Bab 20
Kerajaan Allah Bergerak Maju
“Merupakan urusan mereka yang mengaku terlibat dalam pekerjaan [Allah] untuk terus bergerak, untuk berjalan maju .… Sepanjang tetap ada langkah ke depan yang harus diambil, langkah itu hendaknya diambil.”
Dari Kehidupan Lorenzo Snow
Pada tahun 1844, sementara memenuhi penugasan di Amerika Serikat sebelah timur, Lorenzo Snow mendapat tahu bahwa Nabi Joseph Smith dan kakak lelakinya, Hyrum telah mati syahid. Dia berkata, “Berita tentang peristiwa sedih itu, tentu saja, sepenuhnya datang dengan tak terduga, dan menyambar diri saya dengan ketercengangan dan kesedihan yang dalam, yang tak ada kata-kata dapat gambarkan.” Dengan mematuhi petunjuk dari Kuorum Dua Belas Rasul, dia membuat persiapan untuk kembali ke rumahnya di Nauvoo, Illinois.1
Dia belakangan mengenang, “Terpikir oleh sebagian orang pada masa Joseph bahwa Gereja ini tidak dapat berkembang kecuali Joseph menuntun takdirnya, dan ketika waktunya tiba saat dia meninggalkan dunia ini sebagai seorang martir menuju dunia roh, para Orang Suci di seluruh kerajaan Allah amatlah terguncang. Itu adalah sesuatu yang tak terduga. Mereka nyaris tidak tahu bagaimana segala sesuatunya kemudian akan bergerak. Tanggung jawab [untuk memimpin Gereja] kemudian berpindah ke atas Kuorum Dua Belas Rasul; dan melalui berkat-berkat Allah ke atas diri mereka dan roh ilham yang berdiam dalam dada mereka, serta di bawah bimbingan dari Yang Mahakuasa, kerajaan bergerak maju.”2
Presiden kedua Gereja, Brigham Young, meninggal pada tahun 1877, setelah memimpin Gereja selama 33 tahun. Penatua Lorenzo Snow, yang pada waktu itu adalah anggota Kuorum Dua Belas, sekali lagi menyaksikan perubahan dalam kepemimpinan Gereja di bumi. Dia belakangan mengatakan bahwa Presiden Young, “Meninggal hampir dengan tak terduga. Para Orang Suci nyaris tidak dipersiapkan untuk itu. Namun kerajaan Allah tetap bergerak maju.”3
Ketika John Taylor, Presiden ketiga Gereja, meninggal pada tahun 1887, Penatua Snow meyakinkan kembali para Orang Suci, “Tuhan telah memandang patut sekarang untuk memanggil saudara kita terkasih, Presiden Taylor, menjauh dari pemandangan tentang penderitaan, pemandangan tentang kemartiran; dan Gereja tetap saja bergerak maju.”4
Pada tahun 1898, kira-kira 11 tahun setelah meyakinkan kembali para Orang Suci pada pemakaman Presiden Taylor, Lorenzo Snow mendapati dirinya sendiri dalam kebutuhan akan peyakinan kembali semacam itu. Dia sedang melayani sebagai Presiden Kuorum Dua Belas pada waktu itu. Presiden Wilford Woodruff sedang melayani sebagai Presiden Gereja, dan kesehatan fisiknya menurun. Presiden Snow tahu bahwa menurut garis suksesi yang telah ditegakkan, dia akan mengetuai Gereja jika dia hidup lebih lama daripada Presiden Woodruff. Suatu malam dia merasakan secara khusus terbebani oleh kemungkinan ini. Menganggap dirinya tidak memadai untuk memangku kepemimpinan di Gereja, dia pergi seorang diri ke sebuah ruangan di dalam Bait Suci Salt Lake untuk berdoa. Dia memohon kepada Allah untuk membiarkan Presiden Woodruff hidup, tetapi dia juga berjanji bahwa dia akan melaksanakan kewajiban apa pun yang Allah tuntut darinya.
Presiden Woodruff meninggal pada tanggal 2 September 1898, tidak lama setelah doa sungguh-sungguh Presiden Snow di dalam bait suci. Presiden Snow berada di Brigham City, kira 60 mil (100 kilometer) utara Salt Lake City, ketika dia menerima berita itu. Dia membuat rencana untuk melakukan perjalanan ke Salt Lake City dengan kereta api pada malam yang sama itu. Saat dia tiba, dia sekali lagi pergi ke ruangan pribadi di dalam bait suci untuk berdoa. Dia mengakui perasaan ketidakmemadaiannya tetapi juga mengutarakan kesediaannya untuk melakukan kehendak Tuhan. Dia memohon bimbingan dan menunggu jawaban, tetapi tidak ada yang datang. Jadi dia meninggalkan ruangan itu.
Saat memasuki sebuah lorong yang luas, dia menerima jawaban tersebut—dan keyakinan kembali—yang telah dia cari. Di hadapannya berdirilah Juruselamat yang telah bangkit, yang memberi tahu dia apa yang perlu dia lakukan. Presiden Snow belakangan memberi tahu cucu perempuannya, Alice Pond tentang pengalaman ini. Alice mencatat percakapan yang dia lakukan dengan kakeknya di Bait Suci Salt Lake.
“Di koridor besar yang menuju ke ruangan selestial, saya sedang berjalan beberapa langkah di depan kakek ketika dia menghentikan saya dan berkata, ‘Tunggu sebentar, Allie, kakek ingin memberi tahu kamu sesuatu. Tepat di sinilah Tuhan Yesus Kristus menampakkan diri kepada kakek pada saat kematian Presiden Woodruff. Dia memberi petunjuk kepada kakek untuk langsung saja serta mengorganisasi kembali Presidensi Utama Gereja sesegera mungkin dan tidak menunggu sebagaimana yang telah dilakukan setelah kematian para presiden sebelumnya, dan bahwa kakek harus menggantikan Presiden Woodruff.’
Kemudian kakek datang selangkah lebih dekat serta mengulurkan tangan kirinya dan berkata, ‘Dia berdiri tepat di sini, kira-kira tiga kaki (satu meter) di atas tanah. Kelihatannya seolah-olah Dia berdiri di atas sebuah lempengan dari emas yang padat.’
Kakek memberi tahu saya betapa mulianya sosok Juruselamat itu dan menggambarkan tangan, kaki, air muka dan jubah-Nya yang indah, yang semuanya sedemikian mulianya dalam putih dan kecemerlangannya sehingga dia nyaris tidak dapat menatap-Nya.
Kemudian [kakek] datang satu langkah lagi lebih mendekat serta menaruh tangan kanannya ke atas kepala saya dan berkata, ‘Sekarang, cucu, kakek ingin kamu mengingat bahwa inilah kesaksian dari kakekmu, bahwa dia memberitahumu dengan bibirnya sendiri bahwa dia dengan sebenar-benarnya melihat Juruselamat, di sini di dalam Bait Suci, dan berbicara dengan-Nya berhadapan muka.’”5
Pertemuan Presiden Snow bersama Juruselamat merupakan pengukuhan sakral tentang kebenaran yang telah dia ketahui selama bertahun-tahun—bahwa Yesus Kristus adalah kepala Gereja. Diilhami oleh kebenaran ini, Presiden Snow kerap kali bersaksi bahwa Gereja akan terus maju terlepas dari pertentangan. Dia mengutarakan rasa syukurnya atas kesempatan istimewa untuk berperan serta dalam pergerakan maju pekerjaan zaman akhir Tuhan. Pada konferensi umum Oktober 1898, dimana dia didukung sebagai Presiden Gereja, dia berkata, “Marilah kita menetapkan dalam hati kita, marilah kita di dalam hati bersaksi kepada Tuhan, bahwa kita akan menjadi umat yang lebih baik, umat yang lebih bersatu dalam Konferensi kita berikutnya daripada kita adanya hari ini. Ini hendaknya menjadi perasaan dan kebulatan tekad dari setiap pria dan wanita yang hadir dalam perhimpunan khusyuk ini. Saya merasakan di dalam hati saya bahwa saya akan mencoba untuk menjadi lebih berbakti daripada yang saya adanya pada waktu yang lalu untuk kepentingan kerajaan Allah dan pelaksanaan tujuan-tujuan-Nya”6 [lihat saran 1 pada halaman 285].
Ajaran-Ajaran Lorenzo Snow
Dalam penggenapan nubuat, Tuhan telah memulihkan Gereja-Nya di bumi.
Sebagai seorang hamba Allah saya memberikan kesaksian mengenai wahyu tentang kehendak-Nya di abad kesembilan belas. Itu datang melalui suara-Nya sendiri dari surga, melalui pernyataan pribadi dari Putra-Nya dan melalui pelayanan para malaikat kudus. Dia memerintahkan kepada semua orang di mana pun untuk bertobat, untuk berpaling dari jalan yang jahat dan hasrat yang tidak benar mereka, untuk dibaptis bagi pengampunan akan dosa-dosa mereka, agar mereka boleh menerima Roh Kudus dan datang ke dalam persekutuan dengan-Nya. Dia telah memulai pekerjaan penebusan yang dibicarakan oleh semua nabi kudus, orang bijak dan pelihat di segala zaman dan seluruh ras umat manusia.7
Mormonisme, suatu nama julukan untuk agama sejati Orang Suci Zaman Akhir, tidak mengaku sebagai suatu hal yang baru, kecuali untuk angkatan ini. Itu mempermaklumkan dirinya sendiri sebagai rencana keselamatan yang asli, diberlakukan di surga sebelum dunia ada, dan diungkapkan dari Allah kepada manusia di zaman-zaman yang berbeda. Bahwa Adam, Henokh, Nuh, Abraham, Musa dan orang-orang yang layak lainnya di zaman dahulu memiliki agama ini secara berkesinambungan, dalam serangkaian dispensasi, kita, sebagai suatu umat, sungguh percaya .… Mormonisme, singkatnya, adalah kepercayaan Kristen kuno yang dipulihkan, Injil zaman dahulu yang dibawa kembali—pada zaman ini untuk mengantar masuk dispensasi yang terakhir, memperkenalkan Milenium, dan menyudahi pekerjaan penebusan berkaitan dengan planet ini.8
Kita dapat melihat tangan dari Yang Mahakuasa menegakkan sebuah kerajaan yang dibicarakan dalam zaman yang telah lama berlalu oleh Daniel sang Nabi—sebuah kerajaan yang akan tumbuh dan menyebar sampai itu mengisi seluruh bumi [lihat Daniel 2:44], ketika terang dan kecerdasan akan disebarkan secara begitu meluas sehingga itu tidak akan lagi diperlukan bagi siapa pun untuk mengatakan kepada sesamanya, “Kenallah kamu Tuhan! Sebab semua akan mengenal-Nya, dari yang kecil hingga yang besar;” [lihat Yeremia 31:34] dan ketika Roh Tuhan akan dicurahkan ke atas semua daging pada tingkat yang sedemikian rupa sehingga para putra mereka dan putri mereka akan bernubuat, orang-orang tua mereka akan bermimpikan mimpi-mimpi, para pemuda mereka menyaksikan penglihatan-penglihatan [lihat Yoel 2:28], dan ketika tidak akan ada apa pun yang menyakiti atau menghancurkan di semua gunung kudus Tuhan [lihat Yesaya 11:9]9 [lihat saran 2 pada halaman 285].
Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir dibangun di atas landasan yang pasti, dan itu akan berlanjut untuk bergerak maju terlepas dari pertentangan.
Brother dan sister, Allah telah menegakkan Gereja dan Kerajaan-Nya di atas bumi demi manfaat dan berkat keluarga umat manusia, untuk membimbing mereka di jalan kebenaran, untuk mempersiapkan mereka bagi permuliaan di hadirat-Nya dan bagi kedatangan serta kerajaan-Nya yang mulia di atas bumi. Tujuan-tujuan-Nya akan dicapai terlepas dari segala pertentangan yang mungkin dibawa menentang mereka oleh orang-orang jahat dan kuasa-kuasa kegelapan. Segala sesuatu yang menghalangi pekerjaan ini akan disingkirkan. Tidak ada apa pun yang akan mampu menahan kuasa-Nya, tetapi segala sesuatu yang telah Dia tetapkan akan sepenuhnya dan secara sempurna dicapai. Kasih Allah bagi umat-Nya akan berlanjut serta bertahan dan mereka akan menang dalam daya-Nya.10
Sekarang, berbicaralah tentang kerajaan ini sedang dihancurkan! … Wah, Anda sekalian saja mencoba untuk memetik bintang-bintang dari cakrawala atau bulan atau matahari dari orbitnya! Itu tidak pernah dapat dicapai, karena ini adalah pekerjaan Yang Mahakuasa.11
Kerajaan Allah bergerak dengan kekuatan dan kuasa, dan dengan keberhasilan yang agung dan mulia.12
Pekerjaan ini dibangun di atas landasan yang pasti, didirikan di atas batu karang zaman .… Tidak masalah siapa yang hilang dalam perjalanannya dan yang menjadikan karam iman mereka, Gereja akan berlanjut.13
Gereja ini akan bertahan, karena itu berada di atas dasar yang kukuh. Itu bukanlah dari manusia; itu bukanlah dari penelaahan terhadap Perjanjian Baru atau Perjanjian Lama; itu bukanlah hasil dari pembelajaran yang kita terima di perguruan tinggi tidak juga seminari, tetapi itu telah datang secara langsung dari Tuhan. Tuhan telah memperlihatkannya kepada kita melalui asas pengungkapan Roh Kudus akan terang dan setiap orang dapat menerima roh yang sama ini.
… Dia memberi kita pengetahuan tentang apa yang akan kita lakukan, sejauh kita bersedia untuk mengurbankan hidup kita alih-alih bertindak bertentangan dengan pengetahuan itu. Dia membukakan bagi kita rahasia-rahasia kerajaan selestial, dan Dia secara terus-menerus menyampaikan kepada kita apa yang tidak pernah kita ketahui sebelumnya. Pengetahuan dan kecerdasan ini tumbuh ke atas diri kita secara berkelanjutan.
… Kita telah menerima terlalu banyak pengetahuan untuk dihalangi dalam tujuan kita. Mereka yang berhasrat untuk menganiaya dan menumbangkan Mormonisme, biarlah mereka meneruskan dan melakukan pekerjaan mereka .… Pekerjaan kita adalah untuk bertumbuh dalam pengetahuan tentang Allah, untuk menaati perintah-perintah Allah, untuk menjadi setia dan untuk terus meningkat serta menjadi lebih dan lebih sempurna sewaktu kita maju selama bertahun-tahun14 [lihat saran 3 pada halaman 285].
Kita adalah umat Allah, dan Dia akan melindungi kita sewaktu kita berjalan maju dan melakukan semua yang Dia tuntut.
Dalam banyak kejadian … dimana kehancuran umat Allah tampaknya menjelang, dan tampaknya tidak ada jalan untuk meloloskan diri, … secara tiba-tiba muncullah sesuatu atau hal lain yang telah dipersiapkan bagi keselamatan mereka untuk menghindari kehancuran yang segera datang. Kita menemukan ini dalam kasus bangsa Israel ketika dipimpin oleh Musa. Ketika mereka sampai di Laut Merah, dan pasukan Mesir di belakang mereka mengancam kehancuran mereka, tampaknya tidak ada jalan untuk meloloskan diri, tetapi pada saat yang tepat ketika pembebasan diperlukan, lihatlah, itu muncul dan mereka dibebaskan [lihat Keluaran 14:10–25].
Demikianlah itu dahulu adanya dan demikianlah itu akan senantiasa adanya dengan kita. Terlepas bahwa kesulitan-kesulitan kita mungkin tampak sangat hebat, namun akan ada sarana yang disediakan untuk pelolosan diri kita jika kita sendiri melaksanakan kewajiban-kewajiban yang diembankan ke atas diri kita sebagai anak-anak Allah. Tetapi mungkin menjadi perlu di masa mendatang—dan inilah pokok yang ingin saya sampaikan—bagi sebagian Orang Suci untuk memainkan peran Ester, sang ratu, dan bersedia mengurbankan apa pun dan segala sesuatunya yang dituntut dari tangan mereka untuk tujuan mengupayakan pembebasan para Orang Suci Zaman Akhir.
Pertama kita hendaknya tahu bahwa kita adalah umat Allah .… Merupakan urusan kita untuk melangkah ke depan seperti yang dilakukan Ester, dan bersedia mempertaruhkan segalanya untuk keselamatan orang-orang. Dalam mengupayakan tugasnya, Ester berkata, “Kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati” [lihat Ester 4:3–16] … Tetapi umat Allah tidak akan binasa. Akan selalu ada domba jantan yang tersangkut di semak belukar untuk pembebasan mereka [lihat Kejadian 22:13] .…
… Tuhan telah berfirman, “Telah Aku tetapkan dalam hati-Ku, bahwa Aku akan mengujimu dalam segala sesuatu, apakah kamu akan tinggal dalam perjanjian-Ku, bahkan sampai kematian, agar kamu boleh didapati layak; karena jika kamu tidak mau tinggal dalam perjanjian-Ku kamu tidak layak bagi-Ku” [lihat A&P 98:14–15]. Kita memiliki alasan untuk tetap hidup, kita memiliki segalanya kalau harus mati. Tetapi tidak ada kematian dalam masalah ini. Ada keselamatan dan ada kehidupan jika umat Allah—mereka yang menyebut diri mereka menurut nama Tuhan Yesus Kristus—akan menaati perintah-perintah-Nya dan melakukan apa yang dapat diterima dalam pandangan-Nya. Bukanlah dalam rencana Yang Mahakuasa untuk mengizinkan umat-Nya dihancurkan. Jika kita akan melakukan yang benar dan menaati perintah-perintah-Nya, Dia pastilah akan membebaskan kita dari setiap kesulitan15 [lihat saran 4 pada halaman 286].
Inilah waktunya bagi kita untuk merendahkan hati kita di hadapan Allah dan menunaikan pekerjaan yang telah Dia percayakan kepada kita.
Adalah urusan mereka yang mengaku terlibat dalam pekerjaan-Nya untuk terus bergerak, untuk berjalan maju, … tanpa menggerutu atau harus didesak; sepanjang tetap ada langkah ke depan yang harus diambil, langkah itu hendaknya diambil.16
Sekarang adalah waktunya bagi para Orang Suci Zaman Akhir merendahkan hati mereka di hadapan Yang Mahakuasa .… Sekarang adalah waktunya bagi para Orang Suci Zaman Akhir untuk menemukan dimana mereka telah membuat komitmen bagi diri mereka sendiri; adalah waktunya bagi para Orang Suci Zaman Akhir untuk bertobat dari dosa dan kebodohan mereka serta berseru kepada Yang Mahakuasa, agar bantuan-Nya boleh diberikan; … agar kita boleh berjalan maju dan menunaikan pekerjaan besar yang dipercayakan pada pengurusan kita.17
Kita terlibat dalam pekerjaan Allah. Harapan di hadapan kita adalah mulia, tetapi marilah kita diingatkan, dalam setiap pekerjaan tangan kita, bahwa kita adalah hamba Allah dan melakukan kehendak-Nya. Jangan biarkan integritas kita dirusak, tetapi iman kita secara berkelanjutan ditingkatkan sewaktu kita melangkah melewati kehidupan. Saya akan puas untuk bertindak dimana Sang Pemelihara telah menempatkan saya, dan bertanya kepada Tuhan apa yang dapat saya lakukan untuk membantu membangun kerajaan Allah di tempat itu, serta meminta-Nya untuk membantu saya mendapatkan pertahanan hidup bagi keluarga saya.18
Kita bisa meningkat dalam pengetahuan dan kuasa, dan dalam kemampuan kita untuk membangun kerajaan Allah di atas bumi, dan itu pun melalui ketekunan kita, kerendahan hati serta kesetiaan kita pada perjanjian-perjanjian yang telah kita buat.19
Mungkin tampaknya melalui ketidaktahuan kita dalam tidak memahami sepenuhnya cara-cara Tuhan dan tujuan-tujuan-Nya, bahwa dalam barisan maju kita dalam melaksanakan program di hadapan kita, kita terkadang datang pada suatu tempat perhentian untuk sementara waktu, tetapi kenyataannya adalah, tidak ada apa pun yang seperti itu dalam program tersebut, dan tidak dapat ada, sejauh orang-orang melanjutkan kerja mereka menaruh kepercayaan mereka pada janji-janji Allah .…
… Biarlah setiap orang menjadi setia dan sangat tekun dalam menaati perintah-perintah Allah, dan mengembangkan hasrat untuk melakukan kebaikan kepada mereka yang berada di sekitarnya; dan jika, saat memikirkan waktu yang lalu, kita mendapati kita belum bertindak secara ketat selaras dengan arahan suara hati dan tugas kita, marilah kita menjadikan diri kita benar di hadapan Allah dan manusia, agar kita boleh dipersiapkan untuk setiap peristiwa yang mungkin terjadi. Biarlah pekerjaan membangun bait suci dan rumah ibadat berlanjut; marilah [kita] terus mendidik anak-anak [kita] dan membesarkan mereka dalam rasa takut akan Tuhan, dan biarlah Injil tetap dibawa kepada bangsa-bangsa yang jauh .…
Ini adalah pekerjaan Allah, dan Dia mengarahkan jalan dan kemajuannya di bumi, dan pekerjaan ini hendaknya senantiasa menjadi yang paling utama dalam benak kita; dan sepanjang kita ditemukan di jalan kewajiban kita pasti dapat bertahan teguh dan tak tergoyahkan serta mantap dalam tujuan kita, dan dengan demikian menunjukkan kepada dunia iman dan pengabdian kita pada asas-asas kebenaran yang telah Allah ungkapkan .…
Tuhan sangat mungkin bisa menyebabkan tekanan yang berat untuk ditanggungkan ke atas diri kita, yang sedemikian yang akan menuntut pengurbanan besar dari tangan umat-Nya. Pertanyaannya bagi kita adalah, maukah kita melakukan pengurbanan itu? Pekerjaan ini adalah pekerjaan Yang Mahakuasa dan berkat-berkat yang kita cari yang telah dijanjikan, akan datang setelah kita membuktikan diri kita dan melewati cobaan-cobaan berat. Saya tidak memiliki perkataan yang khusus bagi umat ini bahwa ada, atau bahwa tidak ada, di hadapan mereka cobaan-cobaan berat yang mereka akan diminta untuk lewati; pertanyaannya bagi saya adalah, siapkah saya untuk menerima dan menempatkan dalam penggunaan yang tepat dan pantas berkat apa pun yang telah Tuhan simpan bagi saya bersamaan dengan umat-Nya; atau, sebaliknya, siapkah saya untuk melakukan pengurbanan apa pun yang mungkin Dia tuntut dari tangan saya? Saya tidak ingin memberikan bahkan abu dari sekam bagi agama apa pun yang tidak layak untuk hidup baginya dan yang tidak layak untuk mati baginya; dan saya tidak ingin memberikan banyak bagi [menghargai] orang yang tidak bersedia untuk mengurbankan segala miliknya demi kepentingan agamanya.
Ya, saya [katakan] kepada satu dan semua orang, Teruslah maju! Teruslah maju, dan lihatlah keselamatan Tuhan, dan janganlah tetap bergeming20 [lihat saran 5 pada halaman 286].
Saran untuk Penelaahan dan Pengajaran
Pertimbangkan gagasan-gagasan ini sewaktu Anda menelaah bab ini atau sewaktu Anda bersiap untuk mengajar. Untuk bantuan tambahan, lihat halaman vii–x.
-
Kajilah ulang laporan pada halaman 275–278. Menurut Anda apa maknanya mengatakan bahwa kerajaan Allah bergerak maju? Pengalaman-pengalaman apa yang telah menolong Anda melihat kerajaan Allah bergerak maju?
-
Dalam alinea terakhir pada halaman 278–281. Presiden Snow merujuk pada empat nubuat dalam Perjanjian Lama. Dengan cara apa nubuat-nubuat ini sedang digenapi dewasa ini?
-
Telaahlah ajaran-ajaran Presiden Snow tentang Gereja yang bergerak maju terlepas dari adanya pertentangan (halaman 280–283). Bagaimana ajaran-ajaran ini bisa menolong kita ketika orang-orang menganiaya kita karena iman kita? Bagaimana Anda telah menangani pertentangan terhadap kesaksian Anda?
-
Periksalah alinea ketiga dan keempat pada halaman 282. Ketika kita dituntut untuk melakukan pengurbanan, apa yang dapat kita pelajari dari teladan Ester? Dalam situasi seperti itu, bagaimana menurut Anda akan menolong kita untuk “tahu bahwa kita adalah umat Allah?”
-
Pada bagian akhir dari bab ini, Presiden Snow menasihati para anggota untuk membangun kerajaan Allah di mana pun telah Tuhan tempatkan mereka. Dengan cara apa upaya orang tua di rumah menolong membangun kerajaan Allah di seluruh bumi? Bagaimana para pengajar ke rumah dan pengajar berkunjung dapat membangun kerajaan Allah?
Tulisan Suci Terkait: Matius 24:14; Eter 12:27; Moroni 7:33; A&P 12:7–9; 65:1–6; 128:19–23