Setelah bertahun-tahun memimpin para Orang Suci, Nabi Joseph Smith dan saudara lelakinya Hyrum dipenjarakan di Rutan Carthage. Pada tanggal 27 Juni 1844, gerombolan perusuh menyerang dan kedua pria mati syahid. Pelajaran ini dimaksudkan untuk membantu siswa memperkuat kesaksian mereka tentang Joseph Smith sebagai Nabi Pemulihan Allah.
Kemungkinan Kegiatan Pemelajaran
“Nabi dan Pelihat Tuhan”
Bagaimana kehidupan Anda akan berbeda tanpa berkat-berkat yang Tuhan berikan kepada kita melalui Nabi Joseph Smith?
Bagaimana pengetahuan Anda tentang dan hubungan Anda dengan Bapa Surgawi serta Yesus Kristus telah dipengaruhi oleh Joseph Smith dan pekerjaan kenabian-Nya?
Jalan menuju Rutan Carthage
Joseph Smith dan para Orang Suci hidup dengan damai di Illinois selama sekitar tiga tahun. Pada tahun 1842, mereka mulai mengalami penentangan lagi. Para pembelot dalam Gereja dan penentang di luar Gereja menyatukan upaya mereka melawan Nabi dan para Orang Suci. Sejumlah warga Illinois mulai takut dan membenci pengaruh politik para Orang Suci. Orang lain menjadi iri terhadap pertumbuhan ekonomi Nauvoo. Penganiayaan terhadap para Orang Suci juga diakibatkan oleh kesalahpahaman tentang beberapa praktik, seperti pernikahan jamak, yang telah dipalsukan oleh beberapa anggota Gereja yang murtad. Pada musim panas tahun 1844, permusuhan terhadap Gereja semakin meningkat.
Pada tanggal 7 Juni 1844, William Law, yang pernah melayani sebagai Penasihat Kedua dalam Presidensi Utama, beserta orang murtad lainnya mencetak terbitan pertama dari surat kabar bernama Nauvoo Expositor untuk memancing amarah publik terhadap Nabi dan Gereja. Joseph Smith dan sebagian besar dewan kota Nauvoo menganggap surat kabar tersebut sebagai gangguan publik dan memerintahkan agar usaha pers Nauvoo Expositor dirusak. Perintah ini konsisten dengan hukum pada zaman Joseph Smith.
Beberapa penduduk di daerah sekitarnya memprotes para Orang Suci dan perusakan usaha pers tersebut. Gubernur Thomas Ford dari Illinois menasihati Joseph Smith dan para pemimpin Gereja lainnya untuk pergi ke kota Carthage dan menyelesaikan masalahnya secara hukum. Dia berjanji kepada mereka perlindungan penuh dan sidang yang adil jika mereka datang secara sukarela. Terlepas dari janji-janji ini, sang Nabi yakin bahwa dia akan dibunuh jika dia pergi (lihat Ajaran dan Perjanjian 135:4). Meski begitu, pada tanggal 24 Juni 1844, Joseph dan Hyrum Smith serta beberapa orang lainnya meninggalkan Nauvoo menuju Carthage untuk mencoba dan menjaga para Orang Suci aman dari serangan gerombolan perusuh.
Setelah Joseph dan Hyrum menghabiskan beberapa hari di penjara, gerombolan perusuh pun menyerang.
Kematisyahidan
Ajaran dan Perjanjian 135, yang aslinya diterbitkan kurang dari tiga bulan setelah peristiwa kematisyahidan tersebut, menjelaskan apa yang terjadi. Bacalah Ajaran dan Perjanjian 135:1–2, mencari perincian tentang kematisyahidan itu serta siapa yang menyaksikannya. (Jika Anda menginginkan lebih banyak perincian, bacalah Ajaran dan Perjanjian 135:4–7).
Apa yang Anda temukan?
Apa yang mungkin Anda pikirkan atau rasakan seandainya Anda menjadi saksi atas peristiwa yang mengerikan ini?
Meskipun kehidupan fana Joseph Smith berakhir pada tanggal 27 Juni 1844, pekerjaan, kesaksian, dan pengaruhnya telah membantu jutaan anak Bapa Surgawi untuk datang kepada Yesus Kristus dan menerima berkat-berkat keselamatan.
“Misi-Nya dan pekerjaan-Nya”
Tulislah “Pekerjaan Tuhan melalui Joseph Smith” di tengah halaman dalam jurnal penelaahan Anda.
Di sekeliling frasa ini, tulis atau gambarlah 4-5 hal yang Bapa Surgawi dan Yesus Kristus ajarkan atau lakukan melalui Joseph Smith. Jika memungkinkan, sertakan referensi tulisan suci untuk setiap darinya. Contoh:“Penglihatan Pertama” (Joseph Smith—Sejarah 1:17–19).
Sertakan pemikiran dan perasaan Anda mengenai bagaimana setiap hal yang Anda daftarkan membantu Anda menjadi lebih dekat kepada Bapa Surgawi dan Yesus Kristus. Contoh:Melalui Joseph Smith saya lebih memahami Bapa Surgawi dan Yesus Kristus. Saya tahu Bapa Surgawi akan menjawab doa-doa saya dan bahwa Bapa Surgawi dan Yesus Kristus adalah dua makhluk yang terpisah.
2:3
Kita harus selalu ingat harga yang dibayar Joseph dan Hyrum Smith, bersama dengan begitu banyak pria, wanita, dan anak yang setia lainnya, untuk menegakkan Gereja agar Anda dan saya dapat menikmati banyak berkat dan semua kebenaran yang diungkapkan ini yang kita miliki sekarang. Kesetiaan mereka tidak pernah boleh dilupakan! (M. Russell Ballard, “Apakah Kita Tidak Akan Meneruskan dalam Perkara yang Sedemikian Besar?,” Liahona, Mei 2020, 11)
Jika ada yang ingin lebih memahami bagaimana Tuhan memberkati mereka melalui Nabi Joseph Smith, apa yang akan Anda rekomendasikan untuk mereka lakukan?