Pesan Pemimpin Area Asia
“Perlunya Kita untuk Bertobat”
Tak lama setelah pembaptisan saya, saya ditugasi untuk merekam bagian dari penerjemahan sebuah filmstrip berbahasa Thai yang berjudul “Pemulihan,” karena belum ada teknologi yang canggih di masa itu. Sebuah kalimat yang harus saya baca adalah “Aku adalah orang berdosa, dan aku membutuhkan Tuhan.” Saya telah merenungkan mengapa saya dipilih untuk membacakan baris itu. Bagaimana Tuhan mengetahui apa yang saya perlukan? Kalimat itu diam-diam terngiang di telinga saya. Saya tahu Tuhan telah memilih saya sebagai seseorang yang benar-benar membutuhkan Dia. Tuhan berfirman, “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”1 Tuhan lebih lanjut berfirman, “… Dia membangunkan mereka dari tidur yang nyenyak, dan mereka terbangun kepada Allah.”2 Saya adalah salah seorang dari mereka yang kini terbangun. Seiring waktu berlalu, saya menyadari bahwa pertobatan adalah sebuah proses belajar, bertumbuh, dan memperbaiki diri. Kapan pun saya menoleh ke belakang, saya melihat diri saya sebagai orang yang telah berubah untuk menjadi lebih baik. Presiden Nelson mengajarkan pertobatan dengan harapan, sukacita, dan kasih, menyatakan, “Kata untuk pertobatan dalam bahasa Yunani di perjanjian Baru … artinya ‘berubah’… ‘pikiran,’ ‘pengetahuan,’ ‘roh,’…. Karena itu, ketika Yesus meminta Anda dan saya untuk ‘bertobat,’ Dia mengajak kita untuk mengubah pikiran kita, pengetahuan kita, roh kita—… Dia meminta kita untuk mengubah cara kita mengasihi, berpikir, melayani, meluangkan waktu, memperlakukan istri kita, mengajari anak-anak kita, …”3 Saya merasa sangat bersyukur untuk kegiatan Gereja yang dapat diimplementasikan di rumah sewaktu pembelajaran Injil yang dipusatkan di rumah dan didukung Gereja ditekankan. Itu menolong saya berlari menuju pertobatan dan bukan menjauh darinya. Pertobatan menuntun saya untuk diinsafkan dan menghasilkan iman yang mengilhami tindakan.
Tulisan Suci: “Ikutlah Aku” adalah program yang sempurna dari penelaahan tulisan suci setiap hari yang membuka hati saya bagi firman Allah. “Kenyangkanlah diri dengan firman Kristus; karena lihatlah, firman Kristus akan memberi tahu kamu segala sesuatu yang hendaknya kamu lakukan.”4 Ajaran Kristus tidak pernah menuntun saya pada kegelapan namun telah memalingkan hati saya kepada Tuhan.
Doa Pribadi dan Keluarga: Doa setiap hari melunakkan hati saya, memperkenankan saya untuk berembuk dengan Allah, dan menolong saya untuk melakukan hal-hal baik sebagaimana didorong oleh Roh. “Berundinglah dengan Tuhan dalam segala perbuatanmu, dan Dia akan mengarahkan engkau demi kebaikan.”5
Malam Keluarga: Keluarga kami senang meluangkan waktu bersama dengan menyanyi, berdoa, membagikan firman Allah, bersenang-senang, makan, dan tertawa bersama.
Pekerjaan Sejarah Keluarga dan Bait Suci: Menemukan nama-nama leluhur kita dan mengirimnya ke bait suci untuk tata cara bait suci adalah krusial dalam keluarga kami. Itu memberi kami perasaan kasih dan hubungan yang lebih dalam dengan keluarga kami di kedua sisi tabir.
Dewan Keluarga: Ini adalah alat yang paling efektif untuk menolong keluarga kami memiliki komunikasi, koordinasi, partisipasi, dan pemahaman yang lebih baik kepada satu sama lain. Setiap orang dapat berbagi, “biarlah seseorang berbicara pada satu kesempatan dan biarlah semua mendengarkan perkataannya, agar ketika semua telah berbicara maka semua boleh diteguhkan oleh semuanya, dan agar setiap orang boleh memiliki hak istimewa yang setara.”6
Menyaksikan Konferensi Umum: Setiap ceramah mengilhami dan mengingatkan saya tentang apa yang perlu saya ubah agar tindakan dan pikiran saya dapat selaras dengan kehendak Tuhan. Saya tahu para pemimpin kita dipanggil oleh Allah, dan Dia berbicara melalui mereka. “… firman-Ku tidak akan berlalu, tetapi semuanya akan digenapi, apakah melalui suara-Ku sendiri, atau melalui suara para hamba-Ku, itu adalah sama.”7
Menaati Perintah-Perintah Allah: Sebagai manusia, saya memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri. Menaati perintah-perintah-Nya menolong saya untuk mengubah perilaku saya. Sebagai contoh, membayar persepuluhan secara penuh membuat saya tidak mementingkan diri, menyumbang persembahan puasa menolong saya untuk menjadi baik hati dan rendah hati, serta menguduskan hari Sabat memberi saya sukacita.
Meningkatkan Pemanggilan Saya: memberi saya kesempatan untuk maju secara rohani. Itu adalah belas kasihan Tuhan yang lembut sehingga Dia membuka pintu bagi saya dengan memberi saya berbagai tanggung jawab. Semakin saya melakukannya, semakin bertambah iman saya, termasuk kesaksian yang lebih kuat dan sikap yang lebih positif.
Pelayanan dan Pekerjaan Misionaris: Saya mengunjungi mereka yang saya layani seminggu sekali secara pribadi. Itu menolong saya mengamati dengan lebih baik dua perintah besar: mengasihi Allah dan mengasihi sesama.
“Sewaktu kita memilih untuk bertobat, kita memilih untuk berubah! Kita memperkenankan Juruselamat mengubah kita menjadi versi yang terbaik dari diri kita. Kita memilih untuk bertumbuh secara rohani dan menerima sukacita—sukacita dari penebusan di dalam Dia. Sewaktu kita memilih untuk bertobat, kita memilih untuk menjadi lebih seperti Yesus Kristus!”8 Saya tahu Injil yang dipulihkan adalah benar, Yesus adalah Juruselamat kita, dan Pendamaian-Nya adalah sumber pengharapan saya. Baik Alkitab maupun Kitab Mormon adalah saksi sejati akan Tuhan, Yesus Kristus. Joseph Smith dipanggil oleh Allah, dan Russell M. Nelson adalah nabi kita yang hidup. Dalam Nabi Yesus Kristus, amin.