengucapkan nama-Nya dengan kasih. Semoga kita berlutut di hadapan-Nya dengan kelembutan hati dan belas kasihan. Semoga kita memberkati dan melayani orang lain agar mereka boleh melakukan hal yang sama.6

3

Kebutuhan terbesar di seluruh dunia adalah iman yang aktif dan tulus kepada Juruselamat dan ajaran-ajaran-Nya.

Ada orang yang menyatakan adalah kuno percaya pada Alkitab. Apakah kuno percaya kepada Allah, kepada Yesus Kritus, Putra Allah yang Hidup? Apakah kuno percaya pada kurban pendamaian-Nya dan kebangkitan? Jika demikian, saya menyatakan diri saya sendiri kuno dan Gereja adalah kuno. Dengan sangat sederhana Guru mengajarkan asas-asas kehidupan kekal dan pelajaran-pelajaran yang mendatangkan kebahagiaan kepada mereka yang beriman untuk percaya. Tampaknya tidaklah beralasan untuk menganggap perlunya memodernisasikan ajaran-ajaran Guru ini. Pesan-Nya berkenaan dengan asas-asas yang kekal.7

Di zaman ini, seperti di setiap zaman sebelum kita dan di setiap zaman yang akan mengikuti, kebutuhan terbesar di seluruh dunia adalah memiliki iman yang aktif dan tulus terhadap ajaran-ajaran dasar Yesus dari Nazaret, Putra yang hidup dari Allah yang hidup. Karena banyak orang menolak ajaran-ajaran tersebut, itu semakin menjadi alasan mengapa orang-orang percaya yang tulus pada Injil Yesus Kristus hendaknya mempermaklumkan kebenarannya dan memperlihatkan melalui teladan kuasa dan kedamaian dari kehidupan yang saleh dan lemah lembut .…

Bagaimana kita seharusnya bertindak ketika kita disakiti, disalahpahami, diperlakukan dengan tidak adil atau tidak baik, atau dizalimi? Apa yang seharusnya kita lakukan jika kita disakiti oleh mereka yang kita kasihi, atau dilewati dalam promosi jabatan, atau dikenakan tuduhan palsu, atau alasan-alasan kita diserang secara tidak adil?

Apakah kita balik melawan? Apakah kita mengirimkan batalyon yang lebih besar lagi? Apakah kita kembali pada prinsip mata ganti mata dan gigi ganti gigi, atau … apakah kita menyadari bahwa ini akhirnya justru membuat kita buta dan ompong? .…

Dalam keagungan kehidupan-Nya dan teladan dari ajaran-ajaran-Nya, Kristus memberi kita banyak nasihat dengan janji-janji pasti selalu terkait. Dia mengajar dengan kemegahan dan wewenang yang memenuhi dengan harapan orang yang terdidik dan yang tidak berpengetahuan, yang kaya dan yang miskin, yang sehat dan yang sakit.8

Berusahalah membangun kesaksian pribadi tentang Yesus Kristus dan pendamaian. Penelaahan tentang kehidupan Kristus dan kesaksian tentang realitas-Nya adalah sesuatu yang kita masing-masing hendaknya upayakan. Sewaktu kita memahami misi-Nya, dan pendamaian yang Dia lakukan, kita akan berhasrat untuk hidup lebih seperti Dia.9

Kristus di atas perahu bersama para Rasul

Juruselamat dapat menenangkan badai dalam kehidupan kita.

4

Sewaktu kita menjalankan iman kepada Juruselamat, Dia akan menenangkan goncangan-goncangan gelombang kehidupan kita.

Kita semua telah melihat sejumlah badai mendadak dalam kehidupan kita. Beberapa di antaranya … dapat menjadi hebat dan menakutkan serta berpotensi menghancurkan. Sebagai individu, sebagai keluarga, sebagai komunitas, sebagai bangsa, bahkan sebagai jemaat gereja, kita telah mengalami badai yang mendadak muncul yang membuat kita bertanya dengan satu atau lain cara, “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?” [Markus 4:38.] Dan dengan satu atau lain cara kita selalu mendengar dalam keheningan setelah badai berlalu, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” [Markus 4:40.]

Tak satu pun dari kita ingin berpikir bahwa kita tidak beriman, tetapi saya kira hardikan lembut Tuhan di sini sangatlah patut didapatkan. Yehova yang Agung ini, kepada siapa kita mengatakan kita percaya dan yang nama-Nya telah kita ambil ke atas diri kita, adalah Dia yang berfirman, “Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.” (Kejadian 1:6). Dan Dia juga adalah Orang yang berfirman, “Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihat an yang kering.” (Kejadian 1:9). Lebih lanjut, adalah Dia yang membelah Laut Merah, yangmemperkenankanbangsa Israel lewat di atas tanah kering. (Lihat Keluaran 14:21–22). Pastilah bukankahsuatu kejutan bahwa Dia dapat memerintahkan beberapa unsur mengamuk di Danau Galilea. Dan iman kita seharusnya mengingatkan kita bahwa Dia dapat menenangkan goncangan-goncangan gelombang kehidupan kita .…

Kita semua akan memiliki sejumlah kemalangan dalam kehidupan kita. Saya pikir kita dapat sangat yakin tentang itu. Beberapa darinya akan berpotensi menjadi hebat dan merusak serta menghancurkan. Sebagian darinya bahkan bisa menekan iman kita kepada Allah yang penuh kasih yang memiliki kuasa untuk memberikan pertolongan bagikepentingan kita.

Perihal kecemasan-kecemasan itu saya pikir Bapa kita semua itu akan berfirman, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Dan tentunya itu haruslah iman untuk seluruh perjalanan, seluruh pengalaman, kegenapan kehidupan kita, bukansekadarsekitar hal-hal kecil dan saat-saat bergejolak. …

Yesus berfirman, “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” (Yohanes 16:33.).10

5

Sewaktu kita memusatkan kehidupan kita kepada Juruselamat, kita tidak perlu takut, dan kekhawatiran kita akan diubah menjadi sukacita.

Saya cukup tahutentang kehidupan Anda yang sangat sibuk dan padat sehingga Anda kadang-kadang menjadi frustrasi. Anda bahkan mungkin sedikit khawatir dari waktu ke waktu. Saya tahu tentang semua itu. …

Pesan saya kepada Anda hari ini adalah “janganlah takut, kawanan kecil.”Ini adalah untuk mendorong Anda bersukacita dalam berkat-berkat besar kehidupan. Ini adalah untuk mengajak Anda merasakan kegembiraan besar dari kehidupan Injil dan kasih Bapa kita di Surga. Hidup adalah menyenangkan, bahkan di masa-masa sulit, dan ada kebahagiaan, sukacita, serta kedamaian pada perhentian-perhentian sepanjang perjalanan, dan porsi-porsi yang tanpa akhir darinya diujung jalan.

Pastilah, ada banyak hal yang dikhawatirkan—beberapa di antaranya hal-hal yang sangat serius—tetapi itulah mengapa kita berbicara dalam istilah Injil tentang iman, dan harapan, serta kasih amal. Sebagai Orang Suci Zaman Akhir, hidup kita adalah “hidup yang berkelimpahan,” dan kita berusaha untuk menekankan berkat-berkat dan kesempatan-kesempatan kita sementara kita tidak terlalu berfokus pada kekecewaan dan kekhawatiran kita.“Carilah dengan tekun, berdoalah selalu, dan percayalah,” kata tulisan suci, “dan segala sesuatu akan bekerja bersama demi kebaikanmu” (A&P 90:24). Saya ingin mengingatkan Anda tentang janji itu .…

Mohon ingat satu hal ini. Jika kehidupan kita dan iman kita dipusatkan pada Yesus Kristus dan Injil-Nya yang dipulihkan, tidak ada yang pernah dapatkeliru secara permanen. Sebaliknya, jika kehidupan kita tidak dipusatkan pada Juruselamat dan ajaran-ajaran-Nya, tidak ada keberhasilan lainyang pernah dapat benar secara permanen. …

Kita semua terkadang bergumul dengan masalah-masalah kesehatan—yang lain mengalaminya terus-menerus. Penyakit dan gangguan kesehatan adalah bagian dari beban kefanaan. Miliki iman dan bersikaplah positif. Kuasa imamat adalah nyata, dan ada begitu banyak hal yang baik dalam kehidupan, bahkan jika kita bergumul secara jasmani. Adalah sukacita untuk mengetahui bahwa tidak akan ada cedera atau penyakit dalam Kebangkitan.

Sebagian kekhawatiran kita mungkin datang dalam bentuk godaan. Yang lain mungkin adalah keputusan yang sulit berkaitan dengan pendidikan atau karier atau uang atau pernikahan. Apa pun beban Anda, Anda akan menemukan kekuatan yang Anda butuhkan dalam Kristus. Yesus Kristus adalah Alfa dan Omega, secara harfiah yang awal dan yang akhir. Dia bersama kita sejak awal hingga akhir, dan sebagai yang demikian Dia lebih daripada sekadar seorang penonton dalam kehidupan kita .…

Jika kuk yang kita pikul adalah dosa itu sendiri, pesannya sama. Kristus tahu beban penuh dosa-dosa kita, karena Dialah yang pertama memikulnya. Jika beban kita bukan dosa ataupun godaan, tetapi penyakit atau kemiskinan atau penolakan, sama saja. Dia tahu .…

Dia menderita jauh lebih banyak daripada dosa-dosa kita. Dia yang disebut Yesaya “seorang yang penuh kesengsaraan” (Yesaya 53:3; Mosia 14:3) mengetahui secara sempurna setiap masalah yang kita lalui karena Dia memilih untuk menanggung beban penuh segala kesusahan kita dan rasa sakit kita .…

Brother dan sister, Anda memiliki dan akan memiliki berbagai jenis kekhawatiran dan tantangan, tetapi rangkullah kehidupan dengan sukacita dan penuh iman. Telaahlah tulisan suci secara teratur. Berdoalah dengan sungguh-sungguh. Patuhilah suara Roh dan para nabi. Lakukan semampu Anda untuk menolong orang lain. Anda akan menemukan kebahagiaan besar dengan melakukan itu. Di suatu hari yang mulia kelak segala kekhawatiran Anda akan diubah menjadi sukacita.

Seperti yang Joseph Smith tuliskan kepada para Orang Suci yang sedang bergumul dari ruang selnya di Penjara Liberty:

Marilah kita dengan riang melakukan segala sesuatu yang berada dalam kuasa kita; dan kemudian bolehlah kita tetap bergeming, dengan keyakinan sepenuhnya, untuk melihat keselamatan dari Allah, dan untuk diungkapkannya lengan-Nya [A&P 123:17; penekanan ditambahkan].

[Dalam firman Tuhan kepada Nabi Joseph Smith:]

Janganlah takut, kawanan kecil; lakukanlah yang baik; biarlah bumi dan neraka bergabung melawanmu, karena jika kamu dibangun di atas batu karang-Ku, mereka tidak dapat berjaya .…

Pandanglah kepada-Ku dalam setiap pemikiran; janganlah ragu, janganlah takut.

Lihatlah luka-luka yang menusuk sisi tubuh-Ku, dan juga tanda paku di tangan dan kaki-Ku; setialah, taatilah perintah-perintah-Ku, dan kamu akan mewarisi kerajaan surga[A&P 6:34–37].11

Saran untuk Penelaahan dan Pengajaran

Pertanyaan

  • Pertimbangkan bagaimana Anda akan menjawab pertanyaan-pertanyaan Presiden Hunter di bagian 1. Bagaimana kita dapat menjadikan Yesus Kristus lebih penting dalam kehidupan kita? Bagaimana kita dapat menjadikan Dia lebih penting di dalam rumah kita? Bagaimana kita dapat mengenal Kristus dengan lebih baik daripada seberapa baik kita sudah mengenal-Nya?

  • Apa “harganya” untuk menerima pengharapan, sukacita, dan kedamaian yang Kristus tawarkan? (Lihat bagian 2). Kapan Anda pernah merasakan pengharapan, kedamaian, dan sukacita yang datang dari Juruselamat?

  • Mengapa menurut Anda “kebutuhan terbesar di seluruh dunia adalah iman yang aktif dan tulus kepada Juruselamat dan ajaran-ajaran Yesus dari Nazaret”? (Lihat bagian 3). Bagaimana Anda dapat memperlihatkan iman Anda terhadap ajaran-ajaran Kristus ketika Anda merasa “disakiti, disalahpahami, diperlakukan dengan tidak adil atau tidak baik, atau dizalimi?

  • Apa yang dapat kita pelajari dari ajaran-ajaran Presiden Hunter tentang rasa takut dan iman? (Lihat bagian 4). Bagaimana iman dapat menolong kita mengatasi rasa takut? Pikirkan tentang kejadian-kejadian ketika Juruselamat telah menenangkan badai dalam kehidupan Anda sewaktu Anda telah menjalankan iman kepada-Nya.

  • Bagaimana nasihat Presiden Hunter di bagian 5 dapat membantu kita “[merangkul] kehidupan dengan sukacita,” bahkan ketika kita mengalami dukacita, kekecewaan, dan penyakit? Bagaimana kita dapat mengembangkan sudut pandang kekal? Bagaimana Juruselamat telah menolong Anda memiliki kehidupan yang lebih berkelimpahan?

Tulisan Suci Terkait

Matius 11:28–30; Yohanes 14:6; 2 Nefi 31:19–21; Alma 5:14–16; 7:10–14; 23:6; Helaman 3:35; 5:9–12; A&P 50:40–46; 93:1

Bantuan Penelaahan

“Ketika Anda belajar, perhatikanlah dengan cermat gagasan-gagasan yang datang ke dalam benak Anda serta perasaan-perasaan yang datang ke dalam hati Anda” (Mengkhotbahkan Injil-Ku [2004], 21). Pertimbangkanlah untuk mencatat kesan-kesan yang Anda terima, bahkan meskipun itu seolah tidak berhubungan dengan kata-kata yang sedang Anda baca. Itu bahkan mungkin merupakan apa yang Tuhan ingin ungkapkan kepada Anda.

Catatan

  1. “Jesus, the Very Thought of Thee,” Ensign, Mei 1993, 65.

  2. “An Apostle’s Witness of Christ,” Ensign, Januari 1984, 70.

  3. James E. Faust, “Howard W. Hunter: Man of God,” Ensign, April 1995, 27.

  4. “Jesus, the Very Thought of Thee,” 63–64.

  5. “What Manner of Men Ought Ye to Be?” Ensign, Mei 1994, 64; lihat juga “He Invites Us to Follow Him,” Ensign, September 1994, 5.

  6. “Jesus, the Very Thought of Thee,”64–65.

  7. Dalam Eleanor Knowles, Howard W. Hunter (1994), 318.

  8. “The Beacon in the Harbor of Peace,” Ensign, November 1992, 18.

  9. The Teachings of Howard W. Hunter, diedit Clyde J. Williams (1997), 30.

  10. “Master, the Tempest Is Raging,” Ensign, November 1984, 33–35.

  11. “Fear Not, Little Flock” (ceramah yang disampaikan di Universitas Brigham Young, 14 Maret 1989), 1–2, 4–5; speeches. Byu. Edu.