2019
Mengatasi Keputusasaan
Juli 2019


Mengatasi Keputusasaan

Semua orang mengalami putus asa, namun kekhawatiran kronis tentang kegagalan tidak hanya menghambat kemajuan Anda tetapi juga buruk bagi kesehatan mental Anda.

Mitos #1: Kita semua terlahir untuk menjadi bahagia.

Mitos #2: Kita tidak akan pernah mendapatkan apa yang kita perlukan untuk menjadi bahagia, jadi mengapa kita harus mencoba?

Hasil dari kedua mitos ini adalah keputusasaan—perasaan itu yang kita dapatkan ketika kita tidak memenuhi ekspektasi yang kita tentukan bagi diri kita sendiri, atau ketika kita bahkan tidak memiliki ekspektasi apa pun dan hanya menerima keadaan kita saat ini. Kegagalan sering terjadi sebelum keputusasaan, apakah kita merasa seperti kita dilahirkan sebagai suatu kegagalan, bahwa kita tidak dapat memenuhi syarat, atau bahwa kita sudah melakukan yang terbaik dan hasilnya masih tidak seperti yang kita inginkan.

Namun keputusasaan adalah bagian dari hidup, dan itu sesungguhnya dapat menjadi produktif ketika kita belajar cara mengatasinya. Jadi berikut adalah 10 kiat mengenai bagaimana mengubah keputusasaan Anda menjadi kemajuan:

  1. Kenali kegagalan dan ambillah tanggung jawab untuk bagian Anda di dalamnya. Ya ada saat-saat ketika hal-hal tidak berjalan mulus seperti yang kita inginkan, namun sebagian besar waktu, kita dapat melakukan sesuatu secara berbeda. Upayakan untuk belajar dari kegagalan Anda.

  2. Berdoalah mengenainya. Berdoa, bukan agar semuanya baik-baik saja sehingga Anda dapat bahagia lagi, namun untuk memahami, untuk menemukan pelajaran, dan untuk menemukan sikap positif sehingga Anda dapat melanjutkan.

  3. Memecahkan masalah. Mencemaskan adalah kontraproduktif. Cobalah mengubah pemikiran Anda dari bagian emosional otak Anda ke bagian logis—tempat di mana Anda mengumpulkan sumber daya untuk membuat rencana.

  4. Berdoalah kembali. Setelah Anda memiliki sebuah rencana yang baik untuk mengatasi keputusasaan, berdoalah memohon peneguhan bahwa rencana Anda adalah baik. Tuhan akan menolong Anda bergerak melampaui kegagalan yang menyebabkan keputusasaan.

  5. Mulailah bekerja. Jika Anda kehilangan pekerjaan Anda, bekerjalah dengan jumlah jam yang sama setiap hari mencari pekerjaan baru seolah Anda bekerja di pekerjaan Anda yang lama. Jika masalahnya adalah hubungan, mulailah bekerja memperbaiki kerusakan itu. Apa pun yang sedang Anda atasi—khususnya jika dosa menyebabkan Anda menjadi putus asa—bekerjalah untuk mengubah dan memenuhi gol-gol kecil.

  6. Lakukan satu hari setiap saat. Bahkan gol-gol yang adalah bagian dari rencana Anda seharusnya kecil dan seharusnya menggerakkan Anda ke arah yang benar.

  7. Gunakan jejaring dukungan Anda. Teman-teman dan keluarga adalah sumber daya yang luar biasa. Biarkan mereka tahu tentang situasi Anda tanpa menjadi terlalu dramatis. Teman-teman sejati akan mendengarkan dan mendukung. Terkadang telinga yang mendengarkan dengan baik dapat memiliki dampak yang besar.

  8. Mintalah berkat keimamatan. Tidak ada batasan untuk jumlah berkat keimamatan yang Anda dapat terima. Jika Anda memerlukannya, mintalah.

  9. Bertahanlah dengan kesabaran. Terkadang diperlukan waktu untuk masa sulit berakhir.

  10. Hitunglah berkat-berkat Anda. Buatlah daftar tentang semua hal yang Anda syukuri. Tambahkan padanya setiap hari dan ketahui bahwa pada akhirnya kebahagiaan menanti kita semua.

Ya, kehidupan itu berat. Itu berat bagi kita semua. Tetapi, iman kita bertumbuh sewaktu kita bereaksi terhadap pencobaan kita dalam cara yang membangun. Kita lebih cenderung merasakan kasih Allah bagi kita karena kita maju, melakukan yang terbaik semampu kita, dan memohon bantuan-Nya.