2023
Kedamaian untuk Menghadapi Badai Kehidupan
Maret 2023


“Kedamaian untuk Menghadapi Badai Kehidupan,” Untuk Kekuatan Remaja, Maret 2023.

Kedamaian untuk Menghadapi Badai Kehidupan

Tuhan Yesus Kristus berfirman kepada Anda selama badai dalam kehidupan Anda: “Diam, tenanglah!”

Gambar
Dieter F. Uchtdorf

Penatua Uchtdorf bersama kaum muda pada pengumuman BYU–Pathway Worldwide pada tanggal 7 Februari 2017.

Setelah satu hari penuh mengajar di tepi danau, Tuhan Yesus Kristus menyarankan kepada para murid-Nya agar mereka menyeberang ke sisi lain Danau Galilea. Setelah mereka berangkat, Yesus menemukan satu tempat untuk beristirahat di atas kapal dan tertidur.

Tak lama kemudian langit menjadi kelam, “lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air” (lihat Markus 4:37).

Beberapa murid Yesus adalah penjala ikan yang berpengalaman dan tahu caranya berlayar dengan kapal. Tetapi badai mengamuk, dan mereka mulai panik. Kapal tampak di ambang tenggelam.

Melalui semua itu, Yesus masih tidur.

Kita tidak tahu berapa lama para murid bergumul dalam badai, tetapi akhirnya mereka tidak dapat menunggu lagi. Mereka membangunkan Yesus dan berseru, “Guru, engkau tidak peduli kalau kita binasa?” (Markus 4:38).

Gambar
kapal di tengah laut

Ilustrasi oleh Adam Howling

Badai Kehidupan

Kita semua menghadapi badai-badai mendadak dalam kehidupan. Anda dapat melihat masalah-masalah di seluruh dunia atau keadaan Anda sendiri serta merasa tertekan, putus asa, dan kecewa. Hati Anda mungkin hancur bagi diri Anda sendiri atau seseorang yang Anda kasihi. Anda mungkin khawatir atau takut dan merasa bahwa harapan telah meninggalkan Anda selamanya.

Di saat-saat ini, Anda mungkin berseru seperti para murid Yesus, “Guru, engkau tidak peduli kalau aku binasa?”

Ketika saya seusia Anda, salah satu nyanyian pujian favorit saya adalah “Tuhan, Badai S‘dang Mengamuk.”1 Saya dapat membayangkan diri saya berada di dalam kapal ketika “gelombang pun menggunung!” Bagian yang krusial dan terindah dari nyanyian pujian tersebut adalah sebagai berikut: “Angin, ombak ‘kan tunduk pada-Mu: Tenanglah.” Kemudian datanglah pesan pentingnya: “Apa pun juga tak dapat menelan kapal ini yang membawa Tuhan langit bumi.”

Setelah para murid-Nya berseru meminta pertolongan, Yesus “bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: Diam! Tenanglah! Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali” (Markus 4:39).

Jika Anda mau menyambut Yesus Kristus, Sang “Raja Damai” (Yesaya 9:6), ke dalam kapal Anda, Anda dapat menemukan kedamaian di tengah badai yang bergolak dan menakutkan yang berputar-putar di dalam diri Anda dan di sekeliling Anda.

Kata-kata yang sama yang Yesus ucapkan di Danau Galilea pada malam penuh badai itu dahulu kala, Dia berfirman kepada Anda selama badai dalam kehidupan Anda: “Diam, tenanglah.”

Gambar
kapal-kapal dalam badai dan kedamaian

Bersandar pada Kuasa-Nya yang Menenangkan

Dapatkah Anda membayangkan bagaimana kiranya perasaan para murid setelah mereka melihat angin, hujan, dan danau mematuhi perintah Tuhan mereka? Yang dapat mereka katakan hanyalah: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?” (Markus 4:41).

Yesus Kristus tidaklah seperti siapa pun yang pernah hidup di bumi ini. Kristus datang untuk menyelamatkan kita. Di Taman Getsemani, Dia membayar harga bagi semua dosa kita. Dia juga menanggung semua rasa sakit dan dukacita kita. Penderitaan yang besar dan tak terbatas ini menyebabkan Dia mengeluarkan darah dari setiap pori (lihat Lukas 22:44; Ajaran dan Perjanjian 19:18).

Apa yang Tuhan lakukan karena kasih yang sempurna adalah di luar kemampuan saya untuk memahaminya. Tetapi saya tahu Dia telah melakukannya bagi saya, bagi Anda, dan bagi setiap jiwa yang pernah hidup atau akan pernah hidup. Dia memberikan segalanya agar kita dapat menerima segalanya.

Tidak seorang pun akan mengalami apa yang Yesus derita, tetapi Anda dan saya akan menghadapi badai-badai gelap dan pahit kita sendiri. Jika Anda mengangkat hati Anda kepada Tuhan, Dia akan menenangkan badai Anda, karena Dia telah mengalaminya semua. Dia menderita dengan sedemikian tidak mementingkan diri bagi Anda dan memiliki kuasa untuk memperkuat, menyemangati, dan memberkati Anda.

Dia berjanji, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Yohanes 14:27).

Cara-Cara Menuju Kedamaian

Tuhan Yesus Kristus telah memberi Anda cara-cara untuk merasakan kedamaian-Nya. Dia berfirman, “Belajarlah dari-Ku, dan dengarkanlah firman-Ku; berjalanlah dalam kelembutan hati Roh-Ku, dan kamu akan merasakan kedamaian di dalam Aku” (Ajaran dan Perjanjian 19:23).

Belajarlah mengenai Dia melalui menelaah kehidupan dan ajaran-ajaran-Nya dalam tulisan suci. Angkatlah jiwa Anda dalam doa. “Berdirilah … di tempat-tempat kudus,” termasuk bait suci (Ajaran dan Perjanjian 87:8; lihat juga 45:32).

Dengarkanlah firman-Nya dari para nabi yang hidup. Ikuti bimbingan Roh Kudus. Gunakan karunia ilahi pertobatan. Datanglah ke Gereja-Nya untuk mendapatkan penemanan, diajar, dan dipelihara oleh firman Allah yang baik.

Berjalanlah dalam kelembutan hati Roh-Nya dengan menjadikan rumah Anda sebuah tempat di mana Roh-Nya dapat dirasakan. Bantulah orang lain dan dengan penuh sukacita layanilah Dia. Ingatlah, “Yang benar pilih, akan ada damai.”2 Berusahalah untuk tetap setia dan untuk menjadi “pengikut Kristus yang damai” (Moroni 7:3).

Jika Anda mau belajar, mendengarkan, dan berjalan bersama Tuhan, maka datanglah janji besar-Nya: Anda akan memperoleh kedamaian-Nya.

Iman untuk Menjadi Tenang

Dengan iman kepada Tuhan Yesus Kristus, Anda dapat menjadi “tenang” ketika badai kehidupan menimpa Anda. Kedamaian mungkin tidak datang langsung seperti bagi para murid di Danau Galilea, tetapi Tuhan akan memperkuat Anda untuk melewati badai yang Anda hadapi.

Teman-teman terkasih, saya bersaksi bahwa Yesus Kristus hidup.

Dia mengasihi Anda.

Dia mengenal Anda.

Dia memahami Anda.

Dia tidak akan meninggalkan Anda tanpa penghiburan pada saat Anda membutuhkannya.

Kedamaian sejati datang hanya dalam dan melalui Dia. Kedamaian-Nya adalah bagi semua yang mau berpaling kepada-Nya.

Catatan

  1. “Tuhan, Badai S’dang Mengamuk,” Nyanyian Rohani, no. 38.

  2. “Yang Benar Pilihlah!,” Nyanyian Rohani, no. 108.

Cetak