2022
Felipe Menemukan Jalan
November 2022


Pionir di Setiap Negeri

Felipe Menemukan Jalan

“Mohon bantu kami menemukan jalan kami,” Felipe berdoa.

Spread illustration of Felipe (age 10) and his mom walking through a jungle, late in the day. Felipe is pointing to palm trees above the jungle in the distance. The jungle scene continues across the whole spread.  Seven spot illustrations: 1. Map of Philippines 2. A tarsier, an animal found in the Philippines 3. An Latter-Day Saint temple illustration 4. Felipe and his wife on their wedding day. Just the figures from waist-up, no background needed 5. Felipe as he holds up a fish that he has caught 6. Simple family chart showing Felipe and his wife, four children (2 boys, 2 girls), and 10 grandchildren (5 boys, 5 girls).  7. Felipe at about age 19 as a missionary.

Felipe tahu hari mulai larut. Burung-burung telah berhenti berkicau, dan jangkrik-jangkrik bersenandung dengan keras. Dia dan ibunya telah berjalan di hutan selama lebih dari dua jam. Tetapi setiap jalan yang mereka ambil terlihat sama seperti sebelumnya. Mereka benar-benar tersesat.

Felipe menjadi sangat takut. Berapa lama mereka dapat bertahan hidup di hutan ini? Bagaimana pun, dia baru berusia 10 tahun. Itu tidak cukup usia untuk melawan seekor ular atau babi hutan! Dan makhluk menakutkan apa lagi yang mungkin berkeliaran mencari mangsa setelah matahari terbenam? Pemikiran itu membuat tulang punggungnya merinding.

Beranilah, dia berkata pada dirinya sendiri. Dia tahu harus berani.

Felipe berharap ayahnya ada di sana. Tetapi dia telah meninggal enam bulan lalu. Tanpa dia, segalanya sulit bagi Felipe dan ibunya. Mereka kehabisan uang dan makanan.

Felipe berharap mereka dapat segera tiba di rumah saudara perempuannya di sisi lain gunung. Dia dapat memberi mereka uang untuk membeli beras.

Dia mengucapkan doa dalam hatinya. “Bapa di Surga, tolong bantulah kami menemukan jalan kami. Tolonglah.

Kemudian sebuah pemikiran datang kepadanya: Carilah pohon-pohon kelapa. Felipe menengadah. Di sana, di kejauhan, ada hutan pohon kelapa. Dia dapat melihat pepohonan yang tinggi di atas hutan. Daun-daun kelapanya melambai tertiup angin. Untuk pertama kalinya dalam beberapa jam, Felipe merasakan pengharapan.

“Lihat!” Dia menunjuk pada pepohonan.

Ibunya memahami. Pohon kelapa berarti sebuah desa sudah dekat. Allah telah menjawab doa Felipe. Felipe meraih tangan ibunya. Bersama-sama mereka berjalan ke tempat yang aman sewaktu matahari terbenam di bawah pepohonan.

Felipe selalu ingat bagaimana Allah menjawab doanya. Terkadang dia berharap dia dapat mendengar suara Allah lebih baik seperti yang dia lakukan malam itu di hutan.

Kemudian suatu hari, delapan tahun kemudian, Felipe bertemu dengan beberapa misionaris. Mereka dari Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir. Mereka mengajarinya tentang para nabi yang hidup, yang mengucapkan firman Allah. Inilah yang Felipe harapkan!

Felipe bersemangat untuk bergabung dengan Gereja. Dia menjadi salah seorang misionaris pertama dari Filipina yang membagikan Injil di sana. Sekali lagi, Allah telah menunjukkan kepada Felipe ke mana harus pergi—dan Felipe tahu Allah akan senantiasa melakukannya.

Filipina memiliki lebih dari 7,600 pulau!

Negara ini adalah rumah bagi 70% dari spesies tanaman dan hewan dunia.

Segera Filipina akan memiliki delapan bait suci.

Felipe dan istrinya menabung uang selama satu tahun agar mereka dapat melakukan perjalanan ke bait suci untuk dimeteraikan.

Felipe senang memancing.

Felipe dan istrinya, Cora, memiliki 4 anak dan 10 cucu.

story PDF

Ilustrasi oleh Jomike Teijido