Misionaris Pelayanan
3. Mengembangkan Ketahanan Emosional


“3. Mengembangkan Ketahanan Emosional,” Menyesuaikan dengan Kehidupan Misionaris Pelayanan: Buklet Sumber Daya (2020)

“3. Mengembangkan Ketahanan Emosional,” Menyesuaikan dengan Kehidupan Misionaris Pelayanan

Gambar
misionaris pelayanan bekerja

3. Mengembangkan Ketahanan Emosional

Emosi yang kuat seperti rasa takut dan cemas menolong kita tahu bahwa kita terlalu stres. Baca “1. Mengembangkan Ketahanan Saat Stres“ untuk keseluruhan saran untuk mengelola tuntutan emosional. Selain itu, saran-saran di bawah dapat menolong dengan emosi-emosi tertentu. Jika emosi Anda menyebabkan kewalahan atau bertahan lama, berbicaralah kepada orangtua Anda atau pemimpin misi pelayanan mengenai mencari dukungan profesional.

A. Menyesuaikan dengan Penugasan Baru Anda

  • Kajilah ulang alasan-alasan Anda melayani misi. Pikirkan misi Anda sebagai karunia ungkapan terima kasih yang dapat Anda tawarkan kepada Juruselamat. Buatlah daftar dari berkat-berkat Anda. Ingatkan diri Anda tentang apa yang akan diucapkan para pemimpin dan orang-orang terkasih Anda tentang pelayanan misionaris Anda.

  • Bersabarlah. Biasanya diperlukan sekitar enam minggu untuk mulai menyesuaikan diri dengan situasi baru. Tundalah membuat keputusan apa pun sampai Anda telah memberi diri Anda waktu untuk menyesuaikan diri. Jalanilah hari demi hari.

  • Pasanglah gambar-gambar yang memotivasi. Tempelkan tulisan suci, kutipan, atau gambar yang menolong Anda mengingat nilai-nilai Anda. Itu akan membantu Anda berfokus pada pelayanan dan hasrat saleh Anda.

  • Tinjau tulisan suci dan kisah-kisah yang meneguhkan. Kumpulkan tulisan suci, pengalaman pribadi, kutipan, dan kisah keluarga yang membantu memotivasi Anda. Ketika Anda membaca tulisan suci yang meneguhkan, masukkan nama Anda di dalamnya. Anda dapat mencoba memasukkan nama Anda dalam tulisan suci seperti ini: Amsal 3:5–6; 2 Nefi 4:28–35; Mosia 24:13–14; Alma 36:3; Helaman 5:12; serta Ajaran dan Perjanjian bagian 4, 6, dan 31. (Lihat juga “Kemalangan,” dalam Teguh pada Iman [2004], 79–83.)

  • Kajilah ulang berkat bapa bangsa Anda dengan sering untuk bimbingan. Carilah cara-cara karunia dan kekuatan Anda dapat berkontribusi pada pekerjaan Anda.

Gambar
misionaris pelayanan di komputer

B. Mengatasi Perasaan Sedih atau Putus Asa

  • Janganlah menunda. Menunda sesuatu dapat menuntun pada stres. Bagilah tugas besar menjadi bagian-bagian lebih kecil. Mulailah dengan satu bagian dari tugas tersebut. Ingatkan diri Anda, “Yang harus saya lakukan sekarang hanyalah ” atau “Saya hanya akan melakukan ini beberapa menit dan kemudian beristirahat jika saya mau.”

  • Dengarkan musik atau bernyanyilah. Pilihlah musik yang tenang dan menyejukkan jika Anda merasa resah. Musik yang bersemangat dan ceria dapat membantu Anda jika Anda merasa terpuruk. (Pastikan bahwa Anda tidak memakai earbud [pelantang telinga] saat dalam penugasan Anda kecuali diberi izin.)

  • Lepaskan apa yang tidak dapat Anda kendalikan. Anda tidak dapat mengendalikan masa lalu atau pilihan atau kepribadian orang lain. Anda tidak dapat mengendalikan beberapa keterbatasan Anda sendiri. Fokuskan energi Anda pada hal-hal yang dapat Anda lakukan. Serahkan sisanya kepada Tuhan.

  • Terimalah kenyataan bahwa beberapa rutinitas membosankan. Tidak semua dalam kehidupan bermakna dan menyenangkan. Hindari menciptakan drama, intensitas, atau konflik untuk mengatasi kebosanan. Alih-alih, hargai dan nikmatilah kebaikan di sekitar Anda. Carilah cara-cara untuk memperbaiki diri dan melayani.

  • Latihlah otak Anda untuk mencari yang positif. Berfokuslah pada yang positif di sekitar Anda. Luangkan waktu beberapa menit setiap malam untuk menuliskan atau berbagi jawaban Anda terhadap salah satu pertanyaan ini:

    • Apa kejutan yang menyenangkan hari ini? Siapa yang membantu mewujudkan itu, dan bagaimana mereka melakukannya?

    • Bagaimana Allah membantu saya hari ini?

    • Apa tiga hal baru yang saya syukuri hari ini?

    • Bagaimana saya dapat mengingat dan menghargai hal-hal ini?

    • Siapa yang menolong saya hari ini, atau siapa yang saya tolong?

    • Kapan saya mengambil risiko hari ini yang membantu saya tumbuh? Apa yang saya pelajari darinya? Bagaimana itu dapat menolong saya melakukan lebih baik lagi di masa depan?

    • Kapan saya berhasil dalam sesuatu yang sulit hari ini? Bagaimana saya melakukannya? Bagaimana saya dapat merayakannya?

  • Tantanglah pikiran Anda. Kecemasan dan kesedihan dapat mengubah pola berpikir Anda. Jika Anda merasakan emosi negatif, tanyakan kepada diri Anda sendiri:

    • Adakah sesuatu yang mendukung kebenaran dari apa yang saya pikirkan?

    • Apakah ini sesuatu yang Juruselamat inginkan agar saya pikirkan atau rasakan?

    • Apakah pikiran ini segalanya atau tidak—hitam atau putih, menang atau kalah, benar atau salah?

    • Apakah berpikir dengan cara ini bermanfaat bagi saya?

    • Bagaimana perasaan saya karena pikiran ini?

    • Apa yang saya ketahui tentang diri saya dan orang lain yang memberi tahu saya ini tidaklah benar?

    • Apa yang akan saya katakan kepada teman-teman terbaik saya jika mereka memikirkan hal-hal ini?

  • Temukan hal-hal untuk dinikmati. Sementara menghormati martabat pemanggilan Anda, temukanlah kembali humor. Nikmati keindahan di dunia, dan perhatikan kebaikan orang lain. Bersenang hatilah dalam merasakan Roh dalam kehidupan Anda.

  • Lakukan yang mendasar: doa, penelaahan tulisan suci, dan pelayanan. Ketika membaca tulisan suci, hindari menghakimi diri Anda terlalu keras. Berfokuslah pada bagian-bagian yang paling berlaku bagi Anda sebagai hamba setia Allah.

  • Bacalah Alma 26 dan temukan apa yang Amon lakukan ketika dia putus asa. Juga bacalah Ajaran dan Perjanjian 127:2 dan perhatikan bagaimana Joseph Smith mencegah dirinya menjadi putus asa. Jangan khawatir mengenai menjadi khawatir, yang dapat menjadikan lingkaran setan. Adalah normal untuk mengalami hari-hari ketika kita merasa putus asa, stres, atau kesepian. Sering kali perasaan ini akan berlalu.

  • Perhatikan olahraga dan tidur. Olahraga adalah sangat penting dalam mengelola rasa takut dan kekhawatiran. Bahkan jika Anda tidak senang berolahraga, itu dapat membantu Anda merasa lebih baik dan menjadi lebih kreatif. Mulailah dari yang kecil dan bina sedikit demi sedikit. Tidur pada waktu yang sama setiap malam dan mendapatkan cukup tidur juga penting.

  • Berbicaralah kepada seorang anggota keluarga, teman, atau pemimpin misi pelayanan. Bagikan perasaan Anda dengan seseorang yang peduli terhadap Anda. Anda akan merasa lebih baik ketika Anda memahami bahwa seseorang mengenal dan peduli terhadap Anda. Anda akan memperoleh perspektif baru. Orang ini mungkin hanya mendengarkan atau mungkin memiliki saran yang dapat Anda coba.

  • Berbicaralah kepada seorang profesional. Apakah kesedihan Anda berlangsung lebih dari beberapa minggu? Apakah itu mengganggu kehidupan Anda? Seorang penasihat profesional sering kali dapat membantu. Terkadang kesedihan yang terus-menerus disebabkan oleh kondisi medis seperti penyakit tiroid atau diabetes. Ini perlu ditangani oleh dokter. Terkadang pengobatan untuk mengobati depresi dapat menolong Anda merasa lebih baik.

  • Dapatkan bantuan jika Anda merasa ingin bunuh diri. Apakah Anda terkadang bertanya-tanya apakah kehidupan layak untuk dijalani? Apakah Anda memiliki pikiran berupa menyakiti diri Anda sendiri dengan suatu cara? Apakah kadang-kadang Anda berpikir bahwa Anda akan lebih baik mati? Pikiran seperti ini bukanlah hal yang tidak biasa. Jika pikiran-pikiran ini membuat Anda kesal dan bersikeras selama beberapa hari, jangan menunggu. Ceritakan kepada seseorang tentangnya dan dapatkan bantuan. Lakukan ini khususnya jika Anda mulai memikirkan rencana untuk mengakhiri hidup Anda.

    Gambar
    misionaris pelayanan dan pemimpin Gereja berbincang

C. Mengatasi Perasaan Kritis terhadap Diri Sendiri

  • Berfokuslah pada apa yang Anda lakukan dengan benar, dan hindari membandingkan diri Anda dengan orang lain. Orang dengan ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap diri sendiri dapat terlalu berfokus pada kelemahan dan kegagalan mereka. Maka, alih-alih memperbaiki diri, mereka mungkin merasa putus asa. Ketika membaca tulisan suci, berfokuslah pada bagian-bagian yang paling berlaku bagi Anda. Anda adalah seorang hamba Allah yang dikasihi. Carilah bukti-bukti tentang kesabaran, kasih karunia, harapan, dan belas kasihan Allah. Dia menyampaikan berkat-berkat ini kepada mereka yang mengasihi Dia dan berhasrat untuk melayani Dia.

  • Berbicaralah secara positif kepada diri Anda sendiri. Lihat “Sangkallah Pikiran Negatif.”

  • Sadarilah bahwa tidak semua yang Anda lakukan bisa di atas rata-rata. Anda ingin bekerja keras untuk memperbaiki diri, dan Anda mungkin sangat baik dalam beberapa hal. Tetapi Anda tidak dapat berada di atas rata-rata dalam segala hal yang Anda lakukan. Ini hanyalah matematika sederhana, bukan alasan untuk panik.

  • Berilah diri Anda nilai tambahan. Berilah diri Anda nilai tambahan karena melakukan sesuatu yang tidak Anda lakukan dengan baik atau tidak selalu sukai. Ingatlah bahwa bahkan jika Anda tidak melakukan hal-hal itu dengan sempurna, Anda tetap melakukannya. Sewaktu Anda menjadi lebih baik dalam melakukan hal-hal ini, Anda mungkin mendapati bahwa Anda menikmatinya. Tetapi sampai pada titik itu memerlukan waktu dan latihan, dukungan, dan pengalaman.

  • Latihlah berdiam diri. Fokuskan perhatian Anda menjauh dari pikiran dalam benak Anda, dan latihlah berdiam diri. Akuilah bahwa Anda memiliki pikiran yang kritis terhadap diri sendiri. Tetapi pikiran-pikiran ini tidak mewakili siapa diri Anda sesungguhnya. (Lihat juga “Menanggapi Stres secara Positif.”)

  • Kerjakan satu atau dua gol utama setiap kalinya. Hindarilah mencoba memperbaiki terlalu banyak hal dalam kehidupan Anda sekaligus. Ini dapat membuat kewalahan dan menuntun pada perasaan gagal.

  • Percayalah kepada Yesus Kristus dan Pendamaian-Nya. Keterbatasan dan ketidakmampuan kita bukanlah dosa. Itu biasanya tidak menahan kita dari menjadi bersih dan layak akan Roh. Yesus Kristus menderita agar kita dapat dikuatkan, diteguhkan, dan diampuni. Kuasa Juruselamat membantu kita mengatasi kelemahan dan dosa kita.

  • Catatlah hal-hal yang mengilhami dalam buku catatan atau catatan rencana. Anda dapat mencatat:

    • Tulisan suci favorit

    • Gol-gol yang Anda ingin capai

    • Kisah pribadi atau keluarga tentang bangkit kembali dari kemunduran atau kesulitan.

  • Dengarkan Roh, bukan yang negatif. Jika Anda memiliki pikiran yang meremehkan, itu bukan berasal dari Tuhan. Tidak juga pikiran yang mengejek, marah, sarkastik, atau kritis. Menggerutu dan memberi julukan negatif juga tidak berasal dari Tuhan. Jika Anda memiliki pikiran semacam itu, cobalah menuliskannya semua. Kemudian robeklah kertas itu. Atau tuliskan kembali pikiran satu per satu agar itu menyatakan gagasan yang benar dan positif. Tambahkan pernyataan yang jujur dan penuh kasih tentang bagaimana perasaan Tuhan terhadap Anda. Katakan dengan keras: “Kristus adalah Pengacara saya. Dia selalu mengasihi saya dan percaya kepada saya.”

  • Carilah nasihat yang baik. Mintalah pemimpin misi pelayanan Anda dan orang lain untuk membantu Anda mengetahui apakah Anda berusaha cukup keras. Tanyakan kepada mereka apakah Anda berusaha terlalu keras. Terimalah nasihat mereka. Banyak orang yang suka mengkritik diri sendiri tidak pandai membedakan antara berusaha cukup keras dan berusaha terlalu keras.

    Gambar
    misionaris pelayanan di komputer

D. Mengatasi Perasaan Cemas atau Tidak Mampu

  • Nikmati menjadi pemula ketika Anda masih baru perihal sesuatu. Anda tidak diharapkan untuk menjadi seorang ahli ketika Anda mempelajari sesuatu. Cukuplah untuk menjadi ingin tahu, tertarik, rendah hati, dan mau mencoba. Nikmati mempelajari sesuatu yang baru!

  • Dengan riang lakukan apa yang Anda bisa, dan percayakan kepada Allah untuk melakukan sisanya. Terkadang misionaris merasa tidak berguna atau malu ketika orang lain tampaknya lebih berhasil daripada mereka. Setan menggoda kita untuk meragukan diri kita sendiri atau membandingkan diri kita dengan orang lain. Ingatlah bahwa ini adalah pekerjaan Allah, dan Dia memilih yang lemah dan sederhana untuk melakukannya. Dia telah memilih Anda! Percayalah kepada-Nya, karena Dia memercayai Anda.

  • Pikirkan keberhasilan. Mengkhawatirkan hal-hal yang mungkin bisa salah dapat menjadi cara untuk mempraktikkan kegagalan secara mental. Alih-alih mengkhawatirkan, cobalah untuk mempraktikkan hasil-hasil positif secara mental. Jangan khawatir tentang apa yang mungkin terjadi. Alih-alih, buatlah rencana untuk mencapai keberhasilan. Jika ada yang tidak berjalan sebagaimana yang Anda harapkan, bayangkan diri Anda belajar dari kemunduran tersebut. Pikirkan diri Anda bergerak maju.

  • Tetap saja jalankan nilai-nilai Anda. Anda tidak perlu menyingkirkan kekhawatiran atau ketakutan. Anda masih dapat menjalani kehidupan yang bahagia. Anda dapat memilih untuk menjalankan nilai-nilai Anda bahkan di tengah kekhawatiran dan ketakutan. Anda tidak dapat mengendalikan segalanya. Tetapi pikirkan satu atau dua hal yang dapat Anda lakukan untuk mengamalkan nilai-nilai Anda. Rencanakan bagaimana Anda dapat melayani orang lain atau memperlihatkan keberanian dalam situasi yang membuat Anda khawatir.

  • Jangan berusaha untuk mengendalikan apa yang tidak bisa Anda kendalikan. Mencoba mengendalikan apa yang tidak dapat Anda kendalikan hanyalah membuat Anda merasa lebih lepas kendali. Melakukan ini meningkatkan kecemasan Anda. Fokuskan energi Anda pada apa yang dapat Anda lakukan.

  • Tanyakan, “Apa yang terburuk yang dapat terjadi?” Sering kali orang menemukan bahwa kemungkinan hasil terburuk yang dapat mereka bayangkan adalah sesuatu yang dapat mereka terima. Kemudian mereka dapat bergerak maju. Apa pun yang terjadi, Juruselamat dapat membantu Anda mengatasinya, sehingga Anda dapat merasakan berkurangnya rasa takut.

  • Cobalah memperlambat jika Anda cenderung sering terburu-buru. Jika Anda lebih tenang, Anda dapat menjadi lebih efisien juga lebih bahagia. Memperlambat akan memerlukan latihan. Anda akan memerlukan cara untuk mengingatkan diri Anda sendiri untuk melakukan ini. Tempelkan pesan di cermin atau dinding Anda. Nyalakan alarm pada telepon Anda. Atau berdoalah setiap pagi memohon bantuan dalam mengingat untuk memperlambat. Setelah beberapa minggu, evaluasilah kemajuan Anda.

  • Jangan khawatir mengenai perasaan khawatir. Kekhawatiran adalah bagian normal dari setiap kehidupan. Menjadi khawatir mengenai rasa takut Anda tidak akan membantu. Khawatir itu tidak menyenangkan, tetapi itu akan berlalu. Ketika Anda khawatir, duduklah dengan tenang dan biarkan perasaan takut membasuh diri Anda. Itu sering kali akan berkurang dengan sendirinya sebelum terlalu lama.

  • Jangan takut akan kemunduran ketika Anda melakukan hal-hal sulit. Untuk menjalani kehidupan yang bermakna, Anda harus mengambil sejumlah risiko. Terkadang, Anda harus melangkah ke lingkup yang tidak dikenal. Apa yang paling berarti dapatlah sulit, tetapi itu dapat dipelajari melalui latihan. Jangan biarkan rasa takut menghentikan Anda dari melakukan hal-hal sulit. Dan cobalah untuk tidak melihat kemunduran sebagai kegagalan. Ketakutan dan kemunduran dapat berarti bahwa Anda menangani hal-hal sulit dan bersikap berani.

  • Buatlah daftar kisah-kisah. Ingat, catat, dan bagikan kisah. Kisah-kisah ini dapat dari kehidupan Anda atau dari kehidupan orang-orang yang Anda kagumi. Kisah-kisah ini hendaknya menceritakan bagaimana orang-orang telah terus maju ketika segala sesuatunya sulit atau menakutkan. Mereka hendaknya memberi tahu bagaimana Anda atau orang lain telah menanggapi kemunduran atau ketakutan dengan cara-cara yang Anda kagumi. Orang sering melakukan hal-hal kecil dan sederhana untuk maju terus atau menunjukkan keberanian.

  • Rangkullah ambiguitas. Terkadang orang tidak ingin hidup dengan ambiguitas atau ketidakpastian. Mereka lebih suka gagal daripada mengambil risiko tanpa mengetahui bahwa mereka akan berhasil. Anda tidak dapat mengetahui hari ini apakah Anda akan mengamalkan gol-gol dan nilai-nilai Anda dengan sempurna. Anda tidak dapat mengetahui masalah apa yang mungkin Anda hadapi di masa depan. Tetapi Anda dapat memutuskan sekarang untuk hidup dengan berani, dengan penuh syukur, dengan rasa iba, dan dengan rendah hati. Saat ini Anda dapat hidup konsisten dengan gol-gol dan impian-impian Anda. Hanya itu yang kita semua dapat lakukan, dan itu sudahlah cukup. Cobalah untuk mengalihkan diri Anda dari godaan-godaan kekecewaan dan kekhawatiran. Berfokuslah pada yang di sini dan sekarang.

  • Melayani. Sewaktu Anda melayani orang lain, Anda akan kurang memikirkan diri Anda sendiri dan menjadi lebih bahagia.

    Gambar
    misionaris pelayanan berbincang

E. Mengatasi Perasaan Mudah Kesal atau Marah

  • Berilah otak Anda waktu untuk mengesampingkan emosi Anda. Otak Anda dapat bernalar dan membuat penilaian yang baik. Jika Anda marah atau kesal, berpalinglah dari situasi itu selama beberapa menit. Ambillah napas dalam-dalam, dan berilah otak rasional Anda waktu untuk memikirkan dan menilai segala sesuatu. Anda dapat menghitung sampai 10, berolahraga, pergi keluar, atau memilih pikiran yang bermanfaat. Anda dapat mendengarkan musik yang menenangkan, bermeditasi, atau berdoa.

  • Jangan memperparah kemarahan Anda. Anda dapat memilih untuk melihat orang lain sebagai mengancam, tidak adil, atau tidak sopan. Jika demikian, Anda kemungkinan besar akan merasa marah. Sebaliknya, lihat apakah Anda dapat memikirkan penjelasan yang lebih murah hati untuk perilaku mereka. Mungkin mereka lelah, kurang informasi, merasa tidak aman, atau mencoba untuk membantu. Buatlah pilihan untuk tidak memperparah amarah.

  • Cobalah memahami orang lain. Jadilah ingin tahu tentang apa yang orang lain pikirkan dan rasakan. Ajukan pertanyaan kepada orang-orang, dan dengarkan mereka dengan tenang dan cermat. Beri tahu orang itu apa yang Anda pikir Anda dengar. Tanyakan apakah Anda memahami dengan benar. Jika tidak, cobalah lagi.

  • Tolaklah kecenderungan untuk menyalahkan orang lain atau diri Anda sendiri. Jika ada yang tidak beres, cobalah mencari tahu apa masalahnya. Mintalah bantuan orang lain dalam memperbaiki masalah, terlepas dari kesalahan siapa itu. Cobalah untuk tidak menyalahkan siapa pun karena menyebabkan masalah.

  • Bersedialah untuk meminta maaf dan menanyakan apa yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki keadaan. Meminta maaf adalah tanda kekuatan rohani, bukan kelemahan. Ketika Anda melakukan sesuatu yang salah, bertanggung jawablah untuk itu. Tanyakan bagaimana Anda dapat memperbaiki atau menghindari masalah tersebut di masa depan. Perlihatkan empati terhadap perasaan orang lain.

  • Bersedialah untuk menertawakan diri Anda sendiri. Mampu menertawakan diri sendiri akan membantu Anda mengatasi frustrasi kehidupan dengan lebih baik. Humor yang meneguhkan dapat membantu memperbaiki sikap, hubungan, dan kesehatan kita. Sementara tidaklah pantas untuk tertawa sepanjang waktu, semua orang dapat memperoleh manfaat dari tertawa lebih banyak. Ketika Anda mulai marah, cobalah menertawakan diri Anda sendiri dan amarah Anda. Menertawakan diri Anda sendiri dapat menjadi obat yang baik untuk kemarahan!

  • Layanilah mereka yang kepadanya Anda marah. Terapkan nasihat Juruselamat untuk “[mengasihi] musuhmu.” Dia berfirman, “Berkatilah mereka yang mengutukmu, berlakulah baik kepada mereka yang membencimu, dan berdoalah bagi mereka yang menghina memanfaatkanmu dan menganiayamu” (3 Nefi 12:44). Bagaimana Anda dapat melayani atau berdoa bagi seseorang yang kepadanya Anda marah?

  • Rawatlah diri Anda dengan baik. Cobalah makan sehat, tidur cukup, berolahraga, dan berdoa. Melakukan hal-hal ini akan menolong Anda memiliki sumber daya emosional untuk mengatasi frustrasi.

  • Buatlah sebuah kisah baru. Pikirkan penjelasan paling murah hati semampu Anda tentang mengapa orang lain bertindak sebagaimana mereka adanya. Tuliskan itu.

  • Ampuni. Telaahlah Matius 18:23–35. Jika tersedia, saksikan video “Forgive Every One Their Trespasses: The Parable of the Unmerciful Servant” (ChurchofJesusChrist.org). Pikirkan bagaimana pesan perumpamaan tersebut berlaku bagi Anda.

    Gambar
    misionaris pelayanan menarik troli

F. Mengatasi Perasaan Tidak Termotivasi

  • Berfokuslah pada kekuatan Anda. Apa saja nilai, bakat, pengalaman, dan karunia yang Anda bawa ke dalam pelayanan Anda? Buatlah daftar cara-cara Anda dapat menggunakan salah satu kekuatan Anda dalam cara-cara yang kreatif minggu ini. Jika Anda memiliki masalah melihat kekuatan Anda, mintalah bantuan orang lain.

  • Lakukan langkah demi langkah. Buatlah daftar hal-hal yang perlu Anda lakukan. Kemudian aturlah itu pada kalender Anda. Ingatkan diri Anda sendiri, “Yang harus saya lakukan saat ini hanyalah .”

  • Buatlah itu menyenangkan! Tentukan gol-gol menarik untuk membantu Anda dengan pelayanan misionaris Anda. Buatlah permainan dari upaya mencapai gol-gol Anda. Jadilah kreatif dan berilah selamat kepada diri Anda untuk keberhasilan.

  • Jangan membebani diri Anda dengan terlalu banyak gol pribadi Anda sekaligus. Tentukan satu atau dua gol pribadi setiap waktu (seperti menjadi lebih ceria atau kurang berantakan). Jangan mengharapkan kesempurnaan. Sertakan rencana untuk bagaimana Anda akan kembali ke jalur ketika Anda mengalami hari buruk. Ingatkan diri Anda secara sering mengapa Anda ingin berubah.

  • Bagikan rencana Anda dengan orangtua atau pemimpin Anda. Mereka dapat mendukung Anda dan menawarkan gagasan yang berguna.

  • Sadarilah bahwa motivasi mengikuti tindakan. Memulai sering kali adalah bagian tersulit. Katakan kepada diri sendiri, “Lakukan saja selama 10 menit.” Kemudian mulailah. Anda akan sering merasa lebih termotivasi.

    Gambar
    wanita membaca tulisan suci

G. Mengelola Perasaan Seksual atau Romantis

  • Kembangkan penguasaan diri. Pikiran dan perasaan seksual dan romantis adalah normal dan merupakan pemberian Allah. Tetapi kita perlu menjaga pikiran, hubungan, dan perilaku kita di bawah kendali yang benar. Jika Anda melakukan ini sebagai misionaris, Anda akan tumbuh dalam kekuatan dan memperoleh berkat-berkat besar. Dengan penuh doa telaahlah 1 Korintus 9:24–27; Mosia 3:19; Alma 38:12; dan Ajaran dan Perjanjian 121:45. Lihatlah “Kebajikan” dan “Kesucian” dalam Penuntun bagi Tulisan Suci (scriptures.ChurchofJesusChrist.org). Buatlah daftar berkat dan keuntungan yang akan datang kepada Anda sewaktu Anda mengembangkan sifat-sifat ini.

  • Gantikan pikiran itu. Cobalah untuk tidak menjadi disibukkan dengan pikiran dan perasaan seksual atau romantis. Alihkan diri Anda, dan jadilah terlibat dengan hal lain. Cobalah bersantai. Nyanyikan lagu-lagu pujian. Hafalkan tulisan suci dan lafalkan itu. Fokuslah pada apa yang Anda syukuri. Pikirkan rencana-rencana Anda untuk hari itu. Berolahragalah. Perbarui komitmen pada pekerjaan Anda. Bersenang-senanglah dan jadilah kreatif.

  • Hindarilah godaan. Hindarilah tempat, keadaan, percakapan, atau orang yang memprovokasi godaan. Jika Anda terpapar pada gambar atau gagasan yang provokatif, jangan berdiam dalam pikirkan itu. Ubahlah saluran mental Anda ke hal-hal lain. Pergilah dari situasi itu sesegera mungkin.

  • Lanjutkan dengan harapan dan iman. Jika Anda bergumul untuk mengelola dengan pantas perasaan seksual Anda, Allah masih mengasihi Anda. Jangan mengabaikan hubungan Anda dengan-Nya karena Anda merasa tidak layak. Meskipun Anda mungkin bergumul untuk mengelola perasaan-perasaan ini, Dia tidak akan menolak Anda. Dia memahami apa yang Anda lalui. Dia menghargai upaya Anda untuk menangkal godaan, belajar dari kesalahan, dan bertobat. Upayakan nasihat dari pemimpin misi pelayanan Anda, dan teruslah berusaha untuk mengatasi tantangan-tantangan ini.

  • Jangan menjadi terlalu lapar, kesepian, lelah, bosan, atau stres. Semua hal ini dapat menjadikan godaan lebih sulit untuk ditolak. Ambillah kudapan. Beristirahatlah sejenak dari apa yang sedang Anda lakukan, atau lakukan sesuatu yang lain untuk sementara waktu. Berbincang dengan baik, atau praktikkan latihan relaksasi progresif (lihat Latihan Relaksasi Progresif).

  • Jagalah diri Anda tetap aman. Pahami peraturan dan pedoman mengenai bersosialisasi dengan orang lain yang berlaku bagi Anda. Jika Anda merasa diri Anda tertarik secara seksual kepada seseorang, hubungi uskup atau presiden pasak Anda dan upayakanlah nasihatnya.

  • Berpuasa dan berdoalah memohon pemahaman dan kekuatan. Ketika Anda berpuasa, Anda mengabaikan rasa lapar Anda yang normal dan sehat terhadap makanan. Anda melakukan ini untuk suatu periode waktu untuk mengupayakan kekuatan rohani. Berpuasa dapat mengembangkan keterampilan seperti pengendalian diri dan kepekaan terhadap Roh (lihat Yesaya 58:6). Itu dapat memberi Anda empati bagi mereka yang lapar. Keterampilan yang sama ini dapat menolong kita mengendalikan perasaan seksual atau romantis yang normal sebagai misionaris dengan cara-cara yang pantas. Berpuasa tidak akan menghilangkan perasaan seksual. Tetapi puasa bulanan dapat membantu Anda memperoleh kekuatan dan kesadaran diri. Itu dapat memotivasi Anda untuk mengelola perasaan-perasaan ini dengan pantas.

Gambar
misionaris pelayanan mengisi rak

H. Mengelola Perubahan dan Transisi

  • Kenali diri Anda. Perubahan dan transisi adalah lebih sulit bagi sebagian orang daripada bagi yang lainnya. Jika perubahan khususnya sulit bagi Anda, beri tahu orang bagaimana mereka dapat membantu.

  • Pikirkan transisi-transisi lain yang telah Anda alami. Apa yang telah Anda pelajari? Apa yang membantu Anda mengatasi di saat-saat lain? Kenali keberhasilan Anda dan kemampuan Anda. Manakah darinya yang dapat membantu sekarang? Apa lagi yang dapat Anda coba?

  • Tulislah alasan-alasannya. Tulislah apa yang Anda ketahui tentang mengapa perubahan ini perlu. Sering-seringlah merujuk kembali pada daftar tersebut. Memahami alasan untuk perubahan dapat membantu Anda merasa kurang frustrasi.

  • Ingatlah apa yang tidak berubah. Buatlah daftar tentang apa yang telah berubah dan apa yang tidak berubah. Cobalah membuat daftar kedua tersebut sepanjang Anda bisa.

  • Buatlah rencana. Ciptakan rencana untuk cara membantu diri Anda sendiri mengelola perubahan. Tuliskan langkah-langkah rencana Anda. Juga berbicaralah kepada orang lain yang mengenal Anda dengan baik. Mereka dapat mendukung Anda sewaktu Anda melaksanakan rencana Anda.

  • Pikirkan cara merasa lebih tenang. Buatlah daftar hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk merasa lebih tenang. Bacalah ini sebelum, selama, dan setelah perubahan.

  • Lakukan langkah demi langkah. Ketika Anda menghadapi transisi besar, ingatlah ini: Anda tidak perlu memikirkan semuanya sekaligus. Apa keputusan pertama yang perlu dibuat? Apa yang mungkin menjadi langkah pertama? Langkah berikutnya?

Cetak