Bait Suci
Bait suci sesungguhnya adalah rumah Tuhan. Itu adalah tempat peribadatan kudus di mana Tuhan dapat berkunjung. Hanya rumahlah yang setara dengan bait suci dalam kekudusan.
Sepanjang sejarah, Tuhan telah memerintahkan kepada umat-Nya untuk membangun bait suci. Saat ini Gereja mematuhi seruan Tuhan untuk membangun bait suci di seluruh dunia, dengan menjadikan berkat-berkat bait suci lebih tersedia bagi sejumlah besar anak-anak Bapa Surgawi.
Berkat-Berkat dari Menghadiri Bait Suci
Selain menjadi tempat di mana tata cara-tata cara kudus keimamatan dilaksanakan, bait suci merupakan tempat kedamaian dan wahyu. Ketika Anda menghadapi masalah atau ketika keputusan-keputusan penting membebani pikiran Anda, Anda dapat membawa kekhawatiran Anda ke dalam bait suci. Di sana Anda dapat menerima bimbingan rohani.
Kadang-kadang Anda mungkin merasa bahwa Anda tidak berpikir dengan jernih karena pikiran Anda sedemikian dibebani dengan masalah-masalah dan banyak hal yang menyita perhatian Anda. Di bait suci, ketidakpastian itu dapat disingkirkan, dan Anda dapat memahami hal-hal yang tidak Anda pahami sebelumnya. Anda dapat menemukan cara-cara baru untuk mengatasi tantangan-tantangan yang Anda hadapi.
Tuhan akan memberkati Anda sewaktu Anda menghadiri tata cara-tata cara kudus yang dilakukan di bait suci. Dan berkat-berkat yang Dia berikan kepada Anda tidak akan dibatasi dengan waktu Anda di dalam bait suci. Dia akan memberkati Anda dalam semua segi kehidupan Anda. Pekerjaan Anda di bait suci akan memperkuat serta memurnikan Anda secara rohani.
Kelayakan untuk Memasuki Bait Suci
Untuk masuk ke bait suci, Anda harus layak. Anda memastikan kelayakan Anda dalam dua wawancara—pertama dengan seorang anggota keuskupan atau presiden cabang Anda dan yang lainnya dengan seorang anggota presidensi wilayah atau presiden misi Anda. Pemimpin imamat Anda akan menjaga kerahasiaan wawancara tersebut. Dalam setiap wawancara, pemimpin imamat akan menanyakan kepada Anda mengenai perilaku dan kelayakan pribadi Anda. Anda akan ditanya mengenai kesaksian Anda akan Bapa Surgawi serta Kurban Tebusan Yesus Kristus, dan Anda akan ditanya apakah Anda mendukung para pemimpin umum dan pemimpin setempat Gereja. Anda akan ditanya untuk memastikan bahwa Anda bersih secara moral dan bahwa Anda mematuhi Kata-Kata Bijaksana, membayar penuh persepuluhan, hidup selaras dengan ajaran-ajaran Gereja, serta tidak bergabung atau bersimpati dengan kelompok-kelompok yang murtad mana pun.
Jika Anda memberikan jawaban yang dapat diterima terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara tersebut dan jika Anda serta pemimpin imamat Anda merasa puas bahwa Anda layak untuk masuk ke bait suci, Anda akan menerima sebuah rekomendasi bait suci. Anda dan pemimpin imamat Anda akan menandatangani rekomendasi itu, yang akan mengizinkan Anda masuk ke bait suci selama dua tahun berikutnya, sepanjang Anda tetap layak.
Wawancara rekomendasi bait suci memberi Anda sebuah kesempatan besar untuk memeriksa kelayakan dan pola kehidupan Anda. Jika ada yang tidak beres dalam kehidupan Anda, aturlah waktu untuk berbicara dengan uskup atau presiden cabang Anda jauh-jauh hari sebelum wawancara rekomendasi bait suci Anda. Dia akan dapat menolong Anda mempersiapkan diri Anda untuk layak menerima rekomendasi bait suci.
Mengenakan Garmen Bait Suci
Setelah Anda menerima endowmen, Anda memiliki berkat-berkat mengenakan garmen bait suci sepanjang kehidupan Anda. Anda berkewajiban untuk mengenakannya sesuai dengan petunjuk yang diberikan dalam endowmen. Ingatlah bahwa berkat-berkat yang berkaitan dengan hak istimewa yang kudus ini bergantung pada kelayakan serta kesetiaan Anda dalam mematuhi perjanjian-perjanjian bait suci.
Garmen menjadi suatu pengingat yang tetap akan perjanjian-perjanjian yang telah Anda buat di dalam bait suci. Anda hendaknya memperlakukannya dengan hormat di setiap saat. Anda hendaknya tidak memperlihatkannya kepada orang-orang yang tidak memahami maknanya, dan Anda hendaknya tidak melepasnya karena ingin memakai jenis pakaian yang berbeda. Jika Anda mengenakannya dengan semestinya, garmen akan memberikan perlindungan terhadap godaan dan kejahatan. Mengenakan garmen merupakan ungkapan lahiriah dari komitmen batiniah untuk mengikuti Juruselamat.
Pakaian Bait Suci
Ketika Anda pergi ke bait suci, Anda hendaknya mengenakan pakaian terbaik Anda, seperti yang Anda lakukan saat Anda pergi ke gereja. Ketika Anda berada di dalam bait suci, Anda menukar pakaian Anda dengan pakaian putih bait suci. Pertukaran pakaian ini dilakukan di ruang ganti pakaian, dimana Anda menggunakan loker dan tempat pakaian pribadi. Di bait suci, kesopanan berpakaian dijaga dengan seksama.
Sewaktu Anda menaruh pakaian Anda di dalam loker, Anda dapat meninggalkan semua gangguan duniawi Anda. Dengan berpakaian putih, Anda dapat merasakan kesatuan dan kesetaraan dengan orang-orang yang ada di dalam bait suci, karena setiap orang yang ada di sekeliling Anda berpakaian sama.
Tata Cara bagi Orang yang Masih Hidup
Tujuan utama bait suci adalah untuk menyediakan tata cara-tata cara yang diperlukan bagi permuliaan kita di dalam kerajaan selestial. Tata cara-Tata cara bait suci menuntun pada berkat-berkat terbesar yang tersedia melalui Kurban Tebusan Yesus Kristus. Semua hal yang kita lakukan di Gereja—pertemuan-pertemuan dan kegiatan-kegiatan kita, upaya-upaya misionaris kita, pelajaran-pelajaran yang kita ajarkan dan nyanyian rohani yang kita nyanyikan—hendaknya memusatkan perhatian kita pada Juruselamat serta pekerjaan yang kita lakukan di bait suci yang kudus.
Satu tata cara yang kita terima di bait suci adalah endowmen. Kata endowmen berati “karunia,” dan endowmen bait suci sebenarnya adalah karunia dari Allah. Tata cara itu terdiri dari serangkaian petunjuk dan mencakup perjanjian-perjanjian yang kita buat untuk hidup dengan benar dan selaras dengan persyaratan-persyaratan Injil. Endowmen menolong kita berfokus pada Juruselamat, peranan-Nya dalam rencana Bapa Surgawi, serta komitmen kita untuk mengikuti-Nya.
Tata cara bait suci lainnya adalah pernikahan selestial, dimana suami dan istri saling dimeteraikan untuk kekekalan. Sebuah pemeteraian yang dilaksanakan di bait suci akan tetap abadi jika suami dan istri setia terhadap perjanjian-perjanjian yang mereka buat.
Anak-anak yang dilahirkan kepada orang tua yang telah dimeteraikan di bait suci dilahirkan dalam perjanjian. Anak-anak tersebut secara otomatis menjadi bagian dari sebuah keluarga kekal. Anak-anak yang tidak dilahirkan dalam perjanjian juga dapat menjadi bagian dari sebuah keluarga kekal jika orang tua asli atau adopsi mereka telah saling dimeteraikan. Tata cara pemeteraian anak kepada orang tua dilaksanakan di dalam bait suci.
Jika Anda telah menerima tata cata-tata cara bait suci, ingatlah selalu perjanjian-perjanjian yang Anda buat. Kembalilah ke bait suci sesering semampu Anda. Jika Anda adalah seorang ayah atau ibu, ajarilah anak-anak Anda pentingnya bait suci. Bantulah mereka mempersiapkan diri agar layak untuk masuk ke bait suci.
Jika Anda belum menerima tata cara-tata cara bait suci, mulailah mempersiapkan diri Anda sekarang. Jika keadaan mengizinkan, hadirilah bait suci untuk berperan serta dalam pembaptisan dan penetapan bagi orang-orang yang telah meninggal.
Tata Cara bagi Orang yang Telah Meninggal
Orang yang telah meninggal tanpa tata cara Injil yang diperlukan dapat menerima tata cara-tata cara tersebut melalui pekerjaan yang dilaksanakan di bait suci. Anda dapat melakukan pekerjaan ini mewakili para leluhur Anda dan orang-orang yang telah meninggal. Bertindak bagi mereka, Anda dapat dibaptiskan serta ditetapkan, menerima endowmen, dan berperan serta dalam pemeteraian suami kepada istri dan anak-anak kepada orang tua.
Anda hendaknya secara aktif mencari catatan para leluhur Anda yang telah meninggal agar pekerjaan bait suci dapat dilaksanakan bagi mereka.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pekerjaan bait suci bagi orang-orang yang telah meninggal dan pekerjaan sejarah keluarga, lihat “Pekerjaan Sejarah Keluarga dan Silsilah,” hlm. 133–136.
Rujukan tambahan: Yesaya 2:1–3; A&P 88:119; 109–110; 124:39–41
Lihat juga Perjanjian; Pekerjaan Sejarah Keluarga dan Silsilah; Pernikahan; Tata Cara; Rencana Keselamatan