2–8 Oktober

Efesus

“Untuk Memperlengkapi Orang-Orang Kudus”

Sewaktu Anda membaca Surat kepada Orang-Orang Efesus, pikirkan tentang asas-asas yang dapat Anda tekankan untuk memberkati anak-anak yang Anda ajar. Catatlah gagasan-gagasan apa pun yang datang ke benak Anda sementara Anda membaca.

Ajak Berbagi

Ajaklah anak-anak untuk berdiri berbaris. Mulai dari baris depan, beri setiap anak kesempatan untuk berbagi sesuatu yang baru-baru ini dia pelajari tentang Injil selama penelaahan tulisan suci keluarga, di Pratama, atau di tempat lainnya.

Ajarkan Doktrin: Anak yang Lebih Kecil

Efesus 2:19

Para anggota Gereja hendaknya berteman dengan “kawan sewarga.”

Apakah anak-anak dalam kelas Anda lebih seperti “orang asing” atau “kawan sewarga” dengan satu sama lain dan dengan anggota lingkungan lainnya? Bantulah mereka memahami bahwa meski kita memiliki perbedaan, Juruselamat menolong kita menjadi satu dan saling mengasihi.

Kemungkinan Kegiatan

• Taruh sebuah gambar Juruselamat di tengah-tengah ruangan. Ajaklah anak-anak untuk berdiri di bagian berbeda dari ruangan untuk mewakili “orang asing” atau “pendatang.” Bantu mereka memahami bahwa kata-kata ini berarti orang yang belum kita kenal. Sewaktu Anda membaca Efesus 2:19, ajaklah mereka untuk bergerak maju menuju gambar Kristus sampai mereka berdiri berdekatan bersama-sama. Beri tahu mereka bahwa ketika kita menjadi lebih dekat dengan Juruselamat, kita dapat menjadi satu dengan orang lain sebagai “kawan sewarga,” atau teman.

• Temukan gambar anak-anak dari berbagai belahan dunia, dan sembunyikan di sekitar ruangan. Taruh sebuah gambar Juruselamat di depan ruangan. Ajaklah anggota kelas Anda untuk berpasangan seperti misionaris dan bergiliran mencari sebuah gambar “orang asing” untuk ditaruh dekat gambar Juruselamat. Bantulah mereka memahami bahwa ketika orang-orang dibaptiskan, mereka menjadi bagian dari keluarga Gereja kita, atau “anggota keluarga Allah.” Bagaimana kita dapat menolong orang baru merasa disambut?

Efesus 6:1–3

Bapa Surgawi ingin menolong saya untuk mematuhi orangtua saya.

Sewaktu Anda membaca Efesus 6:1–3, pikirkan cara-cara Anda dapat menolong anak-anak memahami mengapa penting untuk mematuhi orangtua mereka.

Kemungkinan Kegiatan

• Bacakan Efesus 6:1 kepada anggota kelas, atau bantulah salah satu anak membacanya. Bantulah mereka memikirkan saat-saat ketika mereka mematuhi orangtua mereka. Mintalah mereka untuk berbagi bagaimana mereka diberkati karena mematuhi dan bagaimana perasaan mereka ketika mereka patuh. Mengapa penting untuk mematuhi orangtua kita?

• Nyanyikan bersama-sama sebuah lagu tentang kepatuhan, seperti “’Ku Seg’ra Patuh” (Buku Nyanyian Anak-Anak, 71). Biarkan anak-anak bergiliran menyebutkan sesuatu yang orangtua mereka minta mereka lakukan, dan ajak mereka untuk berpura-pura melakukan hal itu.

• Tunjukkan gambar Yesus Kristus sedang dibaptis (lihat Buku Seni Injil, no. 35), dan bagikan bagaimana Juruselamat mematuhi Bapa Surgawi dengan dibaptiskan (lihat 2 Nefi 31:6–7). Bagikan pengalaman ketika Anda mematuhi orangtua Anda dan diberkati. Mengapa Bapa Surgawi ingin kita mematuhi orangtua kita?

Efesus 6:10–18

Perlengkapan senjata Allah dapat melindungi saya dari kejahatan.

Bagaimana Anda akan menolong anak-anak memahami bahwa melakukan yang benar adalah seperti mengenakan perlengkapan senjata?

Kemungkinan Kegiatan

• Perlihatkan gambar seseorang mengenakan perlengkapan senjata, seperti di halaman kegiatan minggu ini atau garis besar minggu ini dalam Ikutlah Aku—Untuk Individu dan Keluarga. Sewaktu Anda meringkas Efesus 6:10–18, perlihatkan kepada anak-anak bagaimana bagian-bagian berbeda dari perlengkapan senjata melindungi bagian-bagian berbeda dari tubuh. (Lihat “The Whole Armor of God,” Friend, Juni 2016, 24–25).

• Bawalah beberapa benda ke kelas yang dapat mewakili bagian-bagian perlengkapan senjata yang disebutkan dalam Efesus 6:14–17 (misalnya, topi atau celemek), atau buatlah bagian-bagian dari perlengkapan senjata sederhana dari kertas. Biarkan anak-anak bergiliran mengenakan “perlengkapan senjata.” Bantulah mereka memahami bagaimana kita mengenakan perlengkapan senjata Allah (misalnya, dengan menelaah tulisan suci, melayani orang lain, berdoa, mematuhi, dan lain-lain). Bahaslah bagaimana hal-hal ini melindungi kita dari kejahatan.

Ajarkan Doktrin: Anak yang Lebih Besar

Efesus 2:13–19

Kita adalah “kawan sewarga” dalam keluarga Allah.

Anak-anak dikuatkan ketika mereka memiliki teman baik dalam Injil. Bagaimana Anda dapat membantu mereka mengembangkan pertemanan yang lebih baik dengan satu sama lain?

Kita adalah “kawan sewarga” dengan para Orang Suci Allah.

Kemungkinan Kegiatan

• Bacalah Efesus 2:19 bersama-sama, dan bahaslah apa artinya menjadi orang asing atau pendatang. Bagikan sebuah pengalaman ketika Anda merasa seperti orang asing atau pendatang dan seseorang menolong Anda merasa disambut dan diterima. Ajaklah anak-anak untuk membagikan pengalaman serupa. Apa yang dapat kita lakukan untuk menjadi “kawan sewarga” alih-alih menjadi orang asing? Adakah anak di kelas Anda yang sering kali tidak hadir, mungkin karena mereka merasa seperti orang asing? Bantulah anak-anak membuat rencana untuk membantu anggota tersebut merasa disambut dan dikasihi.

• Untuk membantu anak-anak memperkuat hubungan mereka satu sama lain, tuliskan beberapa pertanyaan di papan tulis yang mendorong mereka untuk membagikan sesuatu tentang diri mereka sendiri, seperti Kapan doa Anda pernah dijawab? atau Apa hal favorit Anda yang dilakukan bersama keluarga Anda? Bagilah anak-anak ke dalam pasangan-pasangan, dan ajaklah mereka saling mengajukan pertanyaan. Apa yang kita pelajari tentang satu sama lain?

Efesus 6:1–3

Bapa Surgawi ingin saya mematuhi dan menghormati orangtua saya.

Pikirkan tentang cara-cara Anda dapat menolong anak-anak memahami mengapa penting untuk mematuhi orangtua mereka.

Kemungkinan Kegiatan

• Ajaklah anak-anak untuk membaca Efesus 6:1–3 secara individu dan mengenali frasa yang menonjol bagi mereka. Ajaklah mereka untuk berbagi frasa-frasa ini dan mengapa mereka merasa frasa-frasa ini adalah penting.

• Bantulah anak-anak menemukan dan berbicara tentang teladan orang-orang dalam tulisan suci yang mematuhi dan menghormati orangtua mereka, seperti Juruselamat (lihat Lukas 2:42–52), Rut (lihat Rut 1), atau Nefi (lihat 1 Nefi 3:1–8). Mengapa penting untuk mematuhi dan menghormati orangtua kita?

• Berikan kepada setiap anak selembar kertas dengan kata menghormati di bagian atas. Bahaslah apa arti kata itu. Ajaklah anak-anak untuk menulis atau menggambar di kertas mereka sesuatu yang dapat mereka lakukan untuk menunjukkan bahwa mereka menghormati orangtua mereka.

Efesus 6:10–18

Perlengkapan senjata Allah dapat melindungi saya dari kejahatan.

Sewaktu Anda membaca Efesus 6:10–18, pikirkan beberapa bahaya rohani yang anak-anak hadapi dan bagaimana Anda dapat membantu memperkuat anak-anak terhadapnya.

Kemungkinan Kegiatan

• Ketika seorang anak membacakan Efesus 6:10–18, mintalah anak lainnya mendaftar atau menggambar di papan tulis bagian-bagian dari perlengkapan senjata yang disebutkan. Mengapa perlengkapan senjata adalah penting dalam pertempuran? Bagaimana kita dapat mengenakan perlengkapan senjata rohani setiap hari?

• Tugasi setiap anak untuk menggambar dan memberikan label satu bagian dari perlengkapan senjata yang diuraikan dalam Efesus 6:14–17. Bagaimana bagian-bagian dari perlengkapan senjata ini dapat melindungi kita dari kejahatan? Apa yang Tuhan janjikan kepada mereka yang mengenakan perlengkapan senjata Allah? (lihat Efesus 6:13). Apa artinya “mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu”?

Imbau Pemelajaran di Rumah

Ajaklah anak-anak untuk mengamati pada minggu ini seseorang yang mungkin merasa seperti orang asing. Tantanglah mereka untuk melakukan sesuatu untuk menjangkau orang tersebut.

Meningkatkan Pengajaran Kita

Bantulah anak-anak kecil belajar dari tulisan suci. Anak-anak kecil dapat belajar dari tulisan suci, namun mereka mungkin perlu berfokus pada satu ayat atau bahkan hanya satu frasa kunci. Anda dapat mengajak anak-anak untuk berdiri ketika mereka mendengar kata atau frasa tertentu. (Lihat Mengajar dengan Cara Juruselamat, 25–26).