Mosia 2:19–41

“Diberkati dalam Segala Hal”

Apa yang akan Anda rela lakukan supaya bisa mendapatkan kebahagiaan tanpa akhir? Raja Benyamin mengajak rakyatnya untuk mengupayakan kebahagiaan ini melalui hidup saleh dan pengabdian kepada Allah. Pelajaran ini dapat membantu Anda mengupayakan “keadaan yang diberkati dan bahagia dari mereka yang menaati perintah-perintah Allah” (Mosia 2:41).

Menciptakan lingkungan pemelajaran yang aktif. Membantu siswa menjadi peserta aktif dalam proses pemelajaran dapat membantu mereka belajar lebih mendalam. Pertimbangkan untuk menggunakan pos-pos pemelajaran untuk membagi isi dalam jumlah besar dan memperkenankan siswa mengambil kepemilikan atas pemelajaran mereka. Sewaktu siswa memilih dan bergiliran di antara pos-pos, perhatikan mereka yang mungkin membutuhkan bantuan secara individu. Pastikan bahwa waktu pelajaran digunakan secara efektif.

Persiapan siswa: Siswa dapat diundang untuk menyelesaikan pernyataan berikut dan bersiap untuk mendiskusikan jawaban mereka: “Kebahagiaan sejati dan abadi ditemukan dengan …”

Kemungkinan Kegiatan Pemelajaran

Hitunglah berkat-berkat Anda

Nyanyikan atau bacakan lirik dari “Hitung Berkatmu” (Nyanyian Rohani, nomor 111), atau saksikan video berikut. Pikirkan tentang lirik lagunya dan bagaimana itu berhubungan dengan kehidupan Anda.

Siswa dapat membuat daftar berkat-berkat mereka dalam jurnal penelaahannya secara individu atau di papan tulis bersama anggota kelas. Ajaklah mereka untuk membagikan apa yang mereka cermati atau pelajari dari membuat daftar berkat-berkat mereka.

Setelah mengajar mengenai pelayanan, Raja Benyamin mengajak orang-orang Nefi untuk berpikir tentang bagaimana mereka dapat mengupayakan dan menerima berkat-berkat Bapa Surgawi. Sewaktu Anda menelaah hari ini, renungkan bagaimana Tuhan telah memberkati Anda sewaktu Anda berusaha untuk menaati perintah-perintah-Nya.

Pertimbangkan membagi siswa menjadi kelompok-kelompok beranggotakan tiga orang. Tugasi setiap anggota kelompok salah satu pertanyaan berikut untuk direnungkan sewaktu mereka membaca ayat-ayat berikut bersama kelompok mereka. Kemudian mintalah mereka untuk mendiskusikan dengan grup mereka tentang apa yang mereka temukan.

Bacalah Mosia 2:19–25, mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:

• Dengan cara apa Allah memberkati orang-orang Nefi? Pertimbangkan menandai berkat apa pun milik Anda yang sama dengan berkat mereka.

• Apa yang Allah lakukan ketika kita menaati perintah-perintah-Nya? Seberapa cepat Dia akan melakukannya?

• Apa yang ayat-ayat ini ajarkan kepada Anda tentang Allah?

Setelah membantu orang-orang Nefi mengenali berkat-berkat mereka, Raja Benyamin mengumumkan bahwa putranya, Mosia, akan menjadi raja baru mereka. Dia mengingatkan mereka tentang banyak cara orang dapat kehilangan berkat-berkat mereka melalui perselisihan, pelanggaran, pemberontakan, dan melanggar perintah-perintah Allah. Dia juga mengajarkan konsekuensi-konsekuensi kekal dari tindakan-tindakan itu dan memberikan janji kepada mereka yang menaati perintah-perintah. (Lihat Mosia 2:29–40.)

Diberkati dan bahagia

Bacalah Mosia 2:41, untuk mencari janji yang Raja Benyamin berikan.

Mosia 2:41 adalah sebuah petikan penguasaan doktrin. Pertimbangkan untuk menandai petikan-petikan penguasaan doktrin dengan penanda yang mencolok agar Anda dapat menemukannya dengan mudah. Anda akan memiliki kesempatan dalam pelajaran berikutnya untuk berlatih menerapkan doktrin yang diajarkan dalam petikan ini dalam sebuah pertanyaan atau situasi.

• Bagaimana Anda dapat meringkas ayat 41 ke dalam sebuah asas kebenaran?

Salah satu janji yang dibuat dalam Mosia 2:41 adalah jika kita menaati perintah-perintah Allah, maka Allah akan memberkati kita baik secara duniawi maupun secara rohani. Namun, ada lebih banyak yang dapat kita pelajari dari ayat ini dengan menelaah setiap frasa secara terpisah.

Berkat-berkat jasmani dapat mencakup hal-hal seperti kesehatan jasmani, kemakmuran, atau berkat-berkat lain yang berkaitan dengan kehidupan fana. Berkat-berkat rohani adalah hal-hal yang kekal. Ini mencakup kesaksian kita, hubungan kita dengan Allah dan keluarga kita, pengampunan dosa, bimbingan melalui Roh Kudus, dan sebagainya.

Kegiatan-kegiatan berikut dapat dibagi ke dalam pos-pos pemelajaran. Siswa dapat menggunakan selebaran yang disediakan untuk bergiliran selama kegiatan mereka sendiri atau dalam kelompok-kelompok kecil. Pertimbangkan menyelesaikan kegiatan A bersama anggota kelas untuk mencontohkan apa yang diharapkan dari siswa.

Keadaan yang Diberkati dan Bahagia dari Mereka yang Menaati Perintah-Perintah

Buku Pedoman Guru Kitab Mormon (2024)—“Mosia 2:19–41: ‘Diberkati dalam Segala Sesuatu’”

Kegiatan A

“Pertimbangkan keadaan yang diberkati dan bahagia dari mereka yang menaati perintah-perintah Allah …. Mereka diberkati dalam segala hal, baik duniawi maupun rohani.”

Lihatlah daftar berkat-berkat yang Anda buat di awal pelajaran ini. Tambahkan berkat tambahan apa pun yang mungkin muncul di benak. Garis bawahi berkat-berkat yang lebih duniawi dan lingkari berkat-berkat yang lebih rohani. Anda mungkin menyadari bahwa beberapa berkat cocok dengan kedua kategori.

• Bukti apa yang Anda lihat dalam kehidupan Anda, bahwa pernyataan dari Mosia 2:41 ini benar?

• Bacalah Ajaran dan Perjanjian 130:20–21. Apa yang Anda pelajari tentang hubungan antara menaati perintah-perintah dan menerima berkat-berkat Allah? Anda mungkin ingin merujuksilangkan atau menautkan petikan ini ke Mosia 2:41.

• Menurut Anda mengapa Bapa Surgawi memberkati kita dengan berkat-berkat jasmani dan rohani? Apakah yang ini ajarkan tentang Dia?

---

Kegiatan B

“Jika mereka bertahan setia sampai akhir mereka diterima ke dalam surga, agar dengan demikian mereka boleh berdiam bersama Allah dalam suatu keadaan kebahagiaan yang tak pernah berakhir.”

Tulislah pernyataan ini di tengah halaman kosong dalam jurnal penelaahan Anda, dengan menyisakan ruang di sekitarnya untuk membuat catatan. Lingkari kata atau frasa dalam pernyataan yang signifikan bagi Anda. Tempelkan sebuah gelembung kata pada setiap kata atau frasa yang dilingkari, dan tulislah definisi, petikan tulisan suci terkait, atau wawasan lain apa pun yang mungkin Anda miliki.

Misalnya, jika Anda melingkari frasa “diterima ke dalam surga,” kata yang terhubung dalam gelembung dapat mencakup sesuatu seperti “Diterima menunjukkan seseorang ada di sana menunggu atau mengharapkan saya. Yesus mengajarkan bahwa Dia akan mempersiapkan sebuah tempat bagi kita di surga dan kemudian menerima kita di sana (lihat Yohanes 14:2–3). Orangtua surgawi saya yang penuh kasih dan Yesus Kristus ada di sana dan akan menerima saya jika saya tetap setia.”

Lengkapi sebuah gelembung kata untuk setiap kata atau frasa yang Anda lingkari. Perhatikan pertanyaan atau kesan yang muncul di benak Anda.

• Apa wawasan yang Anda miliki saat melakukan kegiatan ini?

• Bagaimana wawasan ini membantu Anda dalam kehidupan Anda saat ini?

---

Kegiatan C

“Ingatlah, ingatlah bahwa hal-hal ini adalah benar; karena Tuhan Allah telah memfirmankannya.”

• Apa saja hal-hal yang mudah untuk diingat? Apa hal-hal yang lebih sulit untuk diingat?

Ingatlah apa yang telah Anda pelajari mengenai Allah dalam penelaahan Anda terhadap Mosia 2. Bacalah Mosia 2:22, mencari kebenaran-kebenaran lain mengenai Allah.

• Apa yang Anda ketahui mengenai Allah, yang dapat membantu Anda memercayai janji-janji-Nya dan menaati perintah-perintah-Nya?

• Apa yang dapat Anda lakukan untuk mengingatnya tentang Dia?

© 2023 oleh Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved.

Akhiri kelas dengan mengajak siswa mendiskusikan apa yang mereka rasakan dan pelajari sewaktu mereka menelaah. Imbaulah mereka untuk mengupayakan berkat-berkat Tuhan melalui ketaatan dan pertobatan yang setia.

Ulasan dan Informasi Latar Belakang

Mengapa tampaknya orang dapat melanggar perintah tetapi masih bahagia?

Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan:

Bukanlah jarang, orang yang tidak mengacuhkan arahan ilahi seperti hukum kesucian, standar kejujuran, dan kekudusan Sabat tampaknya makmur dan menikmati segala yang baik dalam kehidupan, terkadang bahkan lebih daripada mereka yang berusaha untuk patuh. Sebagian orang mulai bertanya-tanya apakah upaya dan pengorbanan untuk patuh itu sepadan ….

Tunggulah, firman Tuhan, sampai “menjadi milik kesayangan-Ku sendiri … Maka kamu akan melihat … perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.” [Maleakhi 3:17–18]. Yang jahat boleh “merasakan sukacita dalam pekerjaan mereka untuk suatu masa” [3 Nefi 27:11], tetapi itu selamanya bersifat sementara. Sukacita para Orang Suci itu langgeng ….

Saya belum pernah bertemu siapa pun yang menemukan Injil belakangan dalam kehidupan yang tidak berharap seandainya saja itu terjadi lebih awal. “Oh, pilihan-pilihan buruk dan kesalahan-kesalahan yang dapat saya hindari,” akan mereka katakan. Perintah-perintah Tuhan merupakan panduan kita menuju pilihan-pilihan yang lebih baik dan hasil akhir yang lebih membawa bahagia. Betapa kita hendaknya bersukacita dan berterima kasih kepada-Nya karena memperlihatkan kepada kita jalan yang lebih baik ini. (D. Todd Christofferson, “Sukacita Para Orang Suci,” Liahona, November 2019, 15–16)

Apakah kepatuhan setia kepada Allah benar-benar sepadan?

Presiden Russell M. Nelson mengajarkan:

Kebenaran rohani tidak dapat diabaikan—terutama perintah-perintah ilahi. Menaati perintah-perintah ilahi mendatangkan berkat, setiap kali! Melanggar perintah-perintah ilahi menyebabkan hilangnya berkat-berkat, setiap kali! (Russell M. Nelson, “Biarkan Iman Anda Terlihat,” Liahona, Mei 2014, 30)

Penatua Richard G. Scott (1928–2015) dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan:

Kebahagiaan sejati yang abadi, dengan kekuatan, keberanian, dan kemampuan untuk mengatasi kesulitan terbesar, akan datang sewaktu Anda memusatkan kehidupan Anda kepada Yesus Kristus. Kepatuhan pada ajaran-Nya menyediakan berkat-berkat yang pasti dalam perjalanan hidup. Itu memerlukan upaya. Tidak ada jaminan hasilnya akan datang segera, tetapi ada kepastian mutlak bahwa, pada waktunya Tuhan, solusi akan datang, kedamaian akan berjaya, dan kebahagiaan akan menjadi milik Anda. (Richard G. Scott, “Kurban Tebusan Dapat Melindungi Kedamaian dan Kebahagiaan Anda,” Liahona, November 2006, 41)

Kegiatan Pemelajaran Tambahan

Video

Pertimbangkan untuk menayangkan video Kitab Mormon yang menggambarkan beberapa ceramah Raja Benyamin yang tercatat dalam Mosia 2:29–41.

Secara kekal berutang kepada Allah

Ajaklah seorang siswa untuk membaca Mosia 2:34. Arahkan perhatian siswa kepada baris “kamu secara kekal berutang kepada Bapa surgawimu.”

Pertimbangkan untuk membagi siswa ke dalam pasangan-pasangan atau kelompok-kelompok kecil. Ajaklah mereka membaca Mosia 2:18–24 dan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

• Apa saja berkat dari Allah yang diuraikan dalam ayat 20–21 yang mungkin orang lewatkan? Pertimbangkan untuk menandai berkat-berkat Anda yang sama dengan berkat-berkat rakyat Raja Benyamin.

• Mengapa kita secara kekal berutang kepada Bapa Surgawi?

Konsekuensi-konsekuensi dari menolak Injil Yesus Kristus

Setelah membantu orang-orang Nefi mengenali berkat-berkat mereka, Raja Benyamin merenungkan banyak tindakan yang dapat diambil rakyatnya yang akan menyebabkan mereka kehilangan berkat-berkat mereka. Dia juga mengajarkan konsekuensi-konsekuensi kekal dari tindakan-tindakan itu.

Ajaklah siswa membaca Mosia 2:32–40. Ajaklah mereka mempertimbangkan untuk menggaris bawahi cara-cara orang dapat kehilangan berkat mereka dan melingkari konsekuensi-konsekuensi dari tindakan tersebut.