Kemalangan
Sebagai bagian dari rencana penebusan Bapa Surgawi, Anda mengalami kemalangan selama kefanaan. Kesulitan, kekecewaan, kesedihan, penyakit, dan sakit hati adalah bagian sulit dari kehidupan, namun hal itu dapat menuntun pada pertumbuhan, pemurnian, serta kemajuan rohani bila Anda berpaling kepada Tuhan.
Kemalangan datang dari sumber-sumber yang berbeda. Kadang-kadang Anda mungkin menghadapi tantangan sebagai akibat dari kesombongan dan ketidakpatuhan Anda sendiri. Tantangan-tantangan ini dapat dihindari melalui kehidupan yang bajik. Tantangan-tantangan lainnya hanyalah bagian alami dari kehidupan dan kadang-kadang mungkin timbul saat Anda hidup dengan bajik. Misalnya, Anda dapat mengalami kesulitan pada saat sakit atau ketidakpastian atau saat kematian orang-orang terkasih. Kemalangan kadang-kadang datang karena pilihan-pilihan yang buruk dan kata-kata serta tindakan yang menyakitkan dari orang lain.
Menemukan Kedamaian dan Sukacita dalam Kemalangan
Anda dapat menemukan kedamaian dan sukacita bahkan ketika Anda berjuang mengatasi tantangan dan kesedihan. Kitab Mormon menyertakan sebuah kisah mengenai umat yang saleh yang mempelajari kebenaran ini. Karena menderita dalam penawanan di bawah seorang penguasa yang kejam, mereka mencurahkan isi hati mereka kepada Allah (lihat Mosia 24:8–12). Tuhan menjawab:
“Angkatlah kepalamu dan legakanlah hatimu, karena Aku tahu akan perjanjian yang telah kaubuat kepada-Ku dan Aku akan membuat perjanjian dengan umat-Ku serta membebaskan mereka dari perbudakan.
Dan Aku juga akan meringankan beban yang dibebankan di atas bahumu, sehingga kamu bahkan tidak merasakannya di atas punggungmu, sekalipun kamu diperbudak, dan ini akan Aku lakukan agar kamu dapat berdiri sebagai para saksi bagi-Ku sesudah ini dan agar kamu tahu dengan pasti bahwa Aku, Tuhan Allah, mengunjungi umat-Ku di dalam kesengsaraan mereka” (Mosia 24:13–14).
Umat Tuhan menanggapi dengan iman, dan “beban yang diletakkan di atas [mereka] diringankan. Ya, Tuhan telah menguatkan mereka agar mereka dapat menanggung beban mereka dengan mudah dan mereka menyerahkan diri dengan senang hati dan dengan sabar kepada segala kehendak Tuhan” (Mosia 24:15).
Seperti orang-orang yang saleh ini, Anda dapat “menyerahkan diri dengan senang hati dan dengan sabar kepada segala kehendak Tuhan,” dengan mengetahui bahwa Dia akan menguatkan Anda dalam kesulitan-kesulitan Anda. Dia telah berjanji, “segala hal yang telah menyebabkan penderitaanmu akan bekerja sama demi kebaikanmu, dan demi kemuliaan nama-Ku” (A&P 98:3).
Mengatasi Kemalangan dengan Iman
Keberhasilan dan kebahagiaan Anda, baik saat ini dan dalam kekekalan, sebagian besar bergantung pada cara Anda mengatasi kesulitan hidup.
Sebuah kisah dalam Kitab Mormon menggambarkan tanggapan-tanggapan yang berbeda terhadap kemalangan. Nabi Lehi dan keluarganya telah melakukan perjalanan di padang belantara selama beberapa hari, dengan menggunakan busur dan panah mereka untuk berburu makanan. Keluarga itu menghadapi kesulitan ketika para putra Lehi tidak lagi dapat menggunakan busur mereka. Busur Laman dan Lemuel kehilangan daya rentangnya, dan busur Nefi rusak. Karena lapar dan lelah, Laman dan Lemuel mulai mengeluh terhadap Tuhan. Bahkan Lehi mulai menggerutu. Nefi, sebaliknya, tidak mau bersedih. Dia terus bekerja. Dia menceritakan, “Aku, Nefi, membuat sebuah busur dari kayu dan dari batang yang lurus sebuah anak panah. Demikianlah aku mempersenjatai diri dengan sebuah busur dan sebuah anak panah, berikut sebuah umban dan batu-batu. Dan aku berkata kepada ayahku: Ke manakah aku harus pergi untuk memperoleh makanan?” Direndahkan hatinya karena perkataan Nefi, Lehi bertanya kepada Tuhan ke mana mereka harus pergi mencari makanan. Tuhan menjawab doanya dan menuntun Nefi ke sebuah tempat di mana dia dapat memperoleh makanan (lihat 1 Nefi 16:15–31).
Ketika beberapa orang menghadapi kemalangan, mereka seperti Laman dan Lemuel. Mereka mengeluh dan merasa sedih. Mereka mengajukan pertanyaan seperti “Mengapa ini harus terjadi pada saya? Mengapa saya harus mengalami hal ini sekarang? Apa yang telah saya lakukan sehingga harus menerima hukuman ini?” Pertanyaan-pertanyaan itu memiliki kekuatan untuk mendominasi pikiran mereka. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu dapat membuat mereka sulit berpikir, menguras tenaga mereka, dan menyingkirkan mereka dari pengalaman-pengalaman yang Tuhan ingin agar mereka terima. Ketimbang mengatasi dengan cara ini, Anda hendaknya mengikuti teladan Nefi. Pertimbangkanlah untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti, “Apa yang harus saya lakukan? Apa yang harus saya pelajari dari pengalaman ini? Haruskah saya berubah? Siapa yang harus saya tolong? Bagaimana saya dapat mengingat banyak berkat saya pada saat-saat sulit ini?”
Jenis kemalangan yang berbeda memerlukan penanganan yang berbeda pula. Misalnya, jika Anda terserang penyakit, Anda mungkin hanya perlu menjadi pasien dan setia. Jika Anda menderita karena perkataan atau tindakan orang lain, Anda hendaknya berusaha memaafkan mereka yang telah menyakiti Anda. Jika Anda adalah korban perundungan, Anda hendaknya mencari pertolongan dengan segera. Jika pencobaan datang karena ketidakpatuhan Anda sendiri, Anda hendaknya memperbaiki perilaku Anda dan dengan rendah hati mencari pengampunan.
Meskipun beberapa tanggapan Anda terhadap kemalangan akan bervariasi, satu tanggapan hendakya bersifat—kepercayaan Anda kepada Bapa Surgawi dan Yesus Kristus. Nabi Alma mengajarkan, “Barangsiapa yang mau menaruh kepercayaannya kepada Allah akan dibantu di dalam percobaan, kesulitan dan kesengsaraan mereka dan akan diangkat pada hari terakhir” (Alma 36:3).
Percaya kepada Bapa Surgawi dan Yesus Kristus
Ketika Anda percaya pada Bapa dan Putra, Anda tahu pasti bahwa Mereka mengasihi Anda dengan sempurna—bahwa Mereka ingin Anda menjadi bahagia dan bahwa Mereka akan menolong Anda tumbuh secara rohani. Anda mematuhi perintah-perintah. Anda berusaha mengetahui kehendak Mereka, dan Anda melakukan apa yang Mereka inginkan bahkan saat Anda menginginkan yang lainnya. Doa-doa Anda memohon pertolongan disertai dengan pemahaman bahwa Bapa Surgawi tidak akan memecahkan semua masalah seketika itu juga—bahwa Dia mungkin membiarkan Anda menunggu agar Anda dapat terus belajar dan tumbuh. Melalui semua itu, Anda menemukan penghiburan dalam kepastian bahwa Juruselamat memahami kesulitan-kesulitan Anda secara sempurna. Sebagai bagian dari Kurban Tebusan-Nya yang tak terbatas, Dia mengambil ke atas diri-Nya “rasa sakit dan penyakit umat-Nya.” Dia mengambil ke atas diri-Nya “kelemahan mereka, agar hatinya dipenuhi belas kasihan secara jasmani, agar Ia mengetahui secara jasmani bagaimana memberi pertolongan kepada umat-Nya sesuai dengan kelemahan mereka” (Alma 7:11–12). Karena Dia telah mengalami rasa sakit Anda, Dia mengetahui cara menolong Anda. Jika Anda bergantung kepada-Nya dalam iman, Dia akan menguatkan Anda untuk bertahan mengatasi kesulitan apa pun yang Anda alami.
Jika Anda berusaha memercayai Tuhan selama masa-masa sulit Anda, ingatlah nasihat berikut yang diberikan melalui Nabi Joseph Smith:
“Dia yang beriman dalam pencobaan, upah orang itu akan lebih besar di dalam kerajaan surga.
Pada waktu sekarang, kamu tidak dapat melihat dengan mata biasa mengenai rencana Allahmu mengenai hal-hal yang akan datang sesudah ini, dan kemuliaan yang akan menyusul setelah banyak pencobaan.
Karena setelah banyak pencobaan datanglah berkat” (A&P 58:2–4).
Rujukan tambahan: Ibrani 4:15–16; 2 Nefi 2:11–24; Mosia 23:21–22; A&P 105:6; 121:7–9; 122
Lihat juga Pengampunan; Pengharapan; Kedamaian; Rencana Keselamatan; Pertobatan