Pria dan Wanita dalam Pekerjaan Tuhan
Dari ceramah kebaktian yang diberikan di Universitas Brigham Young pada tanggal 20 Agustus 2013.Untuk teks penuh dalam bahasa Inggris, kunjungi speeches.byu.edu.
Dalam rencana besar Bapa Surgawi kita yang diberkahi dengan imamat, pria dan wanita memiliki peran yang berbeda tetapi dinilai setara.
Saya percaya ada beberapa kebenaran yang baik wanita dan pria perlu pahami tentang peranan penting yang wanita miliki dalam memperkuat dan membangun kerajaan Allah di bumi. Dalam begitu banyak cara para wanita menjadi bagian penting dari Gereja. Jadi dengan bantuan Tuhan, saya ingin memberikan pujian kepada para wanita dan remaja putri yang setia dari Gereja. Kepada Anda para sister terkasih, di mana pun Anda tinggal di dunia, mohon ketahuilah tentang kasih yang besar bagi dan kepercayaan yang Presidensi Utama serta Dua Belas Rasul miliki kepada Anda.
Izinkan saya mulai dengan mengingatkan Anda tentang apa yang kita lakukan di bumi ini.
Kita adalah para putra dan putri terkasih dari Bapa Surgawi kita. Kita tinggal bersama Dia dalam kehidupan prafana. Untuk memenuhi misinya dalam “mendatangkan kebakaan dan kehidupan kekal bagi manusia” (Musa 1:39), Bapa Surgawi menciptakan sebuah rencana yang dirancang untuk menolong anak-anak-Nya mencapai potensi akhir mereka. Rencana Bapa kita menyatakan manusia harus jatuh dan dipisahkan dari Dia untuk sementara waktu melalui dilahirkan ke dalam kefanaan, memperoleh tubuh, dan memasuki suatu periode ujian dan percobaan. Rencana-Nya menyediakan seorang Juruselamat untuk menebus umat manusia dari Kejatuhan. Pendamaian Tuhan kita Yesus Kristus menyediakan cara melalui tata cara-tata cara Injil dan perjanjian-perjanjian sakral untuk kembali ke hadirat-Nya. Karena kita akan hidup di suatu lingkungan fana yang penuh dengan bahaya dan gangguan, Bapa Surgawi serta Putra-Nya tahu kita akan perlu mengakses kuasa yang lebih besar daripada kuasa kita sendiri. Mereka tahu kita akan perlu mengakses kuasa Mereka. Injil dan ajaran Kristus memberi semua orang yang mau menerimanya kuasa untuk memperoleh kehidupan kekal dan kuasa untuk menemukan sukacita dalam perjalanan.
Ada dari mereka yang mempertanyakan tempat wanita dalam rencana Allah dan dalam Gereja. Saya telah cukup diwawancarai oleh media nasional dan internasional untuk memberi tahu Anda bahwa kebanyakan jurnalis yang dengannya saya telah berurusan memiliki praduga umum mengenai topik. Selama bertahun-tahun banyak yang telah mengajukan pertanyaan yang menyiratkan bahwa wanita adalah warga kelas dua Gereja. Gagasan ini tidaklah benar.
Izinkan saya menyarankan lima pokok kunci bagi Anda untuk direnungkan perihal topik yang penting ini.
1. Allah Memiliki Rencana untuk Menolong Kita Memperoleh Kehidupan Kekal
Bapa Surgawi kita menciptakan baik pria maupun wanita, yang adalah putra dan putri roh-Nya. Ini berarti bahwa gender adalah kekal. Dia memiliki sebuah rencana yang dirancang untuk menolong semua yang memilih untuk mengikuti Dia dan Putra-Nya, Yesus Kristus, memenuhi takdir mereka sebagai ahli waris kehidupan kekal.
Seandainya permuliaan akhir kita adalah gol dan tujuan penting Mereka dan seandainya Mereka adalah mahatahu dan sempurna, sebagaimana kita tahu Mereka adanya, maka Mereka memahami cara terbaik untuk mempersiapkan, mengajar, dan menuntun kita agar kita memiliki peluang terbesar untuk memenuhi syarat bagi permuliaan.
Kebanyakan orang memiliki keluarga atau teman yang telah terlibat dalam berbagai isu sosial yang menyulitkan. Berdebat tentang isu-isu tersebut biasanya tidak membuahkan resolusi apa pun dan, kenyataannya, dapat menciptakan perselisihan. Ada sejumlah pertanyaan tentang kedudukan Gereja mengenai isu-isu sensitif yang sulit untuk dijawab menurut kepuasan siapa pun. Tetapi, ketika kita mencari Tuhan dalam doa mengenai bagaimana merasakan dan apa yang harus dilakukan dalam situasi ini, kesan datang: “Apakah Anda memercayai Yesus Kristus dan apakah Anda mengikuti Dia dan Bapa?” Saya percaya kebanyakan orang dalam Gereja pada suatu atau di saat lain akan mempertanyakan apakah mereka dapat melakukan semua yang mereka diminta untuk lakukan. Namun jika kita sungguh-sungguh memercayai Tuhan, kepastian datang: “Saya memercayai Yesus Kristus, dan saya bersedia melakukan apa pun yang Dia butuhkan saya untuk lakukan.” Karena itu kita maju terus. Betapa luar biasanya kata-kata “Saya memercayai Yesus Kristus!”
Kesaksian kita dan kedamaian pikiran serta kesejahteraan kita dimulai dengan kesediaan untuk percaya bahwa Bapa kita di Surga sesungguhnya mengetahui yang terbaik.
2. Gereja Diatur melalui Kunci-Kunci Imamat
Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir adalah Gereja Tuhan, dan Gereja-Nya diatur oleh dan melalui wewenang imamat dan kunci-kunci imamat. “Kunci-kunci imamat adalah wewenang yang Allah telah berikan kepada para pemimpin imamat untuk mengarahkan, mengendalikan, dan mengatur penggunaan imamat-Nya di atas bumi.”1
Mereka yang memiliki kunci-kunci imamat—baik itu seorang diaken yang memiliki kunci-kunci untuk kuorumnya atau uskup yang memiliki kunci-kunci untuk lingkungannya atau Presiden Gereja, yang memegang semua kunci—secara harfiah memungkinkan bagi semua yang melayani atau bekerja dengan setia di bawah arahan mereka untuk menjalankan wewenang imamat serta memiliki akses pada kuasa imamat.
Semua pria dan semua wanita melayani di bawah arahan dari mereka yang memiliki kunci-kunci. Inilah caranya Tuhan mengatur Gereja-Nya.
Izinkan saya mengulangi sesuatu yang saya nyatakan dalam konferensi umum April 2013. “Dalam rencana besar Bapa Surgawi kita yang diberkahi dengan imamat, pria memiliki tanggung jawab unik untuk melaksanakan imamat, tetapi mereka bukanlah imamat itu sendiri. Pria dan wanita memiliki peran yang berbeda tetapi dinilai setara. Sebagaimana halnya seorang wanita tidak bisa mengandung anak tanpa seorang pria, demikian pula seorang pria tidak bisa sepenuhnya menjalankan kuasa imamat untuk membentuk keluarga kekal tanpa seorang wanita .… Dalam sudut pandang kekal, baik kuasa prokreasi maupun kuasa imamat dimiliki bersama oleh suami dan istri.”2
Mengapa para pria ditahbiskan dalam jabatan-jabatan imamat sedangkan wanita tidak? Presiden Gordon B. Hinckley (1910–2008) menjelaskan bahwa Tuhanlah, bukan manusia, “yang menetapkan bahwa pria dalam Gereja-Nya yang hendaknya memegang imamat’ dan bahwa Tuhan juga yang memberkahi wanita dengan “kemampuan untuk melengkapi organisasi yang besar dan menakjubkan ini, yaitu Gereja dan kerajaan Allah”….3 Setelah semua diucapkan dan dilakukan, Tuhan telah menyatakan mengapa Dia mengorganisasi Gereja-Nya sebagaimana yang telah Dia lakukan.”
Hendaklah kita tidak melupakan bahwa kira-kira setengah dari semua ajaran yang terjadi dalam Gereja dilakukan oleh para sister. Kebanyakan dari kepemimpinan yang disediakan berasal dari para sister kita. Banyak kesempatan dan kegiatan pelayanan direncanakan dan diarahkan oleh para wanita. Nasihat dan peran serta dari para wanita dalam dewan-dewan lingkungan dan pasak dan dalam dewan-dewan umum di kantor pusat Gereja menyediakan wawasan, hikmat, serta keseimbangan yang diperlukan.
Dibutuhkan baik pria yang menghormati wanita dan karunia-karunia rohani khas yang mereka miliki maupun wanita yang menghormati kunci-kunci imamat yang dipegang oleh pria untuk mengundang berkat-berkat penuh dari surga dalam upaya apa pun di Gereja.
3. Pria dan Wanita Adalah Setara Pentingnya
Pria dan wanita adalah setara dalam pandangan Allah dan dalam pandangan Gereja, namun setara tidak berarti mereka sama. Tanggung jawab dan karunia-karunia ilahi pria dan wanita berbeda dalam sifatnya namun tidak dalam kepentingan maupun pengaruhnya. Ajaran Gereja kita menempatkan wanita setara namun berbeda dari pria. Allah tidak memandang salah satu gender lebih baik atau lebih penting daripada yang lain. Presiden Hinckley menyatakan kepada para wanita bahwa “Bapa Kekal kita … tidak pernah bermaksud bahwa Anda kurang kemuliaannya daripada ciptaan-ciptaan-Nya.”4
Pria dan wanita memiliki karunia yang berbeda, kekuatan yang berbeda, dan cara pandang serta kecenderungan yang berbeda. Itulah salah satu alasan dasar mengapa kita saling membutuhkan. Dibutuhkan seorang pria dan seorang wanita untuk menciptakan sebuah keluarga, dan dibutuhkan seorang pria dan seorang wanita untuk melaksanakan pekerjaan Tuhan. Suami dan istri yang dengan saleh bekerja bersama saling melengkapi. Marilah kita berhati-hati agar kita tidak berupaya untuk mengotak-atik rencana dan tujuan Bapa Surgawi dalam kehidupan kita.
4. Semua Diberkati Melalui Kuasa Imamat
Ketika pria dan wanita pergi ke bait suci, mereka berdua diberkahi dengan kuasa yang sama, yaitu kuasa imamat. Sementara wewenang keimamatan diarahkan melalui kunci-kunci imamat, dan kunci-kunci imamat dipegang hanya oleh para pria yang layak, akses pada kuasa dan berkat-berkat imamat tersedia untuk semua anak Allah.
Bapa kita di Surga murah hati dengan kuasa-Nya. Semua pria dan semua wanita memiliki akses pada kuasa ini untuk bantuan dalam kehidupan kita sendiri.Semua yang telah membuat perjanjian-perjanjian sakral dengan Tuhan dan yang menghormati perjanjian-perjanjian tersebut berhak untuk menerima wahyu pribadi, diberkati dengan pelayanan para malaikat, untuk berkomunikasi dengan Allah, menerima kegenapan Injil, dan, pada akhirnya, menjadi ahli waris bersama Yesus Kristus dari semua yang Bapa kita miliki.
5. Kita Perlu Mengetahui dan Memberikan Kesaksian tentang Ajaran
Kita membutuhkan wanita Gereja untuk mengetahui ajaran Kristus dan memberikan kesaksian tentang Pemulihan dalam setiap cara yang Anda mampu. Belum pernah ada zaman yang lebih kompleks dalam sejarah bumi. Setan dan para pengikutnya telah menyempurnakan senjata mereka selama beribu-ribu tahun, dan mereka berpengalaman dalam menghancurkan iman dan kepercayaan kepada Allah serta kepada Yesus Kristus di antara keluarga umat manusia.
Kita semua—pria, wanita, dewasa muda, remaja, dan anak lelaki serta anak perempuan—memiliki Tuhan dan Gereja-Nya untuk membela, melindungi, dan menyebar di seluruh bumi. Kita membutuhkan lebih banyak suara yang berbeda dan berpengaruh serta iman para wanita. Kita membutuhkan Anda untuk mempelajari ajaran dan untuk memahami apa yang kita percayai sehingga Anda dapat memberikan kesaksian Anda tentang kebenaran akan segala hal—baik kesaksian tersebut diberikan di sekitar api unggun, di perkemahan Remaja Putri, dalam pertemuan kesaksian, di sebuah blog, atau di Facebook. Hanya Anda yang dapat memperlihatkan kepada dunia seperti apa para wanita Allah yang telah membuat perjanjian itu dan percaya.
Para sister, lingkup pengaruh Anda adalah lingkup yang unik—lingkup yang tidak bisa diduplikasi oleh para pria. Tidak seorang pun yang dapat membela Juruselamat kita dengan persuasi atau kuasa lebih apa pun daripada Anda, para putri Allah, dapat melakukannya—Anda memiliki kekuatan dan keyakinan batin seperti itu. Kuasa dari suara wanita yang telah diinsafkan adalah tak terukur, dan Gereja membutuhkan suara Anda sekarang dan lebih dari kapan pun.
Saya meninggalkan kepada Anda saksi dan kesaksian saya bahwa kita berada di suatu zaman ketika kita harus berdiri dalam persatuan. Kita harus berdiri bersama—pria dan wanita, remaja putra dan remaja putri, anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan. Kita harus berpihak pada rencana Bapa Surgawi kita. Kita harus membela Dia. Dia telah ditolak. Kita tidak bisa berdiri sia-sia sebagai anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir dan membiarkan itu terus terjadi tanpa menjadi cukup berani untuk membiarkan suara kita didengar.
Semoga Allah memberkati Anda untuk memiliki keberanian untuk menelaah dan mengetahui kebenaran-kebenaran sederhana Injil dan kemudian membagikannya di setiap kesempatan yang Anda miliki.