“Pelajaran 8—Joseph Smith—Sejarah 1:151: ‘Aku Melihat Dua Sosok, yang Kecemerlangan dan Kemuliaan Mereka Tak Teruraikan’”, Buku Pedoman Guru Seminari Ajaran dan Perjanjian (2025)
“Joseph Smith—Sejarah 1:1–26,” Buku Pedoman Guru Seminari Ajaran dan Perjanjian
Pelajaran 8: Joseph Smith—Sejarah 1:1–26
“Aku Melihat Dua Sosok, yang Kecemerlangan dan Kemuliaan Mereka Tak Teruraikan”
Selain menjawab pertanyaan Joseph Smith mengenai gereja mana yang hendaknya dia ikuti, penampakan diri Bapa Surgawi dan Yesus Kristus mengajarkan kepada kita kebenaran-kebenaran seperti sifat dari Ke-Allah-an dan hubungan kita dengan Mereka. Pelajaran ini dapat membantu siswa memahami kebenaran-kebenaran penting yang diungkapkan mengenai Bapa Surgawi dan Yesus Kristus dari Penglihatan Pertama Joseph.
Kemungkinan Kegiatan Pemelajaran
Kata-kata yang mengubah dunia
Pertimbangkan untuk menuliskan Tujuh kata dari Joseph Smith—Sejarah 1:15–20 yang mengubah seluruh dunia di papan tulis sebelum kelas dimulai. Sewaktu siswa memasuki ruangan dan menunggu pelajaran dimulai, ajaklah mereka untuk mencoba mengidentifikasi kata-kata dari petikan ini yang sesuai dengan deskripsi tersebut.
Presiden Russell M. Nelson pernah mengajarkan kepada sekelompok anak bahwa “tujuh kata mengubah seluruh dunia” (dalam “Seven Words that Changed the World ” [video], ChurchofJesusChrist.org ).
2:12
Presiden Nelson merujuk pada lima kata terakhir dari Joseph Smith—Sejarah 1:17 . Bacalah kelima kata itu dan pertimbangkan untuk mencatat pernyataan Presiden Nelson dalam tulisan suci Anda di dekat akhir ayat tersebut.
Joseph Smith—Sejarah 1:15–20 adalah petikan penguasaan doktrin. Pertimbangkan untuk mengajak siswa menandai petikan-petikan penguasaan doktrin dengan cara yang mencolok agar mereka dapat menemukannya dengan mudah.
Ajaklah seorang sukarelawan untuk memberi tahu anggota kelas siapa yang mengucapkan kelima kata ini, kepada siapa Dia merujuk, dan kepada siapa Dia berbicara.
Pertimbangkan untuk memberi siswa waktu untuk benar-benar memikirkan dan berbagi jawaban mereka untuk pertanyaan-pertanyaan berikut.
Kebenaran yang dapat kita pelajari dari Penglihatan Pertama
Bagian berikut dapat membantu siswa mengidentifikasi dan memahami banyak kebenaran dari kisah tentang Penglihatan Pertama, terutama kebenaran mengenai Bapa Surgawi, Yesus Kristus, dan Gereja Mereka.
Pertimbangkan untuk menggambar empat figur sederhana di papan tulis, masing-masing dengan gelembung pikiran yang memuat salah satu pertanyaan berikut. (Jangan ragu untuk menggunakan pertanyaan lain yang mungkin dimiliki siswa di kelas Anda tentang Allah atau Gereja-Nya.) Bagilah siswa dalam kelompok-kelompok, dengan setiap kelompok menyelidiki ayat 15–20 untuk mendapatkan jawaban atas salah satu pertanyaan tersebut. Mintalah perwakilan dari setiap kelompok menuliskan nomor ayat yang mereka temukan yang bisa membantu menjawab pertanyaan mereka di samping gelembung pikiran di papan tulis.
Bacalah Joseph Smith—Sejarah 1:15–20 , mencari bagaimana Anda dapat menjawab pertanyaan berikut yang mungkin dimiliki seseorang, menggunakan kisah ini:
Apakah Allah tanggap terhadap diri kita?
Apakah Allah berbicara kepada orang-orang di zaman kita?
Apakah penting di gereja mana kita bergabung? Mengapa?
Apakah mungkin untuk mengetahui apa yang benar? Bagaimana caranya?
Ajaklah kelompok-kelompok untuk berbagi dengan anggota kelas mengapa mereka memilih ayat-ayat pilihan mereka untuk menjawab pertanyaan mereka.
Pertimbangkan untuk mengajukan pertanyaan lanjutan saat siswa berbagi, seperti ini: “Apa lagi yang Anda cermati dalam petikan ini yang penting untuk dipahami orang di masa kini?” “Apa kesalahpahaman umum lain mengenai Allah yang bisa diklarifikasi oleh Penglihatan Pertama?” “Menurut Anda, mengapa Allah Bapa mau menampakkan diri secara pribadi untuk mengawali Pemulihan Injil?” “Apa yang dapat kita pelajari dari bagaimana Bapa Surgawi memperkenalkan Yesus Kristus kepada Joseph di ayat 17 ?”
Anda dapat berbagi pernyataan dari bagian “Sumber Daya Tambahan” untuk mendukung kebenaran yang dibagikan siswa atau untuk membantu mereka melihat kebenaran yang tidak mereka temukan sendiri.
Banyak kisah tentang Penglihatan Pertama
Sebagian orang khawatir ketika mereka mengetahui bahwa Joseph Smith berbagi detail unik tentang Penglihatan Pertama pada beberapa kesempatan berbeda saat menguraikan pengalamannya. Bantulah siswa memahami bahwa memiliki banyak kisah mengenai penglihatan yang agung ini adalah suatu berkat. Menjelaskan isi dari paragraf berikut juga dapat bermanfaat.
Ada pula gagasan di bagian “Kegiatan Pemelajaran Tambahan” yang mungkin bermanfaat.
Joseph Smith mencatat kisah Penglihatan Pertama dalam Joseph Smith—Sejarah pada tahun 1838 sebagai bagian dari sejarah resmi Gereja untuk diterbitkan bagi dunia. Kita juga diberkati karena memiliki kisah-kisah lain tentang Penglihatan Pertama—yang tiga di antaranya ditulis atau didiktekan oleh Joseph. Setiap kisah disiapkan pada waktu yang berbeda bagi orang yang berbeda dan, karenanya, menekankan aspek yang berbeda dari pengalamannya. Misalnya, dalam kisah Joseph pada tahun 1835 kita mengetahui bahwa dia juga melihat para malaikat, sementara dalam kisahnya pada tahun 1832 dia mengatakan hal berikut untuk menggambarkan akibat dari berada di hadirat Allah: “Jiwaku dipenuhi dengan kasih, dan selama berhari-hari aku dapat bersukaria dengan sukacita yang besar” (“Joseph Smith’s Accounts of the First Vision ”, josephsmithpapers.org ; lihat juga aplikasi Perpustakaan Injil).
Setiap kisah memberkati kita dengan detail unik, tetapi semuanya selaras dalam kebenaran penting bahwa Joseph mengalami surga dibukakan kepadanya dan melihat para utusan ilahi, termasuk Allah Bapa dan Yesus Kristus.
Pertimbangkan untuk memberi siswa beberapa menit untuk menelusuri bagian “Kisah Joseph Smith tentang Penglihatan Pertama” di aplikasi Perpustakaan Injil. Mereka dapat menemukannya dengan memilih “Perpustakaan ,” kemudian “Sejarah Gereja ,” lalu “Penglihatan Pertama .” Siswa dapat membentuk kelompok, dengan setiap siswa menyelidiki kisah yang berbeda untuk mencari kebenaran tambahan mengenai Bapa Surgawi dan Yesus Kristus.
Siswa juga dapat mencari kebenaran tambahan dalam video “Meminta kepada Allah: Penglihatan Pertama Joseph Smith ” (6:35), tersedia di ChurchofJesusChrist.org . Video ini memuat detail dari setiap kisah Joseph Smith.
Berfokus kepada Bapa Surgawi dan Yesus Kristus: Untuk pelatihan lebih lanjut mengenai pertanyaan yang mengajak siswa untuk mempertimbangkan apa yang mereka pelajari tentang Bapa Surgawi dan Yesus Kristus, lihat pelatihan berjudul “Bantulah pemelajar mengenali kasih, kuasa, dan belas kasih Tuhan dalam kehidupan mereka ,” yang terdapat dalam Keterampilan Pengembangan Guru: Fokus kepada Yesus Kristus .
6:37
Pertimbangkan untuk mengajak siswa mengakhiri pelajaran dengan mencatat dalam jurnal penelaahan mereka satu kebenaran yang mereka pelajari dari Penglihatan Pertama Joseph Smith yang penting bagi mereka beserta alasannya. Ajaklah beberapa sukarelawan untuk berbagi dengan anggota kelas apa yang mereka tuliskan.
Anda mungkin ingin membantu siswa menghafalkan rujukan dan frasa tulisan suci kunci dari Joseph Smith—Sejarah 1:15–20 dan kemudian meninjaunya kembali dalam pelajaran-pelajaran mendatang. Frasa tulisan suci kuncinya adalah “Joseph Smith ‘melihat dua Sosok, yang kecemerlangan dan kemuliaan Mereka tak teruraikan.’” Gagasan untuk kegiatan menghafal terdapat dalam materi apendiks di bagian “Kegiatan Tinjauan Penguasaan Doktrin.”
Penatua Adilson de Paula Parrella dari Kuorum Tujuh Puluh mengajarkan:
Sebuah kebenaran penting yang kita pelajari dari Penglihatan Pertama dan Nabi Joseph Smith adalah bahwa Allah memanggil para nabi, pelihat, dan pewahyu untuk memberi petunjuk, membimbing, memperingatkan, dan memimpin kita. (Adilson de Paula Parrella, “Kebenaran Penting—Kebutuhan Kita untuk Bertindak ,” Liahona , November 2017, 115)
Presiden M. Russell Ballard dari Kuorum Dua Belas Rasul menjelaskan:
Joseph menyadari bahwa Alkitab tidak memiliki semua jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kehidupan; alih-alih, itu mengajari pria dan wanita bagaimana mereka dapat menemukan jawaban atas pertanyaan mereka dengan berkomunikasi langsung kepada Allah melalui doa. (M. Russell Ballard, “Apakah Kita Tidak Akan Meneruskan dalam Perkara yang Sedemikian Besar? ,” Liahona , Mei 2020, 9)
Penatua Patricio M. Giuffra dari Kuorum Tujuh Puluh berbagi apa yang dia pelajari sewaktu misionaris mengajarnya tentang Penglihatan Pertama Joseph Smith:
9:4
Selama pelajaran itu, Roh mengukuhkan kepada saya beberapa kebenaran.
Pertama, Allah mendengarkan semua doa anak-anak-Nya yang tulus, dan surga terbuka bagi semua—bukan hanya beberapa.
Kedua, Allah Bapa, Yesus Kristus, dan Roh Kudus adalah tiga Sosok terpisah, bersatu dalam tujuan Mereka “untuk mendatangkan kebakaan dan kehidupan kekal bagi manusia” [Musa 1:39 ].
Ketiga, kita diciptakan menurut rupa Allah. Bapa Surgawi kita dan Putra-Nya, Yesus Kristus, memiliki tubuh dari daging dan tulang seperti kita, tetapi Mereka dimuliakan dan disempurnakan, dan Roh Kudus adalah sosok berupa Roh.
Keempat, melalui Joseph Smith, Yesus Kristus memulihkan Injil-Nya dan Gereja yang sejati ke bumi. (Patricio M. Giuffra, “Pencarian Setia Dipahalai ,” Liahona , November 2021, 23)
Penatua Neil L. Andersen dari Kuorum Dua Belas Rasul menjelaskan:
Sebagai Bapa kita yang pengasih, Dia telah memberi kita tata cara yang membantu kita merasakan kuasa-Nya dalam kehidupan kita—kuasa keallahan.
Pikirkan tulisan suci ini: “Dalam tata cara-tata cara … , kuasa keallahan dinyatakan” (Ajaran dan Perjanjian 84:20 ).
Berikut adalah empat tata cara dan berkat yang mengundang kuasa itu ke dalam kehidupan Anda. …
Pertama, kita dapat merasakan kuasa keallahan melalui sakramen. …
Kedua, kita dapat menerima bimbingan dan kuasa dari Allah dengan menghadiri bait suci. …
Hal ketiga yang akan mengundang kuasa Allah ke dalam kehidupan Anda adalah berkat bapa bangsa Anda. …
Akhirnya, saya ingin mengingatkan kita semua mengenai kuasa yang dapat mengalir ke dalam kehidupan kita melalui berkat-berkat keimamatan dari para pemegang imamat yang layak. (Neil L. Andersen, “The Power of Godliness through Priesthood Ordinances and Blessings ,” For the Strength of Youth , Agustus 2021, 10–13)
Tuliskan frasa “Aku telah mendapat tahu untuk diriku” di papan tulis dan ajaklah siswa untuk menandainya di ayat 20 . Mintalah siswa untuk menuliskan pada carikan kecil kertas kebenaran mengenai Allah dan Injil yang telah mereka pelajari bagi diri mereka sendiri dan menyerahkannya. Biarkan siswa memilih apakah untuk menuliskan nama mereka pada kertas atau untuk membuatnya anonim. Bacakan beberapa kertas tersebut kepada anggota kelas. Ajaklah siswa untuk berbagi perubahan yang telah terjadi dalam kehidupan mereka ketika mereka mempelajari kebenaran tertentu bagi diri mereka sendiri.
Sebelum memperkenalkan banyak kisah tentang Penglihatan Pertama, bantulah siswa menyadari bahwa adalah wajar untuk menekankan detail yang berbeda saat berbagi kisah nyata yang sama pada waktu yang berbeda dan kepada orang yang berbeda. Anda dapat mengajak siswa untuk berbagi dengan seorang rekan mengenai liburan favorit mereka, pembaptisan mereka, atau pengalaman bermakna lainnya. Kemudian ajaklah mereka untuk berbagi pengalaman yang sama dengan rekan yang berbeda, kali ini menyertakan detail-detail tambahan yang benar.
Ajaklah seorang siswa untuk memberi tahu anggota kelas mengenai pengalaman rekannya. Kemudian ajaklah orang lain yang mendengar pengalaman yang sama untuk menambahkan detail yang diberitahukan kepada mereka. Bahaslah bagaimana mempelajari detail dari kedua kisah ini memberi mereka pemahaman yang lebih lengkap tentang pengalaman tersebut.
Menjelang akhir pelajaran, ajaklah siswa untuk berbagi kebenaran mana dari penglihatan Joseph yang menurut mereka paling perlu diketahui oleh para remaja beserta alasannya. Mintalah mereka untuk berbagi bagaimana mengetahui kebenaran itu telah atau dapat membuat perbedaan dalam kehidupan mereka.
Video berikut berbagi satu kebenaran yang penting untuk diketahui para remaja tentang Bapa Surgawi.
1:9
Buatlah gambar sosok orang yang sederhana di papan tulis. Gambarlah anak panah ke arah bibir orang tersebut, dan mintalah siswa membuat daftar cara kita dapat melayani Allah dengan bibir kita (artinya dengan kata-kata kita).
Ajaklah siswa untuk membaca Joseph Smith—Sejarah 1:19 , mencari mengapa sebagian orang di zaman Joseph dianggap busuk oleh Tuhan, meskipun mereka melayani-Nya dengan bibir mereka.
Gambarlah anak panah ke arah jantung figur orang di papan tulis itu, dan mintalah siswa untuk berbagi cara-cara kita dapat mendekat kepada Allah dengan hati kita.